Anda di halaman 1dari 12

POROS

Poros merupakan salah satu bagian elemen mesin yang fungsinya untuk menumpu,
meneruskan putaran dan daya.
Macam-macam poros :
1. Spindel.
Poros transmisi yang relatif pendek, dimana beban utamanya adalah beban puntir.
Contoh

: Poros mesin bor.

2. Gandar.
Poros (berputar/tidak berputar) untuk menumpu bagian mesin dan hanya
mendapat beban lentur.
Contoh

: Poros pada kereta gandeng.

3. Poros.
Poros transmisi yang menerima beban kombinasi, beban puntir dan lentur secara
bersamaan.

POROS DENGAN BEBAN PUNTIR


1.

2.

Daya yang akan ditransmisikan

: kw/hp

Putaran poros motor penggerak

n1

: rpm

Faktor koreksi daya yang akan

fc

:1-2

: P. fc (kw/hp)

ditransmisikan.
3.

Daya rencana

Pd

4.

Torsi / Momen puntir

Pd T .

Pd

(N.m)

5.

Tegangan geser yang diijinkan

(N/mm2)

Tegangan geser dihitung atas dasar kelelahan puntir.


Kelelahan puntir

= 40 % . kelelahan tarik

Kelelahan tarik

= 45 % . kekuatan tarik (u)

= 40 % . 45 % . u

= 1 / 5,6 .

= 1/6.

Untuk bahan SF
Untuk bahan SC

Faktor ini dinyatakan dengan Sf 1

Alurpas k konse trasi

S
f
1
,
3

porsbertang a tegan 2

a

6.

u
Sf 1 . Sf 2

( N / mm 2 )

Faktor koreksi momen puntir (Kt)


Kt 1
Beban dikenakan sec ara halus
Kt 1 1,5 Beban dikenakan sedikit keju tan
Kt 1,5 3 Beban dikenakan dengan keju tan

7.

Faktor koreksi beban lentur (Cb)


Cb 1
Tidak ada beban lentur
Cb 1,2 2,3 Ada beban lentur

8.

Diameter Poros

(ds, do, di )

J
R

Dimana

: T = Torsi yang terjadi

= Tegangan geser yang terjadi.

R = Jari-jari (d/2)
J = Momen inersia polar J

4
d /2
/ 32 . d

4 d /2 .T
.d
32

d3

4
d
32

16
.T
.

do 4 di 4
32

5,1
d
.T

1/ 3

Poros Pejal
5,1

a . Kt . Cb . T

ds

1/ 3

Poros Berongga
T

4
4
do / 2
/ 32 . do di

/ 32 . do 4 di 4

di 4
/ 32 . do 4 . 1 4
do

T . do / 2

T . do / 2

di
k
do
/ 32 . do 3 .1 k 4

do 3

T / 2 .
/ 32 . 1 k 4

do 3

16 .T
. . 1 k 4

do

5,1
.T

4
. 1 k

1/ 3

do

T
2 .

5,1
. Kt . Cb . T

4
a . 1 k

1/ 3

Hasil perencanaan

POROS DENGAN BEBAN LENTUR

1.

Beban Lentur

: N.mm / kg.mm

2.

Tegangan geser yang diijinkan

(N/mm2)

Tegangan geser dihitung atas dasar kelelahan puntir.


Kelelahan puntir

= 40 % . kelelahan tarik

Kelelahan tarik

= 45 % . kekuatan tarik (u)

= 40 % . 45 % . u

= 1 / 5,6 .

= 1/6.

Untuk bahan SF
Untuk bahan SC

Faktor ini dinyatakan dengan Sf 1

Alurpas k konse trasi

S
f
1
,
3

porsbertang a tegan 2

a

3.

4.

u
Sf 1 . Sf 2

Faktor koreksi momen puntir (Kt)


Kt 1
Kt 1 1,5

Beban dikenakan sec ara halus


Beban dikenakan sedikit keju tan

Kt 1,5 3

Beban dikenakan dengan keju tan

Faktor koreksi momen lentur (Km)


Km 1,5
Km 1 2
Km 2 3

5.

( N / mm 2 )

Tumbukan halus
Tumbukan ringan
Tumbukan berat

Diameter Poros

(ds, do, di )

I
R

Dimana

: M = Momen lentur yang terjadi

= Tegangan lentur yang terjadi.

R = Jari-jari (d/2)
6

I = Momen inersia

4
d /2
/ 64 . d

4 d /2.M
.d
64

4
d
64

d3

32
.M
.

do 4 di 4
64

10,2

.M

Poros Pejal
10,2

a . Kt . Km . M

ds

1/ 3

Poros Berongga
M

4
4
/ 64 . do di do / 2

/ 64 . do 4 di 4

M . do / 2

di 4
/ 64 . do 4 . 1 4
do

M . do / 2

di
k
do
/ 64 . do 3 .1 k 4

do3

do3

M
2 .

M / 2 .
/ 64 . 1 k 4

32 . M
. . 1 k 4

1/ 3

do

1/ 3

do

10,2
.M

4
. 1 k

10,2
. Kt . Km . M

4
a . 1 k

1/ 3

Hasil perencanaan

POROS DENGAN BEBAN PUNTIR & LENTUR

1.

2.

Daya yang akan ditransmisikan

: kw/hp

Putaran poros motor penggerak

n1

: rpm

Faktor koreksi daya yang akan

fc

:1-2

Pd

: P. fc (kw/hp)

ditransmisikan.
3.

Daya rencana

Pd

4.

Torsi / Momen puntir

Pd T .

5.

Beban Lentur

: N.mm / kg.mm

6.

Tegangan geser yang diijinkan

(N/mm2)

(N.m)

Tegangan geser dihitung atas dasar kelelahan puntir.


Kelelahan puntir

= 40 % . kelelahan tarik

Kelelahan tarik

= 45 % . kekuatan tarik (u)

= 40 % . 45 % . u

= 1 / 5,6 .

= 1/6.

Untuk bahan SF
Untuk bahan SC

Faktor ini dinyatakan dengan Sf 1

Alurpas k konse trasi

S
f
1
,
3

porsbertang a tegan 2

a

7.

u
Sf 1 . Sf 2

( N / mm 2 )

Faktor koreksi momen puntir (Kt)


Kt 1
Beban dikenakan sec ara halus
Kt 1 1,5 Beban dikenakan sedikit keju tan
Kt 1,5 3 Beban dikenakan dengan keju tan

8.

Faktor koreksi momen lentur (Km)


Km 1,5
Km 1 2
Km 2 3

9.

Tumbukan halus
Tumbukan ringan
Tumbukan berat

Diameter Poros

max

(ds, do, di )

2 4 2
2

Beban Torsi
T

J
R

T .R
J

Dimana

T .d / 2
/ 32 . d 4

: T = Torsi yang terjadi

= Tegangan geser yang terjadi.

R = Jari-jari (d/2)
J = Momen inersia polar J

4
d
32

do 4 di 4
32

do 4 di 4
64

Beban Lentur
M

I
R

Dimana

M .R
I

M .d / 2
/ 64 . d 4

: M = Momen lentur yang terjadi

= Tegangan lentur yang terjadi.

R = Jari-jari (d/2)
I

I = Momen inersia

max

M .d / 2

4
/ 64 . d

T .d / 2
4 .
4
/ 32 . d
2

4
d
64

10

max

max

max

max

64 .T . d / 2

.d 4

64 . d / 2
.
.d 4

T2

M2
2

32 . d
.
.d 4

M2

T2

5,1
. M2 T2
d3

5,1

64 . M . d / 2

.d 4

1/ 3

max

max

Poros Pejal
ds

5,1
a.

Km . M

1/ 3

Kt .T
2

Poros Berongga

max

M . do / 2

4
4
/ 64 . do di

T . do / 2
4 .
4
4
/ 32 . do di
2

11

max

max

64 . M . do / 2

4
4
. do di

64 . do / 2
.
. do 4 di 4

64 .T . do / 2

4
4
. do di
2

M2

T2

M2

T2

di
k
do

max

max

32 . do
.
. do 4 1 k 4

2
5,1
. M2 T2
4
do . 1 k
3

5,1
do
.
4
max . 1 k

max

do

10.

1/ 3

T
2

5,1
.

4
a . 1 k

Km . M

1/ 3

Kt .T

Hasil perencanaan

12

Anda mungkin juga menyukai