Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“Implementasi Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi Melalui


Tridharma Perguruan Tinggi”

Oleh

Nama : Yoga Yuanda Putra


NIM 211211931
Kelas : 1C
Dosen Pengampu : Hj. Elmiyasna K, Skp. MM/Meria Kontesa, Skp., M. Kep

PROGRAM STUDI S1
KEPERAWATAN STIKes
MERCUBAKTIJAYA PADANG 2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT berkat
rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini banyak keraguan yang penulis hadapi, namun
berkat dorongan semua pihak, makalah ini dapat diselesaikan.Maka pada kesempatan
ini penulisi ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada
Ibu Elmiyasna dan Meria Kontesa sebagai Dosen Pembimbing mata kuliah Konsep
Dasar Keperawatan yang telah mengarahkan dan memberikan masukan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dan yang teristimewa sekali ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya dan rasa hormat yang tak terhingga penulis sampaikan
kepada keluarga yang telah memberikan kasih sayang, motivasi, semangat dan doa
yang tulus kepada penulis untuk menuntut ilmu.

Penulis sangat senang dalam menerima kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalahl ini. Akhir kata penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penulis dan bagi
pembaca selanjutnya.

Padang, Desember 2022

Peneliti

i
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tri Dharma merupakan sebuah junjungan sebuah Perguruan Tinggi di


Indonesia ditujukan supaya Perguruan Tinggi dapat menghasilkan Sumber daya
manusia yang unggul dan memiliki rasa tanggung jawab dan lebih bermanfaat kepada
masyarakat, khususnya untuk bangsa. Tri Dharma dapat mencakup Pendidikan,
Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Tri Dharma juga mengarahkan
Mahasiswa lebih ke pelayanan sosial sebagai ajang memperdalam kemampuan diri
secara akademik maupun non akademik, dan tentu sebagai pembuktian diri ke
lembaga dan masyarakat. Dharma “pengabdian kepada masyarakat” oleh perguruan
tinggi seringkali dilambangkan sebagai suatu kegiatan sosial yang dimana pihak
terkait memberikan bantuan dan pelayanan secara Tulus dan ikhlas tanpa memungut
biaya apapun kepada kelompok masyarakat yang lemah, tidak mampu secara
ekonomis, dan berada dalam kodisi keterbelakangan hidup. hal seperti itu adalah
akibat dari kesalahan dalam menafsirkan istilah “pengabdian” yang dimana sangat
terbatas untuk suatu “kegiatan tanpa pamrih”. Padahal, kegiatan tersebut bertujuan
hanya semata-mata membantu dan memberikan pelayanan. Hal tersebut hanya
merupakan salah satu bentuk dari berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi, dan tidak selalu harus dilakukan secara cuma-cuma. Di sisi lain,
semua aspek organisasi perguruan tinggi dapat melaksanakan dharma melalui
pengabdian untuk masyarakat, karena pelaksanaan dharma tidak hanya menjadi
simbol dan kewajiban dari lembaga fungsional seperti lembaga pengabdian kepada
masyarakat yang telah dibentuk secara khusus oleh perguruan tinggi.

1
Dosen (baik secara pe-orangan maupun kelompok), laboratorium, jurusan,
serta pusat penelitian, juga dapat melaksanakannya sesuai dengan bentuk kegiatan
pengabdian yang sesuai dengan apa yang sudah dikaidahkan. Mahasiswa memiliki
peran istimewa dibandingkan golongan akademik lainnya. Mahasiswa juga memiliki
kebebasan dalam “bergerak” karena belum terikat kepentingan -kepentingan individu
2 yang dimana dapat dengan mudahnya melunturkan idealisme mereka. Ketika
mahasiswa yang turun ke masyarakat, mereka seharusnya dapat menjadi contoh atau
representasi dari individu yang memiliki pemikiran dan niat yang tulus dimata
masyarakat. Dari identitas tersebut, secara tersirat dapat dinjelaskan bahwa
mahasiswa mempunyai tangung jawab secara intelektual, sosial, dan moral kepada
masyarakat. peran mahasiswa dapat disebut sebagai agent of change, social control
dan, iron stock dalam masyarakat (Yusron Alhaddad: 2016) :

1. Agent Of Change, yaitu mahasiswa dituntut untuk membuat perubahan


tatkala terdapat sesuatu yang merusak atau menghilangkan kerukunan serta
keguyuban masyarakat, maka kemudian dipandang perlunya menciptakan perubahan
kearah yang lebih baik.

2. Agent Of Control, yaitu mahasiswa selalu melakukan pantauan serta


tindakan terhadap kebijakan pemerintah guna untuk mengantisipasi kebijakan yang
merugikan rakyat.

3. Agent Of Sosial, yaitu mahasiswa yang selalu membela dan membantu


masyarakat dalam hal memecahkan masalah, menyampaikan aspirasinya dan menjaga
keguyuban serta menjadi Guardian Of Value (menjaga nilai-nilai di masyarakat),
maka dengan 3 peran itulah mahasiswa patut menjadi Iron Stock yakni menjadi
Pemimpin untuk menggantikan generasi sebelumnya.

2
Lalu Kuliah sebagai jenjang pendidikan yang tertinggi ini kerap dijadikan
sebagai pilihan prioritas sebagian pelajar yang telah menyelesaikan jenjang
belajarnya di SMA. Belajar dalam universitas atau perguruan tinggi semacamnya
akan sangat berbeda sekali dengan belajar dalam lingkungan sekolah menengah.
Mahasiswa selalu dituntut untuk bersikap cepat tanggap, luwes, sopan, dan juga
adaptif pastinya. Tidak lupa dibantu oleh alat - alat elektronik yang canggih sehingga
mempermudah mahasiswa dalam mengerjakan tugas-tugas perkuliahan (Andri
Imanudin: 2015 ). Dengan dibekali fasilitas yang sudah mumpuni, karena, mahasiswa
sudah terbiasa, cenderung untuk menyepelakanya, karena tentu saja teknologi sudah
memanjakan kebutuhan manusia. Namun tetap Mahasiswa tidak bisa lepas dari
teknologi untuk keperluan sehari-harinya. Ilmu yang diterima oleh Mahasiswa dibagi
menjadi 2, yaitu akademik dan non akademik. Kata akademis sebenarnya menuju ke
ranah ilmiah yang tentu saja berkaitan erat dengan ilmu pengertahuan yang
didasarkan dari teori-teori yang telah diuji kebenarannya secara objektif. non
akademik adalah kebalikan dari pengertian akademik. Pengertian non akademik
adalah kemampuan yang tidak ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan yang
bersifat ilmiah. Sederhananya, pengertian akademik adalah kemampuan yang
diperoleh dari hal-hal yang bersifat di luar ilmiah dan jauh dari teori-teori.

B. Rumusan Masalah
Dari beberapa uraian latar belakang di atas rumusan masalah dapat
dirumuskan “Menjelaskan Implementasi Pendidikan Karakter di Perguruan
Tinggi Melalui Tridharma Perguruan Tinggi”?.
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah didapatkan adapun tujuan dari
makalah ini adalah menjelaskan implementasi pendidikan karakter di
perguruan tinggi melalui tridarma perguruan tinggi.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Mengenai Tridharma


Saat proses penerimaan dan penyambutan mahasiswa baru, kita baru pertama kali
mendengar istilah ini. Mahasiswa baru diperkenalkan tentang istilah yang punya
filosofi di dalamnya ini.

Ada tiga poin penting dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi?

Tiga poin ini dapat dikatakan sebagai tiga pilar pola pikir menjadi kewajiban
mahasiswa maupun sivitas akademika di kampus. Artinya, siapapun yang menjadi
bagian dari sivitas akademika harus menanamkan dan menerapkan tiga pilar tersebut.

Sehingga implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi tidak hanya dibebankan kepada
mahasiswa. Dosen pun ikut dalam pengimplementasiannya.

Pengertian Tridharma

Tri Dharma berasal dari Bahasa Sansekerta. Tri berarti tiga dan Dharma
berarti kewajiban.

Maka Tri Dharma adalah tiga kewajiban yang ada dalam perguruan tinggi. Tiga
kewajiban yang dimaksud adalah pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.

Setiap komponen yang ada di perguruan tinggi yakni sivitas akademika mempunyai
tanggung jawab untuk mewujudkan dan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

4
Hal ini diperkuat dengan adanya Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang ini berbunyi: perguruan tinggi
berkewajiban menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat. Tri Dharma Perguruan Tinggi juga dapat
didefinisikan sebagai tujuan yang harus dicapai perguruan tinggi.

Mengapa harus mengimplementasikan Tri Dharma?

Untuk menciptakan generasi muda yang terpelajar dengan pemikiran inovatif,


kreatif, dan mandiri. Melalui tiga kewajiban tersebut, upaya untuk membentuk
generasi intelektual yang mampu membangun bangsa di berbagai sektor dapat
dicapai.

Untuk itu perguruan tinggi di Indonesia berusaha untuk melaksanakan Tri


Dharma ini dengan sebaik dan semaksimal mungkin. Berusaha secara terus-menerus
agar bisa mengimplementasikannya. Membuat kebijakan dan peraturan yang
mendukung tercapainya Tri Dharma.

B. Makna dan Implementasi Tri DharmaPerguruan Tinggi

Seperti yang telah disinggung sedikit. 3 poin dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi
adalah sebagai berikut.

1. Pendidikan dan Pengajaran


2. Penelitian dan Pengembangan
3. Pengabdian Kepada Masyarakat

Tiga poin dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut mempunyai pengertian dan
ruang lingkupnya sendiri-sendiri. Mari kita mulai bahas poin yang pertama.

5
1. Pendidikan dan Pengajaran

Dalam Undang-Undang Pendidikan Tinggi, pendidikan adalah usaha sadar dan


terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan adalah kegiatan dalam upaya menghasilkan manusia terdidik yang


memiliki kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan menciptakan IPTEK, dan seni. Pendidikan juga diartikan
proses pewarisan ilmu pengetahuan dari dosen ataupun dari mahasiswa.

Pendidikan dalam konteks ini berarti perguruan tinggi mempunyai peranan


penting untuk melahirkam bibit unggul melalui pendidikan dan pengajaran yang
berkualitas. Sehingga perguruan tinggi menghasilkan generasi penerus bangsa yang
cerdas sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 yakni mencerdaskan
kehidupan bangsa.

2. Penelitian dan Pengambangan

Penelitian dan pengembangan. Selain pendidikan dan pengajaran poin juga


tak kalah penting sebab dari penelitiannya mahasiswa dan dosen dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penelitian merupakan proses
untuk menemukan konsep, teori, dan informasi di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi serta seni. Penelitian di perguruan tinggi hendaknya memberikan manfaat
bukan hanya untuk saat ini api juga masa akan datang. Hasil penelitian dapat
digunakan oleh masyarakat dan membawa perubahan positif untuk kehidupan.

6
Selain itu, penelitian juga bisa digunakan untuk menjawab persoalan atau
masalah yang ada di masyarakat selama ini karena penelitian selalu dipengaruhi oleh
adanya kebutuhan dalam proses pembangunan. Untuk itu, mahasiswa dan dosen
didorong untuk menumbuhkan semangat dalam meneliti. Selalu merasa ingin tahu
dan menciptakan hal baru. Ada dua jenis penelitian yaitu penelitian terapan dan
penelitian terhadap ilmu-ilmu dasar. Penelitian dasar bertujuan untuk mengatasi
masalah yang sedang terjadi. Sedangkan penelitian ilmu-ilmu dasar bertujuan untuk
menjawab kebutuhan di masa depan.

3. Engabdian Pada Masyarakat

Pengabdian kepada masyarakat, Program-program pengabdian kepada masyarakat


sangat mudah ditemukan di lingkungan kampus. Program ini tidak hanya digagas
oleh dosen tapi juga mahasiswa. Biasanya mahasiswa yang tergabung dalam
organisasi kampus membuat program pengabdian kepada masyarakat. Tema dan
konsep nya beragam tapi masih berhubungan dengan pengabdian kepada masyarakat.

Apa sih sebenarnya pengabdian kepada masyarakat?

Jadi pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan yang dilakukan oleh


sivitas akademika dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
memajukan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi ini membuka ruang kepada mahasiswa
maupun dosen untuk berkontribusi secara langsung dan nyata. Mereka bersosialisasi
dengan masyarakat secara langsung. Harapan, masyarakat merasakan langsung
dampak positif dari ilmu pengetahuan dan teknologi melalui program-program yang
diadakan oleh sivitas akademika.

7
Di lain sisi, sivitas akademika juga mampu memahami permasalahan sosial
dan kebutuhan masyarakat. Sehingga terjalin komunikasi dua arah secara langsung di
antara keduanya.

Contoh program pengabdian kepada masyarakat yakni Kuliah Kerja Nyata (KKN),
bina desa, penyuluhan, bakti sosial, hingga memberikan bimbingan belajar kepada
anak-anak.

Penghambat keberhasilan perguruan tinggi dalam melaksanakan Tri Dharma


Perguruan Tinggi yaitu :

1. Sarana dan prasarana di perguruan tinggi yang kurang memadai


2. Belum optimalnya kinerja tenaga pendidik dan kependidikan
3. Manajemen perguruan tinggi belum tertata dengan baik
4. Kualitas perguruan tinggi masih kurang

Saat ini implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi masih belum sesuai dengan
target. Masih banyak celah dan kekurangan. Namun perguruan tinggi terus berbenah.
Memberikan dukungan dan dorongan agar sivitas akademika mengimplementasikan
Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan baik.

