Anda di halaman 1dari 29

PERANGKAT RPP

SMK
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2014

MENERAPKAN PROSEDUR
KESEHATAN, KESELAMATAN, DAN
KEAMANAN KERJA
KELAS X/ SEMESTER 1

Standar Kompetensi : Menerapkan Prosedur Kesehatan,


Keselamatan dan Keamanan Kerja

Kharisma Swandhana

120412423467

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2014
2

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena dengan ijin-Nya,
saya dapat menyelesaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini, untuk
memenuhi tugas matakuliah Media Pembelajaran Administrasi Perkantoran Berbasis
TIK yang dibimbing oleh Bapak Drs. Mohammad Arief, M.Si.
Dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini saya
bertujuan untuk mendapatkan proses yang lebih baik bagi diri sendiri dan juga dapat
membantu bagi mahasiswa lain sebagai referensi.
Perangkat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini terdiri dari Silabus,
RPP, LKS dan Kunci LKS, LP-1: Penilaian Produk, Kunci Modul, Media
pembelajaran berupa slide power point.
Dengan penuh kesadaran Saya rasa RPP ini masih belum sempurna, sehingga
diharapkan pembaca bersedia untuk memberikan kritik dan saran. Semoga
pembuatan RPP ini bermanfaat bagi penyusun serta pembaca.

Malang, 10 April 2014

Penyusun.

Daftar Isi

Kata Pengantar
Daftar Isi

halaman
1
2

Silabus

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

LK-1

12

LP-1: Penilaian Produk

14

LP-2: Asesmen Kinerja Proses

17

LP-3: Asesmen Kinerja Psikomotor

19

LP-4: Pengamatan Perilaku Berkarakter

20

LP-5: Pengamatan Keterampilan Sosial

21

Modul Siswa :

SILABUS
NAMA SEKOLAH
MATA PELAJARAN
KELAS/SEMESTER
STANDAR KOMPETENSI
KODE KOMPETENSI
ALOKASI WAKTU

: SMKN 1 BALIKPAPAN
: Menerapkan Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja
:X/1
: Menerapkan Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja
: KKK.001.A
: .. Jam X 45 menit

KOMPETENSI
DASAR
1. Menjdeskripsikan
Keselamatan dan
kesehatan Kerja (K3)

INDIKATOR

Tatalaksana Peraturan
K3 dijabarkan dalam
implementasi pekerjaan
Kebutuhan peralatan
yang disiapkan
terintegrasi dalam
pelaksanaan K3

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

MATERI PEMBELAJARAN
Pemahaman Undangundang keselamatan dan
kesehatan kerja, peraturan
pemerintah , keputusan
menteri, dan peraturanperaturan di bawah lainnya
yang berkaitan dengan
keselamatan dan kesehatan
kerja.

Peraturan, norma,
standar, dan sistem keselamatan
dan kesehatan kerja pada
operasi alat bantu pekerjaan
mekanik.
Persiapan pelaksanaan K3
yang meliputi : norma, standar,
dan sistem keselamatan dan
kesehatan kerja pada operasi
alat bantu mekanik sebagai
dasar dalam pembuatan chasis

Implementasi peraturan
keselamatan dan kesehatan kerja
pada penggunaan per-alatan
bengkel.
SOP pada pekerjaan mekanik,
dan operasi peralatan mekanik
Implementasi pelaksanaan
norma, standar, dan sistem
keselamatan dan kesehatan kerja
pada operasi alat bantu
mekanik.

Prosedur UU
keselamatan kerja pada :
Peralatan dan Perlengkapan
K3.
Manajemen dan Teknik K3.
Peraturan dan Standar K3.

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN
Tes Tertulis
Observasi
Lisan
Penugasan
Pembuatan
Laporan

T
M

PS

PI

2 (2)

2 (2)

SUMBER
BELAJAR
UU
Keselamatan Kerja

Spesifikasi
Perangkat Keras dan
Perangkat Lunak
yang diperlukan

S O P yang
berlaku

Lembar Kerja /
Logsheet dan
report sheet

Alat Ukur dan


instruction manual

Peralatan
Pendukung dan
Keselamatan dan
kesehatan kerja

KOMPETENSI
DASAR
2.

Melakukan prosedur
K3

INDIKATOR

MATERI PEMBELAJARAN

Pakaian keamanan , sepatu Standar keamanan pribadi


dan sarung tangan
digunakan sebagai
perlengkapan dan
perlindungan pribadi.
Pengukuran resiko
dilakukan untuk mencegah
luka atau kerusakan yang
berhubungan dengan
aktivitas tempat kerja dan
mengontrol bahaya tempat
kerja.
Dilakukan semua
penanganan manual dalam
hubungannya dengan
persyaratan legal,
kebijakan perusahaan dan
panduan kesehatan dan
keselamatan nasional.
Bantuan mempertahankan
lingkungan kerja dalam
kondisi yang aman.

KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Menggunakan pakaian dan
perlengkapan perlindungan
pribadi sesuai dengan prosedur
yang berlaku di lingkungan kerja
Melakukan pengukuran untuk
mencegah luka atau kerusakan
yang berhubungan dengan
aktivitas tempat kerja dan
mengontrol bahaya tempat kerja
Melakukan semua penanganan
manual dalam hubungannya
dengan persyaratan legal,
kebijakan perusahaan dan
panduan kesehatan dan
keselamatan nasional.
Membantu mempertahankan
lingkungan kerja dalam kondisi
yang aman.

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

T
M

PS

PI

Tes Tertulis
Tes lisan
Observasi

SUMBER
BELAJAR
UU
Keselamatan Kerja

Spesifikasi
Perangkat Keras dan
Perangkat Lunak
yang diperlukan

S O P yang
berlaku

Lembar Kerja /
Logsheet dan
report sheet

Alat Ukur dan


instruction manual

Peralatan
Pendukung dan
Keselamatan dan
kesehatan kerja

KOMPETENSI
DASAR
3.

Menerapkan Konsep
Lingkungan Hidup

INDIKATOR
Prosedur kesehatan,
keselamatan dan
keamanan dipatuhi dalam
hubungannya dengan
kebijakan organisasi
legislasi yang relevan,
persyaratan asuransi, dan
rencana keamanan dimana
sesuai.
Identifikasi dan sesegera
mungkin melaporkan
pelanggaran prosedur
kesehatan, keselamatan
dan keamanan.
Bekerja dengan aman dan
dipastikan bahwa semua
aktivitas kerja dilakukan
dengan cara yang aman
dan tidak menimbulkan
bahaya bagi rekan sekerja
atau masyarakat.

MATERI PEMBELAJARAN

Kesehatan, keselamatan dan


keamanan kerja

KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Mempelajari prinsip-prinsip
kesehatan, keselamatan dan
keamanan kerja dengan benar.
Mengidentifikasi hal-hal yang
dapat menyebabkan gangguan
pada kesehatan, keselamatan dan
keamanan diri yang terdapat
pada lingkungan kerja dengan
cermat.
Menerapkan prosedur kesehatan,
keselamatan dan keamanan kerja
di lingkungan kerja dengan benar
Mempelajari kebijakan
organisasi dalam kaitannya
dengan penerapan kesehatan,
keselamatan dan keamanan kerja
di lingkungan kerja dan
persyaratan asuransi dengan
cermat
Mengidentifikasi pelanggaran
yang terjadi pada saat penerapan
prosedur kesehatan, keselamatan
dan keamanan kerja
Melaporkan pelanggaran yang
terjadi pada saat penerapan
prosedur kesehatan, keselamatan
dan keamanan kerja
Memastikan bahwa aktifitas kerja
yang akan dilakukan tidak
menimbulkan gangguan pada
kesehatan, keselamatan dan
keamanan kerja baik untuk diri
sendiri maupun orang sekitar dan
lingkungan kerja

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

T
M

PS

PI

Ujian tulis
Ujian lisan
Observasi

SUMBER
BELAJAR
UU
Keselamatan Kerja

Spesifikasi
Perangkat Keras dan
Perangkat Lunak
yang diperlukan

S O P yang
berlaku

Lembar Kerja /
Logsheet dan
report sheet

Alat Ukur dan


instruction manual

Peralatan
Pendukung dan
Keselamatan dan
kesehatan kerja

KOMPETENSI
DASAR
4.

Menerapkan
ketentuan
pertolongan pertama
pada kecelakaan

INDIKATOR

Prosedur P3K dijelaskan


sesuai aturan medis
Evakuasi terhadap Korban
kebakaran dilakukan
dengan penanganan yang
benar.
Prosedur Gawat Darurat
dilakukan mengikuti
prosedur P3K
Melaksanakan Prosedur
DRABC.
Melakukan penanganan
terhadap korban luka,
patah tulang, pendarahan,
CPR sesuai dengan SOP.

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

MATERI PEMBELAJARAN

Pedoman / Prinsip P3K.


Prosedur P3k
Penanganan Pendarahan
Penanganan patah Tulang
Penanganan Luka bakar
Komunikasi dengan medis

Mendeskripsikan prosedur
peringatan dengan cara menggali
imformasi dari modul.
Mendeskripsikan prosedur gawat
darurat dengan cara menggali
imformasi dari modul
Melakukan simulasi evakuasi
penanganan korban luka, patah
tulang, pendarahan dan CPR
dengan mengikuti aturan medis

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

T
M

PS

PI

Ujian tulis
Ujian lisan
Observasi

SUMBER
BELAJAR
UU
Keselamatan Kerja

Spesifikasi
Perangkat Keras dan
Perangkat Lunak
yang diperlukan

S O P yang
berlaku

Lembar Kerja /
Logsheet dan
report sheet

Alat Ukur dan


instruction manual

Peralatan
Pendukung dan
Keselamatan dan
kesehatan kerja

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Satuan Pendidikan

: SMK Negeri I Balikpapan

Mata Pelajaran

: Kejuruan Administrasi Perkantoran

Kelas/Semester

: Kelas X / Semester I

Materi Pembelajaran

: Menerapkan prosedur kesehatan, keselamatan, dan


keamanan kerja

Alokasi Waktu

1 x 45 menit

I. Standar Kompetensi : Menerapkan prosedur kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja


II. Kompetensi Dasar
: Melakukan prosedur K3
III. Indikator

: Bantuan mempertahankan lingkungan kerja dalam kondisi yang aman.

A. Kognitif
1. Produk:
a. Pengenalan dan pemahaman prosedur keselamatan di tempat kerja.
b. Prosedur keselamatan di tempat kerja sesuai buku manual.
c. Pemahaman pencegahan bahaya pada area kerja.
2. Proses:
Melaksanakan praktek konsep lingkungan hidup yang aman meliputi :
a.
b.
c.
d.

Pencegahan Terjadinya Kecelakaan Kerja


Panduan Saat Terjadi Kebakaran
Pengamanan Bagi Pekerja
Penggunaan APD dengan benar

B. Psikomotor
Mengimplementasikan praktek konsep lingkungan kerja yang aman
C. Afektif
1. Diharapkan siswa dapat mempunyai dan dapat mengembangkan sikap berkarakter yang
meliputi :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Disiplin
Jujur
Dapat bersikap mawas diri
Bersikap ramah
Sabar
Dapat dipercaya serta memegang teguh rahasia
Dapat bijaksana terhadap orang lain

2. Keterampilan sosial
Setelah mengikuti proses belajar mengajar, diharapkan peserta didik dapat meningkatkan
kemampuan sosialnya, seperti :
a.Kemampuan berkomunikasi dengan baik
2

b. Kemampuan menjaga keamanan lingkungan kerja sehingga terjadi lingkungan kerja


yang kondusif
c. Berpendapat
d. Bertanya
IV. Tujuan Pembelajaran:
A. Kognitif
1. Produk:
a. Peserta didik diharapkan dapat memahami syarat- syarat keselamatan kerja, pengenalan
bahaya pada area kerja.
b. Peserta didik diharapkan dapat memahami Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar,
siswa dapat mendeskripsikan konsep mempertahankan lingkungan kerja yang aman sesuai
buku manual dengan mengerjakan soal terkait di LP 1 : Produk sesuai dengan kunci
jawaban.
c. Peserta didik diharapkan dapat memahami Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar,
tata cara penggunaan APD dengan benar.
2. Proses
Disediakan seperangkat APD, siswa dapat mengoperasikan fungsi APD dengan benar.
Selanjutnya siswa melakukan tata-cara penggunaan APD yang baik dalam situasi bahaya
kecelakaan kerja, sesuai dengan rincian tugas kinerja.
B. Psikomotor
1. Disediakan peralatan seperangkat APD
2. Disediakan

beberapa lembar format prosedur keselamatan kerja ,

kemudian peserta

melakukan praktek penggunaan APD sesuai dengan tugas kinerja yang ditentukan pada LP3 :
Psikomotor
C. Afektif
1. Karakter:
Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dinilai
Membuat kemajuan dalam menunjukkan karakter beretiket, hangat, sopan santun, rendah
hati, bersikap menyenangkan dalam berkomunikasi secara lisan sesuai dengan LP 4 :
Pengamatan Perilaku berkarakter.
2. Keterampilan sosial:
2

Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dinilai
Membuat kemajuan

dalam menunjukkan perilaku keterampilan sosial bertanya,

menyumbang ide atau berpendapat, menjadi pendengar yang baik, dan berkomunikasi, sesuai
dengan LP 5 : Keterampilan sosial.
V. Model dan Metode Pembelajaran:
Model Pembelajaran

: Model Pembelajaran Kooperatif (MPK)

Metode Pembelajaran

: Tugas simulasi penggunaan APD.

VI. Bahan
-

Lembar Kerja 1

Lembar format prosedur pedoman keselamatan kerja

VII. Alat dan Media


-

Alat :
Peralatan APD
LCD
Media terdiri dari slide yang berisi materi tentang :
1. Prosedur Keselamatan Kerja

VIII. Proses Belajar Mengajar


1. Pendahuluan
No
1

Uraian Kegiatan
Salam pembuka dan doa.
Presensi.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran mengenai

materi yang disampaikan.


Guru menyampaikan rancangan penilaian kepada

siswa.
Apersepsi
Guru mengkondisikan dan memotivasi siswa dengan

Alokasi Waktu

10 menit

menggali pengetahuan tentang mempertahankan


lingkungan kerja yang aman.
2. Kegiatan Inti
No

Uraian Kegiatan

Alokasi Waktu

a. Mengamati
Siswa mempelajari teori tentang prosedur keselamatan
di tempat kerja.
b. Menanyakan
Siswa terlibat tanya jawab tentang prosedur yang
benar mempertahankan kondisi lingkungan kerja yang
aman.
c. Menalar
Guru menjelaskan materi pembelajaran dan langsung

25 menit

mempraktekkan kemudian siswa mengikuti dengan


ikut memperaktekkan seperti yang guru contohkan
d. Mencoba
Guru membagi Hand out
Dari contoh surat tersebut, guru menyuruh siswa
untuk mempraktekkan kembali bagaimana membuat
format dokumen, teks dan tabel yang benar dari
contoh surat yang diberikan.

3. Penutup
No

Uraian Kegiatan

Guru membuat kesimpulan dengan melibatkan siswa.


Guru memberi tugas kepada siswa dan mengakhiri

pelajaran.
Guru mengucapkan salam penutup
X.

XI.

Alokasi Waktu

10 menit

PENILAIAN HASIL BELAJAR


1. Praktek
2. Uraian (Terlampir)
3. Lembar pengamatan sikap
SUMBER BELAJAR DAN MEDIA BELAJAR
a. Sumber Belajar
1. SyaifiAbdurrahman, S.Pd. 2013. Kesehatan dan Keselamtan Kerja. Jakarta:Erlangga
b. Media Pembelajaran
1. LCD
2. Proyektor
2

3. Modul
4. Buku refrensi

Nama/Kelompok: _______________________ Kelas: _________ Tgl: _______________


Lembar Kerja Siswa : Bantuan mempertahankan lingkungan kerja dalam kondisi yang aman.
Tujuan :
1.
2.
3.

Dapat memahami pengertian keselamatan di lingkungan kerja


Dapat memahami macam macam syarat keselamatan kerja
Dapat mengetahui proses pengenalan pada bahaya di tempat kerja

Rumusan Masalah : Bagaimana mempertahanan lingkungan kerja dalam kondisi aman?


Langkah langkah :
1. Mendefinisikan dengan bahasa sendiri tentang arti/makna prosedur keselamatan kerja.
2. Menyebutkan persyaratan keselamatan kerja
3. Siswa diminta menyebutkan contoh dari macam macam kecelakaan kerja yang mungkin terjadi
4. Mendiskusikan dalam kelompok kecil, menganalisis bagaimana proses mengenali
kecelakaan/bahaya pada area kerja
Analisis :
1. Menurut pendapat anda apakah yang dimaksud dengan prosedur keselamatan
kerja?
. ..........................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
....................................................................................................
2. Apa sajakah persyaratan keselamatan kerja?
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.................................................................................
3. Bagaimana mengatasi lingkungan kerja yang tidak aman?
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.................................................................................
4. Jelaskan bagaimana proses mengenali bahaya pada area kerja !
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
..............................................................

Kunci Lembar Kerja :


1. Prosedur keselamatan kerja ialah digunakan untuk menciptakan lingkungan kerja yang benar-benar
aman memang hal yang sulit. Namun untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan dalam bekerja
adalah hal yang mungkin dilakukan. Prosedur keselamatan di tempat kerja akan benar-benar
dilaksanakan dengan baik apabila sudah mengetahui dengan jelas keselamatan kerja itu. Untuk itulah
perlu dijelaskan terlebih dahulu panduan mengenai keselamatan kerja. Penerapan panduan
keselamatan kerja disuatu lingkungan pekerjaan merupakan cara yang paling baik untuk menciptakan
lingkungan kerja yang lebih aman dan kondusif.
2. Menurut Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 pasal 3 syarat-syarat keselamatan kerja ayat 1 bahwa
dengan peraturan perundang-undangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk:
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
3. Mencegah dan mengurang bahaya peledakan
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian lain
yang berbahaya
5. Memberi pertolongan pada kecelakaan
6. Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja
7. Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu,
kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan gelora.
8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik maupun psikis,
keracunan, infeksi dan penularan.
9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
10. Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban.
3. Cara mengatasi lingkungan kerja yang tidak aman :
a. Dihilangkan, sumber-sumber bahaya atau keadaan tidak aman tersebut agar tidak lagi
menimbulkan bahaya, misalnya alat-alat yang rusak diganti atau diperbaiki.
b. Dieleminir/diisolir, sumber bahaya masih tetap ada, tetapi diisolasi agar tidak lagi menimbulkan
bahaya, bagian-bagian yang berputar pada mesin diberi tutup/pelindung atau menyediakan alat-alat
keselamatan kerja.
c. Dikendalikan, sumber bahaya tidak aman dikendalikanm secara teknis, misalnya memasang
safety valve pada bejana-bejana tekanan tinggi, memasang alat-alat kontrol dsb. Untuk mengetahui
adanya unsafe condition harus dilakukan pengawasan yang seksama terhadap lingkungan kerja.
4. Bila ditinjau dari awal perkembangan usaha keselamatan kerja di perusahaan/industri, manusia
menganggap bahwa kecelakaan terjadi karena musibah, namun sebenarnya setiap kecelakaan
disebabkan oleh salah satu faktor sebagai berikut, baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama, yaitu:
Tindakan Tidak Aman Dari Operator Kerja (Unsafe Act)
Keadaan Tidak Aman Dari Lingkungan Kerja (Unsafe Condition)
Sebab-sebab seseorang melakukan tindakan tidak aman
Mengatasi lingkungan lingkungan yang tidak aman

Nama :

NIS :

Tanggal :
2

LEMBAR PENILAIAN (LP) 1: PRODUK 1a


1. Jelaskan apa yang dimaksud keselamatan kerja!
2. Jelaskan apa yang dimaksud prosedur keselamatan kerja!
LEMBAR PENILAIAN (LP) 1: PRODUK 1b
1. Sebutkan macam macam syarat- syarat keselamatan kerja!
2. Sebutkan cara mengatasi lingkungan kerja yang tidak aman !
LEMBAR PENILAIAN (LP) 1: PRODUK 1c
1. Sebutkan apa saja APD yang anda ketahui dan jelaskan kegunaanya?

KUNCI LEMBAR PENILAIAN (LP) 1: PRODUK 1a


2

1.

2.

Keselamatan kerja atau safety adalah suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja
yang aman bebas dari kecelakaan. Secara luas, Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan,
keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan
budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya.
Prosedur keselamatan kerja ialah digunakan untuk menciptakan lingkungan kerja yang benarbenar aman memang hal yang sulit. Namun untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan
dalam bekerja adalah hal yang mungkin dilakukan. Prosedur keselamatan di tempat kerja akan
benar-benar dilaksanakan dengan baik apabila sudah mengetahui dengan jelas keselamatan kerja
itu. Untuk itulah perlu dijelaskan terlebih dahulu panduan mengenai keselamatan kerja.
Penerapan panduan keselamatan kerja disuatu lingkungan pekerjaan merupakan cara yang
paling baik untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan kondusif.

KUNCI LEMBAR PENILAIAN (LP) 1: PRODUK 1b


1. Syarat-syarat keselamatan kerja :
a) Mencegah dan mengurangi kecelakaan
b) Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
c) Mencegah dan mengurang bahaya peledakan
d) Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian lain
yang berbahaya
e) Memberi pertolongan pada kecelakaan
f) Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja
g) Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu,
kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan gelora.
h) Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik maupun psikis,
keracunan, infeksi dan penularan.
i) Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
j) Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban.
k) Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja.
l) Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang-orang, binatang, tanaman atau barang.
m) Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
n) Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barang.
o) Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
2. Cara mengatasi lingkungan kerja yang tidak aman
a. Dihilangkan, sumber-sumber bahaya atau keadaan tidak aman tersebut agar tidak lagi menimbulkan
bahaya, misalnya alat-alat yang rusak diganti atau diperbaiki.
b. Dieleminir/diisolir, sumber bahaya masih tetap ada, tetapi diisolasi agar tidak lagi menimbulkan
bahaya, bagian-bagian yang berputar pada mesin diberi tutup/pelindung atau menyediakan alat-alat
keselamatan kerja.
c. Dikendalikan, sumber bahaya tidak aman dikendalikanm secara teknis, misalnya memasang safety
valve pada bejana-bejana tekanan tinggi, memasang alat-alat kontrol dsb. Untuk mengetahui
adanya unsafe condition harus dilakukan pengawasan yang seksama terhadap lingkungan kerja.
KUNCI LEMBAR PENILAIAN (LP) 1: PRODUK 1c

1. Beberapa APD
a) Sarung Tangan Lateks.

b)
c)
d)
e)
f)

Jangan menggunakan sarung tangan kain saja karena cairan dapat merembes. Bila kan
melakukan tindakan lainnya yang memerlukan sarung tangan kerja, maka sebaiknya sarung
tangan lateks dipakai terlebih dahulu.
Kecamata pelindung
Berguna untuk melindungi mata dari percikan darah, maupun mencegah cedera akibat
benturan atau kelilipan pada mata saat melakukan pertolongan
Baju pelindung
Penggunaannya kurang popular di Indonesia, gunanya adalah untuk mencegah merembesnya
cairan tubuh penderita melalui baju penolong.
Masker penolong
Sangat berguna untuk mencegah penularan penyakit melalui udara.
Masker Resusitasi
Diperlukan bila akan melakukan tindakan Resusitasi Jantung Paru.
Helm
Dipakai bila akan bekerja ditempat yang rawan akan jatuhnya benda dari atas. Misalnya dalam
bangunan runtuh dan sebagainya.

LEMBAR PENILAIAN 2: PROSES


1. Proses:
Melaksanakan praktek proses penggunaan APD dengan benar
Prosedur :
2

1.
2.
3.
4.
5.
6.

No

1.

3.

Siapkan macam- macam peralatan APD dengan lengkap dan rapi


Tugasi siswa untuk mencatat kegunaan/ fungsi daripada masing-masing APD
Siswa melakukan proses tata cara penggunaan APD
Penentuan skor kinerja siswa mengacu pada format Asesmen kinerja dibawah ini
Berikan format ini kepada siswa sebelum asesmen dilakukan
Siswa diijinkan mangases kinerja mereka sendiri dengan menggunakan format ini.

Rincian Tugas Kinerja

Persiapan:
- Kemampuan mengelompokkan
peralatan APD
Menyiapkan peralatan
Ketelitian
Kecermatan
Kebenaran
Kecepatan
Menata dengan benar
Ketelitian
Kecermatan
Kebenaran
Kecepatan
Menggunakan dengan benar
Kecermatan
Kebenaran
Kecepatan
Kerapian
Jumlah

Format Asesmen Kinerja Proses


Skor
Skor Asesmen
Oleh
siswa
Oleh guru
Maksimum
sendiri
16

7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
100
Malang,

Siswa

2014
Guru

(........................................)

(...............................................)
Dosen Pembimbing,

(........................................)

LEMBAR PENILAIAN 3: PSIKOMOTOR


Prosedur :
1.
2.
3.
4.
5.

No

1
2.
3

Disediakan lembar kerja kelompok


Tugasi siswa melakukan pencatatan prosedur keselamatan kerja dengan suatu kasus
Penentuan skor kinerja siswa mengacu pada format asesmen kinerja dibawah ini.
Berikan format ini kepada siswa sebelum asesmen dilakukan.
siswa diijinkan mengakses kinerja mereka sendiri dengan menggunakan format ini.
Format Asesmen Kinerja Psikomotor
Rincian Tugas Kinerja
Skor
Skor Asesmen
Oleh siswa
Oleh guru
Maksimum
sendiri
Menjelaskan rangkaian prosedur
20
keselamatan kerja dengan benar
Mengidentifikasikan kemampuan
20
kerjasama dalam kelompok
Mengidentifikasi hal-hal yang penting
untuk diperhatikan dan dilaksanakan
20
dalam penanganan kecelakaan kerja
Mengidentifikasikan bagaimana
proses menyiapkan syarat-syarat
20
keselamatan kerja
Mengindentifikasikan solusi yang
tepat dalam menanggapi keadaan
20
lingkungan kerja.
Jumlah
100
Malang,

2014

Siswa

Guru

(........................................)

(...............................................)

LP 4: FORMAT PENGAMATAN PERILAKU BERKARAKTER


Siswa:

Kelas:

Tanggal:
2

Petunjuk:
Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, beri penilaian atas perilaku berkarakter siswa menggunakan
skala berikut ini:
D = Memerlukan
C = Menunjukkan
B = Memuaskan
A = Sangat
perbaikan
kemajuan
baik

Format Pengamatan Perilaku Berkarakter


No

Rincian Tugas
Kinerja (RTK)

1
2
3

Disiplin
Jujur, tekun, teliti
Ramah, sabar,
bijaksana
Dapat dipercaya
Dapat menyimpanan
rahasia
Kreatif-inovatif

4
5
6

Memerlukan Menunjukkan Memuaskan


perbaikan
kemajuan (C)
(B)
(D)

Sangat
baik (A)

Malang,

2014

Pengamat

LP 5 : FORMAT PENGAMATAN KETERAMPILAN SOSIAL


Siswa:

Kelas:

Tanggal:

Petunjuk:
Untuk setiap keterampilan sosial berikut ini, beri penilaian atas keterampilan sosial siswa itu
menggunakan skala berikut ini:
D = Memerlukan
C = Menunjukkan
B = Memuaskan
A = Sangat
perbaikan
kemajuan
baik
Format Pengamatan Keterampilan Sosial
No

Rincian Tugas
Kinerja (RTK)

berkomunikasi

melayani

Memerlukan Menunjukkan Memuaskan


perbaikan
kemajuan (C)
(B)
(D)

Malang,

Sangat
baik (A)

2014

Pengamat

MATERI AJAR

PROSEDUR KESELAMATAN DI TEMPAT KERJA


2

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang benar-benar aman adalah hal yang sulit. Namun untuk
mengurangi resiko terjadinya kecelakaan dalam bekerja adalah hal yang mungkin dilakukan. Prosedur
keselamatan di tempat kerja akan benar-benar dilaksanakan dengan baik apabila sudah mengetahui
dengan jelas keselamatan kerja itu. Untuk itulah perlu dijelaskan terlebih dahulu panduan mengenai
keselamatan kerja. Penerapan panduan keselamatan kerja disuatu lingkungan pekerjaan merupakan
cara yang paling baik untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan kondusif. Untuk
itulah diperlukan kesadaran dari seluruh karyawan dalam menerapkan panduan tersebut. Isi panduan
keselamatan kerja setiap perusahaan tentu berbeda satu sama lain. Namun pada dasarnya, ada
beberapa poin penting yang tercakup dalam berbagai panduan tersebut. Secara umum, dalam panduan
keselamatan kerja akan memuat beberapa hal sebagai berikut:
A. Pencegahan Terjadinya Kecelakaan Kerja
Dalam setiap panduan keselamatan kerja, harus memuat informasi tentang detail pekerjaan yang akan
dilakukan dan resiko kecelakaan yang mungkin terjadi. Dijelaskan apa saja hal yang harus dilakukan
untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Setiap karyawan baru yang akan bekerja di suatu perusahaan
harus dijelaskan tentang hal ini sejelas-jelasnya. Karyawan harus dijelaskan tentang bahaya yang dapat
terjadi di tempatnya bekerja, berbagai alat pengamanan yang harus digunakan dan cara melaksanakan
pekerjaan yang aman.
B. Panduan Saat Terjadi Kebakaran
Dalam panduan keselamatan kerja, harus memuat pula informasi tentang kebakaran ini. Harus
dijelaskan secara detail apa saja yang harus dilakukan saat terjadinya kebakaran. Dengan membaca
panduan ini, setiap karyawan tahu cara untuk mencegah terjadinya kebakaran, cara memadamkan api
dan cara untuk menyelamatkan diri saat terjadinya kebakaran.
C. Pengamanan Bagi Pekerja

Setiap pekerjaan yang mengandung resiko cukup besar, wajib menggunakan berbagai alat pengaman.
Pada panduan keselamatan kerja, hal ini dijelaskan pula secara lengkap. Karyawan wajib menerapkan
aturan-aturan ini secara disiplin untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja saat bertugas.
D. Pencegahan Penyakit Akibat Kerja
Ada pula pekerjaan yang bersinggungan langsung dengan berbagai zat-zat berbahaya. Dalam panduan
keselamatan kerja, penyebaran zat-zat berbahaya ini juga diatur secara jelas. Panduan ini akan
menghindari timbulnya penyakit yang diakibatkan zat-zat ini dan juga mencegah penyebarluasan zatzat ini. Panduan keselamatan kerja tentu dibuat dengan maksud yang baik yaitu melindungi para
pekerja. Ada aturan pemerintah yang terkait dengan keselamatan kerja. Setiap perusahaan wajib
melaksanakan aturan ini dengan sebaik-baiknya demi menjamin keselamatan pegawainya.

A. Pengertian Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja atau safety adalah suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang
aman bebas dari kecelakaan. Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan
atau tidak disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan kerugian, baik harta maupun jiwa manusia.
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau sedang melakukan
pekerjaan disuatu tempat kerja.
Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun
rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada
umumnya dan manusia pada khususnya.
B. Tujuan Keselamatan Kerja
Dari pemahaman diatas sasaran keselamatan kerja adalah:
1. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
2. Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan.
3. Mencegah/ mengurangi kematian.
4. Mencegah/mengurangi cacat tetap.
5. Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan, alat-alat kerja, mesinmesin, instalasi dan lain sebagainya.

6. Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin kehidupan
produktifnya.
7. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumber-sumber produksi lainnya.
8. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman sehingga dapat menimbulkan
kegembiraan semangat kerja.
9. Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi industri serta pembangunan
Dari sasaran tersebut maka keselamatan kerja ditujukan bagi:
1. Manusia (pekerja dan masyarakat)
2. Benda (alat, mesin, bangunan dll)
3. Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan tumbuhtumbuhan).
C. Syarat-Syarat Keselamatan Kerja
Menurut Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 pasal 3 syarat-syarat keselamatan kerja ayat 1 bahwa
dengan peraturan perundang-undangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk:
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
3. Mencegah dan mengurang bahaya peledakan
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian lain yang
berbahaya
5. Memberi pertolongan pada kecelakaan
6. Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja
7. Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran,
asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan gelora.
8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik maupun psikis,
keracunan, infeksi dan penularan.
9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
10. Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban.
11. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja.
12. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang-orang, binatang, tanaman atau barang.
13. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
14. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barang.
15. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
16. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya
menjadi bertambah tinggi.
D. Pengenalan Bahaya Pada Area Kerja
Bila ditinjau dari awal perkembangan usaha keselamatan kerja di perusahaan/industri, manusia
menganggap bahwa kecelakaan terjadi karena musibah, namun sebenarnya setiap kecelakaan
disebabkan oleh salah satu faktor sebagai berikut, baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama, yaitu:
1. Tindakan Tidak Aman Dari Operator Kerja (Unsafe Act)
a. Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan.
b. Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan.

c. Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang diwajibkan.


d. Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan sebagainya.
2. Keadaan Tidak Aman Dari Lingkungan Kerja (Unsafe Condition)
a. Mesin-mesin yang rusak tidak diberi pengamanan, kontruksi kurang aman, bising dan alat-alat kerja
yang kurang baik dan rusak.
b. Lingkungan kerja yang tidak aman bagi manusia (becek atau licin, ventilasi atau pertukaran udara ,
bising atau suara-suara keras, suhu tempat kerja, tata ruang kerja/ kebersihan dan lain-lain).
3. Apakah kecelakaan dapat dicegah?

Pada prinsipnya setiap kecelakaan dapat diusahakan untuk dicegah karena:


a. Setiap kecelakaan pasti ada sebabnya.
b. Bilamana sebab-sebab kecelakaan itu dapat kita hilangkan maka kecelakaan dapat dicegah.
4. Bagaimana kecelakaan dapat dicegah?
Pencegahan kecelakaan adalah suatu usaha untuk menghindarkan tindakan-tindakan yang tidak aman
dari pekerja serta mengusahakan lingkungan kerja yang tidak mengandung faktor-faktor yang
membahayakan (unsafe condition).
5. Sebab-sebab seseorang melakukan tindakan tidak aman
a. Karena tidak serius/disiplin.
b. Karena tidak mampu/tidak bisa.
c. Karena tidak mau.
6. Bagaimana mengatasi lingkungan lingkungan yang tidak aman?
a. Dihilangkan, sumber-sumber bahaya atau keadaan tidak aman tersebut agar tidak lagi menimbulkan
bahaya, misalnya alat-alat yang rusak diganti atau diperbaiki.
b. Dieleminir/diisolir, sumber bahaya masih tetap ada, tetapi diisolasi agar tidak lagi menimbulkan
bahaya, bagian-bagian yang berputar pada mesin diberi tutup/pelindung atau menyediakan alat-alat
keselamatan kerja.
c. Dikendalikan, sumber bahaya tidak aman dikendalikanm secara teknis, misalnya memasang safety
valve pada bejana-bejana tekanan tinggi, memasang alat-alat kontrol dsb.
Untuk mengetahui adanya unsafe condition harus dilakukan pengawasan yang seksama terhadap
lingkungan kerja.

