Anda di halaman 1dari 13

PERAN NEGARA DAN SWASTA

DALAM PENGELOLAAN
SEKTOR PUBLIK
Dosen Pengampu: Hadi Ma'ruf, M.Pd
Kelompok 5 ES 6E:
1. Inge Amanda Putri (126402203190)
2. Lilis Tri Wahyuningsih (126402203197)
3. Rozika Mihelta Yogiswara (126402203210)
Pembahasan:

Sejarah badan usaha Filosofi pengelolaan


01 milik negara 02 barang dan jasa
kebutuhan publik

Pengelolaan barang Kebijakan dan privatisasi


03 dan jasa publik 04 barang
publik dan semi publik
01
Sejarah Badan Usaha Milik Negara
A. Sejarah Badan Usaha Milik Negara
Teknik BUMN merupakan salah satu badan dari pemerintahan yang penting dalam upaya memenuhi hajat hidup orang banyak.
Sebagai salah satu agen pembangunan, BUMN memiliki peran penting dalam menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan
masyarakat dalam rangka mewujudkan kemakmuran masyarakat. Pada masa mendatang, peran ini akan semakin meningkat.
Peningkatan tersebut akan terlihat dari perubahan status BUMN.

Sejak Indonesia merdeka, fungsi dan peranan perusahaan negara sudah menjadi perdebatan dikalangan founding fathers,
terutama pada kata dikuasai oleh negara. Bung karno menafsirkan bahwa karena kondisi perekonomian masih lemah pasca
kemerdekaan, negara harus menguasai Sebagian besar bidang usaha yang dapat menstimulasi kegiatan ekonomi.

Adapun tujuan mendirikan perusahaan negara dan nasionalisasi mennurut Bung Karno adalah mendorong perekonomian
nasional, terutama perusahaan negara yang bergerak dalam bidang infrastruktur. Sederetan perusahaan Belanda dinasionalisasi,
seperti PT Kereta Apia tau Djawatan Kereta Api (UU 71/1957), PT Pos (Djawatan Pos), PT Garuda Indonesia Airways, dan pada
akhir pemerintah Soekarno sempat mendirikan Perusahaan Negara (PN) Telekomunikasi.
02
Filosofi Pengelolaan Barang dan Jasa
Kebutuhan Publik
B. Filosofi Pengelolaan Barang dan Jasa Kebutuhan Publik
Pelayanan publik atau pelayanan umum berkaitan dengan upaya penyediaan barang public atau jasa public dapat dipahami dengan
menggunakan taksonomi barang dan jasa. Howlett dan Ramesh membedakan adanya empat macam barang atau jasa, yaitu sebagai berikut:

1. Barang atau jasa privat, yaitu barang atau jasa yang tingkat eksklusivitas dan keterhabisannya sangat tinggi. Contoh: pakaian atau jasa
tukang pijat yang dapat dibagi-bagi untuk beberapa pengguna, kemudian tidak tersedia lagi untuk orang lain jika telah dibeli oleh
beberapa pengguna.

2. Barang atau jasa public, yaitu barang atau jasa yang tingkat eksklusivitas dan keterhabisannya sangat rendah. Contoh: penerangan jalan,
keamanan atau kenyamanan lingkungan yang tidak dapat dibatasi penggunaannya dan tidak habis meskipun telah dinikmati banyak
pengguna.

3. Peralatan public atau barang atau jasa semipublik, yaitu barang atau jasa yang tingkat eksklusivitasnya tinggi, tetapi tingkat
keterhabisannya rendah. Contoh: jalan tola tau jembatan yang tetap masih dapat dipakai oleh pengguna lain setelah dipakai oleh
seorang pengguna, tetapi memungkinkan untuk dilakukan penarikan biaya kepada setiap pengguna.

