Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN RASA AMAN

DAN NYAMAN

A. KONSEP DASAR TENTANG GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN


DASAR

1. Pengertian
Nyeri adalah sensasi subjektif, rasa yang tidak nyaman biasanya berkaitan dengan
kerusakan jaringan aktual atau potensial (Corwin J.E. ).
Ketika suatu jaringan mengalami cedera, ataukerusakan mengakibatkan
dilepasnya bahan bahan yang dapat menstimulus reseptor nyeriseperti serotonin,
histamin, ion kalium,bradikinin, prostaglandin, dan substansi P yang akan
mengakibatkan respon nyeri (Kozier dkk).
Nyeri juga dapat disebabkan stimulus mekanik seperti pembengkakan jaringan
yang menekan pada reseptor nyeri. (Taylor C. dkk).
Nyeri adalah suatu perasaan yang tidak menyenangkan dan disebabkan oleh
stimulus spesifik seperti, meknik, termal, kimia, atau elektrik pada ujung-ujung saraf
serta dapat diserahterimakan kepada orang lain.
Nyeri adalah suatu sensori yang tidak menyenangkan dari suatu pengalaman
emosional disertai kerusakan jaringan secara aktual maupun potensial atau kerusakan
jaringan secara menyeluruh.

2. Penyebab
1. Faktor Fisiologis
-efek opium yang diproduksi tubuh menghasilkan zat kimia yang berfungsi
sebagai regulator dalam beradaptasi terhadap nyeri.
2. Faktor psikososial
-kebudayaan
-lingkungan ; seseorang mempengaruhi persepsi dan respon sakit.
-emosi
; mempengaruhi persepsi sakit.
-harapan
; adanya orang lain
-sistem nilai ; individu berpengaruh terhadap persepsi dan respon nyeri
-pengalaman terdahulu; pengalaman terdahulu tentang rasa sakit, mempengaruhi
persepsi sakit
-usia
: sering mempengaruhi persepsi sakit individual

3. Klasifikasi
1. Nyeri Akut
Selang waktu lebih singkat dengan tanda-tanda klinis antara lain berkeringat
banyak, tekanan darah naik, nadi naik, pucat dan dengan respon pasien;
umumnya, menangis, teriak, atau mengusap daerah yang nyeri.
2. Nyeri Kronik
Mempunyai selang waktu yang lebih lama dan dapat berlangsung lebih dari enam
bulan
3. Nyeri berdasarkan intensitasnya
Nyeri berat (7-10)
Nyeri sedang (3-6)
Nyeri ringan ( 0- 3 )
4. Nyeri berdasarkan tempatnya
a. Pheriperal pain, yakni nyeri yang terasa pada permukaan tubuh, misalnya
pada kulit, mukosa.
b. Deep pain, yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuh yang lebih
dalam atau pada organ-organ tubuh visceral
c. Refered pain, yakni nyeri yang disebabkan karena penyakit organ/struktur
dalam tubuh yang ditranmisikan kebagian tubuh didaerah yang berbeda ,
bukan berasal dari nyeri.
d. Central pain, yaitu nyeri yang terjadi karena perangsangan pada sistem
saraf pusat, spinal cord, batang otak, thalamus, dan lain-lain.
5. Nyeri berdasarkan sifatnya
a. Incidental pain, yaitu nyeri yang timbul sewaktu-waktu lalu menghilang.
b. Steady pain, yaitu nyeri yang timbul dan menetap serta dirasakan dalam
waktu lama.
c. Proxymal pain, yaitu nyeri yang dirasakan berintensitas tinggidan kuat
sekali. Nyeri tersebut biasanya kurang lebih 10-15 menit , lalu menghilang
kemudian timbul lagi.

4. Patofisiologi
Stimulus penghasil nyeri mengirimkan impuls melalui serabut saraf perifer.
Serabut nyeri memasuki medulla spinalis dan menjalani salah satu dari beberapa rute
saraf dan akhirnya sampai didalam massa berwarna abu-abu di medulla spinalis.
Terdapat kesan nyeri dapat berinteraksi dengan inhibitor, mencegah stimulus nyeri
sehingga tidak mencapai otak atau ditransmisi tanpa hambatan kekorteks cerebral.
Sekali stimulus nyeri mencapai korteks cerebral, maka otak menginterprestasikan

kualitas nyeri dan memproses informasi tentang pengalaman dan pengetahuan yang
lalu serta asosiasi kebudayaan dalam upaya mempresepsikan nyeri.
Semua kerusakan seluler disebabkan oleh stimulus termal, mekanik, kimiawi atau
stimulus listrik menyebabkan pelepasan substansi yang menghasilkan nyeri.

5. Pathway
Chemic, thermik, mekanik
Jejas
Kerusakan nesoseptor( reseptor )
Nyeri kronik/akut
G3 susah tidur G3 imobilisasi

G3 ancietas

B. PENGKAJIAN
Pengkajian nyeri yang faktual dan akurat dibutuhkan untuk mendapatkan data
dasar, untuk menegakkan diagnosa keperawatan yang tepat, untuk menyeleksi terapi
yang cocok, dan untuk mengevaluasi respon klien terhadap terapi. Walaupun
pengkajian nyeri merupakan aktifitas yang paling umum dilakukan perawat, namun
pengkajian nyeri merupakan salah satu yang sulit untuk dilakukan. Perawat harus
mengkaji pengalaman nyeri dari sudut pandang klien.
1. Data Objektif
-Pengukuran tensi
-Pengukuran suhu
-Pengukuran nadi
2. Data subjektif
a. Biodata pasien
b. Status kesehatan saat ini
- Alasan masuk rumah sakit
- Faktor pencetus
- Faktor pemberat nyeri
- Keluhan utama
- Timbulnya keluhan
- Pemahaman penatalaksanaan masalah kesehatan
- Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
- Diagnose medik
c. Status kesehatan masa lalu
- Penyakit yang pernah dialami
- Pernah dirawat

- Riwayat alergi
- Kebiasaan obat-obat
3. Pengkajian riwayat nyeri
a. Sifat nyeri ; (P, Q, R, S, T)
P : provocating (pemacu),dan palliative yaitu faktor yang meningkatkan dan

b.
c.
d.
e.
f.

mengurangi nyeri
Q : Quality dan Quantity
Supervisial : tajam, menusuk, membakar
Dalam : tajam, tumpul, nyeri terus
Visceral : tajam, tumpul, nyeri terus, kejang
R : Region atau Radiaton (area atau daerah penjalaran)
S : severty atau keganasan: intensitas
T : time (waktu terjadinya nyeri)
Lokasi
Intensitas
Kualitas dan karakteristik
Waktu terjadinya dan interval
Respon nyeri

C. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Cemas bd. pengalaman nyeri dg kontrol nyeri yang jelek
2. Inefektif koping individu b.d. nyeri yang berkepanjangan, inefektif manajemen
nyeri, dan inadequat sistem support
3. Kurang pengetahuan b.d. kurangnya sumber informasi
4. Gangguan mobilitas fisik b.d. nyeri pada serebral dan gangguan keseimbangan
D. RENCANA KEPERAWATAN
1. Klien dapat mempertahankan kemampuan untuk merawat diri
2. Kien mempertahankan fungsi fisik yang dimiliki saat ini
3. Klien menjelaskan alasan faktor nyeri
4. Klien diberikan terapi di rumah dengan nyaman

E. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi terhadap rasa nyeri dilakukan dengan menilai kemampuan dalam
merespon rangsangan nyeri diantaranya, hilangnya perasaan nyeri, menurunnya
intensitas nyeri, adanya respon fisiologis yang baik, dan pasien mampu melakukan
aktifitas sehari-hari tanpa keluhan nyeri.
F. REFERENSI

Potter, Patricia A. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan


Praktik / Patricia A. Potter, Anne Griffin Perry ; alih bahasa, Renata Komalasari..
(et al) ; editor edisi Bahasa Indonesia, Monica Ester, Devi Yulianti, Intan
Parulian. Ed.4.- Jakarta: EGC,2005
Diagnosis Keperawatan : definisi dan klasifikasi 2009-2011 / editor, T. Heather
Herdman ;alih bahasa, Made Sumarwati, Dwi Widiarti, Estu Tiar ; editor edisi
bahasa Indonesia, Monica Ester. Jakarta : EGC, 2010
Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia/ penulis, A. Aziz Alimul
HIdayat,Musrifutul Uliyah : editor, Monica Ester. Jakarta : EGC, 2004
http://raninursing.blogspot.com/

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN


DI RUANG CEMPAKA RS PANTIWILASA CITARUM SEMARANG

KURNIA NURAINI
P.17420111059

POLITEKKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG
TAHUN 2012

LAPORAN TERTULIS DATA DASAR

GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN


DI RUANG CEMPAKA RS PANTIWILASA CITARUM SEMARANG

KURNIA NURAINI
P.17420111059

POLITEKKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG
TAHUN 2012

PENGKAJIAN

Pengkajian

: 21 dan 22 Mei 2011

Ruang

: Cempaka

A. BIODATA
1. Biodata pasien
:
Nama
Umur
Alamat
Pekerjaan
Tanggal Masuk
Diagnosa Medis
Nomor register

: Tn. Moch Solichul


: 33 Tahun
: Tambak Mulyo RT 3 RW XIII
: Swasta
: 21 Mei 2012
: Vertigo kronis
: 458488

2. Biodata Penanggung jawab


Nama
Umur
Alamat
Pekerjaan
Hubungan dengan Pasien

:
: Ny. Yuniningsih
: 33 Tahun
: Tambak Mulyo RT 3 RW XIII
: Ibu rumah tangga
: Istri Pasien

B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan bahwa merasa pusing (nggliyeng) diseluruh bagian kepala dengan
skala 9 (0-10). Melihat ruangan bergerak-gerak, tangan gemetar terus, dan BAB
terakhir ada sedikit darah.

2. Riwayat Keperawatan Sekarang


Pasien mengatakan, bahwa pertama kali merasakan pusing dan badannya lemas, tidak
kuat untuk berdiri. Pasien merasakan di pagi hari, saat pasien sedang bekerja. Karena
merasa semakin parah, pasien segera menuju ke poliklinik untuk memeriksakan diri.
3. Riwayat Keperawatan Masa Lampau
Pasien mengatakan, bahwa sebelumnya, pernah mengalami pusing, tetapi hanya
sebentar dan kemudian hilang. Ketika pusing, pasien tidak memperdulikannya, hanya
menahan dan kadang-kadang membeli obat di warung (paramex).
4. Riwayat Keperawatan Keluarga

Pasien mengatakan, bahwa tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami
kejadian sakit seperti ini.

C. PENGKAJIAN RIWAYAT NYERI


1. Sifat nyeri ; (P, Q, R, S, T)
P(penyebab)

: karena kelelahan bekerja, banyak fikiran, dan


karena nyeri yang paling parah terjadi setelah

Q(Quality dan Quantity)

makan daging kambing.


: nyeri (pusing) tapi tidak terus, kadang hilang,

R (Region atau Radiaton)

kadang muncul.
: nyeri terasa di kepala. Melihat ruangan, seperti

S(severty (skala))
T(time)

ruangannya bergerak
: skala 9 ( 0-10)
: terjadi di pagi hari, saat masih bekerja.

2. Lokasi
: nyeri terasa di kepala
3. Intensitas : terjadi berulang kali dan sering, tetapi kemudian hilang-muncul
lagi
4. Kualitas dan karakteristik : pusing(nggliyeng), melihat ruangan seperti
ruangan bergerak
5. Respon nyeri : awalnya ditahan setelah semain parah dibawa ke poliklinik.

D. POLA FUNGSIONAL (GORDON)


1. Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan bahwa, jika ada keluarga yang sakit, dibawa ke klinik, pasien
sendiri beberapa kali memeriksakan diri di klinik perusahaan tempat kerjanya, saat
merasa kondisinya kurang baik.
2. Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi
Pasien mengatakan bahwa, pernah mengalami sesak nafas beberapa kali, dan juga
jantung berdebar. Tetapi itu sudah lama dan tidak pernah kambuh lagi. Pasien merasa
hal tersebut terjadi karena terlalu banyak fikiran.
3. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Cairan

Sebelum masuk rumah sakit, klien makan tiga kali sehari bahkan lebih, dengan porsi
sedikit. Lebih banyak mengkonsumsi sayur dan juga sering makan buah. Untuk
minum, pasien lebih sering mengkonsumsi teh dan air putih. Pasien juga mengatakan
pernah periksa, dan dianjurkan untuk menghindari makan daging kambing dan
minum kopi. setelah masuk rumah sakit, pasien masih makan teratur seperti biasa,
namun jika merasa mual pasien mengurangi porsi dan bahkan tidak makan sampai
mual hilang.
4. Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Sebelum masuk rumah sakit pasien pola BAB dan BAK lancar, namun terakhir
sebelum masuk rumah sakit, BAB encer dan juga ada sedikit darah. Setelah masuk
rumah sakit, pasien belum bisa BAB, tetapi perut tidak sakit.
5. Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Pasien mengatakan ada rasa pusing. Menurut Pasien, penyebabnya karena terlalu
banyak pikiran dan karena kelelahan dalam bekerja, dan penyebab terakhir karena
makan daging kambing.
6. Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas dan Latihan
Pasien biasa bekerja selama 10 jam sehari selama 6 hari. Pasien juga mengatakan,
bahwa jarang melakukan olahraga, hampir tidak pernah.
7. Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Pasien mengatakan bahwa sebelum sakit, biasa tidur hanya 5 jam dalam sehari.
Namun, dalam 5 jam tersebut tidurnya bisa nyenyak. Pasien biasanya mengantuk saat
bekerja, dan saat jam istirahat biasanya tidur walau tidak sampai terlelap. Pasien juga
tidak pernah mengkonsumsi obat tidur.
Pada saat sakit, pola tidurnya masih sama seperi saat sehat.
8. Pemenuhan kebutuhan seksualitas
Klien mempunyai anak. Menikah di usia

9. Kognitif, persepsi, dan Sensori


Pasien mengatakan bahwa tidak memiliki pemahaman terhadap sakit yang
dialaminya, dan juga tidak tahu, program pengobatan yang diberikan. Pasien juga
mengatakan tidak ada kesulitan dalam mencium bau atau merasa.

10. Stress dan Adaptasi


Pasien merasa sedikit stress dengan keadaan yang dialaminya, dan biasanya, untuk
mengurangi tingkat stress tersebut, pasien bermain game yang ada di handphone.
Setelah melakukan hal tersebut pasien merasa sedikit tenang.

11. Pemenuhan Kebutuhan Spiritual


Klien beragama Islam, klien sudah belajar untuk menjalankan ibadahnya.
E. PEMERIKSAAN FISIK

TTV

nadi

: 82x per menit

suhu

: 37,2C

TD

: 130/70 mmHg

LAPORAN TERTULIS DATA DASAR


GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI
DI RUANG CEMPAKA RS PANTIWILASA CITARUM SEMARANG

KURNIA NURAINI
P.17420111059

POLITEKKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG


TAHUN 2012

Anda mungkin juga menyukai