Anda di halaman 1dari 36

PERANAN BAHASA JAWA

DALAM MEMBANGUN
KARAKTER BANGSA
Disajikan pada Seminar Bahasa Jawa
dalam rangka HUT SMK Negeri 8 Surakarta ke-65,
Kamis, 27 Agustus 2015

Sumarlam

Program Studi Sastra Daerah FIB UNS

Company

LOGO

KONON ORANG INDONESIA/JAWA

RAMAH
SANTUN
TOLERAN
RELIGIUS

BENARKAH?

IDENTITAS/JATIDIRI ORANG JAWA

ADAT ISTIADAT
SENI TRADISI
BUDAYA
BAHASA JAWA

UNGGAH-UNGGUH

EFORIA REFORMASI ATAU TABIAT ASLI?


PENJARAHAN MASSAL
MAIN HAKIM SENDIRI
PARLEMEN VULGAR
DEMONSTRAN ANARKIS
AMUK MASSA
TAWURAN ANTARPELAJAR/MHS
TAWURAN ANTARWARGA
TAWURAN ANTARETNIK
KORUPSI BESAR-BESARAN

PENYEBAB KEHANCURAN MORAL


HUKUM YANG TIDAK DITEGAKKAN
KEADILAN YANG TIDAK MERATA
KETIDAKDISIPLINAN YANG
MEMBUDAYA
KETELADANAN YANG RENDAH
TINGKAT KORUPSI YANG TERLALU
TINGGI
AMANAH YANG TAK TERPELIHARA

BANGSA MAJU

MANDIRI

TERHORMAT
BERMARTABAT

JATIDIRI
KUAT

UU NO. 14 TH. 2005: SISDIKNAS


Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
UU tersebut mengamanatkan bahwa
pembinaan watak (karakter bangsa)
merupakan tugas utama pendidikan nasional.

SLOGAN PENDIDIKAN NASIONAL

Ing ngarsa
sung tuladha

Ing madya
mangun karsa

Tut wuri
handayani

PENDIDIKAN KARAKTER
IDEALNYA MELALUI SISTEM
PENDIDIKAN YANG:
> KOMPREHENSIF
> SERENTAK
> MENYELURUH PD SEMUA
LAPISAN MASYARAKAT
> K-13 SIKAP SPIRITUAL +
SIKAP SOSIAL

PENGERTIAN KARAKTER
KARAKTER kualitas atau kekuatan
mental atau moral, akhlak atau budi pekerti
yang merupakan kepribadian khusus yang
membedakan dengan individu lain.
KARAKTER PENDIDIK kualitas mental
atau kekuatan moral, akhlak atau budi
pekerti pendidik yang merupakan
kepribadian khusus yang harus melekat
pada diri pendidik (Furqon Hidayatullah,
2009:10).

NILAI MORAL (BUDI PEKERTI)


NILAI standar perbuatan dan sikap yang
menentukan siapa dirinya, bagaimana ia
hidup, dan bagaimana memperlakukan orang
lain (Linda dan Richard Eyre, 1999: vi-vii).
Nilai-nilai yang baik bisa menjadikan orang
lebih baik, hidup lebih baik, dan
memperlakukan orang lain secara lebih baik.
Perilaku baik moralitas perwujudan nilai
NILAI MORAL:
(1) Nilai nurani (values of being)
(2) Nilai memberi (values of giving)

NILAI MORAL NURANI


Kejujuran
Keberanian
Cintai damai
Keandalan diri dan potensi
Disiplin diri dan tahu batas
Kemurnian dan kesucian

NILAI MORAL MEMBERI


Setia dan dapat dipercaya
Hormat
Cinta (kasih, sayang)
Peka dan tidak egois
Baik hati dan ramah
Adil dan murah hati

ARTI KATA KARAKTER


A

Sifat-sifat kejiwaan

KARAKTER
B

Akhlak
C

Budi pekerti
D

Tabiat, watak

IDENTITAS/JATIDIRI ORANG JAWA

ADAT ISTIADAT
SENI TRADISI
BUDAYA
BAHASA JAWA

UNGGAH-UNGGUH

UNGGAH-UNGGUH BJ MEMBENTUK

PRIBADI YG BAIK
SANTUN
LEMAH LEMBUT
NGAJENI SESAMI

BASA ALUS

LEKSIKON BJ ADA 7
ngoko (N)
madya (M)
krama (K)
krama inggil (KI)
krama andhap (KA)
netral (N/K)
kasar (Ks)

UNGGAH-UNGGUH BAHASA JAWA

K+KI/KA
K SEMUA
N+KI/KA
N SEMUA

KRAMA ALUS
KRAMA LUGU
NGOKO ALUS
NGOKO LUGU

PRINSIP MENGHORMATI MITRA TUTUR


MERENDAHKAN DIRI SENDIRI/P/O1

dengan cara menggunakan leksikon KA untuk


diri sendiri, dan tidak menggunakannya untuk
orla/MT.

MENINGGIKAN ORLA/MT/O2/O3

dengan cara menggunakan KI untuk orang


lain, dan tidak menggunakannya untuk diri
sendiri.
Prinsip tersebut direpresentasikan dalam dua
konstruksi/ragam BAHASA JAWA

NGOKO ALUS DAN KRAMA ALUS


Penggunaan BJ ragam krama alus
mencerminkan rasa kesantunan tinggi;
P sangat menghormati dan menghargai
MT.

KAIDAH NGOKO ALUS

Gunakan KI
untuk MT/O3

Gunakan N/Netral/KA
untuk P jika ada KI

KAIDAH
NGOKO
ALUS
Jangan gunakan KI
untuk P

Jangan gunakan
N/M/K/KA
untuk MT/O3 jika ada KI

KAIDAH KRAMA ALUS


Gunakan KI
untuk MT/O3

Jangan gunakan
N/M untuk P

Jangan gunakan
N/M/K/KA
untuk MT/O3 jika ada KI

KAIDAH
KRAMA
ALUS

Jangan gunakan
KI untuk P

Gunakan K/KA
untuk P

Kaidah dilanggar pasti tak santun:


1. Mengko sore aku arep tindak menyang
griyane Pak Lurah.
2. Mengko sore aku arep sowan menyang
daleme Pak Lurah.
3. Kalawau enjing, Pak Amir dugi saking
Surabaya.
4. Kalawau enjing, Pak Amir rawuh
saking Surabaya.

UNGKAPAN BJ BERMUATAN
KARAKTER

Wong kang mblendra


mblendra--blendre pangucape
kaya banyu temumpang godhong senthe
Seperti air di daun talas
talas.
.

Satindak sajangkah
sajangkah,, sapangucap kudu
tansah ngati
ngati--ati Harus selalu berhati
berhati--hati
atas semua tindakan dan perkataan
perkataan

UNGKAPAN BJ BERMUATAN
KARAKTER, SANTUN (Lanjutan)

Pamicara puniku, weh resepe ingkang


miyarsi (Serat Nayakawara, MN IV)
Tatakrama punika, ngedohken panyendhu
(Serat Wedhatama, MN IV)
Amemangun karyenak tyasing sasama
(Serat Wedhatama, MN IV)
Andhap asor/anoraga merendahkan diri
Undha-usuk, unggah-ungguh basa TT

UNGKAPAN BJ BERMUATAN
KARAKTER, SANTUN BERBAHASA
DHANDHANGGULA:
Werdining kang wasita jinarwi,
Wruh ing kukum iku watekira,
Adoh marang kanisthane,
Pamicara puniku,
Weh resepe ingkang miyarsi,
Tatakrama puniku,
Ngedohken panyendhu,
Kagunan iku kinarya,
Ngupa boga dene kalakuwan becik,
Weh rahayuning raga.

UNGKAPAN BJ BERMUATAN
KARAKTER (Lanjutan)
Wong urip iku sing baku seneng lan
wilujeng, ngudi kamulyaning pati.
Carane kudu tumindak becik neng
donya, mersudi kalakuwan becik, lan
tumindak utama, adhedhasar nyawijine
tumindak lan pangucap.
Pangucap kang ora jumbuh lawan
patrap bakal ambabar kasangsaran.

UNGKAPAN BJ BERMUATAN
KARAKTER, SANTUN BERBAHASA
SINOM
Nulada laku utama,
Tumrape wong tanah Jawi,
Priyagung ing Ngeksiganda,
Penembahan Senapati,
Kapati amarsudi,
Sudanen hawa lan nepsu,
Pinesu tapa brata,
Tanapi ing siyang ratri,
Amemangun karyenak tyasing sasama.

5 UPAYA INTERNALISASI BJ HALUS

Kenalkan kembali BJ halus kpd Generasi Muda


Identifikasi nilai-nilai kesantunan berbahasa
Pahamkan pentingnya berbahasa Jawa halus
Internalisasikan nilai kesantunan scr istiqomah
Implementasikan di keluarga, sekolah, masy, bangsa, negara

STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER

Keteladanan
Penanaman kedisiplinan
Pembiasaan (Habituasi)
Menciptakan suasana yg kondusif

Integrasi & internalisasi

REKOMENDASI KKJ 2014


SANGAT PERLU ADANYA UPAYA
REVITALISASI DAN INTERNALISASI
NILAI-NILAI LUHUR DAN PERILAKU
BAIK YANG TERKANDUNG DALAM
TEMBANG-TEMBANG JAWA
KHUSUSNYA, DAN BUDAYA JAWA
PADA UMUMNYA SEBAGAI UPAYA
UNTUK MEMBANGUN KARAKTER
BANGSA, KHUSUSNYA GENERASI
MUDA INDONESIA

LAGU DOLANAN (1)


ILIR-ILIR
Lir-ilir tandure wus sumilir
takijo royo-royo taksengguh penganten anyar
Bocah angon penekna blimbing kuwi
lunyu-lunyu penekna kanggo masuh dodotira
Dodotira kumitir bedhah ing pinggir
domana jlumatana kanggo seba mengko sore
mumpung jembar kalangane mumpung gedhe
rembulane
Yo soraka sorak hiya.

LAGU DOLANAN (2)


SLUKU-SLUKU BATHOK
Sluku-sluku bathok
bathoke ela-elo
si rama menyang kutha
leh-olehe payung motha
mak jenthit lololoba
uwong mati ora obah
yen obah medeni bocah
yen urip goleka dhuwit.

Sapa kang temen


bakal tinemu

Company

LOGO

SIKAP/WATAK ORANG JAWA


Nyawijine pangucap lan tumindak
Greged
Sengguh
Ora mingkuh
Golong gilig
Memayu hayuning bawana

UNGKAPAN/UNEN-UNEN
Pamicara puniku, weh resepe ingkang miyarsi (Serat
Nayakawara, MN IV)
Tatakrama punika, ngedohken panyendhu (Serat Wedhatama,
MN IV)
Amemangun karyenak tyasing sasama (Serat Wedhatama, MN
IV)
Andhap asor/anoraga merendahkan diri
Undha-usuk, unggah-ungguh basa TT

DALAM MENERIMA TAMU:


Gupuh
Aruh
Lungguh
Suguh

IMPLEMENTASI
KOMUNIKASI VERBAL
(PANGUCAP)
Tampak pada penggunaan BJ yang santun (BJ alus)
yakni BJ Ngoko Alus dan Krama Alus Meninggikan MT,
merendahkan diri sendiri (MT)
KOMUNIKASI NONVERBAL
(PATRAP/SIKAP)
Tampak pada sikap/patrap/perilaku yang sopan
Contoh:
- Arep budhal pamit nganggo basa, salaman,
cium tangan
- Arep dhahar donga nganggo basa, tangan
diangkat
- Mertamu kulanuwun nganggo basa ketok pintu, dsb.

Anda mungkin juga menyukai