4. Barang atau jasa milik Bersama, yaitu barang atau jasa yang tingkat eksklusivitasnya rendah, tetapi tingkat keterhabisannya tinggi.
Contoh: ikan, penyu, karang dilaut yang kuantitasnya berkurang setelah terjadinya pemakaian, tetapi tidak dimungkinkan untuk
dilakukan penarikan biaya secara langsung kepada orang yang menikmatinya.
03
Pengelolaan Barang dan Jasa Publik
C. Pengelolaan Barang dan Jasa Publik
Barang publik adalah barang yang apabila dikonsumsi oleh individu tidak akan habis untuk individu lainnya. Barang publik yang disediakan
pemerintah merupakan barang milik pemerintah yang dibiayai melalui anggaran belanja negara. Ciri-ciri barang publik, yaitu
pengunaan/pemanfaatannya tanpa saingan (non-rivalry in consumption), tanpa pengorbanan untuk mendapatkannya (non- exclusive in
consumption). Ada lima jenis barang publik yang dibagi menurut karakteristik barang dan jasa, yaitu sebagai berikut.
1. Barang publik murni (disediakan pemerintah dan swasta yang harus melakukan dan mengatur distribusi barang tersebut) barang yang
dari aspek penggunaannya non rivalry, yaitu tidak ada persaingan dan non-exclusive, yaitu tidak ada pengorbanan untuk
mendapatkannya. Misalnya: pertahanan, peradilan, dan perlindungan.
2. Barang semipublik (disediakan oleh pemerintah ataupun swasta) barang yang dari aspek penggunaanya non rivalry, namun ketika
konsumen mengonsumsi secara berlebihan, akan timbul kebosanan, misalnya laut, padang gembala taman, dan klub olahraga.
3. Barang publik semiprivat (disediakan oleh pemerintah ataupun swasta) barang yang penggunaannya bersifat rivalry, tetapi
pemanfaatannya tidak bersifat exclusive. Misalnya: rumah sakit, pemancar radio, rumah sakit swasta, sekolah swasta, dan siaran televisi
khusus.
4. Barang privat (disediakan oleh swasta murni) bersifat rivalry, yaitu adanya persaingan penggunaan (konsumsi) dan exclusive, yaitu
adanya pengorbanan untuk mendapatkannya. Misalnya: mobil, pakaian, dan kesehatan untuk orang miskin.
5. Barang merit (sebenarnya negara berkewajiban untuk memenuhinya) komoditas atau jasa yang menjadi kebutuhan individu atau
masyarakat tanpa berkaitan dengan kemampuan untuk membayar ataupun kemauan untuk membayar. Misalnya: tempat tinggal untuk
orang miskin, pendidikan, dan kesehatan.
04
Kebijakan dan Privatisasi Barang
Publik dan Semi Publik
D. Kebijakan dan Privatisasi Barang Publik dan Semi
Publik
Ketegaran Privatisasi adalah pemindahan kepemilikan industri dari pemerintah ke sektor swasta yang berimplikasi pada dominasi
kepemilikan saham Akan berpindah ke pemegang saham swasta. Privatisasi merupakan terminologi yang mencakup perubahan
hubungan antara pemerintah dan sektor swasta perubahan yang paling signifikan adalah adanya disnasionalisasi penjualan
kepemilikan publik.

Privatisasi bertujuan untuk berbagai aspek harapan dilihat dari aspek keuangan pembenahan internal dan manajemen, ekonomi dan
politik. Dari segi keuangan, privatisasi di tujuan untuk meningkatkan penghasilan pemerintah terutama yang berkaitan dengan tingkat
perpajakan dan pengeluaran publik serta mendorong keuangan swasta untuk ditempatkan dalam investasi publik dan skema
infrastruktur utama. Sedangkan dalam pembenahan internal manajemen tujuan privatisasi adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
2. Mengurangi peran negara dalam pembuatan keputusan
3. Mendorong penetapan harga komersial organisasi yang berorientasi pada keuntungan dan perilaku bisnis yang menguntungkan
4. Meningkatkan pilihan bagi konsumen
D. Kebijakan dan Privatisasi Barang Publik dan Semi Publik
Sedangkan dalam sisi ekonomi, bertujuan untuk:
1. Memperluas kekuatan pasar dan meningkatkan persaingan
2. Mengurangi ukuran sektor publik dan membuka pasar baru untuk modal swasta.

Dari segi poltik privatisasi bertujuan untuk :


3. Mengandalkan kekuatan asosiasi atau perkumpulan bidang usaha bisnis tertentu dan memperbaiki
pasar tenaga kerja agar lebih fleksibel
4. Mendorong kepemilikan saham untuk individu dan karyawan serta memperluas kepemilikan
kekayaan
5. Memperoleh dukungan politik dengan memenuhi permintaan industri dan menciptakan
kesempatan lebih banyak akumulasi model spekulasi
6. Meningkatkan kemandirian dan individualisme
Thanks
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai