BADAI MATAHARI
DISUSUN
NAMA
NIM
OLEH :
: FARESA DHARMAWAN
1501247
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis tentang Badai
Matahari.
Dalam upaya penulisan karya tulis ini tidak sedikit hambatan yang saya
alami, namun kebesaran-Nya dan bantuan atau dorongan dari berbagai pihak
sehingga
hambatan-hambatan
tersebut
dapat
diatasi.
Untuk
itu
penulis
Allah SWT
2.
Ibu Irma Andrianti S.pd Selaku dosen mata kuliah fisika dasar II
3.
Orang tua saya yang telah membantu baik moril maupun materi
4.
ini
Penulis menyadari bahwa karya tulis yang dibuat ini sangatlah jauh dari
kesempurnaan dan banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar penulis dapat
meningkatkan kualitas penulisan. Akhir kata saya berharap semoga karya tulis ini
bermanfaat bagi yang memerlukan. Dan semoga kita semua berada didalam
lindungan-Nya dan selalu mendapatkan ridho Allah SWT.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................i
KATA PENGANTAR....................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN............................................1
1.1 Latar Belakang Masalah....................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................2
1.3 Pembatasan Masalah........................................2
1.4 Tujuan Penulisan................................................3
BAB II
ISI..............................................................4
2.1 Pengertian Badai Matahari................................4
2.2 Proses Terjadinya Badai Matahari......................5
2.3 Dampak Badai Matahari....................................7
BAB I
PENDAHULUAN
fisika matahari, fluks magnetik muncul dalam dua struktur yang berbeda,
satu gelap dan satunya lagi terang, dengan kerapatan fluks yang berbeda
pula. Tampakan gelap disebut sebagai sunspot, seperti yang telah disinggung
sebelumnya,
sedangkan
tampakan
terang
disebut
sebagai
fakula.
oleh
bintik
dan
fakula.
2 Rumusan Masalah
Adapun makalah ini membahas tentang :
1. Apa itu badai matahari ?
2. Bagaimana mekanisme terjadinya badai matahari
3. Apa saja dampak dari badai matahari terhadap bumi dan kehidupannya
3 Pembatasan Masalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.
2.
3.
4 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
Bagi Penulis
Karya tulis ini disusun untuk menyelesaikan UAS yang diberikan dosen dalam
mata kuliah fisika dasar 2. Selain itu, bagi diri kami pribadi karya tulis ini juga
diharapkan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan yang lebih bagi
mahasiswa.
Bagi Pembaca
Karya tulis ini dimaksudkan untuk membahas badai matahari dan menambah
ilmu
pengetahuan
mengenai
badai
matahari
BAB II
ISI
1. Pengertian Badai Matahari
yang
dimana
diharapkan
matahari
adalah
kejadian
event
dimana
aktivitas
Matahari
berinteraksi dengan medan magnetik Bumi. Badai matahari ini berkaitan langsung
dengan peristiwa solar flare dan CME. Kedua hal itulah yang menyebabkan
terjadinya badai matahari.
Menurut laporan website Inggris New Scientist, maksud dari badai matahari
atau solar storm adalah siklus kegiatan peledakan dahsyat dari masa puncak
kegiatan bintik matahari (sunspot), biasanya setiap 11 tahun akan memasuki
periode aktivitas badai matahari.
Sedangkan masih menurut ahli lain dari LAPAN, bahwa badai Matahari akan
terjadi ketika adanya flare dan Corona Mass Ejection (CME). Flare adalah ledakan
besar di atmosfer Matahari yang dahsyatnya menyamai 66 juta kali ledakan bom
atom Hiroshima.
persis
penyebab
Sun-
Spot,
dapat
dipercaya
bahwa
mereka
dibangkitkan oleh medan magnetik yang sangat besar yang berasal dari dalam
matahari. Para ahli juga tidak mengetahui mengapa dapat terjadi medan magnet
dekat pusat matahari itu berubah secara siklus atau berulang. Medan magnetik
matahari dibangkitkan di bagian dalam matahari, di lapisan tachocline. Medan
magnetik terbentuk akibat aliran ion dan elektron yang bermuatan. Siklus bintik
juga merupakan akibat dari medan magnetik matahari yang berubah. Medan
magnetik
yang
berhubungan
dengan
Sun-Spot
mempunyai
kecenderungan
magnetik
dan
gas
gas
yang
terionisasi
berinteraksi
untuk
di bagian pusat matahari yang terdiri dari gas berkerapatan 100 kali kerapatan air
di bumi itu, mencapai 15 juta derajat Celsius.