C. Hubungan Pancasila dengan Tri Darma Perguruan Tinggiguruan


TinggiPancasila

Tri Dharma diciptakan untuk menjadi acuan dalam menjalankan semua kegiatan
yang dilangsungkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasilaakan
memegang peran yang sangat penting dalam rangka perwujudan Tri Darma
Perguruanakan memegang peran yang sangat penting dalam rangka perwujudan Tri
Darma PerguruanTinggi.
8
Keterkaitan antara Pancasila dengan perwujudan Tri Darma Perguruan Tinggi
yaitu:
1. Sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Mahyaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sila ini akan mendasari setiap tingkah lakua Esa. Sila ini akan
mendasari setiap tingkah lakumahasiswa. Mahasiswa yang ber-Ketuhanan
atau memahami agama tidak akan berperilaku mahasiswa Jika mahasiswa
tidak berperilaku menyimpang, maka otomatis proses pendidikannya tidak
akan terganggu, sehingga nantinya akan bisa melakukan otomatis proses
pendidikannya tidak akan terganggu.

2. Sila kedua yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab.


Pemahaman mahasiswa terhadap silaini akan membuat mahasiswa
tidak melakukan hal-hal yang semenaini akan membuat mahasiswa tidak
melakukan hal-hal yang semena – mena terhadap terhadap saudara-
saudaranya sesama sesama Mahasiswa.Mahasiswa.

3. Sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia.


Sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia. Dapat memberikan rasa
persatuan dan kesatuan antar sesama Mahasiswa, sehingga nantinya bisa
besama-sama mewujudkan Tri Darma Perguruan sesama Mahasiswa,
sehingga nantinya bisa besama- sama mewujudkan Tri Darma
PerguruanTinggi yang berlandaskan Pancasila.Tinggi yang berlandaskan
Pancasila.

9
4. Sila Keempat yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
Mahasiswa yang yang memahami memahami sila ini akan akan
mengedepankan musyawarah ketika terdapat banyak pendapat yang masuk
mengenai suatumasalah. Sehingga tidak ada lagi demonstrasi yang
berujung pada kerusuhan yang bisa menimbulkan korban.
5. Sila kelima yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Suatu keadilan akan tercipta ketika dilandaskan pada pancasila.

10
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan

KesimpulanDari pembahasan diatas Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan


dapat disimpulkan bahwa Perguruan bahwa Perguruan Tinggi sangat berperan Tinggi
sangat berperan dalam mewujudkan pembangunan nasional yaitu dengan
melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi secara simultan atau bersama-sama.
Setiap poin dalam Tri Darma Perguruan Tinggi saling berkaitan satu sama lain, agar
bisa meningkatkan pembangunan nasional, maka Tri Darma Perguruan Tinggi harus
dilaksanakan sepenuhnya tanpa meninggalkan salah satu poinnya.
Dalam pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi juga harus sesuai dengan dasar
Negara Indonesia yaitu Pancasila. Hal itu dilakukan agar semua pelaksanaan Tri
Darma PerguruanTinggi tidak menyimpang dari norma-norma Pancasila. Mahasiswa
memegang peran penting dalam pembentukan masyarakat Indonesia yang modern.
Mahasiswa adalah manusia yang akan menjadi penentu terhadap kemajuan
bangsa. Maka dari itu mahasiswa harusakan menjadi penentu terhadap
kemajuan bangsa. Maka mahasiswa harus mengerti, memahami, dan melaksanakan
Pancasila dalam lingkungan kampus maupun lingkungan masyarakat.

B. Saran

Dari kesimpulan diatas yaitu mahasiswa adalah penentu dari kemajuan atau
kemerosotan bangsa, memberikan makna bahwa kita sebagai mahasiswa
meninggalkan semua perbuatan yang tidak pantas dilakukan oleh seorang mahasiswa,
apalagi kita dituntut untuk bisa mewujudkan ketiga poin Tri Darma Perguruan
Tinggi. Tri Darma Perguruan Tinggi juga akan terwujud jika kita melandaskan
semua perbuatan kita berdasarkan Pancasila.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-tri-dharma-perguruan-tinggi/
https://www.scribd.com/document/360295324/Makalah-Tri-Darma-Perguruan-
Tinggi-docx
http://repository.unika.ac.id/17086/2/13.13.0047%20YOSHUA%20GIRI%20PERDA
NA%20%285.47%29.BAB%20I.pdf.
Soegito A.T,dkk.2013.Pendidikan Pancasila.Semarang:Pusat Pengembangan
MKU/MKDK Universitas Negeri Semarang.

Anda mungkin juga menyukai