Anda di halaman 1dari 2

Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan dengan Menerapkan Tri Dharma Perguruan

Tinggi
Syafira Nur Annisa, Arsitektur

Dalam bahasa Sansekerta tri artinya tiga dan dharma artinya adalah
kewajiban. Secara istilah, Tri Dharma Perguruan Tunggi dapat diartikan sebagai
tiga kewajiban yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi. Tiga kewajiban tersebut
adalah pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta
pengabdian kepada masyarakat.
Ketiga dharma tersebut sangat erat hubungannya karena penelitian dan
pengembangan harus menjunjung tinggi kedua dharma yang lain. Penelitian
diperlukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi. Untuk
dapat melakukan penelitian yang menghasilkan suatu perkembangan dalam
pengetahuan dan teknologi diperlukan adanya tenaga-tenaga ahli yang dihasilkan
melalui proses pendidikan. Kemudian, ilmu pengetahuan yang dikembangkan
sebagai hasil dari penelitian itu diterapkan pada kehidupan bermasyarakat seharihari sehingga masyarakat dapat memanfaatkan dan menikmati kemajuankemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.
Karena bentuk dasar Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah give and take
(memberi dan menerima), dengan menerapkan satu persatu poin-poin Tri Dharma
Perguruan Tinggi, mahasiswa akan memahami bahwa mereka bisa memberikan
kontribusi yang nyata pada masyarakat.
Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan pola pikir dasar dan kewajiban
bagi mahasiswa sebagai kaum intelektual negeri ini. Diterapkannya Tri Dharma
Perguruan Tinggi secara optimal pada tiap civitas akademika Perguruan Tinggi
akan menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas tinggi: pemudapemudi yang memiliki jiwa kepemimpinan yang akan menuntun Indonesia ke
arah yang lebih baik.
Salah satu ciri mahasiswa yang memiliki jiwa kepemimpinan adalah
mampu mengemban dan melaksanakan tanggung jawab yang mereka terima. Hal

ini dapat dipupuk dengan melaksanakan poin pertama Tri Dharma Perguruan
Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran. Jika mahasiswa mampu melaksanakan
proses pendidikan dan pengajaran dengan baik maka mereka telah melaksanakan
salah satu tanggung jawab mereka sebagai generasi penerus bangsa.
Dalam menumbuhkan jiwa kepemimpinan, seseorang harus memiliki
kemauan yang kuat untuk tidak menyerah dalam keadaan apapun. Hal ini dapat
dipupuk dengan melaksanakan poin kedua Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu
penelitian dan pengembangan. Dalam meneliti dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi tentunya mahasiswa akan menemui berbagai jenis dan
tingkat kesulitan. Jika mahasiswa mampu memalui proses penelitian dengan
penuh tekat dengan tidak mudah menyerah, mereka akan dapat mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kepentingan masyarakat.
Kemudian salah satu ciri lain dari mahasiswa yang memiliki jiwa
kepemimpinan adalah mampu menjawab tantangan. Tantangan selanjutnya untuk
seorang mahasiswa yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan yang ia
dapat melalui proses pendidikan dan pengembangan adalah mampu tidaknya
mahasiswa tersebut untuk menerapkan apa yang telah ia pelajari dan kembangkan
di masyarakat. Dengan menjalankan poin ketiga dari Tri Dharma Perguruan
Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa akan lebih mengerti
bahwa mereka benar-benar bisa memberikan kontribusi yang nyata untuk negara
mereka. Hal itu juga akan memupuk rasa nasionalisme mereka karena mereka
merasa bisa merasakan bahwa negara membutuhkan kontribusi mereka untuk
terus maju ke arah yang lebih baik.
Maka dari itu, jika mahasiswa benar-benar berusaha untuk melaksanakan
kewajiban mereka sebagai penerus bangsa dengan melaksanakan satu persatu
poin-poin Tri Dharma Perguruan Tinggi, secara tidak langsung mereka akan
menumbuhkan jiwa kepemimpinan yang kuat pada diri mereka masing-masing.
Jiwa kepemimpinan yang sangat dibutuhkan karena mahasiswa merupakan
generasi penerus bangsa yang merupakan tombak paling ujung dalam usaha untuk
merubah masa depan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai