Anda di halaman 1dari 4

Apa

Bedanya
Pendidikan
Profesi dan Vokasi?

Akademik,

Berbicara mengenai pendidikan, ternyata banyak orang tidak tahu kalau di Indonesia
ada tiga jenis pendidikan tingggi. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, program pendidikan di pendidikan tinggi
mencakup pendidikan akademik (sarjana, magister, dan doktor), pendidikan
profesi/spesialis dan pendidikan vokasi (diploma).
Apa perbedaan ketiganya?

1. Pendidikan Akademik
Definisi pendidikan akademik adalah sistem pendidikan tinggi yang diarahkan pada
penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
tertentu. Pendidikan Akademik mencakup program pendidikan sarjana (S1),
magister atau master (S2) dan doktor (S3).

Contoh: lulusan sarjana ekonomi bergelar S.E., sarjana kedokteran mendapat gelar
S.Med., sarjana teknik mendapat gelar S.T., dan sarjana hukum S.H dan
sebagainya. Sama juga dengan Magister dan Doktor (DR.)
Pendidikan Profesi
Coba sebutkan profesi yang Anda kenali: pengacara, dokter gigi, dokter, akuntan,
notaris dan lain sebagainya.

Pendidikan profesi adalah sistem pendidikan tinggi setelah program pendidikan


sarjana yang menyiapkan peserta didik untuk menguasai keahlian khusus. Lulusan
pendidikan profesi mendapatkan gelar profesi.
Sebagai contoh

setelah bergelar S.E, seseorang menempuh pendidikan profesi Akuntan,


maka dia bergelar S.E. Ak.

setelah bergelar S.Med., seseorang menempuh pendidikan profesi dokter,


maka dia mendapat gelar dr. (dokter) dan lainnya.

Pendidikan Vokasi
Pendidikan vokasi adalah sistem pendidikan tinggi yang diarahkan pada
penguasaan keahlian terapan tertentu. Pendidikan vokasi mencakup program
pendidikan diploma I (D1), diploma II (D2), diploma III (D3) dan diploma IV (D4).
Lulusan pendidikan vokasi mendapatkan gelar vokasi, misalnya A.Ma (Ahli Madya),
A.Md (Ahli Madya).

Apa beda Gelar Akademik dan Profesi?


Gelar akademik biasanya melekat setelah seseorang lulus dari pendidikan tinggi.
Misal Anda lulus dari sarjana ekonomi dan mendapat gelar S.E, maka gelar tersebut

akan terus melekat pada Anda. Kecuali ada kasus yang menyebabkan perguruan
tinggi mencabut gelar Anda.

Gelar profesi harus diperpanjang secara periodik. Semua profesi memiliki sistem
pendidikan berkelanjutan (continuing learning). Tujuannya agar profesi tetap update
dengan informasi, ilmu dan teknologi terbaru.

Perencana
Profesi?

Keuangan:

Akademik

atau

Bagaimana dengan perencana keuangan (financial planner)? Perencana keuangan


adalah gelar profesi. Artinya setelah Anda lulus kuliah (minimum S1), Anda baru
dapat melanjutkan pendidikan profesi perencana keuangan.

Idealnya lulusan S1 lebih ke arah ekonomi, karena dalam pendidikan profesi


perencana keuangan, materi yang dibahas banyak menggunakan istilah dan
perhitungan ekonomi. Untuk gelar CFP (Certified Financial Planner), Anda sendiri
harus memiliki pengalaman kerja 2 tahun. Lebih baik lagi jika Anda memiliki
pengalaman bekerja di sektor keuangan, misal bank, asuransi, manajer investasi
dan lainnya.

Apakah ada gelar perencana keuangan lain, selain CFP? Jawabannya Ada.
Profesi perencana keuangan, tumbuh pesat di Amerika. Di Amerika terdapat
beberapa gelar profesi perencana keuangan. Bagaimana dengan di Indonesia?
Sampai artikel ini dibuat (2015), pemerintah Indonesia hanya mengakui profesi
perencana keuangan adalah CFP.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, gelar profesi harus diperpanjang secara
berkala dan memiliki sistem pendidikan berkelanjutan. Seorang perencana
keuangan (financial planner) juga menjalani pendidikan berkelanjutan dan harus
diperpanjang secara berkala.

Anda mungkin juga menyukai