Barang publik adalah barang yang memiliki sifat non-rival dan non-eksklusif. Non rival berarti bahwa konsumsi atas barang tersebut oleh suatu individu tidak akan mengurangi jumlah barang yang tersedia untuk dikonsumsi oleh individu lainnya. Noneksklusif berarti semua orang berhak menikmati manfaat dari barang tersebut. Berdasarkan pengertian tersebut, contoh dari Barang Publik antara lain: Infrastruktur yang disediakan oleh Pemerintah seperti jalan raya, jembatan, lampu lalu lintas, dsb Jembatan termasuk barang publik karena banyaknya pengguna jembatan tidak akan mengurangi manfaat dari jembatan tersebut. Semua orang dapat menikmati manfaat dari jembatan (noneksklusif) dimana jembatan dapat digunakan pada waktu bersamaan. Barang publik biasanya disediakan oleh pemerintah dengan alasan bahwa penyediaan barang publik oleh pihak swasta akan menyebabkan under production (Andreoni,1995) Sekalipun demikian, dalam kenyataannya sebagian barang publik disediakan oleh pemerintah dan sebagian lainnya disediakan oleh swasta. Hal ini menarik perhatian para ekonom untuk menjelaskan motif penyediaan barang publik oleh pihak swasta serta untuk menjelaskan hubungan antara pemerintah dan swasta dalam penyediaan barang publik. Pertimbangan dalam penyediaan barang publik, apakah disediakan oleh publik atau swasta adalah terkait dengan pertanyaan apakah masyarakat menjadi lebih baik jika barang dan jasa yang saat ini disediakan oleh publik kemudian disediakan oleh swasta (Rosen, 2010). Dengan kata lain, faktor kunci yang menentukan apakah suatu barang diproduksi oleh publik atau swasta adalah yang mana lebih efisien dalam pasar apakah disediakan oleh Pemerintah atau disediakan oleh swasta. Pandangan konvensional menyatakan bahwa penyediaan barang publik oleh pihak swasta tidak efisien sehingga menjadi legitimasi bagi pemerintah untuk menyediakan barang publik. Akan tetapi, beberapa studi kontemporer menunjukkan bahwa swasta dapat menyediakan barang publik secara efisien. Penyediaan layanan publik kepada masyarakat melalui mekanisme SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan)