Perangkat RPP Kharisma Swandhana
Perangkat RPP Kharisma Swandhana
SMK
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2014
MENERAPKAN PROSEDUR
KESEHATAN, KESELAMATAN, DAN
KEAMANAN KERJA
KELAS X/ SEMESTER 1
Kharisma Swandhana
120412423467
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2014
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena dengan ijin-Nya,
saya dapat menyelesaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini, untuk
memenuhi tugas matakuliah Media Pembelajaran Administrasi Perkantoran Berbasis
TIK yang dibimbing oleh Bapak Drs. Mohammad Arief, M.Si.
Dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini saya
bertujuan untuk mendapatkan proses yang lebih baik bagi diri sendiri dan juga dapat
membantu bagi mahasiswa lain sebagai referensi.
Perangkat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini terdiri dari Silabus,
RPP, LKS dan Kunci LKS, LP-1: Penilaian Produk, Kunci Modul, Media
pembelajaran berupa slide power point.
Dengan penuh kesadaran Saya rasa RPP ini masih belum sempurna, sehingga
diharapkan pembaca bersedia untuk memberikan kritik dan saran. Semoga
pembuatan RPP ini bermanfaat bagi penyusun serta pembaca.
Penyusun.
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
halaman
1
2
Silabus
LK-1
12
14
17
19
20
21
Modul Siswa :
SILABUS
NAMA SEKOLAH
MATA PELAJARAN
KELAS/SEMESTER
STANDAR KOMPETENSI
KODE KOMPETENSI
ALOKASI WAKTU
: SMKN 1 BALIKPAPAN
: Menerapkan Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja
:X/1
: Menerapkan Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja
: KKK.001.A
: .. Jam X 45 menit
KOMPETENSI
DASAR
1. Menjdeskripsikan
Keselamatan dan
kesehatan Kerja (K3)
INDIKATOR
Tatalaksana Peraturan
K3 dijabarkan dalam
implementasi pekerjaan
Kebutuhan peralatan
yang disiapkan
terintegrasi dalam
pelaksanaan K3
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Pemahaman Undangundang keselamatan dan
kesehatan kerja, peraturan
pemerintah , keputusan
menteri, dan peraturanperaturan di bawah lainnya
yang berkaitan dengan
keselamatan dan kesehatan
kerja.
Peraturan, norma,
standar, dan sistem keselamatan
dan kesehatan kerja pada
operasi alat bantu pekerjaan
mekanik.
Persiapan pelaksanaan K3
yang meliputi : norma, standar,
dan sistem keselamatan dan
kesehatan kerja pada operasi
alat bantu mekanik sebagai
dasar dalam pembuatan chasis
Implementasi peraturan
keselamatan dan kesehatan kerja
pada penggunaan per-alatan
bengkel.
SOP pada pekerjaan mekanik,
dan operasi peralatan mekanik
Implementasi pelaksanaan
norma, standar, dan sistem
keselamatan dan kesehatan kerja
pada operasi alat bantu
mekanik.
Prosedur UU
keselamatan kerja pada :
Peralatan dan Perlengkapan
K3.
Manajemen dan Teknik K3.
Peraturan dan Standar K3.
ALOKASI WAKTU
PENILAIAN
Tes Tertulis
Observasi
Lisan
Penugasan
Pembuatan
Laporan
T
M
PS
PI
2 (2)
2 (2)
SUMBER
BELAJAR
UU
Keselamatan Kerja
Spesifikasi
Perangkat Keras dan
Perangkat Lunak
yang diperlukan
S O P yang
berlaku
Lembar Kerja /
Logsheet dan
report sheet
Peralatan
Pendukung dan
Keselamatan dan
kesehatan kerja
KOMPETENSI
DASAR
2.
Melakukan prosedur
K3
INDIKATOR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Menggunakan pakaian dan
perlengkapan perlindungan
pribadi sesuai dengan prosedur
yang berlaku di lingkungan kerja
Melakukan pengukuran untuk
mencegah luka atau kerusakan
yang berhubungan dengan
aktivitas tempat kerja dan
mengontrol bahaya tempat kerja
Melakukan semua penanganan
manual dalam hubungannya
dengan persyaratan legal,
kebijakan perusahaan dan
panduan kesehatan dan
keselamatan nasional.
Membantu mempertahankan
lingkungan kerja dalam kondisi
yang aman.
ALOKASI WAKTU
PENILAIAN
T
M
PS
PI
Tes Tertulis
Tes lisan
Observasi
SUMBER
BELAJAR
UU
Keselamatan Kerja
Spesifikasi
Perangkat Keras dan
Perangkat Lunak
yang diperlukan
S O P yang
berlaku
Lembar Kerja /
Logsheet dan
report sheet
Peralatan
Pendukung dan
Keselamatan dan
kesehatan kerja
KOMPETENSI
DASAR
3.
Menerapkan Konsep
Lingkungan Hidup
INDIKATOR
Prosedur kesehatan,
keselamatan dan
keamanan dipatuhi dalam
hubungannya dengan
kebijakan organisasi
legislasi yang relevan,
persyaratan asuransi, dan
rencana keamanan dimana
sesuai.
Identifikasi dan sesegera
mungkin melaporkan
pelanggaran prosedur
kesehatan, keselamatan
dan keamanan.
Bekerja dengan aman dan
dipastikan bahwa semua
aktivitas kerja dilakukan
dengan cara yang aman
dan tidak menimbulkan
bahaya bagi rekan sekerja
atau masyarakat.
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Mempelajari prinsip-prinsip
kesehatan, keselamatan dan
keamanan kerja dengan benar.
Mengidentifikasi hal-hal yang
dapat menyebabkan gangguan
pada kesehatan, keselamatan dan
keamanan diri yang terdapat
pada lingkungan kerja dengan
cermat.
Menerapkan prosedur kesehatan,
keselamatan dan keamanan kerja
di lingkungan kerja dengan benar
Mempelajari kebijakan
organisasi dalam kaitannya
dengan penerapan kesehatan,
keselamatan dan keamanan kerja
di lingkungan kerja dan
persyaratan asuransi dengan
cermat
Mengidentifikasi pelanggaran
yang terjadi pada saat penerapan
prosedur kesehatan, keselamatan
dan keamanan kerja
Melaporkan pelanggaran yang
terjadi pada saat penerapan
prosedur kesehatan, keselamatan
dan keamanan kerja
Memastikan bahwa aktifitas kerja
yang akan dilakukan tidak
menimbulkan gangguan pada
kesehatan, keselamatan dan
keamanan kerja baik untuk diri
sendiri maupun orang sekitar dan
lingkungan kerja
ALOKASI WAKTU
PENILAIAN
T
M
PS
PI
Ujian tulis
Ujian lisan
Observasi
SUMBER
BELAJAR
UU
Keselamatan Kerja
Spesifikasi
Perangkat Keras dan
Perangkat Lunak
yang diperlukan
S O P yang
berlaku
Lembar Kerja /
Logsheet dan
report sheet
Peralatan
Pendukung dan
Keselamatan dan
kesehatan kerja
KOMPETENSI
DASAR
4.
Menerapkan
ketentuan
pertolongan pertama
pada kecelakaan
INDIKATOR
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Mendeskripsikan prosedur
peringatan dengan cara menggali
imformasi dari modul.
Mendeskripsikan prosedur gawat
darurat dengan cara menggali
imformasi dari modul
Melakukan simulasi evakuasi
penanganan korban luka, patah
tulang, pendarahan dan CPR
dengan mengikuti aturan medis
ALOKASI WAKTU
PENILAIAN
T
M
PS
PI
Ujian tulis
Ujian lisan
Observasi
SUMBER
BELAJAR
UU
Keselamatan Kerja
Spesifikasi
Perangkat Keras dan
Perangkat Lunak
yang diperlukan
S O P yang
berlaku
Lembar Kerja /
Logsheet dan
report sheet
Peralatan
Pendukung dan
Keselamatan dan
kesehatan kerja
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
: Kelas X / Semester I
Materi Pembelajaran
Alokasi Waktu
1 x 45 menit
A. Kognitif
1. Produk:
a. Pengenalan dan pemahaman prosedur keselamatan di tempat kerja.
b. Prosedur keselamatan di tempat kerja sesuai buku manual.
c. Pemahaman pencegahan bahaya pada area kerja.
2. Proses:
Melaksanakan praktek konsep lingkungan hidup yang aman meliputi :
a.
b.
c.
d.
B. Psikomotor
Mengimplementasikan praktek konsep lingkungan kerja yang aman
C. Afektif
1. Diharapkan siswa dapat mempunyai dan dapat mengembangkan sikap berkarakter yang
meliputi :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Disiplin
Jujur
Dapat bersikap mawas diri
Bersikap ramah
Sabar
Dapat dipercaya serta memegang teguh rahasia
Dapat bijaksana terhadap orang lain
2. Keterampilan sosial
Setelah mengikuti proses belajar mengajar, diharapkan peserta didik dapat meningkatkan
kemampuan sosialnya, seperti :
a.Kemampuan berkomunikasi dengan baik
2
kemudian peserta
melakukan praktek penggunaan APD sesuai dengan tugas kinerja yang ditentukan pada LP3 :
Psikomotor
C. Afektif
1. Karakter:
Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dinilai
Membuat kemajuan dalam menunjukkan karakter beretiket, hangat, sopan santun, rendah
hati, bersikap menyenangkan dalam berkomunikasi secara lisan sesuai dengan LP 4 :
Pengamatan Perilaku berkarakter.
2. Keterampilan sosial:
2
Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dinilai
Membuat kemajuan
menyumbang ide atau berpendapat, menjadi pendengar yang baik, dan berkomunikasi, sesuai
dengan LP 5 : Keterampilan sosial.
V. Model dan Metode Pembelajaran:
Model Pembelajaran
Metode Pembelajaran
VI. Bahan
-
Lembar Kerja 1
Alat :
Peralatan APD
LCD
Media terdiri dari slide yang berisi materi tentang :
1. Prosedur Keselamatan Kerja
Uraian Kegiatan
Salam pembuka dan doa.
Presensi.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran mengenai
siswa.
Apersepsi
Guru mengkondisikan dan memotivasi siswa dengan
Alokasi Waktu
10 menit
Uraian Kegiatan
Alokasi Waktu
a. Mengamati
Siswa mempelajari teori tentang prosedur keselamatan
di tempat kerja.
b. Menanyakan
Siswa terlibat tanya jawab tentang prosedur yang
benar mempertahankan kondisi lingkungan kerja yang
aman.
c. Menalar
Guru menjelaskan materi pembelajaran dan langsung
25 menit
3. Penutup
No
Uraian Kegiatan
pelajaran.
Guru mengucapkan salam penutup
X.
XI.
Alokasi Waktu
10 menit
3. Modul
4. Buku refrensi
Nama :
NIS :
Tanggal :
2
1.
2.
Keselamatan kerja atau safety adalah suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja
yang aman bebas dari kecelakaan. Secara luas, Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan,
keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan
budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya.
Prosedur keselamatan kerja ialah digunakan untuk menciptakan lingkungan kerja yang benarbenar aman memang hal yang sulit. Namun untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan
dalam bekerja adalah hal yang mungkin dilakukan. Prosedur keselamatan di tempat kerja akan
benar-benar dilaksanakan dengan baik apabila sudah mengetahui dengan jelas keselamatan kerja
itu. Untuk itulah perlu dijelaskan terlebih dahulu panduan mengenai keselamatan kerja.
Penerapan panduan keselamatan kerja disuatu lingkungan pekerjaan merupakan cara yang
paling baik untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan kondusif.
1. Beberapa APD
a) Sarung Tangan Lateks.
b)
c)
d)
e)
f)
Jangan menggunakan sarung tangan kain saja karena cairan dapat merembes. Bila kan
melakukan tindakan lainnya yang memerlukan sarung tangan kerja, maka sebaiknya sarung
tangan lateks dipakai terlebih dahulu.
Kecamata pelindung
Berguna untuk melindungi mata dari percikan darah, maupun mencegah cedera akibat
benturan atau kelilipan pada mata saat melakukan pertolongan
Baju pelindung
Penggunaannya kurang popular di Indonesia, gunanya adalah untuk mencegah merembesnya
cairan tubuh penderita melalui baju penolong.
Masker penolong
Sangat berguna untuk mencegah penularan penyakit melalui udara.
Masker Resusitasi
Diperlukan bila akan melakukan tindakan Resusitasi Jantung Paru.
Helm
Dipakai bila akan bekerja ditempat yang rawan akan jatuhnya benda dari atas. Misalnya dalam
bangunan runtuh dan sebagainya.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
No
1.
3.
Persiapan:
- Kemampuan mengelompokkan
peralatan APD
Menyiapkan peralatan
Ketelitian
Kecermatan
Kebenaran
Kecepatan
Menata dengan benar
Ketelitian
Kecermatan
Kebenaran
Kecepatan
Menggunakan dengan benar
Kecermatan
Kebenaran
Kecepatan
Kerapian
Jumlah
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
100
Malang,
Siswa
2014
Guru
(........................................)
(...............................................)
Dosen Pembimbing,
(........................................)
No
1
2.
3
2014
Siswa
Guru
(........................................)
(...............................................)
Kelas:
Tanggal:
2
Petunjuk:
Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, beri penilaian atas perilaku berkarakter siswa menggunakan
skala berikut ini:
D = Memerlukan
C = Menunjukkan
B = Memuaskan
A = Sangat
perbaikan
kemajuan
baik
Rincian Tugas
Kinerja (RTK)
1
2
3
Disiplin
Jujur, tekun, teliti
Ramah, sabar,
bijaksana
Dapat dipercaya
Dapat menyimpanan
rahasia
Kreatif-inovatif
4
5
6
Sangat
baik (A)
Malang,
2014
Pengamat
Kelas:
Tanggal:
Petunjuk:
Untuk setiap keterampilan sosial berikut ini, beri penilaian atas keterampilan sosial siswa itu
menggunakan skala berikut ini:
D = Memerlukan
C = Menunjukkan
B = Memuaskan
A = Sangat
perbaikan
kemajuan
baik
Format Pengamatan Keterampilan Sosial
No
Rincian Tugas
Kinerja (RTK)
berkomunikasi
melayani
Malang,
Sangat
baik (A)
2014
Pengamat
MATERI AJAR
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang benar-benar aman adalah hal yang sulit. Namun untuk
mengurangi resiko terjadinya kecelakaan dalam bekerja adalah hal yang mungkin dilakukan. Prosedur
keselamatan di tempat kerja akan benar-benar dilaksanakan dengan baik apabila sudah mengetahui
dengan jelas keselamatan kerja itu. Untuk itulah perlu dijelaskan terlebih dahulu panduan mengenai
keselamatan kerja. Penerapan panduan keselamatan kerja disuatu lingkungan pekerjaan merupakan
cara yang paling baik untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan kondusif. Untuk
itulah diperlukan kesadaran dari seluruh karyawan dalam menerapkan panduan tersebut. Isi panduan
keselamatan kerja setiap perusahaan tentu berbeda satu sama lain. Namun pada dasarnya, ada
beberapa poin penting yang tercakup dalam berbagai panduan tersebut. Secara umum, dalam panduan
keselamatan kerja akan memuat beberapa hal sebagai berikut:
A. Pencegahan Terjadinya Kecelakaan Kerja
Dalam setiap panduan keselamatan kerja, harus memuat informasi tentang detail pekerjaan yang akan
dilakukan dan resiko kecelakaan yang mungkin terjadi. Dijelaskan apa saja hal yang harus dilakukan
untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Setiap karyawan baru yang akan bekerja di suatu perusahaan
harus dijelaskan tentang hal ini sejelas-jelasnya. Karyawan harus dijelaskan tentang bahaya yang dapat
terjadi di tempatnya bekerja, berbagai alat pengamanan yang harus digunakan dan cara melaksanakan
pekerjaan yang aman.
B. Panduan Saat Terjadi Kebakaran
Dalam panduan keselamatan kerja, harus memuat pula informasi tentang kebakaran ini. Harus
dijelaskan secara detail apa saja yang harus dilakukan saat terjadinya kebakaran. Dengan membaca
panduan ini, setiap karyawan tahu cara untuk mencegah terjadinya kebakaran, cara memadamkan api
dan cara untuk menyelamatkan diri saat terjadinya kebakaran.
C. Pengamanan Bagi Pekerja
Setiap pekerjaan yang mengandung resiko cukup besar, wajib menggunakan berbagai alat pengaman.
Pada panduan keselamatan kerja, hal ini dijelaskan pula secara lengkap. Karyawan wajib menerapkan
aturan-aturan ini secara disiplin untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja saat bertugas.
D. Pencegahan Penyakit Akibat Kerja
Ada pula pekerjaan yang bersinggungan langsung dengan berbagai zat-zat berbahaya. Dalam panduan
keselamatan kerja, penyebaran zat-zat berbahaya ini juga diatur secara jelas. Panduan ini akan
menghindari timbulnya penyakit yang diakibatkan zat-zat ini dan juga mencegah penyebarluasan zatzat ini. Panduan keselamatan kerja tentu dibuat dengan maksud yang baik yaitu melindungi para
pekerja. Ada aturan pemerintah yang terkait dengan keselamatan kerja. Setiap perusahaan wajib
melaksanakan aturan ini dengan sebaik-baiknya demi menjamin keselamatan pegawainya.
Keselamatan kerja atau safety adalah suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang
aman bebas dari kecelakaan. Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan
atau tidak disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan kerugian, baik harta maupun jiwa manusia.
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau sedang melakukan
pekerjaan disuatu tempat kerja.
Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun
rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada
umumnya dan manusia pada khususnya.
B. Tujuan Keselamatan Kerja
Dari pemahaman diatas sasaran keselamatan kerja adalah:
1. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
2. Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan.
3. Mencegah/ mengurangi kematian.
4. Mencegah/mengurangi cacat tetap.
5. Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan, alat-alat kerja, mesinmesin, instalasi dan lain sebagainya.
6. Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin kehidupan
produktifnya.
7. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumber-sumber produksi lainnya.
8. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman sehingga dapat menimbulkan
kegembiraan semangat kerja.
9. Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi industri serta pembangunan
Dari sasaran tersebut maka keselamatan kerja ditujukan bagi:
1. Manusia (pekerja dan masyarakat)
2. Benda (alat, mesin, bangunan dll)
3. Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan tumbuhtumbuhan).
C. Syarat-Syarat Keselamatan Kerja
Menurut Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 pasal 3 syarat-syarat keselamatan kerja ayat 1 bahwa
dengan peraturan perundang-undangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk:
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
3. Mencegah dan mengurang bahaya peledakan
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian lain yang
berbahaya
5. Memberi pertolongan pada kecelakaan
6. Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja
7. Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran,
asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan gelora.
8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik maupun psikis,
keracunan, infeksi dan penularan.
9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
10. Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban.
11. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja.
12. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang-orang, binatang, tanaman atau barang.
13. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
14. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barang.
15. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
16. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya
menjadi bertambah tinggi.
D. Pengenalan Bahaya Pada Area Kerja
Bila ditinjau dari awal perkembangan usaha keselamatan kerja di perusahaan/industri, manusia
menganggap bahwa kecelakaan terjadi karena musibah, namun sebenarnya setiap kecelakaan
disebabkan oleh salah satu faktor sebagai berikut, baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama, yaitu:
1. Tindakan Tidak Aman Dari Operator Kerja (Unsafe Act)
a. Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan.
b. Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan.
Jangan menggunakan sarung tangan kain saja karena cairan dapat merembes. Bila kan melakukan
tindakan lainnya yang memerlukan sarung tangan kerja, maka sebaiknya sarung tangan lateks dipakai
terlebih dahulu.
b. Kecamata pelindung
Berguna untuk melindungi mata dari percikan darah, maupun mencegah cedera akibat benturan atau
kelilipan pada mata saat melakukan pertolongan
c. Baju pelindung
Penggunaannya kurang popular di Indonesia, gunanya adalah untuk mencegah merembesnya cairan
tubuh penderita melalui baju penolong.
d. Masker penolong
Sangat berguna untuk mencegah penularan penyakit melalui udara.
e. Masker Resusitasi
Diperlukan bila akan melakukan tindakan Resusitasi Jantung Paru.
f. Helm
Dipakai bila akan bekerja ditempat yang rawan akan jatuhnya benda dari atas. Misalnya dalam
bangunan runtuh dan sebagainya.
10. Peraturan Mengenai Keselamatan Kerja
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1992 Tentang jaminan Sosial Tenaga Kerja.
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
c. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 03 tahun 2008 Tentang Tata Cara Pemberian
Simbol dan Label Bahan Beracun dan Berbahaya.
d. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 1990 Tentang Pemberian Tambahan
Santunan Bagi Tenaga Kerja Yang Meninggal Dunia Dan Mengalami Cacat Total Tetap Karena
Kecelakaan Kerja
e. Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1979 Tentang Keselamatan Kerja Pada Pemurnian Dan
Pengolahan Minyak Dan Gas Bumi.