30 Hari Pengabdian Di Pancawati FIX PDF
30 Hari Pengabdian Di Pancawati FIX PDF
di Pancawati
Editor :
Arini, MT
Penulis:
Hery Septianto,
Seren Saras Koekerits,
Tasya Safirah G.
30 Hari di Pancawati
ISBN
Tim Penyusun
Editor
Penyunting
Penulis
Layout
Design Cover
Kontributor
Buku ini adalah laporan hasil kegiatan kelompok KKNPpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015 di Desa
Pancawati, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor dengan
Dosen Pembimbing Ibu Arini, MT.
Allegro2015_Kelompok KKN 032
978-602-74050-9-7
:
:
:
:
:
:
Arini, MT.
Eva Nugraha, M.Ag
Hery Septianto, Seren Saras K. & Tasya Safirah G.
Seren Saras K.
Reza Khairul Fitrah
Akbar Averroes Sabil, Deni Maulana, Fattiah Fauziah,
Ferico Rachman, Hery Septianto, Intan Aulianti,
Muhammad Syarifuddin Hizbulloh, Oktaviani Nur Asruni,
Reza Khairul Fitrah, Riadin Munawar, Seren Saras
Koekerits, Sinta Sulistyoningrum, Tasya Syafirah, Towi Umi
Rochimah, Windi Sofiana, Warga Kampung Pancawati,
Bapak Iqbal, Bapak Asnawi, Bapak Nanang, Ibu RW dan
perangkat Desa Pancawati
Diterbitkan atas kerjasama Pusat Pengabdian kepada
Masyarakat (PPM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan
Kelompok KKN ALLEGRO
LEMBAR PENGESAHAN
Maret 2016
Dosen Pembimbing
Arini, MT.
NIP. 19760131 200901 2 001
Mengetahui,
Kepala PPM
Djaka Badranaya, ME
NIP. 19770530 200701 1 008
iii
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahi Rahmaanirrohim,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kemudahan dan kelancaran, serta nikmat dan hidayah-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Pertanggung Jawaban
Kuliah Kerja Nyata (LPJ KKN) Lintas Fakultas 2015. Shalawat serta salam
kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabat Beliau.
Dalam penulisan laporan ini banyak sekali pihak yang terlibat
yang membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada:
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, yang telah menyelenggarakan kegiatan KKN di UIN.
2. Bapak Djaka Badranaya, S. Ag., ME., selaku Kepala PPM UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan penanggung jawab KKN.
3. Bapak Eva Nugraha, M.Ag., Selaku Koordinator Program KKNPpMM serta pembimbing dalam pembuatan buku.
4. Bapak Muhammad Syarif, SH. I., selaku pengarah dalam pembuatan
buku, yang telah memberikan ilmunya dalam membuat buku yang
baik dan benar.
5. Ibu Arini, MT., selaku dosen pembimbing kami, yang telah
memberikan waktu dan tenaganya dalam membimbing kelompok
kami.
6. Bapak H. Iqbal Jayadi, selaku Kepala Desa Pancawati, yang telah
membimbing kegiatan KKN.
Ciputat,
Maret 2016
Ferico Rachman
vi
DAFTAR ISI
vii
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1: Prioritas Program & Kegiatan .............................................................. 10
Tabel 1.2: Sasaran dan Target Kegiatan ................................................................ 10
Tabel 1.3: Jadwal Pra-KKN PpMM ....................................................................... 13
Tabel 1.4: Jadwal Pelaksanaan Program ............................................................... 13
Tabel 1.5: Jadwal Laporan dan Evaluasi Program.............................................. 14
Tabel 1.6: Uraian Asal Dana ..................................................................................... 14
Tabel 4.1: Analisis SWOT Bidang Pendidikan ...................................................32
Tabel 4.2: Analisis SWOT Bidang Sarana dan Prasarana ...............................35
Tabel 4.3: Analisis SWOT Bidang Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
..........................................................................................................................................39
Tabel 4.4: Analisis SWOT Bidang Sosial dan Ekonomi ................................. 43
ix
DAFTAR GAMBAR
xi
xii
01.03.
032
xiii
Seren Saras K.
Sinta Sulistyoningrum
Reza Khairul F.
Riadin Munawar
Towi Umi Rochimah
Tasya Safirah G.
Windi Sofiana
Pembagian Juz
Amma
Sosialisasi
Tanaman Organik
Seminar
Kebersihan &
Kesehatan
17 Agustus &
Bioskop Desa
xiv
RINGKASAN EKSEKUTIF
Buku 30 Hari Pengabdian di Pancawati disusun berdasarkan hasil
kegiatan KKN-PpMM di Desa Pancawati selama 32 hari. Ada 15 orang
mahasiswa yang terlibat dikelompok ini, yang berasal dari 6 Fakultas
yang berbeda. Kami namai kelompok ini dengan nama KKN Allegro
dengan nomor kelompok 032. Kami dibimbing oleh Ibu Arini, MT. beliau
adalah dosen Tehnik Informasi di Fakultas Sains dan Teknologi. Tidak
kurang dari 16 kegiatan yang kami lakukan di desa tersebut, yang
sebagian besar merupakan pelayanan kepada masyarakat dan sebagian
kecilnya adalah pemberdayaan. Dengan fokus pada 2 RW, kegiatankegiatan yang kami lakukan menghabiskan dana sekitar Rp25.000.000,00.
Dana tersebut kami dapatkan dari iuran anggota kelompok KKN sebesar
Rp15.000.000,00, dana penyertaan Program Pengabdian pada Masyarakat
oleh Dosen (PpMD) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Rp10.000.000,00.
Dari hasil kegiatan yang kami lakukan, terdapat sejumlah keberhasil yang
telah kami raih yaitu:
1. Meningkatnya peran masyarkat dalam membangun Desa Pancawati
2. Bertambahnya motivasi peserta didik di SD, SMP untuk melanjutkan
kuliah
3. Bertambahnya pengetahuan masyarakat mengenai UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
4. Bertambahnya pembangunan fisik atau rehab bangunan, antara lain:
Tugu Batas Desa, Renovasi Jalan
Saat merencanakan dan implementasi kegiatan, terdapat sejumlah
kendala yang kami hadapi, antara lain:
xv
sekalipun
demikian,
kami
pada
akhirnya
bisa
adalah
kesadaran
masyarakat
akan
di
Kampung
Pancawati
RW
13
juga
masih
sangat
xvi
PROLOG
KKN ini merupakan suatu rangkaian bakti sosial yang tujuannya
adalah menjalankan misi untuk memajukan pendidikan, memberikan
bantuan materil dan selain sebagai motivator bagi masyarakat sekitar juga
sebagai fasilitator antara masyarakat dan sarana lembaga. Beberapa
program baik pendidikan dan kesehatan serta kebersihan lingkungan
adalah taman bacaan dan penanaman bibit pohon sesuai dengan tema
KKN Allegro yaitu ceria dengan tujuan taman bacaan ini dapat
menggembirakan masyarakat desa serta penanaman bibit pohon dapat
menyadarkan masyarakat akan pentingnya melestarikan lingkungan.
Kemudian seperti lambang daun dan bumi sebagai bentuk kepedulian
lingkungan, KKN Allegro juga mengadakan kegiatan seminar tanaman
organik dan seminar kebersihan yang keberlanjutannya dikoordinasikan
oleh aparat Kelurahan Desa Pancawati
Kelompok KKN ini berjumlah 15 anggota dari 6 Fakultas yang
berbeda. Pada akhirnya kelompok KKN tersebut diberi nama KKN
Allegro. Kata Allegro diambil dari bahasa Itali yang artinya ceria.
Diharapkan kegiatan yang telah terlaksanakan di Desa Pancawati dapat
memberikan kegembiraan kepada masyarakat, dan pada akhirnya apa
yang telah dilakukan dapat bermanfaat dan berkesan bagi warga desa.
Lambang dari kelompok ini merepresentasikan tujuan kelompok.
Lambang Allegro terdiri dari daun, bumi dan nama Allegro. Lambang
bumi menggambarkan kehidupan dari peradaban yang sekarang telah
berkembang. Dengan harapan memberikan wawasan global kepada warga
desa agar ilmu tersebut dapat berkembang dan dimanfaatkan. Sedangkan
lambang daun pada logo KKN Allegro menggambarkan kelestarian
lingkungan, yang diartikan dengan adanya kegiatan KKN dapat
xvii
karena
kepedulian
lingkungan
memberikan
dampak
akan
yang
macam
pengalaman
dalam
menanggapi
kondisi
dan
xviii
xix
xx
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Di zaman yang semakin modern dan dynamis ini, setiap individu
dituntut untuk mengikuti perkembangan yang ada untuk mewujudkan
pribadi-pribadi
yang
siap
menyongsong
era
globalisasi.
Untuk
Pemuda Sebagai Agent of Change, artikel diakses pada 6 Maret 2016 dari
http://www.scribd.com/doc/281267610/Pemuda-Sebagai-Agent-of-Change#scribd
2
Tim Penyusun. Pedoman Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (Jakarta: Biro
Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan, 2012), hlm. 11.
persaingan
global
yang
semakin
kompetitif
serta
keluarganya
dan
tidak
mementingkan
melanjutkan
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
: Desa Cimande
Sebelah Barat
: Desa Ciderum
Ibid
Ibid
7
Ibid
6
Averroes
Sabil
berasal
dari
Jurusan
Hubungan
Internasional (HI) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan
yang dimiliki adalah seni menari, melukis serta memasak, karena itulah
Shinta menjabat sebagai Konsumsi dalam KKN dan bertanggung jawab
atas konsumsi para anggota serta dalam berbagai rangkaian acara selama
masa pengabdian.
Dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis terdapat 3 orang anggota, di
antaranya adalah Fattiah Fauziah, Mahasiswa jurusan Manajemen
memiliki kompetensi akademik dalam matematika, manajemen keuangan
serta bahasa inggris. Adapun keterampilan yang dimilikinya dalam bidang
pramuka, berorganisasi serta memasak. Fattiah sendiri menjabat sebagai
bendahara 1 dalam KKN dan bertanggung jawab mengatur keuangan serta
pembukuan selama kegiatan. Seren Saras Koekerits , mahasiswa jurusan
Akutansi ini memiliki kompetensi akademik dalam bidang bahasa inggris,
akutansi
keuangan,
manajemen
serta
kesekertariatan.
Adapun
Bidang Kesehatan
Kebersihan dan
Lingkungan:
10
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
mengenai kesenian.
Tutoring
Masyarakat
Desa 50 orang masyarakat
Pancawati usia 6-17 Desa Pancawati usia
Language Center
tahun
6-17 tahun menerima
bimbingan mengenai
Bahasa Arab, Bahasa
Indonesia,
Bahasa
Inggris dan mata
pelajaran
seperti
Matematika,
Ilmu
Pengetahuan
Sosial
dan Ilmu Pengetahuan
Alam
Mengajar
Guru
di
Desa 6 Guru di Desa
Pancawati
Pancawati terbantu
dalam
mengajar
Bahasa
Indonesia,
Bahasa
Inggris,
Matematika, Sejarah,
Agama,
Geografi,
PKN,
Calistung,
mengaji dan senam
Pelatihan
Pembina pramuka di 1 Pembina pramuka di
Pramuka
Desa Pancawati
Desa
Pancawati
terbantu
dalam
pelatihan pramuka
Bidang Sarana dan Prasarana
Pemberian Juz
Warga di RW 13 Desa 100 warga di RW 13
Amma
Pancawati
Desa
Pancawati
mendapatkan
Juz
Amma
Sekolah
Dasar
di
MIS
al-Aziziyyah
Charity for School
Pancawati
mendapatkan fasilitas
tambahan berupa rak
buku, buku-buku dan
alat-alat kesenian
Pengadaan
Sekolah
Dasar
di MIS al-Aziziyyah 02
Kotak P3K
Pancawati
mendapatkan 1 Kotak
P3K beserta isi
Pembangunan
Jalan di Desa Pancawati 20
meter
jalan
Jalan
perbatasan
antara
Desa
Pancawati
11
9.
10.
11.
12.
13.
14.
12
15.
Perayaan 17
Agustus
16.
Sosialisasi
Tanaman
Organik
Quran
Warga Desa Pancawati Warga RW 13 di Desa
Pancawati terbantu
dalam persiapan dan
perayaan 17 Agustus
Seluruh Petani di Desa 5 Petani di Desa
Pancawati
Pancawati
mendapatkan
informasi mengenai
tanaman organik.
Uraian Kegiatan
Pembentukan Kelompok
Penyusunan Proposal
Pembekalan
Survey
Pelepasan
Waktu
Mei 2015
Mei-Juli 2015
Juli 2015
Mei-Juli 2015
30 Juli 2015
Uraian Kegiatan
Pembukaan di Lokasi KKN
Pengenalan Lokasi dan Masyarakat
Implementasi Program
Penutupan
Waktu
3 Agustus 2015
9 Agustus 2015
1 31 Agustus 2015
29 Agustus 2015
3 Agustus 2015
15 Agustus 2015
28 Agutus 2015
13
Uraian Kegiatan
Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN
Penyelesaian dan Pengunggahan Film
Dokumenter
Pengesahan dan Penerbitan Buku Laporan
Pengiriman Buku Laporan Hasil KKNPpMM
Waktu
1 Sept-15 Okt 2015
1 Sept-15 Okt 2015
Maret 2016
Maret 2016
14
Jumlah
Rp 15.000.000, 00
Rp 10.000.000, 00
Rp 25.000.000, 00
BAB II
METODE PELAKSANAAN PROGRAM
A. Metode Intervesi Sosial
Metode Intervensi Sosial adalah suatu cara atau strategi dalam
memberikan bantuan kepada masyarakat (individu, kelompok, dan
komunitas) untuk meningkatkan kesejahteraan seseorang melalui upaya
mengfungsikan kembali fungsi sosialnya8. Maksudnya adalah setiap
masyarakat harus mampu berperan sesuai dengan statusnya di dalam
masyarakat. Status tersebut harus diakui oleh lingkungan dan status
tersebut tidak melewati batasan-batasaan normal yang ada. Adapun studi
pustaka ataupun metode intervensi sosial ini bisa didapat oleh dokumendokumen terkait. Sedangkan Intervensi sosial adalah upaya perubahan
terencana agar upaya bantuan yang diberikan dapat dievaluasi dan diukur
keberhasilannya. Intervensi sosial dapat pula diartikan sebagai suatu
upaya untuk memperbaiki keberfungsian sosial dari kelompok sasaran
perubahan.
Untuk
menentukan
masalah
di
Desa
Pancawati
kami
Wikipedia, Intervensi Sosial, artikel ini diakses pada 6 Maret 2016 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Intervensi_sosial
15
solving
10
(pemecahan
masalah)
merupakan
suatu
Tim PPM UIN Jakarta, Pedoman Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Oleh
Mahasiswa, (Jakarta: Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat UIN Jakarta, 2013), hlm. 72-73
10
Harun Nasution. Teknologi Pendidikan. ( Jakarta: Bumi Aksara, 2010)
16
beberapa
lokasi
pembibitan
tanaman
sehingga
dapat
17
18
BAB III
KONDISI DESA PANCAWATI KECAMATAN CARINGIN
A. Sejarah Singkat Desa Pancawati
Nama Pancawati yang merupakan nama desa tempat kami
mengabdi diartikan sebagai panca yang artinya lima dan wati yang berarti
gadis. Nama ini diambil dari kisah 5 bidadari yang turun kebumi11.
Pancawati terletak di daerah yang dikelilingi pegunungan dengan
Gunung Pangrango sebagai yang paling terdekat dan terlihat. Daerah desa
masih terbilang penuh dengan pesona alam karena hutannya masih lebat
dan terletak dipaling ujung Kecamatan Caringin. Pancawati terbangun
setelah masa Kerajaan Padjajaran dan dulunya merupakan daerah yang
diwarisi oleh keturunan Kerajaan Padjajaran tersebut.
Pancawati memiliki beberapa mata air sehingga lokasinya sangat
strategis untuk dijadikan tempat bertani, oleh karena itu sebagian besar
masyarakat Desa Pancawati berprofesi menjadi petani. Saat ini pertanian
di Desa Pancawati telah di bawahi oleh GAPOKTAN sehingga
pengelolaannya sudah maju dan dapat bersaing dengan pertanian di
daerah lainnya.
B. Letak Geografis
Desa Pancawati merupakan salah satu Desa dari 12 Desa yang
berada di Kecamatan Caringin dengan luas wilayah 626 ha dan terbagi
antara 5 Dusun, 13 Rukun Warga , 48 Rukun Tetangga. Jarak dari Bogor
ke Desa Pancawati adalah 18,9 km dan memiliki ketinggian 700m di atas
11
19
permukaan laut dan curah hujan 205 mm/th. Sedangkan suhu di Desa
Pancawati adalah 23-32 C.
C. Struktur Penduduk
1. Keadaan Penduduk menurut Jenis Kelamin
Jumlah penduduk di Desa Pancawati
menurut profil desa tercatat sebanyak 13.189 jiwa yang terdiri dari:
a. Laki-laki
: 6.799 orang
b. Perempuan
: 6.390 orang
c. Kepala keluarga
: 4.432 KK
20
1800
1600
1400
1200
1000
800
Laki-laki
600
Perempuan
400
200
0
0-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 >70
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
Sumber: Profil Desa Pancawati 2015
Gambar 3.2: Keadaan Penduduk Menurut Usia
Agama
Islam
Lainnya
12
Ibid, hlm. 2
21
Petani
PNS
Pensiunan/ Purnawirawan
Buruh Pabrik
Tukang Bangunan
Tukang Las
Bengkel
Lain-lain
Pedagang
TNI/ Polri
Swasta
Pengrajin
Penjahit
Tukang Ojeg
Supir Angkutan
13
14
22
Ibid, hlm. 2 3
Ibid, hlm. 3
Tingkat Pendidikan
Tidak tamat SD/
sederajat
Tamat SD/ sederajat
Tamat SLTP/ sederajat
Tamat SLTA/ sederajat
Tamat Akademi/
Sarjana Muda
Gambar 3.5: Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
: 1 Buah
15
Ibid, hlm. 3 4
23
: 1 Buah
3. Pos Kamling
: 13 buah
: 1 buah
24
5. Posyandu
: 13 buah
6. Jalan
: 39,8 KM
7. Jembatan
: 4 Buah
25
8. TK / RA Al Quran
: 11 Buah
9. SD / MI
: 11 Buah
10. MD
: 5 Buah
26
: 5 Buah
: 3 Buah
: 13 Buah
14. Masjid
: 27 Buah
27
15. Mushola
: 32 Buah
16. Kios
:220 Buah
: 1 Buah
28
: 2 Buah
19. Sawah
: 250 Ha
20. Ladang
: 150 Ha
29
30
BAB IV
DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN
A. Kerangka Pemecahan Masalah
Salah satu tujuan dari dilakukannya program KKN adalah untuk
mempelajari dan mengatasi berbagai masalah yang terjadi di masyarakat.
Beberapa teknik dan metode di dalam menganalisa dan memecahkan
masalah lazim dilakukan, salah satu metodenya adalah dengan
menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD). Metode ini kami pilih
karena kami anggap metode ini yang paling tepat dengan permasalahan
yang terjadi di lingkungan KKN kami. Kami mengumpulkan beberapa
orang yang kami rasa memang kompeten dan mengerti permasalahan yang
terjadi seperti Aparat Desa, pihak RT atau RW, perwakilan pemuda dan
lainnya. Kemudian mereka diberikan kebebasan untuk mengutarakan
pendapat atas berbagai persoalan yang terjadi, kemudian kami
menganalisis mana jawaban paling tepat yang bisa menjadi solusi atas
permasalahan yang terjadi.
Selain metode tersebut kami juga melakukan suatu analisa atas
kekuatan, kelemahan serta peluang dan ancaman di lokasi KKN kami.
Cara ini dinamakan dengan Analisis SWOT16 (strengths, weakness,
opportunities, threats). Analisisi ini digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari suatu proyek yang akan
dijalankan. Berikut ini adalah gambaran analisis SWOT yang dilakukan
oleh KKN Allegro:
16
Philip Kotler dan Kevin Keller. Manajemen Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2009),
hlm. 51.
31
Eksternal
32
STRENGTHS (s)
WEAKNESS (w)
1. Antusiasme
anak- 1. Kurangnya
anak
Pancawati
kepedulian
untuk
belajar
orangtua dan
tergolong tinggi.
mayarakat
2. Sebagian anak
kebanyakan akan
Pancawati juga
pentingnya
memiliki kecerdasan
pendidikan.
di atas rata-rata anak 2. Kurangnya tenaga
seusia mereka.
pengajar, baik dari
3. Kemampuan anaksegi kuantitas
anak dan
maupun kualitas.
kebanyakan
3. Beberapa anak di
masyarakat di
sana sangat sulit
Pancawati terkait
untuk disiplin
pengetahuan Agama
dalam belajar.
sangatlah baik.
4. Waktu belajar
4. Sebagian Orang tua
dirumah juga
dan masyarakat
sangat terbatas
sudah mulai sadar
karena
akan pentingnya
kebanyakan anak
pendidikan,
di sana harus
walaupun hanya
membantu
muncul sebagai
pekerjaan orang
minoritas.
tua mereka setelah
5. Sangat terbuka di
jam sekolah
dalam menyambut
berakhir.
pendatang yang ingin 5. Fokus pada
memperbaiki
pendidikan
kualitas pendidikan
Agama, tetapi
di Pancawati.
tidak diimbangi
dengan
pengetahuan
umum lainnya
yang juga sangat
penting bagi
kemampuan anakanak Pancawati.
OPPORTUNITY (o)
1. Kami diberikan
kesempatan
untuk bisa
mengajar di SDN
Cipare dan MTs
Al-Aziziyah.
2. Dukungan dari
Pejabat setempat
akan pentingnya
pendidikan juga
sudah semakin
baik.
3. Program-program
Pemerintah
seperti Bantuan
Operasional
Sekolah sangat
membantu
meringankan
biaya pendidikan
di Indonesia
4. Anggaran di
bidang
pendidikan di
Indonesia adalah
salah satu
anggaran yang
paling besar dan
di prioritaskan
oleh Pemerintah.
5. Keberadaan
mahasiswa KKN
yang memiliki
kemampuan dan
kompetensi yang
beragam
THREATS (T)
1. Anggapan dari
luar yang muncul
tentang mahalnya
biaya pendidikan.
STRATEGI (SO)
STRATEGI (WO)
1. Membuka taman
1. Mengadakan
bacaan dan kesenian
kegiatan
untuk sebagai
bimbingan belajar
wadah untuk
untuk
menanggapi
mengoptimalkan
antusiasme anakjam belajar anakanak Pancawati
anak Pancawati
untuk belajar.
yang terbatas.
2. Menyalurkan minat 2. Membantu para
anak-anak
guru dalam
Pancawati di dalam
kegiatan belajar
berkesenian dan
mengajar di
belajar dengan
sekolah.
berbagai aktivitas
yang kami lakukan
di taman bacaan dan
kesenian seperti
menggambar,
bernyanyi, dan
menyelsaikan soalsoal dari berbagai
mata pelajaran.
STRATEGI (ST)
1. Terus memotivasi
masyarakat untuk
terus belajar di
dalam pelaksanaan
STRATEGI (WT)
1. Melaksanakan
kegiatan
Bimbingan Belajar
untuk memberi
33
2. Anggapan dari
luar tentang
pendidikan yang
tidak dapat
menjamin
kesuksesan
seseorang.
3. Anggapan dari
luar untuk
mencari
pekerjaan
terlebih dahulu
sehingga lebih
memprioritaskan
hal tersebut
dibandingkan
dengan
bersekolah.
4. Globalisasi yang
terus terjadi
dapat
mempengaruhi
pola pikir
masyarakat,
masyarakat
Pancawati
khususnya, akan
gaya hidup yang
hedonis, dan
konsumtif.
5. Banyak terjadi
penyalahgunaan
penggunaan
anggaran
pendidikan di
kalangan
Pemerintahan
demi
kepentingan
pribadi mereka,
sehingga
anggaran
34
bimbingan belajar,
yang tidak hanya
ditujukan kepada
anak-anak, tetapi
juga kepada orang
dewasa.
2. Memberikan
informasi mengenai
berbagai beasiswa
pendidikan agar
memotivasi anakanak Pancawati
untuk terus belajar
dan melanjutkan
pendidikan mereka
ke jenjang yang
lebih tinggi.
kesadaran dan
memotivasi akan
pentingnya
pendidikan dan
menghilangkan
anggapan miring
tentang
pendidikan itu
sendiri.
pendidikan
Indonesia tidak
dapat digunakan
dengan maksimal.
Berdasarkan matriks SWOT yang disajikan di atas, kami menyusun
berbagai kegiatan yaitu:
- Tutoring dan Language Center
- pengajaran di SDN Cipare dan MTs Al-Aziziyah
- pengajaran Pramuka
- Pengadaan Taman Bacaan dan kesenian.
Tabel 4.2: Analisis SWOT Bidang Sarana dan Prasarana
Internal
STRENGTHS (s)
1. Kemampuan
masyarakat yang
tinggi dibidang
konstruksi. Serta
dapat
memaksimalkan alatalat dan bahan-bahan
yang ada disekitar
mereka.
2. Sumber Daya Alam
untuk membangun
berbagai sarana dan
prasarana, seperti
kayu, bambu, batu
dll, melimpah.
3. Keadaan alam yang
indah sangat
potensial bagi Desa
Pancawati untuk
menarik berbagai
investor untuk
mengembangkan
tempat tersebut.
4. Banyak jalur
alternative bagi para
pengendara untuk
pergi ke daerah-
WEAKNESS (w)
1. Minimnya biaya
yang dimiliki
masyarakat untuk
bisa membangun
sarana dan
prasarana baik di
bidang keshatan,
pendidikan dan
lainya, serta biaya
perawatan yang
terlalu mahal.
2. Pemerintah
setempat yang
seakan tidak peduli
terhadap
permasalahan yang
ada.
3. Beberapa wilayah
di Desa Pancawati
seperti Kampung
Pancawati dan
Kampung Bojong
Katon berada di
wilayah yang sulit
untuk dijangkau,
sehingga
pembangunan
35
daerah disekitar
tempat tersebut, jadi
apabila sarana seperti
jalan dan penerangan
diperbaiki akan
sangat potensial bagi
Desa Pancawati
untuk lebih dikenal
oleh masyarakat luar.
5. Pendapatan Desa
tersebut dari
beberapa Resort
mewah yang berada
di Pancawati dapat
digunakan untuk
membangun berbagai
sarana dan prasarana.
sarana dan
prasarana sulit
untuk dilakukan.
4. Beberapa tempat
yang sulit
dijangkau juga
membuat
perbaikan sarana
prasarana yang
sudah ada semakin
sulit dilaksanakan.
5. Tidak ada batas
pemisah yang jelas
antara satu wilayah
dengan wilayah
yang lain, sehingga
akan meyulitkan
para pendatang
yang belum terlalu
mengenal tempat
Eksternal
tesebut.
OPPORTUNITY (o)
STRATEGI (SO)
STRATEGI (WO)
1. Tim kami telah
1. Memaksimalkan skill 1. Menggunakan
menyiapkan
penduduk, sumber
anggaran yang ada
anggaran khusus
daya alam yang ada
dari tim KKN dan
untuk
serta anggaran KKN
untuk kegiatan ,
pembangunan
untuk melakukan
pemberian buku &
fasilitas desa dari
perbaikan sararana
juz amma, kotak
dana KKN yang
umum seperti jalan
p3k serta
sudah disiapkan
agar penduduk
memperbaki sarana
oleh pihak UIN.
Pancawati lebih
yang sudah ada dan
2. Keadaan alam yang
mudah menjalankan
pembuatan batas
sangat indah
aktivitas mereka
wilayah,
sangat menarik
sehari-hari.
2. Perbaikan jalan yang
investor untuk
dilakukan juga
mengembangkan
ditujukan untuk
sector pariwisata
menghubungkan
dari Desa tersebut,
daerah-daerah di
sehingga secara
Pancawati agar
tidak langsung
lebih mudah
sarana dan
dijangkau.
prasarana
36
penunjang seperti
jalan, listrik, dan
telekomunikasi
akan meningkat
seiring dengan
meningkatnya
daya tarik wisata
dari tempat
tersebut.
3. Pemerintah sudah
menyiapkan dana
khusus untuk
pembangunan
Desa-Desa dan
wilayah-wilayah
tertinggal di
Indonesia.
4. Pemerintah juga
terus berupaya
untuk
meningkatkan
pemerataan
pembangunan
sarana dan
prasarana
diseluruh wilayah
di Indonesia.
5. Beberapa yang
peduli akan
pentingnya
pembangunan di
Desa Pancawati
seperti Perusahaan
Aqua banyak
memberikan
kontribusi bagi
Desa Pancawati.
THREATS (T)
STRATEGI (ST)
STRATEGI (WT)
1. Keadaan alam
dipegunungan
yang rentan akan
terjadinya
1. Dengan
memanfaatkan Skill
penduduk yang tinggi
di bidang konstruksi
1. Secara mandiri
membangun dan
memperbaiki sarana
dan prasarana yang
37
bencana alam
dan juga ketersediaan
ada yaitu
seperti longsor.
sumber daya alam
memperbaiki jalan
2. Turis-turis yang
yang melimpah, kami
dan membangun
tidak bertanggung
membuat jalan untuk
pembatas wilayah.
jawab dan
memperbaiki sarana
2. Memberikan
memanfaatkan
yang sudah ada dan
pengarahan kepada
sarana yang ada
juga dibuat
masyarakat agar
dengan seenaknya
sedemikian rupa agar
dapat menggunakan
tanpa bisa
dapat manfaat dari
sarana yang ada
menjaga dengan
sarana tersebut dapat
dengan optimal dan
baik.
optimal dan
menjaga serta
3. Penyalahgunaan
meminimalisir akibat
merawat sarana
anggaran
dari peristiwa alam
tersebut dengan
pembangunan
yang tidak dapat
baik.
daerah untuk
diprediksi seperti
kepentingan
tanah longsor.
pribadi ataupun
kelompok di
pemerintahan
dapat
mengganggu
pembangunan di
suatu wilayah.