Dari hasil penelitian para ilmuwan tampak bahwa makin tinggi aktivitas
matahari, yang ditunjukkan dengan makin banyaknya bintik, makin besar pula
iradiasi
matahari,
dan
sebaliknya.
Padahal
bintik
matahari
ini
merupakan
penghalang aliran panas dari lapisan di bawahnya, sehingga mestinya radiasi yang
terpancar makin kecil. Karena hal yang terjadi adalah sebaliknya, maka mestinya
aliran panas ini dialihkan ke tempat lain dan muncul di daerah-daerah yang
temperaturnya menjadi lebih tinggi. Fotometri daerah aktif yang dilakukan oleh
ilmuwan Hirayama dan Okamoto tidak berhasil melakukan pencarian daerah-daerah
ini di sekitar bintik matahari. Bila aktivitas matahari dikaitkan dengan fluks
magnetik, maka sebenarnya ada dua tampakan di permukaan matahari yang
berbeda. Dari titik pandang fisika matahari, fluks magnetik muncul dalam dua
struktur yang berbeda, satu gelap dan satunya lagi terang, dengan kerapatan fluks
yang berbeda pula. Tampakan gelap disebut sebagai sunspot, seperti yang telah
disinggung sebelumnya, sedangkan tampakan terang disebut sebagai fakula.
Berlawanan
berhubungan
medan
fakula adalah
magnetik
di
tampakan
matahari.
terang
Sebuah
yang
penelitian
menyebutkan bahwa pada umumnya luas fakula yang teramati lebih besar dari
pada luas total bintik matahari. Satuan luasnya adalah sepersejuta hemisfer
(permukaan) matahari.
Fakula ini yang menyebabkan iradiasi matahari makin tinggi walaupun jumlah
bintik matahari yang muncul makin banyak. Disebutkan juga bahwa defisit energi
oleh bintik matahari ternyata lebih kecil dari pada ekses energi yang diberikan oleh
fakula. Oleh sebab itu makin banyak bintik yang muncul, iradiasi matahari juga
lebih tinggi. Secara fisis proses pemindahan energi ini masih belum diketahui secara
pasti, apakah ada selang waktu antara emisi energi oleh bintik dan fakula.
Pada saat puncak aktivitas tersebut, bintik matahari meningkat jumlahnya
akibat aktivitas magnetiknya dan mendadak berpengaruh terhadap ruang antar
planet. Pada saat-saat itu frekuensi kejadian lontaran partikel berenergi tinggi dan
emisi gelombang elektromagnetik berupa percikannya juga meningkat sehingga
terjadi badai matahari. Pelontaran partikel disebabkan oleh garis-garis gaya
magnetik matahari yang tidak teratur. Badai Matahari terjadi ketika muncul flare
dan Coronal Mass Ejection (CME). Flare adalah ledakan besar di atmosfer Matahari
yang dayanya setara dengan 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima. Pada
umumnya flare terjadi di daerah aktif di matahari, yaitu di sekitar bintik matahari.
Ketika badai matahari terjadi, partikel kecepatan tinggi serta aliran ion yang
terbentuk oleh partikel bermuatan listrik yang dipancarkan secara besar-besaran
oleh matahari akan berpengaruh terhadap lapisan medan magnit bumi, ionosfir
serta kondisi atmosfir netral. Ledakan ini dapat menyebabkan timbulnya awan masif
yang sangat panas sering disebut sebagai CME (Coronal Mass Ejection). Timbulnya
awan masif ini menyemburkan medan magnetik yang amat sangat tinggi. Pada saat
bintik ini muncul, maka bisa dipastikan bahwa aktivitas medan magnetik menjadi
sangat tinggi dan efeknya dapat mencapai bumi. Fenomena ini dapat muncul
dengan pola 11 tahun sekali, dan CME dapat menyembur dengan kecepatan hingga
jutaan mil per jam. Berdasarkan perhitungan para ahli, waktu agar partikel partikel
tersebut mencapai bumi adalah sekitar 5 hari dari waktu kejadian. Partikel itu
sendiri tidak dapat dengan mudah untuk memasuki permukaan bumi, hal ini
dikarenakan bumi masih memiliki lapisan magnetosfer yang berlapis lapis,
sehingga partikel ini hanya dapat masuk melalui celah kecil di kutub utara dan
kutub selatan. Jika partikel itu masuk ke bumi maka ia akan terionisasi di atmosfer
dan membentuk tirai cahaya raksasa yang warna-warni dan dikenal sebagai aurora.
