Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN TUGAS BAHASA INDONESIA

SEJARAH LAHIRNYA NAMA SMA 2 KUDUS

Oleh :
Alsa Rizki Safitri

(01)

Hilda Puspitasari

(09)

XII-MIA 5

SMA 2 KUDUS
TAHUN AJARAN 2015/2016

Lahirnya Nama SMA 2 Kudus


SMA 2 Kudus merupakan sekolah menengah atas yang terletak di Jalan
Ganesha, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. Pada tahun
1991 sekolah ini didirikan melalui keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0519/0/1991, tepatnya pada tanggal 5
September 1991. SMA 2 menjadi SMA favorit di kalangan masyarakat Kudus
yang penuh dengan prestasi baik di bidang akademik maupun non akademik.
Berdirinya SMA 2 Kudus tidak lepas dari peran serta pemerintah dan pihakpihak yang telah berjasa bagi kemajuan SMA 2 Kudus.
Sebelum menjadi SMA 2 Kudus, dulunya merupakan Sekolah Pendidikan
2
Guru (SPG). SPG memiliki lahan seluas 24.900 m . SPG dipimpin oleh
Bapak Drs. Sugeng Ismohandoyo pada tahun 1991 sampai 1993. Beliau adalah
seorang tentara pelajar yang sangat tegas. Beliau memimpin SPG sangat
menonjolkan sikap kedisiplinan dan kejujuran.
Saat masih bernama SPG, sekolah ini memiliki fasilitas gedung yang
sudah lengkap, diantaranya memiliki 21 kelas, laboratorium IPA, gedung TU,
dan Kepala Sekolah, toilet, perpustakaan, ruang BK, koperasi sekolah, ruang
OSIS, ruang UKS, ruang guru, dan mushola.
Pada tahun 1993, SPG diubah namanya menjadi SMUN 4 Kudus. Hal ini
disebabkan karena Kemendiknas (Kementrian Pendidikan Nasional) pada waktu
itu ingin mengubah sistem kurikulum pendidikan Indonesia seperti Amerika,
dan hanya lulusan sarjana (S1) saja yang boleh menjadi guru SMA tersebut.
SMUN 4 Kudus mempunyai 336 siswa.
Periode selanjutnya, dipimpin oleh Bapak Drs. Pahyono pada Juli 1993
sampai tahun Februari 2003. Pada tahun 1997, SMUN 4 Kudus berubah nama
menjadi SMAN 4 Kudus dan pada tahun 2003 berganti nama menjadi SMA 2
Kudus. Daya tarik masyarakat semakin besar terhadap SMA 2 Kudus. Terbukti
dengan perkembangan jumlah pendaftar pada saat penerimaan peserta didik
baru dengan jumlah pendaftar rata-rata mencapai 784 orang (kelas unggul) dan
558 (kelas reguler).
Pada Februari 2003-2004 kepala sekolah dipimpin oleh Bapak Ali Zuhdi,
S.Pd dan Bapak Basuki Purboyoso. Seiring berjalannya waktu pada Juni 20042005 diganti oleh Drs.H. Soemidjan. Tak begitu lama kepemimpinannya diganti
oleh Bapak Drs.H. Suad pada Juni 2005-Mei 2006. Lalu diganti oleh Bapak
Drs. M. Zainuri, M.Si pada 1 Mei 2006.
Dalam perkembangannya mulai tahun 2006 oleh Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga memberikan kepercayaan kepada SMA 2 Kudus untuk
mengembangkan diri sebagai sekolah berwawasan seni budaya. Kepercayaan

tersebut ditindaklanjuti dengan berbagai kegiatan seperti pada tahun 2007 SMA
2 Kudus mewakili Kudus untuk mementaskan Tari Ampyang Maulid di Taman
Mini Indonesia Indah (TMII). Anjungan Jawa Tengah (21 Oktober 2007) dan
anjungan Kudus di Maerokoco Semarang dengan tari prosesi Buka Luwur
Kanjeng Sunan Kudus (28 Oktober 2007).
Tahun pelajaran 2007/2008, SMA 2 Kudus ditetapkan sebagai Rintisan
Sekolah Kategori Mandiri (RSKM/RSSN) oleh Direktorat Pembinaan SMA
Ditjen Manajemen Dikmen Depdiknas dengan kucuran dana Rp 100.000
(seratus ribu rupiah) untuk tahun 2007/2008 dan 2008/2009 sedangkan tahun
2009/2010 Rp 50.000 (lima puluh ribu rupiah). Sesuai dengan peraturan
Menteri Pendidikan Nasional, sekolah wajib memenuhi 8 (delapan) Standar
Nasional Pendidikan (SNP).
Pada tanggal 24 Maret 2010, SMA 2 Kudus dijadikan piloting project
kerjasama antara Yayasan Surya Institut dan Dikpora Kabupaten Kudus melalui
Surat Kepala Dikpora Kabupaten Kudus Nomor 421.3/1990/003/2010 dan
01/MOU/SI.KDS/1V/2010. Didirikannya kelas unggulan dengan berbagai
pertimbangan antara lain SMA 2 Kudus sebagai Sekolah Standar Nasional
(SSN), yaitu sekolah yang mempunyai komitmen terhadap peningkatan mutu.
Tahun pelajaran 2010/2011 SMA 2 Kudus merintis sekolah model yang
dikembangkan oleh Direktorat Pembinaan SMA Kemendiknas. Sekoalh model
merupakan pengembangan dari sekolah yang sudah memenuhi 8 Standar
Nasional Pendidikan baik itu RSBI/RSKM/SKM dengan Pendidikan Berbasis
Keunggulan Local (PBKL) dan pengembangan ICT. PBKL yang dikembangkan
di SMA 2 Kudus adalah budaya Jawa dan lingkungan hidup. Sedangkan ICT
berupa penambahan fasilitas laboratorium, pusat sumber belajar, pembelajaran
berbasis ICT dan pengelolaan sarana dan prasarana. Masa Jabatan Bapak Drs.
M. Zainuri, M.Si berakhir pada Februari 2014. Lalu kepemimpinan SMA 2
Kudus digantikan oleh Bapak Drs. Sri Haryoko.

Anda mungkin juga menyukai