4. Pembangunan di
Indonesia yang
tidak merata.
5. Pembangunan
sarana dan
prasana oleh
pemerintah yang
kurang maksimal
sehingga masa
manfaat yang
dirasakan jauh
lebih cepat
dibandingkan
dengan yang
seharusnya.
Berdasarkan matriks SWOT yang disajikan di atas, kami menyusun
berbagai kegiatan yaitu:
- Perbaikan jalan
- Pembuatan tugu pembatas wilayah
38
2.
3.
4.
STRENGTHS (s)
Kesadaran akan
pentingnya
kesehatan dan
kebersihan
berangsur-angsur
tumbuh
dimasyarakat.
Beberapa dari
masyarakat menjaga
tradisi untuk
membakar sampah
mereka sendiri,
sehingga sangat
membantu Desa
Pancawati untuk
mengurangi masalah
mengenai sampah.
Beberapa cara medis
tradisional di sana
ampuh
menyembuhkan
penyakit-penyakit
sederhana yang
sering di alami
masyarakat.
Kemampuan
penyembuhan
tradisional yang
alami yang banyak
dikuasai masyarakat
Pancawati dapat
dikembangkan dan
dapat menjadi salah
WEAKNESS (w)
1. Kurangnya sarana
dan prasarana
kebersihan yang
menunjang
seperti tempat
sampah dan
tempat
penampungan
sampah
2. Kurangnya sarana
dan prasarana
kesehatan yang
menunjang
seperti
puskesmas,
klinik, dll.
3. Pemikiran
sebagian besar
masyarakat yang
kurang
memprioritaskan
kebersihan dan
kesehatan.
4. Kurangnya tenaga
kesehatan seperti
Dokter, Bidan dll.
5. Kebiasaan
sebagian
masyarakat yang
suka membuang
sampah
sembarangan.
6. Kurangnya
39
Eksternal
OPPORTUNITY (o)
satu metode
alternative di dalam
dunia medis.
5. Selain itu
pengobatan
tradisional yang
banyak dikuasai
oleh masyarakat
Pancawati juga
tidak memerlukan
biaya yang mahal
sehingga bisa
menekan biaya
pengobatan
masyarakat apabila
mereka terkena
suatu penyakit.
6. Kesadaran yang
tinggi akan
pentingnya menjaga
lingkungan
7. Beberapa warga
yang sudah memulai
pola hidup yang
sehat
STRATEGI (SO)
informasi
mengenai pola
hidup yang bersih
dan sehat.
STRATEGI (WO)
40
3. Kesadaran
berbagai pihak di
Indonesia
mengenai
pemerataan
kualitas kesehatan
di Indonesia yang
semakin
meningkat
mendorong
mereka untuk
turut serta
meningkatkan
mutu dan kualitas
kesehatan di
berbagai daerah Di
Indonesia.
4. Berbagai kegiatan
yang sering
dilakukan oleh
Organisasi
Kedokteran juga
sering dilakukan
untuk
meningkatkan
mutu kesehatan
masyarakat
Pancawati seperti
dengan melakukan
pengobatan gratis,
sunat masal, dll.
5. Pemerintah Pusat
maupun Daerah
terlah
menyediakan
anggaran khusus
dibidang
kesehatan bagi
seluruh
masyarakat di
Indonesia.
6. Pemerintah juga
pelaksanaannya
didukung dengan
biaya yang telah
dianggarkan oleh
pihak KKN UIN
Jakarta untuk turut
serta dalam kegiatan
pelestarian
lingkungan.
3. Turut serta dalam
kegiatan kerja bakti
bersama masyarakat
Pancawati.
41
terus berupaya
untuk
meningkatkan
pemerataan
pembangunan
sarana dan
prasarana
kesehatan dan
kebersihan di
seluruh wilayah di
Indonesia.
THREATS (T)
1. Para pendatang,
yang seenaknya
menggunakan
sumber daya yang
ada.
2. Para wisatawan
atau turis yang
membuang
sampah
sembarangan.
3. Para pendatang
yang membawa
jenis penyakit
baru.
4. Penyalahgunaan
dana kesehatan
oleh pemerintah
pusat maupun
daerah dapat
menyebabkan
pembangunan
sarana kesehatan
dan kebersihan
dapat terhambat.
5. Pembangunan
sarana dan
prasarana
kesehatan dan
kebersihan di
Indonesia yang
42
STRATEGI (ST)
STRATEGI (WT)
1. Pemberian
1. Mengajak
informasi yang tepat
masyarakat agar
dari seminar serta
membiasakan
penyuluhan untuk
pola hidup yang
menanggulangi
bersih dan sehat.
berbagai penyakit
2. Mengajak
yang ada.
masyarakat agar
2. Memberikan
mebiasakan diri
informasi mengenai
untuk tidak
pentingnya menjaga
membuang
lingkungan.
sampah
sembarangan
3. Pelaksanaan
seminar
kebersihan dan
kesehatan, agar
masyarakat dapat
memiliki
pengetahuan yang
lebih baik
mengenai pola
hidup yang lebih
bersih dan sehat.
Dan bagaimana
mencegah serta
mengobati
penyakit.
kurang merata.
Berdasarkan matriks SWOT yang disajikan di atas, kami menyusun
berbagai kegiatan yaitu:
- Seminar pemanfaatan energi
- penanaman pohon, seminar kebersihan dan kesehatan
- Gigiku Kuat Gigiku Sehat.
Tabel 4.4: Analisis SWOT Bidang Sosial dan Ekonomi
Internal
1.
2.
3.
4.
5.
Eksternal
OPPORTUNITY (o)
STRENGTHS (s)
Budaya gotong
royong dan
kebersamaan yang
masih kuat.
Kearifan lokal
dalam menjaga alam
juga masih kuat.
Ketersediaan
sumber daya alam
yang melimpah
sebagai salah satu
kekuatan ekonomi.
Keadaan alam yang
indah dapat
menarik investor
untuk
mengembangkan
dunia pariwisata di
tempat tersebut
sehingga mampu
menghasilkan
pendapatan
ekonomi bagi
tempat tersebut.
Kebudayaan lokal
seperti Pencak Silat
juga bisa menjadi
daya tarik dari Desa
Pancawati.
STRATEGI (SO)
1.
2.
3.
4.
5.
WEAKNESS (w)
Kurangnya
kemampuan
warga untuk
memeberikan nilai
tambah yang lebih
dari sumber daya
alam yang ada.
Masyarakatnya
terlalu tertutup
dan terisolir dari
dunia luar.
Masyarakatnya
terlalu menutup
diri dari hal-hal
yang baru.
Kurangnya
kepercayaan diri
dari masyarakat.
Terlalu fanatik
dengan pahampaham tertentu.
STRATEGI (WO)
43
1. Beberapa
1. Memperkuat
pembicara yang
kebersamaan
mau memberi
masyarakat
penyuluhan
Pancawati dengan
tentang prospek
menggelar berbagai
tanaman organik.
perlombaan untuk
2. Banyak investor
memperingati hari
yang bersedia
kemedekaan
mengembangkan
Indonesia.
tempat itu karena
manfaat ekonomi
yang dianggap
tinggi apabila
mengembangkan
Desa Pancawati.
3. Globalisasi dapat
memberikan
pengaruh yang
positif seperti
dibidang
teknologi dan
informasi yang
mempermudah
manusia untuk
berkomunikasi.
4. Banyak investor
yang tertarik
untuk
mengembangkan
sector pariwisata
dari Desa
Pancawati karena
keindahan alam
dari Desa
Pancawati. hal ini
bisa menambah
keuntungan
ekonomi dari
wilayah ini.
5. Banyak investor
yang
menginvestasikan
44
1. Memberikan
pengarahan
mengenai
tanaman organik
yang bisa
meningkatkan
nilai ekonomi dari
hasil alam yang
mereka peroleh.
2. Memberikan
berbagai motivasi
agar masyarakat
Pancawati dapat
meningkatkan
rasa percaya diri
mereka dan dapat
menjadi
masyarakat
dengan daya saing
yang tinggi.
STRATEGI (ST)
1. Beberapa acara
1. Mengarahkan
televisi yang
masyarakat
sudah
Pancawati agar
mempengaruhi
tetap bertahan
pola berpikir
dengan kearifan
anak-anak di sana.
lokal yang mereka
2. Globalisasi yang
miliki agar dapat
dapat
membentengi diri
mempengaruhi
mereka dari
gaya hidup
pengaruh negative
masyarakat
globalisasi.
Pancawati
2. Mengadakan
menjadi Hedonis
berbagai
dan Konsumtif.
perlombaan khas
3. Beberapa
Indonesia untuk
pendatang dengan
menyambut
gaya hidup yang
kemerdekaan agar
berbeda dapat
memperkuat rasa
mempengaruhi
nasionalisme
budaya setempat.
masyarakat
4. Keadaan ekonomi
Pancawati.
Indonesia yang
3. Menggelar lombacenderung
lomba yang Islami
bergejolak saat ini
untuk anak-anak
bisa
Pancawati.
STRATEGI (WT)
1. Memberikan
informasi kepada
masyarakat untuk
dapat
menigkatkat nilai
jual dari hasil
pertanian yang
mereka dapatkan
dengan seminar
yang diadakan.
45
mengakibatkan
masyarakat
Pancawati
semakin rendah
kemampuan
ekonominya.
5. Beberapa pihak
menggunakan
sumber daya alam
seenaknya demi
keuntungan
ekonomi untuk
diri mereka
sendiri, sehingga
mengancam
generasi yang
akan datang.
Berdasarkan matriks SWOT yang disajikan di atas, kami menyusun
berbagai kegiatan yaitu:
- tanaman organik
- lomba 17 Agustus League
- Perlombaan Tahfidzul Quran.
46
Pendidikan
Pancawati Pintar
01
Taman Bacaan dan Kesenian
Basecamp KKN Allegro
Dimulai pada Senin, 3 24 Agustus 2015
Setiap hari Senin-Jumat selama 16 hari
Sinta Sulistyoningrum, Seren Saras Koekerits dan
Riadin Munawar dengan bantuan dari anggota
KKN Allegro
Tujuan
Sasaran
Target
Deskripsi Kegiatan
Hasil Pelayanan
Keberlanjutan
Program
47
Tujuan
Sasaran
Target
Deskripsi Kegiatan
48
Pendidikan
Pancawati Pintar
02
Tutoring Language Center dan Dunia Kita
Basecamp KKN Allegro
Dimulai pada Senin, 3 24 Agustus 2015
Setiap hari Senin Sabtu selama 19 hari
Octaviani Nur Asruni, Deni Maulana, Tasya
Syafirah, Ferico Rachman, Reza K. Fitrah, Windi
Sofiana, Fattiah Fauziah, Muhammad Syarifuddin,
Seren S. K., dan Hery Septianto dengan bantuan
dari anggota KKN Allegro
Memberikan bimbingan Bahasa Inggris, Bahasa
Indonesia, Bahasa Arab dan pelajaran di sekolah
seperti Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial dan
Ilmu Pengetahuan Alam
Masyarakat Desa Pancawati usia 6-17 tahun
50 orang masyarakat Desa Pancawati usia 6-17
tahun menerima bimbingan mengenai Bahasa
Arab, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan mata
pelajaran seperti Matematika, Ilmu Pengetahuan
Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam
Kegiatan dilakukan setelah taman bacaan setiap
hari Senin sampai Sabtu dari jam 16.30 17.30
Hasil Pelayanan
Keberlanjutan
Program
3. Mengajar
Bidang
Program
Nomor Kegiatan
Nama Kegiatan
Tempat, tgl
Lama Pelaksanaan
Tim Pelaksana
Tujuan
Pendidikan
Pancawati Pintar
03
Mengajar
SDN Cipare, 3 15 Agustus 2015
MIS al-Aziziyyah 02, 10 21 Agustus 2015
PAUD, 10 13 Agustus 2015
11 hari di SDN Cipare, 10 hari di MIS al-Aziziyyah
02, dan 4 hari di PAUD
Seluruh anggota KKN Allegro dibantu oleh
Kepala Sekolah dan Staf guru
Membantu guru-guru dalam mengajar Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Sejarah,
49
Sasaran
Target
Deskripsi Kegiatan
Hasil Pelayanan
Keberlanjutan
Program
50
4. Pelatihan Pramuka
Bidang
Program
Nomor Kegiatan
Nama Kegiatan
Tempat, tgl
Lama Pelaksanaan
Tim Pelaksana
Tujuan
Sasaran
Target
Deskripsi Kegiatan
Hasil Pelayanan
Keberlanjutan
Program
Pendidikan
Pancawati Pintar
04
Pelatihan Pramuka
SDN Cipare, Sabtu 8 & 15 Agustus 2015
2 hari
Fattiah Fauziah, Tasya Syafirah, Intan Aulianti,
Sinta Sulistyoningrum dan Ferico Rachman.
Membantu pembina pramuka di Desa Pancawati
dalam pelatihan pramuka.
Pembina pramuka di Desa Pancawati
1 Pembina pramuka SDN Cipare Desa Pancawati
terbantu dalam pelatihan pramuka
KKN Allegro mensurvei sekolah yang memiliki
ekstrakurikuler pramuka dan berkoordinasi
dengan kepala sekolah serta pembina pramuka
yaitu Bapak Ujang. Kegiatannya meliputi
pengajaran keterampilan pramuka seperti tali
temali, morse, baris-berbaris, sejarah pramuka di
Indonesia, smaphore dan berkeliling Desa
Pancawati untuk mempelajari lingkungan. Pada
kegiatan ini melibatkan hampir seluruh murid
SDN Cipare yang berjumlah 100 anak.
1 Pembina pramuka SDN Cipare Desa Pancawati
terbantu dalam pelatihan pramuka.
Tidak ada keberlanjutan dari program ini.
51
Hasil Pelayanan
Keberlanjutan
Program
52
Seminar
Semangat Desa Membangun Budaya
11
Seminar Manajemen Pemanfaatan Energi
SDN Cipare, pada hari Sabtu tanggal 8 Agustus
2015
1 hari
Rezza Khairul Fitrah dan dibantu anggota KKN
Allegro lainnya
Memberikan informasi mengenai manajemen
pemanfaatan energi
Anak-anak di Desa Pancawati
60 anak di SDN Cipare kelas 5 dan 6
mendapatkan informasi mengenai manajemen
pemanfaatan energi
Perencanaan kegiatan diawali dengan mencari
materi mengenai pemanfaatan energi yang baik.
Kemudian melakukan koordinasi dengan sekolah
yang akan diberikan seminar. Jumlah peserta yang
hadir adalah 74 siswa. Pemaparan langsung
dilakukan melalui proyektor secara interaktif
kepada para peserta. Materi yang dipresentasikan
adalah pengertian energi, energi yang berada
disekitar kita, bagaimana memanfaatkannya dan
kenapa tidak boleh berlebihan memakai energi.
Kemudian peserta dianjurkan untuk bertanya
tentang materi yang dipresentasikan. Kegiatan
ditutup dengan memberikan pesan agar
menerapkan prinsip hidup hemat energi. Dari
kegiatan ini diharapkan para murid dapat turut
serta menjaga dan memelihara lingkungan.
74 anak di SDN Cipare kelas 5-6 mendapatkan
informasi mengenai manajemen pemanfaatan
energi.
Tidak ada keberlanjutan pada kegiatan ini.
Hasil Pelayanan
53
Keberlanjutan
Program
54
Sosial
Semangat Desa Membangun Budaya
14
Perlombaan Tahfidzul Quran
Balai Desa Pancawati, dilaksanakan hari Selasa,
tanggal 18 Agustus 2015
1 hari
Ustadz Ridwan dan Ustadzah Siti dan anggota
KKN Allegro
Mengadakan lomba Tahfidzul Quran di Desa
Pancawati
Anak-anak Desa Pancawati usia 5 12 tahun
6 orang dari perwakilan RW di Desa Pancawati
mengikuti perlombaan
Pada tahapan awal, anggota KKN Allegro
melakukan
survei
tempat
pelaksanaan
perlombaan dan pencarian juri dari Ustadz
setempat. Perlombaan ini melibatkan 2 juri,
dimana
juri
merupakan
orang
yang
direkomendasikan
oleh
Sekretaris
Desa
Hasil Pelayanan
Keberlanjutan
Program
8. 17 Agustus
Bidang
Program
Nomor Kegiatan
Sosial
Semangat Desa Membangun Budaya
15
55
Nama Kegiatan
Tempat, tgl
Lama Pelaksanaan
Tim Pelaksana
Tujuan
Sasaran
Target
Deskripsi Kegiatan
Hasil Pelayanan
Keberlanjutan
Program
17 Agustus
Lapangan Kampung Pancawati RW 13, tanggal
1617 Agustus 2015
2 hari
Riadin Munawar dan Herman serta karang
taruna Desa Pancawati dan anggota KKN Allegro
Membantu warga dalam merayakan 17 Agustus
Warga Desa Pancawati
Warga RW 13 di Desa Pancawati terbantu dalam
persiapan dan pelaksanaan 17 Agustus
Diawali dengan pembentukan panitia yang terdiri
dari anggota KKN Allegro dan karang taruna di
RW 13 yang diketuai oleh
Kegiatan ini
mengadakan 10 jenis perlombaan untuk anakanak dan perlombaan sepakbola daster oleh pria
dewasa di Kampung Pancawati. Kegiatan
berlangsung selama dua hari dengan malam
puncak pada tanggal 17 Agustus yang
dimeriahkan dengan pentas seni tari, seni musik,
pembagian hadiah para pemenang lomba dan
acara puncak yaitu bioskop desa.
Warga RW 13 di Desa Pancawati terbantu dalam
persiapan dan pelaksanaan 17 Agustus
Kegiatan tidak memiliki keberlanjutan karena
bersifat perlombaan.
56
Hasil Pelayanan
Keberlanjutan
Program
57
Tujuan
Sasaran
Target
Deskripsi Kegiatan
58
Hasil Pelayanan
Keberlanjutan
Program
59
Lama Pelaksanaan
Tim Pelaksana
Tujuan
Sasaran
Target
Deskripsi Kegiatan
Hasil Pelayanan
Keberlanjutan
Program
1 hari
Fattiah Fauziah dan Tasya Safirrah dibantu oleh
anggota KKN Allegro, kepala sekolah dan guru
MIS al-Aziziyyah 02
Memberikan kotak P3K beserta isinya
SD di Pancawati
MIS al-Aziziyyah 02 mendapatkan 1 kotak P3K
beserta isi
KKN Allegro menyumbangkan kotak P3K beserta
obatobatan serta mengadakan penyuluhan
tentang bagaimana melakukan pertolongan
pertama di MIS al-Aziziyyah 02.
Kegiatan ini dilaksanakan pada 20 Agustus 2015,
KKN Allegro juga memberikan saran kepada
guruguru di MIS al-Aziziyyah 02 untuk
membimbing muridnya agar ketika terjadi
kecelakaan kecil dapat ditanggulangi sendiri.
Pengelolaan atas P3K dan obat-obatan diserahkan
kepada sekolah agar dapat menggunakannya
dengan sebaik mungkin.
MIS al-Aziziyyah 02 mendapatkan 1 kotak P3K
beserta isi
Kegiatan ini tidak memiliki keberlanjutan.
60
4. Pembangunan Jalan
Bidang
Program
Nomor Kegiatan
Nama Kegiatan
Tempat, tgl
Lama Pelaksanaan
Tim Pelaksana
Tujuan
Sasaran
Target
Deskripsi Kegiatan
Hasil Pelayanan
Keberlanjutan
Program
61
Hasil Pelayanan
Keberlanjutan
Program
62
Tujuan
Sasaran
Target
Deskripsi Kegiatan
63
Hasil Pelayanan
Keberlanjutan
Program
64
Nama Kegiatan
Tempat, tgl
Lama Pelaksanaan
Tim Pelaksana
Tujuan
Sasaran
Target
Deskripsi Kegiatan
65
Hasil Pelayanan
Keberlanjutan
Program
66
Tujuan
Sasaran
Target
Deskripsi Kegiatan
Hasil Pelayanan
Keberlanjutan
Program
67
adalah
dalam
menghadapi
murid-murid
cukup
sulit
68
BAB V
Kesimpulan dan Rekomendasi
A. Kesimpulan
Selama satu bulan di Desa Pancawati setelah mengidentifikasi
berbagai macam masalah dengan melakukan wawancara, observasi dan
pencarian data tertulis, kami telah merumuskan masalah menjadi 4 hal
utama. Masalah-masalah utama ini terdiri dari masalah pendidikan,
masalah kesehatan, kebersihan lingkungan, masalah sarana dan
prasarana, serta masalah sosial ekonomi. Kami menidentifikasi masalahmasalah tersebut dari berbagai sumber yaitu aparat desa, warga sekitar,
pemuda, sekolah, kondisi lingkungan desa dan lainnya.
Untuk menjawab masalah-masalah yang telah kami sebutkan di
atas, kami telah melaksanakan program yang kami harap dapat terus
berlanjut dan memperbaiki keadaan Desa Pancawati. Sehingga dari hasil
pemberdayaan dan pelayanan, kegiatan-kegiatan yang telah kami
lakukan adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan
a. Mengadakan kegiatan taman bacaan untuk meningkatkan minat
membaca serta meningkatkan kemampuan warga dalam baca dan
tulis.
b. Mengadakan kegiatan tutoring dan Language Center yang
memberikan
wawasan
seputar
pelajaran
sekolah
untuk
69
70
71
72
EPILOG
A. Kesan dan Pesan dari Dosen Pembimbing dan Tokoh Masyarakat
1. Ibu Arini, MT. (Dosen Pembimbing KKN)
Kata pertama yang terucap untuk anak-anak saya di KKN Allegro
adalah Puji Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga pelaksanaan KKN ini dapat terlaksana
dengan baik dan penuh dengan keceriaan serta bisa membawa
kebahagiaan juga kemanfaatan di Desa Pancawati, Kecamatan Caringin,
Kabupaten Bogor.
Setelah kalian semua terjun ke masyarakat melalui program KKN
ini tentu saja banyak sekali input-an dan juga output yang kalian rasakan
dan terima. Saya berharap dan berdoa semoga itu semua dapat menjadi
pengalaman hidup yang dapat membawa manfaat dan kebaikan bagi
kalian semua anak-anakku di KKN Allegro ini baik untuk masa sekarang
terlebih dimasa kalian terjun ke dunia kerja dan masyarakat. Bawalah dan
kembangkan input positif untuk mendapatkan output yang positif, jadikan
pengalaman yang berharga untuk input negatif (jika kalian menemuinya)
untuk memperoleh output yang positif pula. Amin.
Dari sekian kegiatan yang telah kalian laksanakan telah tergambar
bahwa kegiatan ini mampu memberi warna dan trigger bagi masyarakat
untuk kearah yang lebih baik kedepan walau tidak dapat dipungkiri hal
ini masih sangat terbatas dan terkendala oleh beberapa hal teknis dan
sumber dana. Semoga kedepan (pengiriman program KKN lanjutan)
dapat lebih diberdayakan dan difokuskan untuk hal yang sifatnya
melanjutkan dari program kerja kalian ini. Amin.
73
74
yang lagi KKN dan mungkin itu menjadi salah satu bagian dari program
pembangunan desa dan bisa banyak membantu untuk kelancaran,
kelangsungan pemerintah desa, terutama sesudah saya turun kelapangan,
saya mengobrol dengan beberapa warga dan mereka sangat respon
terhadap temen-temen dan itu salah satu bukti bahwa memang di sini
teman-teman sangat dibutuhkan oleh masyarakat Desa Pancawati. Kalau
pesannya mudah-mudahan ya teman-teman pulangnya dari sini bisa
berbuat banyak untuk wilayah sekitar yang teman-teman tinggali dan
bisa mengaplikasikan apa-apa yang sudah diraih lebih khusus pada saat
KKN ya, bisa banyak hal yang bisa dikolaborasi baik secara pengaturan
formal maupun non-formal karena pada saat KKN mungkin teman-teman
banyak hal yang ada budaya yang memang tidak ada di wilayah temanteman. Dan mungkin yang menjadi cita-cita temen-teman bisa terlaksana
dan bisa meraih masa depan yang lebih cemerlang.
4. Bapak Nanang (Kepala RW 13 Kampung Pancawati)
Pesannya semoga bisa membantu perekonomian sehingga kap.
pancawati lebih maju. Dan juga bisa membagi ilmu. Jangan pada pulang
sebulan lagi di sini, biar anak-anak di sini bahasanya pada lancar.
5. Bapat Ketua RT
Mudah-mudahan doa kita apa yang ditinggalkan oleh KKN
khususnya baik siswa dan siswinya mudah-mudahan menjadi ilmu yang
manfaat.
6. Bapak Kepala Sekolah MIS al-Aziziyyah 02
Alhamdulilah saya sebagai Kepala Sekolah MI Al-Aziziyyah 2
Pancawati ini mengucapkan banyak terima kasih mungkin tidak bisa
75
76
77
yang ada harus berkaitan atau dapat mendukung proker. Sekilas memang
tidak menjadi masalah akan tetapi ketika yang diutamakan adalah proker
maka sosialisasi sedikit terkesampingkan. Sejauh pengamatan saya,
masyarakat desa akan lebih menghargai jika kita para mahasiswa dapat
bersosialisasi membaur bersama masyarkat. Permasalahan timbul ketika
masyarakat merasa bahwa sosialisasi yang dilakukan adalah demi
kelangsungan proker. Artinya masyarakat merasa ada sedikit
ketidaktulusan dalam berbaur bersama. Mungkin saja benar apa yang
dijelaskan pak Jaka pada sesi pembekalan KKN, hal tersebut bisa
dikomunikasikan tetapi bentuk komunikasi yang bagaimana yang dapat
dilakukan di masyarakat yang sulit dimengerti oleh para mahasiswa.
Mungkin terdengar sedikit berlebihan jika dibilang sulit
dimengerti, akan tetapi kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa desa
kami, Desa Pancawati RW 13 Kampung Pancawati memiliki cara
sosialisasi yang sedikit berbeda dari masyarakat kampung sekitarnya,
bahkan sekertaris desa setempat pernah bilang bahwa mereka masyarakat
kampung tersebut memiliki semangat belajar tetapi siapa yang mau
mengajari mereka. Dari pernyataan tersebut menunjukkan adanya
permasalahan serius dibidang pendidikan yang tentu implikasinya akan
berpengaruh pada pola sosialisasi mereka, dan memang benar kondisi
pendidikannya sangat memprihatinkan. Penduduk di sana masih sulit
untuk membaca, ketika saya mengajar di SD Al-Aziziyah terdapat
konstruksi yang salah dalam cara mereka membaca dan ini dibiarkan
bahkan oleh gurunya sendiri, saya sebagai mahasiswa ingin sekali
mengajarkan bagaimana cara membaca yang benar dan mengubah
konstruksi yang salah tersebut tetapi saya merasa tidak legitmate karena
saya memang bukan guru dan bukan mahasiswa jurusan pendidikan.
Pada masyarkatnya mereka sangat mengutamakan kebersamaan
dan solidaritas, ini bisa bermakna positif dan negatif, yang terjadi adalah
kebersamaan dan solidaritas mereka bersifat resiprokal. Ini yang menjadi
permasalahan, kita para mahasiswa memiliki proker yang harus
dijalankan, disisi lain mereka sangat antusias membantu dan menolong
kita untuk kegiatan sehari-hari, maka kita para mahasiswa seharusnya
juga bersosialisasi dan berbaur bersama mereka sebagaimana mereka telah
melakukan banyak hal untuk kita. Untuk beberapa alasan mungkin
mereka bisa mentolerir tetapi sosialisasi kita akan kurang maksimal jika
kita tidak bisa mengimbangi. Dari segi sosialisasi dan pengabdian hal-hal
tersebut yang mungkin menjadi catatan bagi kita para mahasiswa. Akan
tetapi perlu diingat bahwa kita mahasiswa melakukan KKN bukan
menjadi agen perubahan di masyarakat maka hal tersebut tidak terlalu
menjadi masalah yang serius dalam KKN. Dari segi KKN dengan konsep
78
proker sentris maka KKN kami tidak memiliki masalah. Proker kami
berjalan dengan baik dan lancar.
Kesan saya pada KKN ini saya sangat prihatin dengan kondisi
masyarakat yang ada. Bahkan kepala desa terkesan membiarkan kondisi
mereka tak berdaya atas perkembangan zaman. Mungkin saya tidak akan
terlalu merasa prihatin jika kondisi tersebut terjadi di daerah timur
karena mereka memang sangat jauh dari kota. Akan tetapi ini adalah
Kampung Pancawati terletak di Kota Bogor, sejauh 2 jam dari kota besar
Jakarta, ini menjadi catatan penting bagi kita semua terlebih saya pribadi
bahwa ada masyarakat yang masih sulit untuk maju terutama dibidang
pendidikan. Tentu di sini diperlukan agen perubahan, baik kita para
mahasiswa dan yang paling utama pemerintah yang memiliki
tanggungjawab untuk mengubah dan memajukan masyarakat.
Kegiatan seperti KKN ini menjadi penting untuk dilaksanakan
mengingat segala sesuatu yang telah dipelajari di dunia perkuliahan harus
dapat diterapkan setidaknya sebagian kecil kepada masyarakat. Kegiatan
yang secara umum bisa dibilang dilakukan hanya sekali seumur hidup
oleh seorang mahasiswa, akan memberikan sebuah pengalaman yang
berarti dikemudian hari. Mulai dari team work, komunikasi antara
mahasiswa dengan masyarakat, dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
bersama dengan masyarakat menunjukkan bahwa kita sebagai mahasiswa
harus memiliki perannya di masyarakat. Peran yang ada memang tidak
secara spesifik dan formal diberikan, namun peran mahasiswa sebagai
salah satu agen perubahan dan pelaksanan cita-cita luhur bangsa harus
ditunjukkan melalui apa yang dapat dibagikan kepada masyarakat.