Memang sangat indah bentuknya, namun efek yang ditimbulkan sangat besar.
nuklir, merubah inti hidrogen menjadi helium dan seterusnya, sehingga dapat
dikatakan sebagai laboratorium fisika yang sangat besar. Energi yang dibangkitkan
ini kemudaian akan dipancarkan keluar. Energi ini juga akan sampai di bumi, dan
akan sangat mempenaruhi lingkungan bumi. Perubahan iklim dalam jangka panjang
ditengarai juga merupakan akibat aktivitas matahari ini.
b.
Sejumlah partikel berenergi yang dilepaskan dari matahari, baik itu berupa
angin surya, lontaran massa korona (CME), maupun flare dapat mempengaruhi
lingkungan bumi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi yang
memanfaatkan lapisan ionosfer bumi, yaitu komunikasi radio frekuensi tinggi dan
navigasi berbasis satelit, juga akan terganggu, seperti gangguan telepon, siaran TV
yang memanfaatkan satelit, serta jaringan ATM. Selain itu, navigasi pada sistem
penerima global positioning system (GPS) frekuensi tunggal dan siaran radio
gelombang pendek juga bakal terganggu akibat adanya gangguan ionosfer.
c. Terjadinya aurora
Aurora
Aurora adalah adanya cahaya warna-warni di langit.
d.
Sebelumnya
badai
matahari
pernah
terjadi.
Tahun
1980-an,
misalnya,
2.
menghadapi dua masalah besar. Pertama, adalah tentang masalah jaringan listrik
modern sekarang. Jaringan listrik modern sekarang pada umumnya menggunakan
tegangan tinggi untuk mencakup daerah lebih luas, ini akan memungkinkan operasi
jaringan listrik lebih efisien, Anda bisa mengurangi kerugian selama transmisi listrik,
juga kerugian listrik karena produksi yang berlebihan. Namun, secara bersama ia
juga menjadi lebih rentan terhadap serangan cuaca ruang angkasa. Transmisi
jaringan akan menjadi sangat rentan dan tidak stabil, atau bahkan mungkin
menyebabkan terhenti secara total. Dan ini hanya merupakan efek domino yang
pertama, selanjutnya mungkin juga akan menyebabkan lalu lintas lumpuh,
komunikasi terputus, industri keuangan runtuh dan fasilitas umum kacau; pompa
berhenti menyebabkan pasokan air minum terputus, kurangnya fasilitas pendingin,
makanan dan obat-obatan sulit disimpan secara efektif. Para ilmuwan telah
memperkirakan
bila
ada
intensitas
badai
matahari
kuat
mungkin
dapat
menyebabkan kerugian sosial dan ekonomi manusia, hanya pada tahun pertama
saja kerugiannya mencapai 1-2 triliun dollar AS, sementara pemulihan dan
rekonstruksinya diperlukan setidaknya 4-10 tahun.
Isu yang kedua adalah tentang masalah sistem jaringan listrik yang saling
ketergantungan yang dukungan kehidupan modern kita, seperti masalah air dan
penanganan
limbah,
masalah
infrastruktur
logistik
supermarket,
masalah
pengendalian gardu listrik, pasar keuangan dan lainnya yang tergantung pada
listrik.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
1.
Badai Matahari akan terjadi ketika muncul flare dan Coronal Mass Ejection
(CME). Flare adalah ledakan besar di atmosfer Matahari yang dayanya setara
dengan 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima. CME adalah ledakan yang sangat
besar, yang menyebabkan lontaran partikel berkecepatan 400 kilometer per detik.
Dari kedua hal itu, Badai Matahari dapat disimpulkan secara umum sebagai
kejadian semburan massa matahari masif yang terjadi di permukaan atmosfir
matahari.
2.
Salah satu gejala matahari adalah flare, dimana flare ini dapat menyebabkan
badai matahari yang sangat dahsyat dan apabila sampai ke bumi dapat merusak
sistem gelombang radio, perubahan iklim dalam waktu panjang, serta mengganggu
navigasi berbasis satelit.
3.
2.
jika
terdapat
kekurangan
dan
kesalahan
dalam
penulisan
dan
DAFTAR PUSTAKA
Nuryadin, Atin. Badai Matahari. 31 Maret 2010.
http://www.semayangboy.com/2010/03/badai-matahari_31.html . Diakses pada
tanggal 22 Juni 2016