Anda di halaman 1dari 20

PERTEMUAN KE-3

TEORI BARANG PUBLIK


1. TEORI KESEJAHTERAAN
• Kesejahteraan adalah salah satu aspek yang cukup penting untuk
menjaga dan membina terjadinya stabilitas sosial dan ekonomi.
• Kondisi tersebut diperlukan untuk meminimalkan terjadinya
kecemburuan sosial dalam masyarakat.

• Kondisi pareto (Ekonom Italia, Vilveredo Pareto)


suatu kondisi atau syarat terciptanya alokasi sumberdaya secara efisien atau optimal
suatu alokasi barang sedemikian rupa, sehingga bila dibandingkan dengan alokasi
lainnya, alokasi tersebut tak kan merugikan pihak manapun atau salah satu pihak
pasti diuntungkan. Atas kondisi pareto juga bisa didefinisikan sebagai suatu situasi di
mana sebagian atau semua pihak individu tak kan mungkin lagi diuntungkan oleh
pertukaran sukarela.
• Todaro secara lebih spesifik mengemukakan
bahwa fungsi kesejahteraan W (welfare) dengan
persamaan sebagai berikut :
• W=w (Y, I, P)
• Dimana Y adalah pendapatan per kapita
I adalah ketimpangan, dan
P adalah kemiskinan absolut
2. TEORI PIGOU
• Pigou berpendapat bahwa barang publik harus
disediakan sampai suatu tingkat di mana kepuasan
marginal akan barang publik sama dengan
ketidakpuasan marginal akan pajak yang dipungut
untuk membiayai program pemerintah
(menyediakan barang publik)
Gambar
Kepuasan Batas
Akan Barang
Pemerintah
U

A
B
C
U
D E
F Budget
P Pemerintah
G

Penyediaan dan Pembiayaan


Barang Publik yang Optimal
Kelemahan analisis Pigou karena didasarkan pada rasa
ketidakpuasan marginal masyarakat dalam membayar
pajak dan rasa kepuasan marginal akan barang publik,
sedangkan kepuasan dan ketidakpuasan adalah sesuatu
yang tidak dapat diukur secara kuantitatif karena sifatnya
ordinal.
3. TEORI BOWEN

Bowen mengemukakan suatu teori mengenai


pengecualian barang – barang publik dan teorinya
didasarkan pada teori harga seperti halnya pada
penentuan harga pada barang – barang swasta.
PENENTUAN JUMLAH DAN HARGA BARANG SWASTA
Harga

S
P E
.
o
D(A + B)

DB
S DA

0 X X
XA + B Jumlah Sepatu
A B
Kurva penawaran sepatu ditunjukan oleh kurva SS. Kurva DA dan
DB menunjukan kurva permintaan akan sepatu oleh A dan B sedang
kurva D(A+B) merupakan kurva permintaan pasar yang diperoleh
dengan menjumlahkan kurva DA+DB secara mendatar(horisontal).
Harga pasar yang terjadi adalah OP, yaitu dimana D(A+B)=S, harga
OP adalah harga sepasang sepatu bagi A dan B.
HARGA DAN JUMLAH BARANG PUBLIK
Harga
D(A + B)

S DA dan DB menunjukan kurva permintaan


PA + B .E individu A dan B akan barang publik A dan
B. Jumlah barang yang disediakan
P
pemerintah sebesar OY, yaitu pada titik
B perpotongan kurva penawaran dengan
kurva permintaan D(A+B)

P D
A A D
B
0 Y Jumlah Barang Pemerintah
Kelemahan teori ini adalah karena Bowen
menggunakan permintaan dan penawaran seperti
yang terjadi pada barang swasta. Sedangkan pada
barang publik tidak ada prinsip pengecualian,
sehingga masyarakat tidak mau mengemukakan
kesenangan mereka akan barang tersebut. Hal ini
mengakibatkan permintaan kurva menjadi tidak
ada.
4. TEORI ERICK LINDAHL
Erick Lindahl mengemukakan analisis yang mirip
dengan teori Bowen, hanya saja pembayaran masing –
masing konsumen tidak dalam bentuk harga absolut
akan tetapi berupa persentase dari total biaya
pengendalian barang publik.
Analisis Lindahl didasarkan pada analisis kurva
indiferens dengan anggaran tetap yang terbatas (fixed
budget constrains).
LINDAHL PRICING OF PUBLIC GOODS

• Ekonom Swedia E. Lindahl menyarankan individu


dapat dikenakan pajak untuk public goods jika mereka
tahu bahwa orang yang lain juga dikenakan pajak
• Lindahl mengasumsikan bahwa tiap orang akan
dibebankan biaya pengadaan barang publik dan akan
mendapatkan barang publik yang diinginkannya

13
Kelemahan Lindahl Solution

• Insentif untuk menjadi free rider sangat kuat

14
KURVA INDIFERENS
A B
h2 (1 –
h2 ) b1
a3

(1 –
b
h1 )
h1 (1 – b2
a2 h o) 3

ho a1
A B
G G Q Q
O O
“ o “ o
A B
” ”
• Kelemahan teori Lindahl adalah :
• Teori ini hanya membahas mengenai barang publik tanpa membahas
mengenai penyediaan barang swasta yang dihasilkan oleh sektor swasta.
• Penggunaan kurva indeferens. Sifat barang publik (tidak dapat dikecualikan)
menyebabkan tidak ada seorang individu juga yang bersedia menunjukkan
preferensinya terhadap barang publik.
• Teori tersebut hanya melihat penyediaan barang publik saja tanpa
memperhitungkan jumlah barang swasta yang seharusnya diproduksi agar
masyarakat mencapai kesejahteraan optimal.
5. TEORI SAMUELSON

• Samuelson menyatakan bahwa adanya barang publik yang mempunyai


karakteristik (non-exclusionary dan non rivalry) tidaklah berarti bahwa
perekonomian tidak dapat mencapai kondisi Pareto Optimal atau tingkat
kesejahteraan masyarakat yang optimal.

• Adapun kelemahan teori ini adalah hasil analisis sangat tergantung pada
tingkat kesejahteraan individu mana yang dipilih, dan tingkat kesejahteraan
mana yang mula-mula dipilih.
6. TEORI ANGGARAN

• adalah teori alokasi barang-barang publik melalui anggaran


(budget)

• Teori ini didasarkan pada suatu analisa dimana setiap orang


membayar atas penggunaan barang-barang publik dengan jumlah
yang sama, yaitu sesuai dengan sistem harga untuk barang-barang
swasta (private goods).
•Teori alokasi barang publik melalui
anggaran merupakan suatu teori analisa
penyediaan barang publik yang lebih sesuai
dengan kenyataan karena bertitik tolak pada
distribusi pendapatan awal di antara
individu-individu dalam masyarakat dan
dapat digunakan untuk menentukan beban
pajak di antara para konsumen untuk
membiayai pengeluaran pemerintah.
SEKIAN

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai