Anda di halaman 1dari 14

BARANG PUBLIK

(PUBLIC GOODS)

Dosen Pengampu : Dr. Mientasih Indriayu, M. Pd.


Afrizqa Hameyza Aldito Frizi Aprilia Tri Atmi
TEAM (K7623005) (K7623010) (K7623013)

Atikah Mar’atush Aurelhea Esa Chelsea Reda


(K7623018) (K7623020) (K7623030)
KONSEP DASAR BARANG PUBLIK
Barang publik (public goods) adalah barang yang apabila
dikonsumsi oleh individu tertentu tidak akan mengurangi
konsumsi orang lain akan barang tersebut. Suatu barang
publik merupakan barang-barang yang tidak dapat dibatasi
siapa penggunanya dan sebisa mungkin bahkan seseorang
tidak perlu mengeluarkan biaya untuk medapatkannya.
Barang publik adalah untuk masyarakat secara umum
(keseluruhan) sehingga dari semua kalangan dapat
menikmatinya.
TEORI BARANG PUBLIK
Teori Pigou
Pigou berpendapat bahwa barang publik harus disediakan sampai suatu tingkat dimana
kepuasan marginal akan barang publik sama dengan ketidakpuasan marginal akan pajak
yang dipungut untuk membiayai program pemerintah (menyediakan barang publik).
Kepuasan batas barang pemerintah Kurva U : Semakin banyak
penyediaan barang, kepuasan
Kepuasan A U marjinal semakin menurun.
marjinal B C Kurva P : Menunjukkan
penyediaan
ketidakpuasan marjinal.
barang publik
D E F Budget Titik E : Titik Optimum.
0 Pengurangan budget dari F ke E
pemerintah
Ketidakpuasan adalah pengurangan sumber
marjinal H ekonomi oleh pemerintah
pembayaran G sehingga sumber ekonomi
pajak I P tersebut dapat dihasilkan
barang swasta.
Teori Bowen
Bowen mendefinisikan barang publik sebagai barang dimana pengecualianya tidak dapat
ditetapkan. Jadi, jika suatu barang publik sudah tersedia maka tidak ada seorang pun
yang dapat dikecualikan dari manfaat tersebut.

Harga D(a+b) DA & DB = kurva permintaan individu


DA+B = Penjumlahan vertical
S 0Y = Barang public yang dapat dinikmati A & B
dalam jumlah yang sama
0Y = Titik potong kurva S dan D(a+b) yaitu jumlah
P(a+b)
barang yang harus disediakan pemerintah atas
Pb barang publik.
0Pa & 0Pb = Jumlah yang harus dibayar A & B.
0P(a+b) = Jumlah yang harus dibayar A & B pada
Pa Da tingkat harga tersebut atas barang public
Db
0 Y Jumlah Barang
Pemerintah
SIFAT BARANG PUBLIK
Non-rivalry
1 2 Non-excludable
(Tidak Ada Persaingan) (Tidak Ada Pengecualian)
Konsepsi nonrivalry lebih mudah dipahami Hampir mirip dengan nonrivalry, konsepsi ini juga
dalam konteks ketika suatu barang sedang harus dilihat dalam konteks konsumsinya. Artinya,
dinikmati atau dikonsumsi. Artinya, tidak ada batasan atau pelarangan untuk membatasi
nonrivalry mengekspresikan bahwa sebuah orang lain dalam mengonsumsi suatu barang dan jasa
barang dapat dikonsumsi secara bersamaan meskipun mereka tidak membayar sesuatu apapun
(waktu dan tempat yang sama) oleh dalam mengonsumsi barang tersebut. Berangkat dari
beberapa pihak tanpa mengurangi atau penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa tidak ada
menghilangkan kesempatan orang lain pengecualian atau diskriminaisi terhadap pihak
untuk mengonsumsinya. Nonrivalry merujuk manapun dalam mengonsumsi barang publik. Artinya,
pada ketiadaan kompetisi (noncompetition) setiap warga negara diberikan kesempatan yang sama
dalam mengonsumsi suatu barang dan jasa. dalam mengakses barang publik.
CONTOH BARANG PUBLIK

1 2 3 4
KARAKTERISTIK BARANG PUBLIK
Rivalry Non-Rivalry
Barang Swasta (Private Goods) Barang semi swasta (Club Goods)
Dihasilkan oleh swasta Barang swasta yang menimbulkan
Dijual melalui pasar eksternalitas
EXCLUDABLE Dibiayai dari hasil penjualan Dibiayai dari hasil penjualan atau
Dihasilkan oleh swasta atau pemerintah dibiayai dengan APBN
Contoh: makanan, baju, mobil Contoh: rumah sakit, transportasi umum,
jalan tol, pemancar TV.

Barang semi publik (Common Goods) Barang publik (Public Goods)


Barang yang manfaatnya dirasakan Dihasilkan oleh pemerintah
bersama dan dikonsumsikan bersama Disalurkan oleh pemerintah
NON- tetapi dapat terjadi kepadatan. Dijual melalui pasar atau langsung oleh
Dijual melalui pasar atau langsung oleh pemerintah
EXCLUDABLE Contoh: Hankam, peradilan, jalan raya,
pemerintah
Contoh: taman, bis kampus, persediaan irigasi.
tambang
BARANG PUBLIK VS
BARANG PRIVAT 2
1

BARANG PUBLIK BARANG PRIVAT


Secara umum barang publik merupakan sesuatu yang Barang privat adalah barang yang diperoleh melalui
dapat dinikmati atau dibutuhkan oleh semua orang. mekanisme pasar, dimana titik temu antara
Barang publik ialah barang yang tidak dapat dibatasi produsen dan konsumen adalah mekanisme harga.
siapa pengunanya dan sebisa mungkin bahkan Sebagian besar barang yang kita konsumsi adalah
seseorang tidak perlu mengeluarkan biaya untuk barang privat, yaitu barang yang hanya dapat
mendapatkannya. Barang publik adalah barang yang digunakan oleh satu konsumen pada satu waktu.
apabila dikonsumsi oleh individu tertentu tidak akan Misalnya, ketika seseorang sedang memakan kue
mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. miliknya, orang lain tidak dapat melakukan hal
Contoh barang publik ini diantaranya udara, cahaya serupa. Eksklusivitas kepemilikan menjadi faktor
matahari, papan marka jalan, lampu lalu lintas, dan pembeda utama barang privat dengan barang
sebagainya. publik.
BARANG PUBLIK BARANG PRIVAT

Tidak ada kepemilikan Ada kepemilikan (hak milik)

Jumlah penerima manfaat Jumlah penerima manfaat


tidak terbatas terbatas

Dibutuhkan pengorbanan untuk


Gratis/ tanpa pengorbanan
memilikinya

Pertukaran barang publik dapat Pertukaran barang pribadi dalam


menyebabkan eksternalitas bagi mekanisme pasar tidak
pihak lain. meghasilkan eksternalitas
FREE RIDER

Free rider adalah permasalahan yang muncul dalam


penyediaan barang publik terkait dengan kedua sifatnya,
yaitu Non-rivalry dan Non-excludable. Free riders ini
adalah orang yang dapat mengonsumsi barang atau
layanan publik, tanpa harus ikut serta dalam pembayaran
atau kontribusi, untuk memelihara dan menghasilkan
barang tersebut.
Kondisi yang Memicu Munculnya Free Rider
1 Ketersediaan Sumber Daya yang Tak Terbatas
Ketika sumber daya yang tersedia dianggap tak terbatas, individu
cenderung menganggap bahwa kontribusi mereka tidak akan berpengaruh
pada ketersediaan sumber daya tersebut.
2 Pengguna yang Berlebihan
Pengguna yang berlebihan artinya ketika ketersedian jumlah barang melebihi
jumlah penggunanya. Contoh, kemacetan yang sering terjadi di kota-kota
besar, hal ini karena terlalu banyaknya penggendara kendaraan yang
melebihi kapasitas jalan.
3 Ketidakmampuan dalam Mengecualikan Individu
Jika belum ada mekanisme efektif untuk mencegah individu yang tidak
berkontribusi dari memanfaatkan sumber daya bersama, maka free rider
akan muncul sebagai masalah.
SOLUSI MENGATASI FREE RIDER
1 Membuat Peraturan dari Pemerintah
Adanya peraturan yang jelas, individu atau organisasi yang melakukan free rider dapat
dikenakan sanksi atau denda sebagai insentif, untuk berpartisipasi secara adil dan
bertanggung jawab terhadap penggunaan sumber daya publik.

2 Distribusi Pajak dari Pemerintah


Salah satu cara mengatasi free rider adalah mengumpulkan pajak dari masyarakat
untuk mendanai penyediaan barang publik. Pajak tersebut dapat digunakan untuk
membiayai pembangunan infrastruktur, dan perbaikan layanan publik.

3 Mengubah Barang Publik Menjadi Barang Klub


Cara lain mengatasi free rider adalah mengubah barang publik menjadi barang klub.
Contohnya ialah museum. Jika sebelumnya museum tersebut gratis untuk semua
orang, maka pemilik dapat mengenakan biaya masuk.
THANKS FOR
EVERYONE

Anda mungkin juga menyukai