DRKPL 2013 Bukit Asam PDF
DRKPL 2013 Bukit Asam PDF
PENGANTAR
Sejalan dengan Visi Korporasi Manjadi Perusahaan Energi Kelas Dunia Yang Peduli
Lingkungan maka pencapaian Kinerja Lingkungan tertinggi PROPER Emas, merupakan
target terukur yang menjadi sasaran rangakaian kegiatan lingkungan di PT Bukit Asam (Persero),
Tbk.
Integrasi EMS atau Sistem Manajemen Lingkungan dalam Sistem Manajemen Bukit
Asam (SMBA), sebagai langkah penting untuk memperkuat internalisasi kaidah lingkungan
dalam setiap langkah pencapaian kinerja perusahaan. Cakupan kinerja lingkungan yang terukur
dan berkelanjutan meliputi aspek Konservasi Energi, Konservasi Air, Biodiversity atau
Keanekaragaman Hayati, Pengendalian dan Pengurangan Emisi, Pengelolaan Limbah B3 dan
Non B3 yang terpadu dalam kegiatan operasi produksi dan penunjangnya. Program Corporate
Social Responsibility dengan konsistensi pemenuhan rekomendasi pada social mapping menjadi
langkah utama korporasi yang berkembang harmonis bersama lingkungan.
Ringkasan Dokumen Kinerja Pengelolaan Lingkungan ini merupakan extract dari bank
data lingkungan PT Bukit Asam (Persero), Tbk. yang akan terus berkembang dalam tingkat
Environmental Excellent yang berkelanjutan.
DAFTAR ISI
I.
II.
EFISIENSI ENERGI
III.
IV.
3R LIMBAH B3
V.
VI.
VII.
ii
1 dari 20
2 dari 20
3 dari 20
4 dari 20
V. 3R LIMBAH B3
PTBA memiliki komitmen untuk melakukan kegiatan pengurangan dan pemanfaatan limbah B3
sebagai upaya minimalisasi limbah B3 yang dihasilkan. Wujud komitmen manajemen tersebut
tertuang dalam Kebijakan Sumber Daya mengenai pengurangan dan pemanfaatan limbah B3
dan limbah padat non B3. Pelaksanaan program pengelolaan dan pemanfaatan limbah B3
dilakukan oleh sumber daya manusia yang kompeten dan bersertifikat dengan ketersediaan dana
yang memadai.
1. Refinery oli pelumas
Program ini dilakukan sebagai upaya untuk memperpanjang umur oli sehingga
meminimalkan jumlah oli bekas yang dihasilkan, pengurangan oli di sumber untuk mesin
berkapasitas dan kepresisian rendah mengalami penurunan sehingga oli bekas yang
dikirim ke TPS berkurang setiap tahunnya, dari tahun 2009 ytd 2013 mengalami
penurunan sebesar 9 % per tahunnya.
2. Penurunan Jumlah Penggunaan Refrigerant Freon R22
Penggunaan refrigerant freon R22 sampai dengan tahun 2013 mengalami pengurangan
sebesar 25 %.
5 dari 20
bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah ini telah mengikuti pelatihan dan memperoleh
sertifikat.
PTBA melakukan pemanfaatan limbah padat Non B3 (Belt Conveyor bekas) melalui Program
Recycle Limbah Belt (Rubber) tersebut dengan menggunakan Mekanisme Rekondisi yang
dimulai dengan pengumpulan limbah, proses pengkasaran permukaan belt, pemasangan
compound layer, pressing, heating dan finalisasi dengan pemeriksaan mutu. Setelah melalui
tahap pemeriksaan mutu, maka belt conveyor hasil recycle tersebut dapat digunakan kembali
untuk operasional kegiatan penambangan. Sebagai catatan, PTBA adalah satu-satunya
Perusahaan Pertambangan di Indonesia yang melakukan aktifitas recycle limbah belt
conveyor.
Selama periode tahun 2010 sampai dengan 2013 (Triwulan III) PTBA berhasil melakukan
pemanfaatan limbah belt conveyor sebesar 71,10 Ton (21,31% dari jumlah limbah belt
conveyor yang dihasilkan). Disamping program recycle tersebut, PTBA juga melakukan
aktifitas reuse untuk limbah belt conveyor yaitu dengan melakukan pemotongan untuk dipakai
kembali sebagai komponen Alat Tambang Utama - Bucket Wheel Excavator .
6 dari 20
7 dari 20
8 dari 20
PT. Bukit Asam (Persero), Tbk memiliki komitmen tinggi dalam upaya melakukan konservasi
insitu dan eksitu, restorasi serta rehabilitasi lahan dalam rangka menjaga pelestarian
Keanekaragaman Hayati yang dituangkan dalam Kebijakan Perlindungan Keanekaragaman
Hayati serta telah disosialisasikan kepada semua karyawan dan kontraktor. PTBA memiliki
struktur organisasi yang menangani perlindungan keanekaragaman hayati dengan personil yang
memiliki latar pendidikan dan pelatihan yang relevan seperti : Kultur Jaringan, Teknik
Monitoring & Evaluasi Reklamasi Lahan Pasca Tambang, Pelatihan Inventariasi Satwa
Liar dsb. Dalam upaya optimalisasi konservasi dan perlindungan keanekaragaman hayati,
PTBA menjalin kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Sriwijaya
(UNSRI), Universitas Bengkulu (UNIB), Dinas Kehutanan M. Enim, Dinas Kehutanan Lahat,
BP DAS Musi.
PTBA telah menetapkan kawasan konservasi untuk pelestarian dan perlindungan
keanekaragaman hayati yang terangkum dalam rencana strategis pelestarian plasma nutfah dan
kawasan konservasi bersinergi dengan masyarakat, Pemerintah Kaputen dan Provinsi, meliputi :
Bank Benih seluas 16,5 ha, sebagai sumber plasma nutfah
Kebun Benih Merbau (Intsia palembanica) seluas 1.5 ha, pelestarian spesies endemic
lokal yang berstatus rentan IUCN 2.3.
Taman Hutan Raya (Tahura) Enim seluas 5.640 ha sebagai acuan dalan pelaksanaan
reklamasi lahan pasca tambang yang terdiri dari blok perlindungan sebagai area konservasi
dan pelestarian plasma nutfah, blok koleksi tanaman dan blok pemanfaatan
Pembangunan Hutan Kota Kalamudin Djinab, SH, MH. seluas 50 ha untuk menjaga
keseimbangan ekosistem kota dan pelestarian plasma nutfah.
Pembangunan Hutan Pendidikan seluas 100 ha sebagai pusat pendidikan dan penelitian.
Pemanfaatan Lahan seluas 183 ha, sebagai bentuk pemulihan lahan reklamasi dengan
system tumpang sari hutan (Agroforestry)
Rehabilitasi DAS seluas 3.660 ha, sebagai wujud tanggung jawab rehabilitasi hutan
penyangga kehidupan di hutan lindung.
Bersama dengan IPB, PTBA mengidentifikasi dan menetapkan parameter sumber hayati yang
langka dan dilindungi berdasarkan status spesies yang ada di kawasan PTBA, seperti tanaman
merbau (Instia palembanica).
PTBA melibatkan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Sriwijaya dan Universitas
Bengkulu untuk mengevaluasi status dan kecenderungan keanekaragaman hayati
Status keanekaragaman hayati di kawasan konservasi alam menunjukan tren peningkatan yang
positif dengan adanya indikasi peningkatan kehadiran satwa liar&terjaganya kondisi hidrologis
(terlindunginya mata air)
PT. Bukit Asam (Persero), Tbk.
Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious
9 dari 20
Lokasi timbunan Endikat seluas 60 Ha dan Muara Tiga Selatan seluas 40 Ha telah dijadikan
sebagai lokasi penelitian dalam rangka perlindungan keanekaragaman hayati.
Kegiatan perlindungan keanekaragamana hayati yang dilakukan PTBA telah berpengaruh positif
terhadap pemberdayaan masyarakat:
Terlindunginya sumber mata air Bukit Munggu yang menyediakan kebutuhan air untuk
MCK dan sumber air baku minum untuk masyarakat Tanjung Enim dengan volume rata-rata
perhari 24.000 liter.