7. Keselamatan Kerja di Perbengkelan Otomotif.


a. Kenakan celana tanpa kantong yang tidak tertutup karena kantong celana dapat menyebabkan
kemasukan bunga api atau zat-zat yang merugikan.
b. Kenakan sepatu yang sesuai dan rawat baik-baik (dalam kondisi baik). Sepatu usahakan bersol kuat
atau bersol baja yang di tengahnya dapat melindungi dari luka akibat benda tajam dan paku yang
menonjol. Perlindungan utama terhadap benda, bersol baja di tengahnya melindungi dari kejatuhan
benda-benda berat.
c. Jaga rambut panjang dengan topi atau penutup kepala yang rapat seperti disarankan dalam peraturan.
Apabila rambut anda panjang dapat dengan mudah tersangkut mesin, misal mesin bor, beberapa orang
terluka karena itu.
d. Jangan memakai cincin atau jam karena sangat berbahaya hingga anda dapat kehilangan jari-jari.
Ketika bekerja pada kendaraan tersangkut mesin dapat menyebabkan hubungan pendek arus listrik
sehingga menyebabkan kebakaran.
e. Gunakan perlengkapan perlindungan pribadi yang sesuai dengan pekerjaan. Beberapa peralatan
perlindungan yang tersedia harus dikenakan secara benar pada semua situasi kerja. Sehingga dapat
menyelamatkan diri dari kemungkinan terluka. Pelajari tujuan masing-masing nomor item atau barang
pada tempat latihan yang tersedia, yang terdiri atas helm pengaman, penutup muka, pelindung telinga,
respirator, sarung tangan dan apron.
f. Kenakan kaca mata penyelamat ketika menggunakan gerinda atau mesin bubut dan beberapa tugas
lainnya agar debu atau material tidak dapat masuk ke mata.
g. Hindari berbaring pada lantai beton atau lantai sejenis ketika bekerja di bawah kendaraan. Gunakan
selalu kain krep atau bahan penutup untuk berbaring karena berhubungan dengan lantai dingin dapat
merusak kesehatan, terutama dalam waktu yang lama.

8. Penggunaan Pakaian Pengaman

Syarat-syarat pakaian perlindungan atau pengamanan:


a. Pakaian kerja harus dapat melindungi pekerja terhadap bahaya yang mungkin ada.
b. Pakaian kerja harus dibuat senyaman mungkin. Supaya pada saat bergerak dapat bergerak leluasa.
c. Pakaian kerja harus tidak mengakibatkan bahaya lain, misalnya lengan yang terlalu lepas atau ada
kain yang lepas yang sangat mungkin termakan mesin.
d. Bahan pakaiannya harus mempunyai derajat resistensi yang cukup untuk panas dan suhu kain
sintesis (nilon, dll) yang dapat meleleh oleh suhu tinggi seharusnya tidak dipakai.
e. Pakaian kerja harus dirancang untuk menghindari partikel-partikel panas terkait di celana, masuk di
kantong atau terselip di lipatan-lipatan pakaian.
f. Overall cotton memenuhi semua persyaratan yang disebutkan di atas dan karenanya overall catton
adalah yang paling banyak digunakan sebagai pakaian kerja.
g. Dasi, cincin dan jam tangan merupakan barang-barang yang mempunyai kemungkinan besar
menimbulkan bahaya karena mereka itu dapat dimakan mesin, dan akan menyebabkan kecelakaan jika
para pekerja tetap memakainya. Jam tangan dan cincin menambah masalah pada bahan kimia dan
panas dengan berhenti menghilangkan bahaya.
9. Beberapa APD
a. Sarung Tangan Lateks.

Jangan menggunakan sarung tangan kain saja karena cairan dapat merembes. Bila kan melakukan
tindakan lainnya yang memerlukan sarung tangan kerja, maka sebaiknya sarung tangan lateks dipakai
terlebih dahulu.
b. Kecamata pelindung

Berguna untuk melindungi mata dari percikan darah, maupun mencegah cedera akibat benturan atau
kelilipan pada mata saat melakukan pertolongan
c. Baju pelindung

Penggunaannya kurang popular di Indonesia, gunanya adalah untuk mencegah merembesnya cairan
tubuh penderita melalui baju penolong.
d. Masker penolong
Sangat berguna untuk mencegah penularan penyakit melalui udara.
e. Masker Resusitasi
Diperlukan bila akan melakukan tindakan Resusitasi Jantung Paru.
f. Helm

Dipakai bila akan bekerja ditempat yang rawan akan jatuhnya benda dari atas. Misalnya dalam
bangunan runtuh dan sebagainya.
10. Peraturan Mengenai Keselamatan Kerja
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1992 Tentang jaminan Sosial Tenaga Kerja.
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
c. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 03 tahun 2008 Tentang Tata Cara Pemberian
Simbol dan Label Bahan Beracun dan Berbahaya.
d. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 1990 Tentang Pemberian Tambahan
Santunan Bagi Tenaga Kerja Yang Meninggal Dunia Dan Mengalami Cacat Total Tetap Karena
Kecelakaan Kerja
e. Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1979 Tentang Keselamatan Kerja Pada Pemurnian Dan
Pengolahan Minyak Dan Gas Bumi.

Anda mungkin juga menyukai