Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN DASAR

OKSIGENASI
A. KONSEP DASAR TENTANG GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
DASAR

1. Pengertian
Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel tubuh. Secara
normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup O2 ruangan setiap kali bernafas.
Oksigenasi adalah tindakan, proses, atau hasil pengambilan oksigen.
Pemenuhan kebutuhan Oksigenisasi adalah bagian dari kebutuhan fisiologis
(Hurarki Maslow). Kebutuhan oksigen diperlukan untuk proses kehidupan, oksigen
sangat berperan dalam proses metabolisme tubuh, kebutuhan oksigen dalam tubuh harus
dipenuhi karena apabila kebutuhan dalam tubuh berkurang, maka terjadi kerusakan pada
jaringan otak.
Masalah kebutuhan oksigen merupakan masalah utama dalam pemenuhan
kebutuhan dasar manusia. Hal ini telah terbukti ada yang kekurangan oksigen akan
mengalami hypoxia(oksigenasi yang tidak adekuat pada jaringan) dan akan terjadi
kematian. Proses pemenuhan kebutuhan pada manusia dapat dilakukan dengan cara
pemberian oksigen melalui saluran pernapasan dan sumbatan yang menghalangi
masuknya oksigen, memulihkan dan memperbaiki organ pernapasan agar dapat berfungsi
normal kembali.
Prosedur pemenuhan kebutuhan oksigen dalam pelayanan keperawatan dapat
dilakukan dengan pemberian oksigen dengan menggunakan Nasal kanul, Masker dan
Kateter nasal.
Parameter

Nilai

Tidal Volume (TV)

normal
500 cc

Volume Cadangan Inspirasi (VCI)

3000 ml

Volume Cadangan Ekspirasi (VCE)

1100 ml

Volume Residu

1200 ml

Kapasitas Inspirasi (KI)

3500 ml

Kapasitas Residu Fungsional (KRF)

2300 ml

Kapasitas Vital

4600 ml

Kapasitas Total Paru

5800 ml

NILAI-NILAI
NORMAL
PERNAFASAN

2. Etiologi
Ada beberapa hal yang merupakan faktor timbulnya serangan asma bronkhial.
a.

Genetik
Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui cara

penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga
dekat juga menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat
mudah terkena penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan foktor pencetus. Selain itu
hipersentifisitas saluran pernafasannya juga bisa diturunkan.
b. Alergen
Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1)

Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan

contoh: debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi.
2)

Ingestan, yang masuk melalui mulut

contoh: makanan dan obat-obatan


3)

Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit

contoh: perhiasan, logam dan jam tangan


c. Perubahan cuaca
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma.
Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya serangan
asma. Kadang-kadang serangan berhubungan dengan musim, seperti: musim hujan,
musim kemarau, musim bunga. Hal ini berhubungan dengan arah angin serbuk bunga
dan debu.

d. Stress
Stress/ gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga
bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala asma yang
timbul harus segera diobati penderita asma yang mengalami stress/gangguanemosi
perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika stressnya
belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati.
e. Lingkungan kerja
Mempunyai hubungan langsung dengan sebab terjadinya serangan asma. Hal ini
berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja dilaboratorium
hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas. Gejala ini membaik pada waktu
libur atau cuti.
f. Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat
Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan aktifitas
jasmani atau olah raga yang berat. Lari cepat paling mudah menimbulkan serangan
asma. Serangan asma karena aktifitas biasanya terjadi segera setelah selesai aktifitas
tersebut.

3. Perubahan Fungsi Pernafasan


a.

Hiperventilasi
Merupakan upaya tubuh dalam meningkatkan jumlah O2 dalam paru-paru agar

pernafasan lebih cepat dan dalam. Hiperventilasi dapat disebabkan karena :


1) Kecemasan
2) Infeksi / sepsis
3) Keracunan obat-obatan
4) Kertidakseimbangan asam basa seperti pada asidosis metabolik
Tanda-tanda dan gejala hiperventilasi adalah takikardia, napas pendek, nyeri dada
(chest pain), menurunnya konsentrasi, disorientasi, tinnitus.

b.

Hipoventilasi
Hipoventilasi terjadi ketika ventilasi alveolar tidak adekuat untuk memenuhi

penggunaan O2 tubuh atau untuk mengeluarkan CO2 dengan cukup, biasanya terjadi pada
keadaan atelektasis (kolaps paru).
Tanda-tanda dan gejala pada keadaan hipoventilasi adalah nyeri kepala,
penurunan kesadaran, disorientasi, kardiakdistritma, ketidakseimbangan elektrolit,
kejang, dan kardiak arrest.
c.

Hipoksia
Tidak adekuatnya pemenuhan O2 seluler akibat dari defisiensi O2 yang diinspirasi

atau meningkatnya penggunaan O2 pada tingkat seluler. Hipoksia dapat disebabkan oleh :
1) Menurunya hemoglobin
2) Berkurangnya konsentrasi O2 jika berada di puncak gunung
3) Ketidakmampuan jaringan mengikat O2 seperti keracunan sianida
4) Menurunnya difusi O2 dari alveoli ke dalam darah seperti pada pneumonia
5) Menurunnya perfusi jaringan seperti syok
6) Kerusakan / gangguan ventilasi

4. Tanda dan Gejala


a.

Stadium Dini

-Faktor hipersekresi yang lebih menonjol


1) Batuk dengan dahak bisa dengan maupun tanpa pilek
2) Rochi basah halus pada serangan kedua atau ketiga, sifatnya hilang timbul
3) Whezing belum ada
4) Belum ada kelainan bentuk thorak
5) Ada peningkatan eosinofil darah dan IG E
6) BGA belum patologis
-Faktor spasme bronchiolus dan edema yang lebih dominan

1) Timbul sesak napas dengan atau tanpa sputum


2) Whezing
3) Ronchi basah bila terdapat hipersekresi
4) Penurunan tekanan parsial O2
b. Stadium Lanjut/Kronik
1) Batuk, ronchi
2) Sesak nafas berat dan dada seolah olah tertekan
3) Dahak lengket dan sulit untuk dikeluarkan
4) Suara nafas melemah bahkan tak terdengar (silent Chest)
5) Thorak seperti barel chest
6) Tampak tarikan otot sternokleidomastoideus
7) Sianosis
8) BGA Pa O2 kurang dari 80%
9) Ro paru terdapat peningkatan gambaran bronchovaskuler kanan dan kiri
Adapun Tanda dan Gejala yang lain
-

Bising mengi (wheezing) yang terdengar dengan/tanpa stetoskop

Batuk produktif, sering pada malam hari

Nafas atau dada seperti tertekan, ekspirasi memanjang

Sesak napas

Sesak dada

Batuk berlebihan atau batuk yang membuat terjaga di malam hari

5. Klasifikasi
Klarifikasi gangguan kebutuhan oksigen terbagi menjadi beberapa tingkat, yaitu :
a. Tingkat I :
1) Secara klinis normal tanpa kelainan pemeriksaan fisik dan fungsi paru.

2) Timbul bila ada faktor pencetus baik didapat alamiah maupun dengan test provokasi
bronkial di laboratorium.
b. Tingkat II :
1) Tanpa keluhan dan kelainan pemeriksaan fisik tapi fungsi paru menunjukkan adanya
tanda-tanda obstruksi jalan nafas.
2) Banyak dijumpai pada klien setelah sembuh serangan.
c. Tingkat III :
1) Tanpa keluhan.
2) Pemeriksaan fisik dan fungsi paru menunjukkan adanya obstruksi jalan nafas.
3) Penderita sudah sembuh dan bila obat tidak diteruskan mudah diserang kembali
d. Tingkat IV :
1) Klien mengeluh batuk, sesak nafas dan nafas berbunyi wheezing.
2) Pemeriksaan fisik dan fungsi paru didapat tanda-tanda obstruksi jalan nafas

6. Patofisiologi dan Pathway


Asma ditandai dengan kontraksi spastic dari otot polos bronkhiolus yang
menyebabkan

sukar

bernafas.

Penyebab

yang

umum

adalah

hipersensitivitas

bronkhioulus terhadap benda-benda asing di udara. Reaksi yang timbul pada asma tipe
alergi diduga terjadi dengan cara sebagai berikut : seorang yang alergi mempunyai
kecenderungan untuk membentuk sejumlah antibody Ig E abnormal dalam jumlah besar
dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi dengan antigen spesifikasinya.
Pada asma, antibody ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat pada interstisial
paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus dan bronkhus kecil. Bila seseorang
menghirup alergen maka antibody Ig E orang tersebut meningkat, alergen bereaksi

dengan antibodi yang telah terlekat pada sel mast dan menyebabkan sel ini akan
mengeluarkan berbagai macam zat, diantaranya histamin, zat anafilaksis yang bereaksi
lambat (yang merupakan leukotrient), factor kemotaktik eosinofilik dan bradikinin.
Efek gabungan dari semua faktor-faktor ini akan menghasilkan adema lokal pada
dinding bronkhioulus kecil maupun sekresi mucus yang kental dalam lumen bronkhioulus
dan spasme otot polos bronkhiolus sehingga menyebabkan tahanan saluran napas menjadi
sangat meningkat. Pada asma , diameter bronkiolus lebih berkurang selama ekspirasi dari
pada selama inspirasi karena peningkatan tekanan dalam paru selama eksirasi paksa
menekan bagian luar bronkiolus. Karena bronkiolus sudah tersumbat sebagian, maka
sumbatan selanjutnya adalah akibat dari tekanan eksternal yang menimbulkan obstruksi
berat terutama selama ekspirasi. Pada penderita asma biasanya dapat melakukan inspirasi
dengan baik dan adekuat, tetapi sekali-kali melakukan ekspirasi. Hal ini menyebabkan
dispnea. Kapasitas residu fungsional dan volume residu paru menjadi sangat meningkat
selama serangan asma akibat kesukaran mengeluarkan udara ekspirasi dari paru. Hal ini
bisa menyebabkan barrel chest.
B. PENGKAJIAN
1. Data Objektif
-Pengukuran tensi
-Pengukuran suhu
-Pengukuran nadi
2. Data subjektif
a. Biodata pasien
b. Status kesehatan saat ini
- Alasan masuk rumah sakit
- Faktor pencetus
- Faktor pemberat kekurangan oksigen
- Keluhan utama
- Timbulnya keluhan
- Pemahaman penatalaksanaan masalah kesehatan
- Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
- Diagnose medik
c. Status kesehatan masa lalu
- Penyakit yang pernah dialami
- Pernah dirawat
- Riwayat alergi
- Kebiasaan obat-obat

C. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d
a. Gangguan batuk
b. Nyeri insisi
c. Penurunan tingkat kesadaran
2. Gangguan pertukaran gas b.d
a. Penurunan ekspansi paru
b. Adanya sekresi paru
c. Pemasukan oksigen yang tidak adekuat
3. Ketidakefektifan pola nafas b.d
a. Imobilitas
b. Depresi ventilasi akibat penggunaan narkotik
c. Kerusakan neuromuskular
d. Obstruksi jalan napas
4. Penurunan curah jantung b.d
a. Irama jantung yang tidak teratur
b. Denyut jantung yang cepat
5. Gangguan pertukaran gas b.d
a. Ketidakseimbangan perfusi ventilasi
b. Perubahan membran kapiler alveolar

D. RENCANA KEPERAWATAN
Setelah diberikan perawatan selama 24 jam,diharapkan klien bisa :
1. Mempertahankan kepatenan jalan napas
2. Mempertahankan ekspansi paru
3. Mengeluarkan sekresi paru
4. Mencapai peningkatan toleransi aktifitas

5. Oksigen dalam jaringan ditingkatkan


6. Fungsi kardiopulmonar klien diperbaiki
Hal yang diupayakan dalam perencanaan tindakan diantaranya adalah :
1. Membalikkan tubuh klien, minta klien untuk batuk dan napas dalam
2. Lakukan postural drainase dengan perkusi setiap tiga jam
3. Apabila klien tidak mampu membersihkan jalan napas, lakukanlah pengisapan
untuk membuang sekresi
4. Tingkatkan asupan cairan hingga 1000 ml selama 24 jam, jika ditoleransi
Tambahkan masker wajah dengan kelembaban tinggi
E. EVALUASI KEPERAWATAN
1. Jalan nafas kembali efektif.
2. Pola nafas kembali efektif.
3. Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi.
4. Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
5. Pengetahuan klien tentang proses penyakit menjadi bertambah

F. REFERENSI
Potter, Patricia A. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik /
Patricia A. Potter, Anne Griffin Perry ; alih bahasa, Renata Komalasari..(et al) ; editor edisi
Bahasa Indonesia, Monica Ester, Devi Yulianti, Intan Parulian. Ed.4.- Jakarta: EGC,2005
Diagnosis Keperawatan : definisi dan klasifikasi 2009-2011 / editor, T. Heather Herdman
;alih bahasa, Made Sumarwati, Dwi Widiarti, Estu Tiar ; editor edisi bahasa Indonesia,
Monica Ester. Jakarta : EGC, 2010
Buku

Saku

Praktikum

Kebutuhan

Dasar

Manusia/

penulis,

HIdayat,Musrifutul Uliyah : editor, Monica Ester. Jakarta : EGC, 2004


http://raninursing.blogspot.com/

A.

Aziz

Alimul

LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI
DI RUANG CEMPAKA RS PANTIWILASA CITARUM SEMARANG

EVA HANDAYANI
P.17420111053

POLITEKKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG
TAHUN 2012

Anda mungkin juga menyukai