Peningkatan pemanfaatan tanaman kayu putih dari lahan reklamasi oleh masyarakat yang
diolah menjadi minyak kayu putih.
PTBA telah melakukan inovasi di bidang konservasi sumberdaya biologi dan perlindungan
keanekaragaman hayati berupa diseminasi melalui buku yang memiliki ISBN kerjasama dengan
Dr. Ir. H. Irdika Mansur , M. For. Sc. Wakil Direktur SEAMEO BIOTROP (Lembaga
Penelitian Biologi Tropika ASEAN).
PTBA mempunyai personil dengan tugas dan fungsi khusus yang menangani CSR dipimpin oleh Senior
Manager yang bertanggung jawab langsung kepada Dewan Direksi sesuai Struktur Organisasi yang
ditetapkan dalam Keputusan Direksi PTBA dengan Nomor 255/KEP/Int-0100/OT.01/2012
Kebijakan pelaksanaan CSR PTBA meliputi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan serta Bina
Wilayah, dengan realisasi biaya selama 5 tahun terakhir sebagai berikut (dalam juta Rupiah) :
Dalam implementasi fungsi perencanaan, PTBA melakukan kegiatan Social Mapping dan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang dilakukan setiap tahun oleh masyarakat dari mulai
tingkat Kelurahan (Musbangdes) hingga tingkat Kecamatan kemudian disetujui oleh pemerintah
Kabupaten. Dari hasil Social Mapping dan Musrenbang serta mempertimbangkan kemampuan Perusahaan
dalam hal pendanaan maupun kesesuaian antar program dengan Visi dan Misi CSR, PTBA membuat
Rencana Strategis CSR periode 2011-2015 dan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
10 dari 20
Pembangunan PLTMH merupakan implementasi nyata Rencana Strategis CSR Tahun 20112015 dalam program Teranglah Desaku dan tindak lanjut atas Nota Kesepahaman antara PTBA
dan Pemerintah Daerah Kabupaten Muara Enim dalam Musrenbang Tahun 2011 Nomor:
037/Eks-0600/HK.03/XII/2011 dan Nomor: 1216/BAPPEDA.Sekrt/2011 tanggal 16 Desember
2011.
Pelaksanaan pembangunan PLTMH 35 KW di Desa Pelakat, PTBA bekerja sama dengan AlAzhar Peduli Ummat sebagai pendamping di lapangan beserta masyarakat setempat. Desa ini
mempunyai luas 12.000 M2 terdiri dari 124 KK dengan penduduk 906 jiwa dan 3 Fasilitas
Umum (Masjid, Balai dan Sekolah). Lokasi desa jauh dari jangkauan aliran listrik PLN.
Pembangunan PLTMH memberi dua manfaat utama bagi masyarakat, yakni penerangan
dimalam hari yang bebas biaya, dan kesadaran bersama untuk menjaga kelestarian hutan
sekitarnya, sebagai sumber pasokan air bagi mesin turbin mikro pembangkit listrik yang
PT. Bukit Asam (Persero), Tbk.
Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious
11 dari 20
dimiliki dan dikelola secara swadaya oleh masyarakat desa tersebut. Desa yang dahulunya
gelap gulita di waktu malam, kini bersinar terang berkat PLTMH bantuan PTBA.
12 dari 20
Dengan adanya kegiatan budidaya ikan air tawar ini, Masyarakat sendiripun membuka usaha
ikutan tanpa memerlukan sumber daya dari Perusahaan seperti :
1. Bahan baku usaha catering binaan PTBA,
2. Rumah Makan
3. Penjual Pecel Lele
4. Usaha Pemancingan
5. Jasa transportasi (Ojek)
6. Pemasok benih ikan
7. Menciptakan lapangan kerja
13 dari 20
KANTOR PUSAT
Head Office
Pelabuhan Tarahan
Tarahan Port
Jl. Soekarno Hatta Km. 15
Tarahan, Bandar Lampung
P.+62-721-31 545, 31 686
F. +62-721-31 577
Dermaga Kertapati
Kertapati Pier
Jl. Stasiun Kereta Api
Palembang, Sumatera Selatan
P. +62-711-512 617
F. +62-711 511 388