Anda di halaman 1dari 6

Ipratropium bromid

Merupakan golongan dari antikolinergik(antimuskarinik). Menjadi pilihan


untuk obat asma dari golongan antikolinergik karena senyawa ini sukar
diabsorbsi dan tidak masuk ke dalam susunan saraf pusat sehingga efek
sistemiknya hampir tidak ada.
Farmakodinamik
Ipratropium bromid bekerja memblokade reseptor

m3 pada bronkus.

Blokade reseptor m3 di bronkus menyebabkan tonus otot bronkus menjadi


rileks.
Farmakokinetik
Penggunaan ipratropium

terbatas pada pemberian sebagai aerosol.

Pada pemberian inhalasi, waktu kadar puncak plasma dicapai dalam waktu
1-2 jam dan bertahan selama 3-5 jam. Waktu paruhnya 2 jam, dengan onset
kerja 15 menit, dan durasi kerjanya 3 - 4 jam. Metabolisme di hati. Ekskresi
melalui urin dan feses.
Efek Samping
Efek samping yang dapat timbul adalah tenggorokan dan lidah kering.
Penggunaan Klinik
Ipratropium bromide merupakan agen anti kolinergik yang digunakan
sebagai bronkodilator yang efektif untuk PPOK dan meringankan gejala asma
akut. Penggunaannya sebagai obat pelega asma tidak sekuat golongan beta
2 agonis. Onset kerjan ipratropium bromide lebih lambat namun durasi kerja
nya lebih lama disbanding golongan beta 2 agonis
Kontraindikasi
Kontraindikasi pada hipersensitivitas terhadap ipratropium.

Obat

Efficacy

Safety

Suitability

Ipratroiu

Farmakodinamik:

Efek

Kontraindikasi: Atrovent

Bekerja

samping:

Kontraindikasi

bromide

menghambat

Mulut

reseptor

dan pada

m3, tenggorokan

hipersensitivitas

sehingga tonus otot kering.

terhadap

menjadi rileks.

ipratropium.

waktu

kadar

puncak

plasma

dicapai

jam

waktu

dan

selama

Rp 83.435,-

Rp.135.000

pemberian

dalam

Inhaler
20mcg/semprot x
10ml

Nebulizer

Farmakokinetik:

inhalasi,

Cost

Ketersediaan
Obat:
Inhaler, nebulizer

1-2

bertahan
3-5

jam.

Waktu paruhnya

jam, dengan onset


kerja 15 menit, dan
durasi kerjanya 3 - 4
jam.
Kesimpul ++
an untuk
Kasus

++

++

++

SODIUM KROMOLIN
Medikasi

Kromolin

Sediaan

IDT

Dosis

Dosis

dewasa
1-2

anak

semprot,

5mg/semprot 3-4 x/
hari

Keterangan

Sebagai

semprot,

alternatif

3-4x/hari antiinflamasi
Sebelum
exercise atau

Nedokromil

IDT
2mg/semprot

pajanan

semprot,

semprot,

alergen,

2-4x/hari 2-4x/hari profilaksis


efektif dalam
1-2 jam

Sodium kromoglikat digunakan sebagai pengontrol (controllers). Pengontrol adalah


medikasi asma jangka panjang untuk mengontrol asma, diberikan setiap hari untuk mencapai dan
mempertahankan keadaan asma terkontrol pada asma persisten.
Mekanisme yang pasti dari sodium kromoglikat dan nedokromil sodium belum sepenuhnya
dipahami, tetapi diketahui merupakan antiinflamasi nonsteroid, menghambat penglepasan
mediator dari sel mast melalui reaksi yang diperantarai IgE yang bergantung kepada dosis dan
seleksi serta supresi sel inflamasi tertentu (makrofag, eosinofil, monosit); selain kemungkinan
menghambat saluran kalsium pada sel target. Pemberiannya secara inhalasi. Digunakan sebagai
pengontrol pada asma persisten ringan. Studi klinis menunjukkan pemberian sodium kromoglikat
dapat memperbaiki faal paru dan gejala, menurunkan inhalasi (bukti B). dibutuhkan waktu 4-6
minggu pengobatan untuk menetapkan apakah obat ini bermanfaat atau tidak. Efek samping
umumnya minimal, seperti batuk, atau rasa obat tidak enak saat melakukan inhalasi.
GLUKOKORTIKOID
Mekanisme kortikosteroid terhadap asma

Asma berhubungan dengan inflamasi jalan napas, hiperreaktifitas jalan


napas, dan bronkokonstriksi akut. Glukokortikoid tidak secara langsung
merelaksasi otot polos saluran napas dan memiliki efek yang kecil terhadap
bronkokonstriksi akut. Sebaliknya, agen ini secara tunggal efektif dalam
menghambat inflamasi saluran napas. Efek anti inflamasi glukokortukoid
pada asma adalah memodulasi sitokinin dan produksi kemokin, menginhibisi
sintesis eikosanoid, inhibisi akumulasi basofil, eosinofil, dan leukosit lainnya
di jaringan paru dan menurunkan permeabilitas vaskular.
Glukokortikoid inhaler
Meskipun
pengobatan

glukokortikoid
sistemik

Perkembangan

terbaru

sangat

glukokortikoid
dalam

efektif

dalam

memiliki

pengobatan

mengontrol

banyak

asma

efek

adalah

asma,

samping.

penggunaan

glukokortikoid inhalasi yang bekerja langsung pada tenpat inflamasi.


Glukokortikoid inhalasi yang tersedia adalah beclomethasone dipropionate,
triamcinolone acetonide, flunisolide, budesonide, dan fluticasone propionate.
Inhalasi glukokortikoid digunakan sebagai profilaksis pengontrol asma.
Obat potensi kuat (contoh: fluticasone, flunisolide, budenoside) efektif
dengan satu atau dua semprotan penggunaan sekali atau dua kali sehari.
Dosis yang tepat tergantung dari masing-masing pasien, berupa beratnya
gejala, perbaikan klinis, dan terkontrolnya asma. Ketika dosis optimal
tercapai, perbaikan maksimal fungsi paru tidak tercapai hingga penggunaan
beberapa minggu.
Pasien asma yang mendapat inhalasi glukokortikoid menunjukkan
perbaikan gejala dan menurunkan kebutuhan terhadap agonis

Efek

positif terlihat dalam 1 minggu, menurunkan hiperreaktifitas bronkus, dapat


diteruskan beberapa bulan. Inhalasi glukokortikoid lebih baik dari

pada agonis 2 dalam mengontrol asma.

Budesonid
Nama Obat

Budenosid

Efficacy
Farmakodina
mik:
memodulasi
sitokinin dan
produksi
kemokin,
menginhibisi
sintesis
eikosanoid,
inhibisi
akumulasi
basofil,
eosinofil, dan
leukosit
lainnya
di
jaringan paru
dan
menurunkan
permeabilitas
vaskular
Farmakokineti
k:
Diabsorbsi
dengan baik,
distribusi
terikat
protein,
metabolisme

Safety

Efek samping
penggunaan
lokal saluran
napas
minimal,
candidiasis
oral pada
pasien
imunokompre
mais

Suitability
Kontraindikasi
relatif:
diabetes
melitus, tukak
peptik/duode
num, infeksi
berat,
hipertensi,
gangguan
kardiovaskula
r
Sediaan
inhalasi

Cost
Harga Rp.
364.000
(budesoni
d
160
mcg)

di
hati,
di
ekskresi
melalui urin
dan feses. t
2-3 jam,

+++

++

++

++

Anda mungkin juga menyukai