Gejala Josephson Junction
Gejala Josephson Junction
TUGAS 12 SUPERKONDUKTOR
Tunjukkan lima gejala josephson junction baik intrinsic maupun ekstrinsik pada device
Instrinsic Josephson Juction in Bi2Sr2CaCu2O8
diwujudkan oleh Finkler dkk. [2010a]. Mengingat responnya terhadap medan magnet
lebih baik dari superkonduktor tipe I, penggunaan superkonduktor tipe-II dapat juga
digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan unjuk kerja SQUID.
SQUID terbentuk dari dua sambungan Josephson/Josephson Junction (JJ)
identik yang tersusun paralel membentuk lup. Sambungan Josephson-nya tersusun
dari dua superkonduktor identik yang disambungkan oleh isolator tipis, yaitu
Josephson Junction-Superkonduktor Isolator Superkonduktor (JJ-SIS), atau bahan
normal tipis, yaitu Josephson Junction-Superkonduktor Normal Superkonduktor (JJSNS). Sebagai komponen utama pembentuk SQUID, karakteristik JJ memiliki peran
yang sangat penting dalam prinsip kerja SQUID. Karakteristik hVi-I dari sambungan3
Josephson telah dijelaskan dengan baik oleh model RSJ (Resistively Shunted
Junction) [Tinkham, 1996]. Model ini juga mampu menjelaskan prinsip kerja SQUID.
Namun, karena didasarkan pada analisis rangkaian sederhana, model RSJ tidak dapat
menjelaskan peran vorteks bagi pembentukan karakteristik JJ-SNS dan prinsip kerja
dari SQUID.
2. Cryotron Switch
keadaan resistivitas-tinggi biasanya dalam orde milliohms. Rasio on-off tidak terbatas;
Namun, hal ini sering sulit untuk mendapatkan sebuah gerbang besar resistif dalam
keadaan normal.
Kinerja cryotron lebih baik dapat diperoleh dengan menggunakan teknik
pembuatan film tipis (Slade dan McMahon, 1958; Newhouse dan Bremer, 1959).
Crossed-film cryotrons telah dibangun dengan cara yang ditampilkan dalam Fig. 2.
Dalam konfigurasi ini, arus dalam film kontrol menghasilkan Medan magnet di bagian
berdekatan film gerbang sehingga mengendalikan resistivitas sebagai pengendali
gerbang. Kinerja cryotrons film tipis dapat ditingkatkan secara signifikan dengan
mendepositokan seluruh struktur superkonduktor ground plane (Newhouse et al.,
1960). Penguatan arus switch cryotron didefinisikan sebagai arus kritis gerbang,
pengendalian nol saat ini, dibagi dengan control minimal saat ini dituntut menyetir
drive resistif untuk gerbang sangat rendah saat ini. Jika arus gerbang satu cryotron
untuk drive kontrol cryotron identik yang lain, penguatan arus harus lebih besar dari
kesatuan. Penguatan arus cryotron melintasi film sebanding dengan rasio lebar pintu
gerbang ke lebar kontrol film. Switching kali secepat 0.4 usec dapat diperoleh dengan
menyeberangi film cryotron jenis ditampilkan dalam Fig. 2 (Newhouse et al., 1960).
3. Superkonduktor-Quantum Dot-Supekonduktor, dengan CNT
Referensi
Buckel, Werner, and Reinhold Kleiner. 2004. Superconductivity: Fundamental and
Aplications, 2nd Edition. WILEY-VCH
Helsinki, Finland. 2009. Introduction to The Theory of Superconductivity. Helsinky
University of Technology
P. Poole, Charles, et al. 2007. Superconductivity 2nd edition. ELSEVIER
Terauchi, Naoya. 2014. Numerical simulation of SQUID magnetometer considering
equivalent electrical circuit of Josephson junction. Physics Procedia, 58 (2014):
200-203
Goree, William S., and Victor W. H. Superconductive Swithes and Amplifiers. California:
superconducting technology, inc
J.-p. Cleuziou, w. Wernsdorfer, v. Bouchiat, t. Ondarc uhu and m. Monthioux. 2006.
Carbon nanotube superconducting quantum interference device. Nature
Nanotechnology, vol 1 oktober 2006