KKN ini mungkin adalah salah satu sarana alternatif yang dapat
digunakan oleh pemerintah, baik ditingkat desa ataupun kabupaten
untuk mengedukasi masyarakat yang secara umum mayoritas tidak
mengenal dunia perkuliahan. Kesan bahwa mahasiswa juga merupakan
bagian masyarakat yang ada di desa dapat ditunjukkan dengan adanya
hubungan yang berkelanjutan. Beberapa warga masyarakat dan kami
sebagai mahasiswa KKN merasa saling memiliki dan menjadikan awal
kegiatan KKN ini sebagai sarana untuk membuka hubungan yang lebih
jauh lagi.
Awal mula kesan hubungan mahasiswa dan warga masyarakat
Desa Pancawati memang sedikit ada kesenjangan. Kesenjangan tersebut
dirasakan baik secara positif maupun negatif. Secara pendidikan memang
meskipun terletak di Bogor, kota yang tidak jauh dari pusat ibukota, tetap
memiliki sarana pendidikan yang kurang. Namun semangat gotong
royong dan rasa saling berbagi warga Pancawati patut diapresiasi. Kami
79
2. Deni Maulana
KKN adalah suatu program kampus yang bertujuan
pengembangan, pemberdayaan dan menggali potensi masyarakat. Kami
ber 15 yang terdiri dari 7 mahasiswa 8 mahasiswi yang berasal dari
berbagai macam fakultas di antaranya fakultas Ilmu politik dan Sosial,
fakultas Adab dan Humaniora, fakultas Syariah dan Hukum, fakultas
Dakwah dan Komunikasi, fakultas Sains dan Teknologi dan fakultas
Ekonomi dan Bisnis. Nama-nama dari setiap Fakultas, dari fakultas Ilmu
Politik dan Sosial, Ferico Rahman, Tasya Safirah, Akbar Sabil, dan
Octavani Nurasruni, dari Fakultas Adad dan Humaniora Deni Maulana,
dari Fakultas Syariah dan Hukum, Syarifuddin Hidzbullah, dari Fakultas
Dakwah dan Komunikasi, Riadin Munawar, Sinta Sulistyonigrum, dan
Intan Aulianti, dari fakultas Sains dan Teknologi, Reza Fitra, Windi
Sofiana, dan Towi Umi Rochimah, dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Hery Septianto, Seren Saras Koekerits, dan Fatiah Fauziah.
Nama KKN kami Allegro yang artinya Ceria setelah diskusi alot
dan lamanya berdiskusi membahas pemberian nama kelompok KKN
akhirnya terpilihnya nama Allegro.
80
KESAN
Alhamdulillah kami di tempatkan di wilayah kabupaten Bogor,
kecamatan Caringin di Desa Pancawati. Desa Pancawati meliputi 13 Rw
dan 48 RT, Desa Pancawati lumayan sangat luas di desa tersebut
pemandangannya sangat indah dan asri nan-sejuk suasananya yang mana
desa tersebut terletak kaki gunung pangrango dan tak lupa juga ketika
KKN kelompok KKN saya tinggal di Kampung Pancawati di RW 13
setelah survei berkali-kali ke Desa Pancawati, yang mana kampung
tersebut di penghujung perbatasan dengan desa Cimande. Alhamdulillah
kedatangan kelompok KKN saya disambut dengan riang gembira oleh
penduduk kampung Pancawati.
Upaya Kelompok KKN saya untuk dekat dengan warga
tokoh-tokoh Alim Ulama, ustadz dan para pemudanya dengan
Pendekatan Sosial. Upaya kelompok KKN saya untuk dapat
mengintegrasikan diri (meleburkan diri) ke dalam berbagai kegiatan
masyarakat agar dapat diterima dengan mudah dan berperan-serta dalam
berbagai kegiatan masyarakat salah satunya seperti pengajian, Mingguan
di tempat KKN.
Selanjutnya upaya kelompok KKN saya Interaksi Sosial Dalam
KKN Dalam berinteraksi dengan masyarakat, kami setidaknya dapat
membaca dan memahami sikap karakteristik masyarakat baik para bapak,
para ibu terutama para pemuda terhadap kegiatan KKN. Di dalam
masyarakat sangat mudah ditemukan sikap terhadap kegiatan KKN yang
bermacam-macam termasuk sikap terhadap peserta KKN, ada yang
bersikap cenderung positif, acuh tak acuh atau bahkan negatif.
penduduk Desa Pancawati religius, aktif dalam keagamaan ,majlis
taklim, dan juga notabennya petani, buruh petani, pengusaha sayur
mayur, juga terkenal Kampung Pacancawati dengan sayurannya seperti
buncis tomas dan lain sebagainya.
Ketika KKN sebulan penuh di Desa Pancawati banyak melakukan
kegiatan-kegiatan di antaranya, membuat taman bacaan, mentoring
mengulang pelajaran di sekolah, mengadakan kursus bahasa Arab dan
Inggris, mengadakan privat untuk sekolah SD hingga SMA, lomba
Agustusan, menanam bibit pohon, mengadakan seminar kesehatan dan
kebersihan, membuat Tugu, memperbaiki jalan yang rusak dan lain
sebagainya.
81
82
83
di Desa Pancawati. Saya berharap bahwa apa yang telah kelompok KKN
kami sumbangsihkan buku-buku dan lain sebagainya kepada Desa
Pancawati. Setidaknya kelak akan bermanfaat.
Tak lupa juga saya ucapkan kepada dosen Pembimbing KKN Ibu
Arini MT yang telah memberi arahan dan masukan kedapada Kami juga
terimakasih juga kepada bapak kades H. Iqbal Jayadi, sekdes Hasan
Asnawi, Rw Nanang, Rt Fei,ust Daday kang remon, kang Herman,
khususnya KKN ALLEGRO, banyak ilmu dan pengalaman didapat ketika
KKN akhir kata. Pengalaman adalah guru yang paling baik. Sekian saya
Deni Maulana.
3. Fattiah Fauziah
Jumat, 31 Juli 2015 adalah hari dimana pelepasan KKN oleh PPM
juga hari pertama pemberangkatan saya dan kawan-kawan menuju
tempat KKN, tepatnya pada pukul 19.00 WIB adalah kali pertama saya
dan kawan-kawanmenginjakkan kaki di bumi hijau nan indah, Desa
Pancawati, tepatnya di Kampung Pancawati, Caringin, Jawa Barat.
Terkejut saat pertama saya melihat secara langsung bagaimana
keadaan malam hari di sana. Jalanan mendaki dan menuruni bukit tanpa
aspal sedikitpun, yang ada hanya batu-batu yang menjadi tumpuan kaki,
serta jalanan nan gelap tanpa lampu yang menerangi. Awalnya saya
merasa agak kecut hati tetapi inilah yang akan saya lalui sebulan yang
akan datang.
Keesokan harinya tepat pada hari pertama jatuhnya pelaksanaan
KKN yaitu tanggal 1 Agustus 2015, saya terbangun dengan merasa berbeda
suasana seperti di Jakarta, yaitu suasana yang sejuk nan asri. Di sana
banyak terdapat hamparan hijau nan eksotis dan pemandangan gunug
salak, gunung gede, dan gunung pangranggo sangat mudah terlihat mata.
Air yang begitu sejuk nan dingin akan menghiasa hari-hari saya selama
satu bulan lamanya.
Awal sebelum kami memulai KKN dan baru survey tempat, kami
merasa masyarakat di sana adalah masyarakat yang kurang ramah dengan
pendatang baru, tetapi ketakutan dan dugaan kami selama ini salah,
masyarakat kampung pancawati sangat teramat ramah, mereka
menganggap kami bukan lagi sebagai tamu tetapi menganggap kami
sebagai anak dan saudara mereka sendiri. Sempat juga terbersit di benak
84
saya dan kawan-kawan semua kalau pemuda di sana adalah pemuda yang
suka menggodai wanita-wanita, apalagi wanita seperti saya dan kawankawan yang mungkin baru mereka lihat. Ketika kecemasan kami akan hal
itu memuncak, terjadilah kesepakatan jikalau kemana-mana wanita
dilarang pergi atau jalan sendiri tanpa ditemani tiga wanita lain atau satu
laki-laki. Tetapi dugaan kami akan hal itu kembali tidak benar, pemuda di
sana hanya teramat ramah kepada semua orang, tidak ada maksud yang
lebih dari itu. Hanya menurut kami yang dengan kehidupan hiruk pikuk
kota, menjadikan kami lebih waspada dan selektif kepada setiap apapun.
Saya dan kawan-kawan saya mendapat sambutan sangat baik dari
warga daerah setempat. Senyuman dan sapaan setiap hari menghiasi harihari kami di sana. Bukan hanya anak-anak, pemuda & pemudi, bahkan
orang tua dan semua yang ada di kampung sana sangatlah teramat ramah
kepada saya dan kawan-kawan. Sambutan inilah yang menjadi awal
semangat langkah kami untuk KKN di desa ini.
Ada hal yang saya pelajari setelah bebrapa hari tinggal di sana,
yaitu anak-anak angkatan Sekolah Dasar di sana sangat memprihatinkan.
Di sana hanya terdapat satu Madrasah dan itu pula hanya terdiri dari tiga
kelas, jadi pemakaian kelas akan bergantian dengan kelas lainnya.
Antusiasme anak-anak untuk belajar bervariasi, dari mulai yang rajin
hingga yang sekolah hanya formalitas saja. Kehidupan di sana menuntut
anak-anak untuk membantu ayah dan ibunya berkebun. Untuk anakanak yang mempunyai keinginan untuk sekolah hanya beberapa saja,
selebihnya hanya memikirkan materi saja. Walau MI di sana tidak
dipungut biaya tetapi tetap saja masih banyak anak yang tidak
bersekolah. Karena di sana pemahaman akan butuhnya ilmu pengetahuan
menjadi sangat kecil dan sempit.
Di awal kehadiran saya dan kawan-kawan saya dikampung ini,
kami merasa menemukan suasana baru dalam sejarah perjalanan
kehidupan kami, utamanya dalam mencari ilmu pengetahuandan
pengalaman baru bersama kawan-kawan seperjuangan lainnya di bawah
bendera KKN ALLEGRO yang di naungi oleh kampus UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Pelaksanaan kegiatan KKN memang bukan hanya sekedar untuk
mencari nilai dan menyelesaikan tugas belaka. Tetapi melalui pelkasanaan
kegiatan KKN inilah salah satu moment yang tepat untuk merealisasikan
dungsi Tri Darma Perguruan Tinggi, yang salah satunya adalah
Pengabdian Kepada Masyarakat. Oleh karena itu, tak heran jika selama
85
86
87
kawan saya dan mereka dapat merasakan kebahagiaan baru dari kami
KKN ALLEGRO. Meski saya dan kawan-kawan saya cukup harus ekstra
untuk mengajar anak-anak di MI tersebut, tetapi kami sangat senang
dapat berbagi ilmu dengan anak-anak di sana.
Saya juga mendapat kesempatan untuk mengajar di salah satu
PAUD yang baru berdiri sekitar 2 tahun lalu. Di sini saya mendapatkan
ilmu untuk lebih sabar dalam menghadapi anak-anak usian dini. Dengan
kesempatan yang sangat saya manfaatkan ini, saya sangat senang sekali
karena saya sangat menyukai anak-anak dimana ketika saya mengajar dio
PAUD, saya merasa jiwa raga saya sepenuhnya untuk mereka, segala lelah
saya untuk menjalankan berbagai kegiatan selama sebuan di sana, sirna
begitu saja dengan adanya senyum, ceria, dan keterasyikan bermain
bersama anak-anak di sana.
Awal pertama saya berada di Kampung Pancawati sangatlah
gelisah, saya merasa hidup di daerah yang sangat terpencil, jauh dari
apapun. Karena jikalau saya ingin belanja keperluan sehari-hari harus ke
pasar cikretek yang jauhnya lebih kurang 8 KM. Waw adalah kata yang
pertama terlintas di benak saya, karena saya harus setiap hari pergi ke
pasar yang jaraknya 8 KM itu selama satu bulan. Dan jika kita
membutuhkan apapun kita hanya dapat menemukannya di pasar. Pasar di
sana hanya buka dari pagi hingga jam 15:00, itu yang menyebabkan saya
dan kawan-kawan saya harus pergi kepasar setiap hari dan ditambah lagi
kita tidak mempunyai pendingin makanan yang membuat kami harus
setiap hari kepasar.
Ditambah lagi dengan pemandangan pada malam hari yang sangat
menyeramkan. Ketika kita ingin pergi keluar, kita hanya mendapat akses
lampu untuk berjalan hanya dari kendaraan yang kita naiki. Ditambah lagi
kanan kiri jalan kita adalah jurang dengan kontur jalan yang menanjak
dan menurun serta jalanan yang berbatu membuat tambah suasana sangat
tidak kondusif jikalau kita ingin keluar malam hari. Yang mana jikalau
sudah datang malam hari, saya dan kawan-kawan saya hanya dapat
berjalan sekitar kampung saja atau bahkan berdiam diri dirumah saja.
Dengan keadaan yang seperti itu, awalnya saya merasa gelisah dan
ingin cepat pulang, merasa tidak betah dan sebagainya. Saya selalu cerita
kepada orang tua saya dan orang tua saya selalu menasehati agar selalu
sabar dan selalu berdoa. Dengan kekuatan tersebut membuat hati saya
kuat dan selalu bersabar karena doa orang tua.
88
89
4. Ferico Rachman
Kelompok KKN kami berjumlah 15 orang dan dinamakan Allegro,
yang berarti semua usaha untuk mencapai kebahagiaan. Kegiatan KKN
pada awalnya kami lihat sebagai suatu kegiatan yang kurang efektif dan
cenderung tidak berguna. Hal ini didasarkan pada biaya dan waktu yang
harus dikorbankan, tetapi hal tersebut tidak terbukti pada saat
dilakukannya kegiatan tersebut, kesan pesan ini kurang lebih akan
menceritakan berbagai pengalaman serta hal-hal berkesan yang memang
harus dialami oleh mahasiswa tingkat akhir pada setiap Universitas.
Kegiatan KKN kami bertempat di Kampung Pancawati, Desa
Pancawati, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Desa ini mempunyai
13 RW dan sekitar 48 RT, dan jika dibandingkan dengan desa lain di
Kecamatan Caringin, Desa Pancawati merupakan desa terbesar. Kesan
awal yang kami dapat ketika pertama berkunjung kesana adalah cukup
takjub, dikarenakan banyak resort-resort mewah yang berdiri di sana
serta berbagai pemandangan yang sangat indah berikut udaranya yang
sejuk menyegarkan, sehingga Timbul tanya apakah daerah ini pantas
disebut sebagai tempat KKN? dimana kegiatan ini bertujuan untuk
memecahkan masalah dan mengembangkan potensi desa yang ada. Untuk
memuaskan tanya di benak kami, akhirnya kami memutuskan untuk
bertandang kerumah kepala desa dan sekertaris desa. Setelah berbincang
beberapa lama akhirnya mulai muncul jawaban-jawaban atas tanya kami.
Ternyata, Desa ini mempunyai kesenjangan yang cukup besar antara
resort yang ada dan lingkungan rumah warga. Hal ini tercermin dari
masih banyaknya kaum muda yang tidak melanjutkan sekolah ke jenjang
Sekolah Menengah Atas maupun Perguruan Tinggi serta masalah
kebersihan. Akhirnya kami ditunjuk untuk melakukan kegiatan KKN di
RW 13.
Kampung Pancawati atau RW 13 merupakan daerah terjauh dan
terdalam dari Desa Pancawati secara keseluruhan. Hal ini terbukti dari
akses yang cukup sulit dan menyeramkan untuk sampai ke Rw ini. Jalan
yang rusak,terjal, berliku, diikuti dengan jurang di bahu jalan memacu
adrenalin serta bulu kuduk kami setiap melakukan perjalanan keluar
ataupun masuk daerah ini. Semua hal di atas diperburuk dengan tidak
adanya fasilitas lampu pada jalan, sehingga akses jalan tersebut gelap total
pada malam hari. Jalan masuk dari RW 12 ke RW 13 lumayan jauh sekitar
1 km dan melewati dua jurang terjal yang menjadi tempat perkebunan
warga.
90
91
pun saya sudah semakin dekat, setiap hari kami harus terlibat dengan
masyarakat Kampung Pancawati, melihat keseharian mereka, menikmati
keadaan bersama mereka, bekerja sama dengan mereka, dan menjadi
bagian dari mereka. Masyarakat yang tidak hanya menyambut kami
dengan baik dan hangat, tetapi masyarakat yang juga merangkul kami
para orang asing yang datang dari jauh yang tidak pernah mereka kenal
sebelumnya, masyarakat yang dengan ikhlas menerima kami menjadi
bagian dari kehidupan mereka, masyarakat yang memberikan banyak
sekali makna dihidup kami, masyarakat yang memberikan pengalaman,
wawasan, ilmu dan pengetahuan yang tidak ternilai harganya, terima
kasih Pancawati.
Satu bulan hidup berkelompok, masalah tidak mungkin tidak
terjadi, silang pendapat adalah hal yang lumrah, hal yang wajar, dan
memang dibutuhkan agar suatu kelompok bisa lebih baik dan lebih maju.
Menjadi bagian dari suatu kelompok berarti harus belajar untuk
menghargai serta memperlakukan orang lain dengan penuh rasa hormat,
hal itu yang saya pelajari dari KKN ini bersama Allegro. Berbeda
pendapat, berbeda kepentingan menjadi hal yang tidak bisa kita hindari
apabila hidup berkelompok dengan orang lain, setiap orang memiliki
pemikiran dan pendapatnya tentang suatu hal, dan tidak ada seorang pun
yang berhak memaksakan kehendaknya kepada orang lain. Esensi yang
saya dapatkan dari hal ini adalah kita harus belajar menghargai dan
menghormati pendapat orang lain, belajar memahami orang lain,
memahami bahwa sikap dan perangai setiap orang berbeda, apa yang kita
anggap penting belum tentu penting untuk orang lain, dan sebaliknya.
Belajar untuk tidak merasa bahwa kitalah yang paling benar, belajar
untuk menerima pendapat orang lain karena tidak ada satu orang pun
yang benar, dan tidak ada satu orang pun yang salah.
Dalam perjalanan kegiatan kami, beberapa hal penting kami dapat
lakukan seperti mendekatkan diri pada masyarakat serta pemerintah
desa, dan melakukan Seminar akbar terkait kebersihan dan kesehatan.
Kegiatan seminar bertempat di Villa setempat dan berhasil mengundang
seluruh kader, RT, RW serta Ormas yang ada di seluruh Desa Pancawati.
Pengalaman baru juga kami dapatkan seperti bagaimana cara
berdapaptasi dengan lingkungan yang sangat sederhana, belum dikenal,
dan terutama untuk mengatasi berbagai permasalahan internal dalam
kelompok kami. Hal tersulit adalah menyamakan pendapat serta tujuan
dalam kelompok karena pada saat itulah kami mulai mengeluarkan sifat
asli dari masing-masing individu.
92
Kegiatan KKN menurut saya adalah suatu mata kuliah yang harus
dilakukan oleh setiap mahasiswa, karena kegiatan ini dapat mengukur
kapabilitas suatu individu dalam bekerjasama, memimpin, ber-inovasi dan
memecahkan suatu masalah. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan kita
dapat sedikit mendapat gambaran bagaimana rasa untuk menjadi seorang
agen perubahan yang sebenarnya dan tanggap terhadap realitas sosial
yang terjadi di masyarakat.
5. Hery Septianto
Biasa saja, itu adalah kesan pertama yang muncul ketika
mendengar dari teman-teman kampus bahwa akan ada tugas perkuliahan
Kuliah Kerja Nyata nanti diakhir semester 6, ya hanya biasa saja. Saya
pikir ini hanya tugas kuliah biasa seperti tugas-tugas yang lain, tidak ada
yang spesial atau istimewa tentang tugas ini, hanya tugas kuliah, tidak
kurang, tidak lebih. Kurang lebih selama satu bulan lamanya kita akan
tinggal, menetap, dan mengabdi di suatu daerah, membentuk suatu
kelompok dengan mahasiswa-mahasiswa dari fakultas dan jurusan lain di
UIN Jakarta serta memberikan pelayanan dan solusi kepada masyarakat
di daerah-daerah di Indonesia, kurang lebih seperti itu deskripsi yang saya
dengar dari obrolan dengan teman-teman saya dari jurusan akuntansi.
Lagi-lagi dari obrolan itu kesan yang muncul di dalam diri saya hanya
biasa saja, seperti mendengar obrolan biasa.
Setidaknya itu yang saya rasakan pertama kali mengenai KKN
sebelum teman-teman saya yang dengan begitu panik mencari dan
membentuk tim KKN mereka, seolah tugas ini adalah tugas membuat
paper yang baru diberikan dosen pada Selasa sore dan harus segera
diselesaikan dan dikumpulkan keesokan harinya di hari Rabu. Mau tidak
mau, suka tidak suka saya jadi terkena imbasnya, saya yang sebelumnya
tidak terlalu ambil pusing dengan tugas ini jadi mendadak pusing dan
panik karena terpengaruh oleh suasana yang terbentuk. Ya pusing dan
panic karena belum mencari dan membentuk kelompok KKN. Untungnya
saya ditawarkan teman wanita saya untuk bergabung dengan
kelompoknya, syukur Alhamdulillah, kepanikan saya sirna karena hal
baik tersebut. Teman saya mengajak saya untuk bergabung dan menjadi
satu tim dengan teman basketnya semasa SMA dulu, ya sudahlah,
siapapun tim nya tidak masalah, yang penting masalah utamanya sudah
teratasi.
93
94
95
Saya cukup senang mendapat tempat ini, karena Desa ini merupakan Desa
Wisata, jadi saya berpikir bahwa kehidupan saya di sana ketika KKN
nanti akan menyenangkan dan lebih mudah. Kelompok kami mendapat
nomor Desa yaitu no 32. Tempat sudah sesuai dengan apa yang kami
inginkan, tinggal merencanakan proses yang tidak kalah penting, yaitu
survey. Hal ini dilakukan agar kami bisa mengenal medan dengan lebih
baik, melihat bagaimana relevansi program kerja kami dengan keadaan
dan kebutuhan di sana, dan melihat dimana kami akan singgah selama
satu bulan di sana. Akhirnya survey pertama dilakukan, teman-teman
yang pergi survey kesana langsung menemui pejabat setempat untuk
meminta izin dan melihat daerah mana yang kira-kira tepat untuk tugas
KKN kami, ditempat itu, Pancawati, terdiri dari 13 RW, dan setiap RW
biasanya punya sebutan nya sendiri, ada yang disebut kampung Cipare,
Kampung Lewilarangan, Kampung Pancawati dan lainnya. Pada Survey
yang pertama teman-teman diajak oleh Bapak Pejabat setempat untuk
melihat kampung Pancawati - Kampung yang nantinya menjadi tempat
yang sangat penting dan berkesan untuk kelompok kami, khususnya
untuk saya sendiri. Tidak hanya Pancawati, mereka ( teman-teman satu
tim), juga melihat Kampung Lewilarangan, dan kampung lainnya, di
Kampung Pancawati dan Lewilarangan kelompok kami sudah ditawarkan
beberapa tempat tinggal yang mungkin bisa kita singgahi nanti ketika
KKN. Mereka meninjau dan menilai tempat mana yang paling tepat untuk
tim kami, setelah dirasa cukup, mereka kembali ke Jakarta. Saya hanya
bisa membayangkan tempat itu seperti apa dari foto-foto yang temanteman perlihatkan dan dari kesaksian teman-teman saya yang pergi
survey, karena saya memang tidak ikut survey pertama, ada yang
menyatakan akses ke beberapa kampung seperti Kampung Pancawati
sulit karena jalan di sana belum terlalu baik dan medan yang ditempuh
berat karena merupakan daerah pegunungan yang jalannya belum diaspal,
dan banyak batu-batu yang membuat permukaan jalannya tidak rata,
kesadaran masyarakat akan kebersihan juga belum terlalu baik karena
masih banyak sampah yang dibuang sembarangan, Dan kondisinya sangat
timpang dengan daerah lain di Desa yang sama, didaerah lain-di Desa yang
sama- banyak vila-vila megah dan indah yang menjadi salah satu daya
tarik wisata tempat itu, namun di sisi yang lain dari Desa tersebut masih
ada daerah dengan fasiltias yang kurang memadai. Seburuk itukah? Itu
yang ada dipikiran saya, namun saya tetap mencoba berpikir positif, saya
pernah melihat tempat yang lebih buruk dari itu, bahkan jauh lebih
buruk.
Rasa malas dan gelisah kembali datang, mengapa harus ada tugas
semacam ini. Mengabdi selama satu bulan di tempat yang jauh dan entah
dimana, dan belum tentu ilmu saya akan relevan digunakan di sana. Ya
96
sudahlah, mau tidak mau, suka tidak suka saya harus menyelesaikan tugas
ini. Teman-teman kembali melakukan survey agar semakin memahami
kondisi daerah Pancawati. Saya sendiri baru bisa datang kesana di
kunjungan tim kami yang ke-3, dalam kunjungan ini kami berencana
untuk melihat kampung Cipare sebagai destinasi, akhirnya, saya bisa
datang dan melihat langsung Desa Pancawati. Diperjalanan kami
disuguhkan pemandangan yang megah dan luar biasa indah, gunung dan
bukit yang hijau, berbagai macam pohon dan tumbuhan tumbuh dengan
gagahnya, udara yang sangat sejuk dan segar. Ciptaan Tuhan memang
selalu mengagumkan, hanya itu yang ada dibatin saya waktu itu.
Sampailah kami di Desa Pancawati, kami singgah sebentar di Balai Desa,
di sana kami bertemu dengan beberapa orang warga, mereka menyapa
dengan sapaan yang hangat, khas keramahan warga desa pada umumnya.
Kami melanjutkan perjalanan menuju Kampung Cipare dan melihat
kembali Kampung Pancawati. Sepanjang jalan meunju kampungkampung itu, saya melihat banyak sekali vila-vila megah, persis seperti
yang teman-teman ceritakan. Perjalanan berlanjut dan kami akhirnya tiba
di Kampung Cipare, kami datang dan melihat-lihat, tidak terlalu berbeda
dengan beberapa perkampungan yang ada didaerah tempat tinggal saya,
hanya saja jalannya lebih sempit dan padat, tapi udaranya lebih sejuk,
penduduknya ramah, sarana dan fasilitasnya juga lumayan lengkap, sinyal
internet masih kuat sekali ditempat ini, sama seperti di Kota besar pikir
saya. Di sana kami singgah dan mencari informasi mengenai program kerja
kami masing-masing kepada orang-orang yang kami anggap kompeten.
Perjalanan kami lanjutkan, kami pergi ke Kampung Pancawati, benar apa
kata teman-teman, medannya memang tidak terlalu baik, tapi tidak
seburuk yang saya pikirkan sebelumnya, masih bisa di tolerir menurut
saya. Kami sampai dan saya melihat keadaan di Kampung Pancawati.
Tenang, damai, tidak terlalu banyak orang lalu lalang dijalan,
penduduknya ramah, dan kampungnya tidak terlalu padat penduduknya,
tetapi saya melihat banyak sampah yang dibuang sembarangan, sama
seperti yang diceritakan teman-teman saya sebelumnya, beberapa teman
juga mengatakan bahwa kelihatannya warga kurang antusias apabila kita
melakukan KKN di sini, saya tidak terlalu memikirkan hal tersebut,
karena itu hanya asumsi beberapa orang saja. Saya dan beberapa teman
kemudian berjalan-jalan menyusuri jalan di kampung itu, disuguhkan
pemandangan dan suasana khas pedesaan yang nyaman dan
menyenangkan sekali untuk dinikmati. Tidak lama kemudian, kami
kembali, berkumpul dengan teman-teman lain yang tidak ikut berjalanjalan. Kemudian kami kembali ke kampung Cipare dan kembali menggali
informasi dari warga sekitar. Singkat cerita kami memutuskan untuk
kembali ke Jakarta dan membawa satu keputusan yang penting, yaitu
kami akan melaksanakan KKN di Kampung Cipare, alasannya karena
97
98
canggung dan tidak enak dengan mereka. Saya juga belum mengenal sama
sekali warga di Kampung Pancawati, yang saya kenal hanya Pak RW, dan
Pak Sekdes, tidak ada yang lain, semakin asing saja rasanya. Tapi tak
apalah, di hari-hari pertama saya rasa wajar apabila hal itu dirasakan.
Terlebih saya juga orang yang cenderung lambat beradaptasi dengan
lingkungan yang baru, pasti semakin terasa saja perasaan semacam itu.
Apabila saya gambarkan, masyarakat Pancawati adalah
masyarakat yang religious, di tempat kami menetap ada tiga Majelis
Taklim yang ramai sekali pengikutnya, mereka taat beribadah, dan Masjid
di sana selalu ramai apabila Adzan dikumandangkan, setiap orang seakan
berlomba menuju Masjid untuk bisa menunaikan Sholat berjamaah. Tentu
saja hal ini memberikan kesan yang baik sekali bagi kami, dan bagi saya
khususnya. Masyarakatnya tidak terlalu padat, dan banyak dari mereka
yang belum menguasai Bahasa Indonesia. Mereka juga sangat periang,
saya tidak pernah melihat raut kesulitan di wajah mereka, seakan hidup
ini begitu indahnya hingga mereka tidak pernah muram. Anak-anak di
sana juga sangat amat ceria, mereka menyambut kami dengan tawa dan
senyuman mereka, keingintahuan mereka akan sesuatu sangat tinggi, dan
sangat bersemangat dalam melakukan segala sesuatunya. Tapi sayang,
kesadaran akan pentingnya pendidikan masih sangat kurang, apalagi
untuk kaum wanita, banyak dari mereka yang hanya bersekolah hingga
tamat SD atau SMP, tidak lama kemudian mereka dinikahkan oleh orang
tua mereka. Paradigma semacam itu masih banyak terdapat disekitar kita,
dan menjadi tugas kita bersama untuk bisa mengubah pola pikir semacam
itu.
Satu bulan lamanya saya ada di Pancawati, terpisah dari keluarga
dan teman-teman di Jakarta, rasa kangen dan rindu kepada keluarga tidak
bisa dihindari, tetapi masih bisa di redam. Keakraban kami dengan
masyarakat di sana menjadi salah satu obat ketika rasa rindu dengan
keluarga dirumah muncul, obrolan-obrolan ringan dengan teman ataupun
pemuda-pemuda Pancawati kadang membuat saya lupa akan rasa rindu
tersebut.
Hampir satu bulan lamanya saya ada di Pancawati, tidak terasa
waktu kami di sana akan segera habis. Semua program-program kami di
sana sudah hampir selesai dan terlaksana. Tinggal beberapa hari lagi
sebelum penutupan dan kami akan pulang ke rumah kami masing-masing.
Berat, hanya itu yang saya rasakan ketika ingin pulang dari Pancawati,
berat karena harus meninggalkan masyarakat di sana, masyarakat yang
menerima kami dengan amat sangat baik, yang memperlakukan kami para
orang asing seperti bagian dari diri mereka sendiri, berat karena harus
99
100
6. Intan Aulianti
Pada hari Jumat tanggal 31 Agustus 2015 KKN Allegro berangkat
menuju Kampung Pancawati RW 13 yang terdapat di Desa Pancawati
kecamatan Caringin kota Bogor. Kami tiba di sana pada malam hari kami
disambut ramah oleh pak RW, pak RT, dan para pemuda Majelis. Setelah
barang-barang diturunkan kami langsung menuju tempat tinggal
sementara dan merapihkan barang-barang kebutuhan selama KKN.
Peserta KKN perempuan tinggal di rumah yang berada di atas
perkampungan dan peserta KKN laki-laki tinggal di rumah yang berada di
bawah perkampungan yang kira-kira berjarak 50 meter dari rumah
perempuan.. Tiga hari pertama tinggal di Kampung Pancawati sangat
menyiksa bagi saya karena saya sakit. Sakit yang saya rasakan disebabkan
oleh tubuh yang beradaptasi dengan udara dan air di sana.
Setelah melewati tiga hari tersebut, tubuh saya mulai terbiasa
dengan udara dan air di sana. Kegiatan rutin yang saya lakukan adalah
memasak dan berbelanja di Pasar Cikreteg bersama Sinta. Selain memasak
dan berbelanja, kegiatan saya adalah mengajar di SDN Cipare dan MI AlAziziyah II Pancawati. Di SDN Cipare saya dan peserta KKN mengajar
selama dua Minggu dengan satu Minggu dua kali mengajar yaitu setiap
hari Kamis dan hari Sabtu. Pada hari Kamis saya mengajar kelas 6 dengan
mata pelajaran Kerajinan Tangan & Kesenian (KTK) dan pada hari Sabtu
saya mengajar Pramuka kelas 4, 5, dan 6 SDN Cipare.
Selama saya mengajar di SDN Cipare saya merasa senang karena
antusiasme anak-anak SDN Cipare yang menyambut kami dengan hangat
sebagai mahasiswi KKN. Anak-anak yang saja ajar juga merupakan anakanak yang sangat aktif dan berinisiatif saat dikelas maupun di luar kelas.
Pada Minggu pertama saya mengajar di kelas 6, saya mengajar
101
102
membaca dan menulis. Ibu-ibu dan bapak-bapak pun juga ikut belajar
Bahasa Arab ketika malam hari. Ketika malam hari diadakan tutoring,
tutoring ditujukan untuk anak-anak SD, SMP, dan SMA apabila memiliki
tugas dari sekolah. Selama mengajar saya sangat senang dan bangga
dengan anak-anak di Desa Pancawati terutama di Kampung Pancawati.
Anak-anaknya sangat antusias ketika saya mengajar di kelas maupun di
Taman Bacaan.
Selain mengajar kami peserta KKN juga memiliki banyak program
kerja yang berjalan dengan sesuai harapan. Salah satu dari program
kerjanya yaitu menggosok gigi bersama Pepsodent. Program kerja ini
merupakan ide dari saya sendiri yang sukses dan berjalan dengan lancar.
Senangnya hati saya ketika anak-anak sangat antusias saat saya
membagikan pasta gigi dan sikat gigi dari Pepsodent. Setelah selesai
mengajar di sekolah selama 3 Minggu di Desa Pancawati kami selaku
peserta KKN menghabiskan Minggu terakhir di sana untuk seminar dan
kegiatan-kegiatan dari program kerja individu peserta KKN. Kegiatan
yang kami laksanakan yaitu seperti seminar kesehatan, seminar untuk
penananaman bibit unggul, mengadakan perlombaan tahfidz quran
ketika 17 Agustus, penanaman pohon Afrika di perkebunan Kampung
Pancawati.
Kegiatan seminar kesehatan diadakan di Villa Ratu, seminar
kesehatan ini diadakan olek KKN kami dengan KKN dari Universitas Ibn
Khaldun, Bogor. Acara seminar tersebut didatangi oleh pejabat-pejabat
penting di Desa Pancawati. Selain seminar kesehatan, seminar untuk
penanaman bibit unggul pun diadakan oleh kami para peserta KKN di
Aula Knator Klurahan Desa Pancawati. Seminar ini didatangi oleh warga
dan pegawai dinas kota Bogor. Kami juga mengadakan perlombaan
tahfidz Quran yang diadakan di Aula Desa Pancawati yang diikuti oleh
anak-anak dari perwakilan satu Kampung di Desa Pancawati. Antusiasme
anak-anak Desa Pancawati sangat besar, dikarenakan banyaknya anakaanak yang mengikuti perlombaan tahfidz Al-Quran ini. Kegiatan lainnya
juga diadakan oleh kami yaitu penanaman pohon Afrika di perkebunan
Kampung Pancawati. Penanaman pohon tersebut dilakukan bersama
anak-anak dari SDN Cipare dan MI Al-Azizziyah di Kampung Pancawati.
Anak-anak sangat antusias saat melakukan penanaman pohon Afrika di
perkebunan. Kemauan dan kerja keras anak-anak sangat membuat kami
sebagai peserta KKN ikut semangat untuk menanam pohon Afrika
tersebut.
103
104
105
daerah Bogor dan dapatlah Desa Pancawati yang sebetulnya kami tidak
tahu tempatnya seperti apa hanya melihat mbah google dan tempatnya
banyak resort maka kami ambil lah tempat itu semoga adem ha..ha..
Desa Pancawati adalah desa yang nyaman, banyak resort,
mempunyai pusat perkebunan terutama tomat dan kol termasuk desa
yang sangat luas karena mempunyai tiga belas RW. Satu RW saja sudah
sangat luas apalagi tiga belas. Saya pernah mengelilingi semua RW yang
ada di sana dan waw setiap tempat mempunyai pemandangan dengan
keindahan tersendiri.
Kami sepakat untuk menetap di RW tiga belas yaitu kampung
pancawati yang kata pak sekdes itu adalah kampung yang terpencil ,
aksesnya sulit, masyarakatnya banyak yang tidak sekolah terutama SMP
dan jarang di jamah oleh kelompok KKN. Walaupun pada awalnya kami
sepakat di RW duabelas tapi karena faktor tertentu akhirnya kami harus
menetap di RW tiga belas dan ternyata tidak nyesel juga setelah
mengexplor keindahan kampung pancawati itu.
Petualangan kami mulai pada tanggal 31 Juli hari kebrangkatan
kami dari Jakarta menuju Bogor. Kami berangkat secara terpisah ada yang
pagi ada yang malam hari termasuk saya berangkat malam hari bersama
teman saya mengendarai dua sepeda motor. Saya sampai terakhir pada
pukul jam 11 malam dan sebelum sampai ke tempat tinggal saya harus
melalui jalanan yang ekstrim melewati pinggiran jurang, bebatuan, naik
turun, panjang, gelap sama sekali tidak ada lampu, hujan dan sendirian
lengkap sudah penderitaan di malam hari itu tapi saya memberanikan diri
dan akhirnya sampailah di rumah dengan jantung yang masih berdebar.
Keesokan harinya belum banyak yang kami lakukan hanya saling
berbincang antara kawan KKN untuk membangun kebersamaan dan
merancang acara pembukaan. Tempat tinggal kami terpisah antara cowo
dan cewe jadi agak ribet sebenernya apalagi kalau mau makan harus
dateng ke tempat cewe dan itu jaraknya lumayan jauh kalau jalan kaki.
Kedatangan kami di kampung ini di sambut dengan baik oleh warga,
terlihat bagaimana mereka senang menyapa kami dan begitupun
sebaliknya apalagi kita suka jajan jadi semakin mudah menjalin
silaturahmi.
Pembukaan KKN kami lakukan keesokan harinya pada malam hari
setelah solat isya bertempat di majlis Bu Haji, pembukaan sederhana saja
kami mengundang pak sekdes, petinggi, dan tokoh serta masyarakat
106
107
akan pengelolaan sampah yang masih tidak jelas bayangkan saja belum
ada tempat pembuangan akhir, biasanya sampah yang ada di bakar atau di
buang ke jurang kalau di biarkan bisa merusak ekosistem yang ada,
semoga dengan acara yang kami buat dapat membangkitkan kemauan
para petinggi dan masyarakat untuk dapat mengatur pembuangan
sampah dengan baik.
Acara tujuhbelasan termasuk acara yang ditunggu-tunggu karena
akan ada banyak lomba, dari jauh hari persiapan sudah matang dan
perlombaan pun di mulai, saya senang sekali melihat antusias warga ,
anak-anak dan dewasa dalam mengikuti lomba begitu ramai dan
menghibur. Buat kami hadiah tidaklah seberapa penting, yang terpenting
adalah canda dan tawa yang menghiasi momen ini. Saya sendiri ikut
lomba yang engga pernah saya ikutin, futsal daster dan panjat pinang yaaa
lumayan menghibur haa..haaa..
Salah satu kegiatan saya adalah mengajar private bahasa arab dan
inggris, kebanyakan yang belajar adalah gadis remaja waaw membuat
semakin semangat haha. Saya heran kenapa para gadis lebih senang di ajar
oleh ka ifud , mungkin karena saya pandai berkomunikasi, atau mungkin
saya enak di pandang alias ganteng, tidak juga tapi iya juga kali ifuds
effect mulai merajalela hahaa.. tidak tahu lah yang penting saya dapat
berbagi pengetahuan kepada mereka. sangat di sayangkan ternyata
kebanyakan remaja sana tidak melanjutkan sekolahnya ke jenjang SMP
alias hanya lulusan SD.
Pada malam puncak 17 Agustus kami mengadakan pembagian
hadiah dan mengadakan nonton bareng film kemerdekaan waww seru toh
kita nobar film Naga Bonar 1 filmnya lucu dan pas. Ya walaupun engga
semuanya nonton tapi yaa minimal lumayan banyak yang nonton sampai
habis dan proker selesai.
Dan diujung pengabdian masih ada proker yang menjadi tanggung
jawab saya yang belum selesai yaitu membangun tugu desa untuk
kampung pancawati dan kampung cipare, PR banget ini saya sampai
harus keliling mencari tempat pembuatan batu ukiran marmer untungnya
ada. Kita bekerjasama ada yang membeli bahan bangunan, membuat
desain, mengaduk semen, mengecat bahkan yang melihat lihat saja juga
ada haha, orang lewat maksudnya. dan pekerjaan ini pun kami kebut
selama 4 hari dan alhamdulillah selesai sudah terimakasih atas
kerjasamanya kawan, karena tugu ini salah satu peninggalan fisik yang
paling terlihat jelas kalau kita ingin pergi ke kampung pancawati
108
Tentunya banyak sekali cerita sedih dan bahagia yang kami lewati
bersama. yang menjadi persoalan utama adalah bagaimana kita dapat
mengatasi konflik yang ada di dalam kelompok KKN itu yang tersulit
karena dalam kegiatan ini dibutuhkan kekompakan. Dalam hal ini selalu
ada pertengkaran internal, saran saya dalam menghadapi masalah ini
adalah dengan berfikir jernih musyawarah bersama dan mengajukan
solusi atau jika tidak bisa memberi solusi minimal diam dan tidak
membuat suasana jadi keruh alias mengompori nanti yang ada malah
makin panas dan meleduk yang berakibat pada mandeknya kegiatan.
Dalam KKN ini ada waktunya kita serius dan santai. Waktu santai
yang paling saya rindukan adalah ketika kita ngeliwet bersama sembari
main gitar dan menyalakan api unggun di tengah sawah ditemani dengan
kelap-kelip lampu kota dan desiran angin malam membuat suasana
semakin cetar syahdu. Apalagi saya sebagai vokalis dapat mengeluarkan
performa terbaik saya dalam menyanyikan lagu lagu melow melengkapi
kebahagiaan di malam itu.
Ketika sudah lama menetap di suatu tempat dan diterima baik,
maka kita akan merasa menjadi bagian darinya. awal-awal merasa tidak
betah tetapi di akhir ketika sudah betah malah harus pulang. Saya rindu
suara berisik teman teman di pagi hari, woy bangun solat, bangun ngajar,
woy minjem kunci motor dong, di kamar mandi buruan doongg mules
niih !! . saya rindu main ceki sampai pagi, rindu rapat malem - malem
terus suasana tegang terus adem lagi gara gara pengen nonton film.
Halo kaaak , ka ifuuuud, ka syariiiff , kaka yang laeennn haloo.
Yaa seperti itulah sapaan adik adik ketika berjumpa dengan kami semua
masih terngiang suara itu yang membuat kami semangat mendidik adikadik.
Mangga aaa, permisi teeh, nuhun oom, karo opo maseee yaa
begitulah awal perbincangan kami dengan warga pancawati . jadi sedikit
bisa bahasa sunda haha..
Suatu saat nanti kami ingin mengunjungi kampung pancawati
untuk sekedar bersilaturahmi dan melepas rindu oiya sekalian nagih janji
pak kades haha..pasti masih pada inget kaan kawan - kawaan hahaha....
Dan satu hal yang penting adalah coabalah bersikap baik kepada
siapapun dan kendalikan perasaan terhadap seseorang yang dekat kepada
kita , jangan terlalu di ambil hati anggap semuanya adalah kerjasama
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
ilmu yang saat itu terjadi sangatlah berkesan dan ilmu yang saya dapatkan
walaupun sangat sedikit tapi sangatlah saya syukuri dan bermanfaat
untuk saya.
Hal lain yang menarik adalah tradisi ngeliwet. Ya, nasi yang diberi
beberapa bumbu saat memasaknya yang kemudian disajikan dengan daun
pisang dan lauk sederhana namun lezat yang dimakan bersama-sama.
Pada awal mula kami diajak untuk ngeliwetan adalah saat kami selesai
mempersiapkan segala peralatan untuk acara peringatan HUT RI yang
diadakan esok harinya. Saat itu kami melihat masyarakat yang sangat
cekatan dalam memasak dan mempersiapkan segala macam bumbu yang
akan mereka olah. Meskipun semuanya adalah laki-laki namun
keterampilan memasak mereka sangatlah hebat. Kesan pertama yang saya
dapatkan ketika mencicipi hidangan yang sudah siap santap waktu itu
adalah biasa saja, karena saya pikir rasanya biasa saja karena menu yang
dihidangkan hanyalah nasi yang diberi bumbu dengan lauk hanya
sayuran, jantung pisang yang ditumis dan ikan teri. Namun, pandangan
itu sekejap sirna setelah saya mencicipinya. Singkat cerita saya jatuh hati
dengan tumis jantung pisang saat itu juga. Ternyata makanan unik itu
sangatlah lezat jika diolah dan dengan diberi bumbu yang baik. Hingga
pada akhirnya kami melihat, bertanya dan belajar bagaimana cara
memasak dan apa saja bumbu yang digunakan saat membuat menu liwet
seperti itu kami pun mempraktekannya di rumah kami tinggal. Lucunya
setelah berhasil membuatnya, kami seakan ketagihan, hampir setiap hari
kami belanja bumbu ke pasar, meminta pertolongan warga untuk
dicarikan jantung pisang dan hampir setiap malam menjelang tidur kami
bersantap liwet bersama. Dan tumis jantung pisang menjadi menu favorit
kami.
Pada perayaan HUT RI menjadi sebuah moment yang tak pernah
terlupakan. Hal yang biasa kami lakukan bersama anak-anak di sana saat
mengajar menjadi lebih luar biasa pada saat acara ini. Bermacam-macam
lomba yang kami sajikan sebagai pihak panitia dan atas hasil kerjasama
dengan pemuda setempat diikuti dengan antusias. Mulai dari lomba balap
karung, cerdas cermat hingga panjat pinang mereka ikuti. Di sana benarbenar tidak ada sekat yang menghalangi kami dengan masyarakat. Semua
membaur menjadi satu. Kami saling bercanda, saling menjahili satu sama
lain terlebih saat itu saya sendiri menjadi ketua panitia, tentunya ada
kedekatan emosional tersendiri antara saya dan masyarakat. Hingga tiba
dimalam puncak yang kami telah siapkan panggung pada malam itu
dengan serangkaian acara seru yang dihadiri hampir seluruh masyarakat.
Di sana kehangatan sangat terjalin, terlebih saat acara penutup kami gelar,
120
121
122
cahaya matahari yang tembus dari awan. Majestic. Semua orang mau yang
fotogenik, foto genit, malu foto, atau yang ngga pernah mau diajakin foto
seperti saya, pasti pada akhirnya mikir, ini moment yang paling-paling
terindah dan ngga bisa dilewatkan.
Bahasa Sunda di sana sangat sering saya dengar, sampai-sampai
teman-teman yang lain belajar dari anak-anak setempat dan akhirnya saya
terpengaruh sendiri karena mereka sedikit-sedikit jadi suka pakai Bahasa
Sundanya. Jadi ngerasa senang sendiri bisa berhitung pakai Bahasa Sunda,
atau main tebak-tebakkan dengan anak-anak desa. Mereka paling senang
kalau ngajarin balik kakak-kakaknya, dan kita juga senang ngeliat mereka
excited. Tapi yang bikin mumet kalau anak-anak lagi bercanda di kelas dan
ngomongnya pakai Bahasa Sunda. Saya sering banget nanyain apa artinya
dan jadi bikin ngeselin kalau ngga tau mereka lagi ketawain apa atau
ngeledekin sesuatu. Mengajari sesuatu kepada anak-anak ternyata ngga
segampang ngomong a,b,c. Bahkan butuh kesabaran yang luar biasa
ternyata untuk jadi guru dan inisiatif yang tinggi dengan niat yang super
baik buat bisa benar-benar mau mengajarkan anak muridnya sekedar
belajar mengeja kata. Karena sekolah yang kami ajar adalah sekolah SD
Negeri dan MI, kami dapat membedakan kualitas para muridnya dengan
waktu jaman kami masih SD yang ternyata jauh sekali. Jaman saya mau
masuk SD sudah dituntut harus bisa baca tulis, sedangkan di desa baca
tulis masih sulit dilakukan untuk pemuda desanya sekalipun. Saya
menghormati Guru-guru yang berada di Pancawati karena lebih sulit
mengajari anak-anak desa yang kesehariannya turut membantu pekerjaan
orang tuanya berladang ditambah belajar menggunakan Bahasa Indonesia.
Yang saya harapkan pelajaran yang kami berikan kepada anak-anak di
Desa Pancawati dapat berguna sebaik-baiknya, dan mudah-mudahan
mereka menikmati pelajaran tersebut karena kami berusaha agar anakanak dapat bersenang-senang selagi belajar bersama kami.
Waktu ketika saya mengetahui ada seorang anak yang sering
datang ke taman bacaan kelompok kami, karena akrab saya tau namanya
Wildan, dan saya perhatikan pada saat saya mengajari Bahasa Indonesia
di kelas 3, ternyata Wildan masih sulit untuk membaca. Jadi ketika ia
sedang bermain, teman saya yang tau tentang Wildan memanggilnya dan
menyuruhnya untuk belajar membaca bersama saya. Sayang sebenarnya
waktu yang ia lewatkan di SD terbuang pengetahuannya jika ia sendiri
tidak bisa membaca apa yang ditulis oleh gurunya di papan tulis.
Bagaimana bisa ia mengerti pelajaran jika tugas yang diberikan juga tidak
ia pahami. Sepertinya warga di sana walaupun sangat welcome dan baik
tidak terlalu peduli dengan pelajaran di sekolah asal anaknya pintar
123
124
jauh-jauh hari buat nyiapin kue, balon, dan bunganya. Makasih banget
udah bikin satu kenangan manis lagi di KKN.
Ngomongin kenangan manis, sebenarnya banyak sekali moment
yang bisa dinikmati di KKN ini walaupun desanya jauh sekali dari
peradaban yang sinyalnya E terus, atau susah untuk cari pasar dan
jajanan, dinginnya air gunung, jalan jauh yang bebatuan bikin kaki serasa
diterapi dengan ditusuk jarum tumpul, dan murid-murid bandel yang
susah diatur. Moment tersebut juga, ketika kita sehabis rapat dan
kemudian ada yang mulai main gitar terus yang lain ketularan buat
ngiringin serentetan lagu asik mau dari dangdut, pop, jazz, indie, rock,
pokoknya terus lanjut. Kemudian moment kita jalan-jalan melakukan
eksplorasi di desa dan ketemu spot yang luar biasa. Udah deh tinggal
duduk manis ngeliatin pemandangan walaupun baliknya nyasar. Dan
waktu lagi susah dibantuin nyuci piring, dibikinin makanan, dibantuin
ngerjain surat, dibeliin jajanan, dipijetin, ditemenin kemana-mana,
ditungguin tidur dan lainnya. Dan yang terakhir mungkin ketika kita
sekedar jalan dari mana, terus ketemu anak-anak desanya yang kenal kita,
kemudian mereka semua senyum lebar manggil-manggil kakak sambil
nyamperin dan ada yang meluk, minta salim, sama narik-narik tangan.
Baru kali itu saya merasa tersanjung karena tau mereka sesenang itu sama
kami. Yang pasti dek, pengalaman KKN ini saya tidak akan lupakan.
Mungkin pesan saya untuk teman-teman KKN saya adalah tetap
sesemangat, sebawel, seribut, sekoplak, seasik dan seceria kita di KKN,
mudah-mudahan kita bisa kumpul bareng lagi di Desa Pacawati bersama
Pak Johan yang selalu siap membantu dan Pak Nanang bapak RW
terkocak yang pernah saya temui dan kue bolu ketan bu RW yang paling
enak. Untuk ade-ade di Desa Pancawati, pesan kakak adalah walaupun
kalian di desa dan kakak-kakak sudah pergi, kalian bisa untuk menjadi
apapun yang kalian inginkan kalau kalian rajin usaha, rajin belajar dan
ngga pernah give up buat mencapainya. Saya ingin berterima kasih serta
mohon maaf sebesar-besarnya baik buat temen-temen KKN dan warga
desa jika saya punya kesalahan tolong dimaafkan serta seringnya
ngerepotin. Mudah-mudahan pengabdian yang saya berikan bisa berkesan
dihati dan bermanfaat bagi warga.
125
126
karena bisa memberikan sedikit ilmu yang saya miliki untuk mereka
semua. Dan saya berharap ilmu saya akan bermanfaat kelak. Saya senang
karena mereka bisa selalu membuat kami semua tersenyum dengan
kepolosan diri mereka. Saya beserta ke-14 teman saya selalu berusaha
untuk mengajarkan apapun yang bisa berguna untuknya. Dari mulai
belajar ilmu pengetahuan, mengasa kemampuan berbahasa dengan baik,
serta menyalurkan hobinya dibidang seni.
Kesan yang sangat dalam yaitu pada anak-anak bimbingan saya di
taman bacaan. Karena dari hari Senin-Sabtu saya selalu bertemu mereka.
Saya mengarahkan mereka untuk rajin membaca dan mencintai baca.
Mereka juga saya bimbing untuk mencintai kesenian dan budaya.
Ditaman bacaan ini sesekali saya menjelaskan mengenai ilmu
pengetahuan dan alam. Tidak hanya itu saya juga suka mengajarkan
mereka menggambar serta diselingi bernyanyi agar saat membaca dan
mendengarkan tidak membosankan. Hal yang sangat berkesan yaitu
kekompakan kami tim KKN ALLEGRO dengan masyarakat desa saat
melaksanakan acara Hut RI, di sini terlihat betul akan sifat dan prilaku
masyarakat yang sangat merangkul kita. Tidak ada batas antara
pendatang (tim KKN) dengan masyarakat dan pemuda pemudi di sana.
Masyarakat juga mengajak kami semua untuk liwetan bareng. Di sini saya
merasakan betapa dihormatinya kedatangan kami KKN ALLEGRO.
Dan satu hal lagi yang tak akan saya lupakan yaitu saat acara
penutupan KKN ALLEGRO. Kami membuat acara tabliq akbar di
Kampung Pancawati Rw. 13. Pada acara penutupan ini hampir semua
masyarakat ikut serta dari mulai anak-anak, remaja sampai dengan
orangtua. Saya dan ke-14 teman saya juga yang turun langsung dalam
acara ini. Kami membuat hidangan dan berkat sebagai buah tangan warga
pancawati. Di acara penutupan ini kami selaku KKN ALLEGRO dibantu
oleh ibu-ibu pancawati untuk memasak. Dibantu oleh bapak-bapak dan
pemuda untuk mendekorasi dan membuat panggung, serta dibantu oleh
anak-anak untuk mempublikasikan acara penutupan di Kampung
Pancawati Rw. 13.
Kesan saya pribadi untuk KKN ALLEGRO sebenernya sulit untuk
diungkapkan dengan kata-kata, sulit digambarkan dengan tulisan. Semua
yang telah saya lalui dan alami selama satu bulan tinggal di Desa
Pancawati tepatnya di Kampung Pancawati Rw. 13 bersama Ke-14 teman
saya sungguh sangat berkesan. Dari mulai mengenal mereka semua yang
malu-malu satu sama lain sampai akhirnya kita bisa menjadi suatu tim
yang kompak. KKN ALLEGRO merupakan keluarga baru yang saya
127
temui. Suka dan duka bersama, bisa mengenal perbedaan karakter satu
sama lain, serta mampu melatih kedewasaan kita di sini. Kita bersama
berusaha untuk menyatukan visi dan misi kita di antara banyaknya
perbedaan antar individu. Di sini kesetiaan, kekompakan sangat diuji.
Dari mulai salah paham, perbedaan pendapat dan keinginan yang
menjadikan kita dewasa untuk menerima argumentasi satu sama lain.
Suka dan duka yang saya lalui bersama KKN ALLEGRO selalu melekat
dalam fikiran dan hati. Kebahagian, kesedihan yang kita lalui bersama
yang sangat berkesan semoga membuahkan hasil yang menyenangkan dan
membanggakan kelak.
Pesan untuk semua masyarakat tetaplah menjadi orang-orang baik
yang dimuliakan Allah SWT. Tetap kompak dalam memajukan desa serta
menjadikan masyarakat dan anak-anak berguna nantinya untuk nusa dan
bangsa. Untuk seluruh masyarakat terimakasih atas segala sambutan,
bantuan, partisipasi serta konstribusinya terhadap kami selama
melakukan kegiatan KKN di Kampung Pancawati Rw. 13. Semoga apa
yang kita lakukan bersama akan bermanfaat kelak untuk orang banyak.
Saya beserta KKN ALLEGRO mohon maaf yang sebesar- besarnya apabila
dalam pelaksanaan KKN banyak hal-hal yang tidak berkenan dihati
masyarakat sekalian.
Pesan untuk KKN ALLEGRO yaitu tetap kompak dan tetap
rendah hati. Satu bulan ini mengajarkan kita semua untuk saling
menghargai satu sama lain, mendewasakan diri kita menjadi pribadi yang
lebih baik. Bahwa sesungguhnya masih banyak orang lain yang
membutuhkan. Oleh karena itu kita sebagai manusia harus mensyukuri
nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita. Tetap jalin
silatuhrahmi antar anggota dan juga tetap jalin silatuhrami dengan Desa
Pancawati. Selalu ingat akan apa yang telah kita lakukan bersama-sama
sehingga apa yang ingin kita ciptakan bersama keluarga besar Masyarakat
Desa dapat tercapai dengan baik dan bermanfaat. Terimakasih sebesarbesarnya untuk keluarga besar KKN ALLEGRO semoga apa yang telah
kita lakukan di ridhoi oleh Allah SWT. Amin. Dan permohonan maaf yang
sebesar-besarnya untuk masyarakat Desa Pancawati apabila ada
kesalahan yang disengaja maupun tidak.
Manusia diciptakan berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah, tetapi
mengapa masih banyak manusia yang bersifat seperti langit?
Oleh karena itu kita sebagai umat manusia janganlah bersikap
sombong, karena bawasanya kita semua akan kembali ketanah. Masih ada
128
langit di atas langit. Selalu bersyukur atas karunia yan g telah Allah SWT
berikan.
129
cakap semahir keluarga saya yang asli berasal dari Bandung. Namun meski
begitu saya tetap bersemangat dalam berusaha berkomunikasi dengan
masyarakat di desa tersebut.
Kedatangan kami yang begitu disambut dengan antusias oleh
masyarakat yang memang lebih banyak didominasi oleh kaum pria pada
mulanya memberikan perasaan segan, ketakutan sekaligus kebingungan
sendiri terhadap diri saya, mengingat saya sendiri bukanlah orang yang
mudah untuk berbasa-basi apalagi terhadap orang yang umurnya jauh
lebih tua dibandingkan saya. Pribadi saya yang juga pada dasarnya tidak
begitu cepat untuk dapat bergaul serta berinteraksi dengan orang baru
awalnya memberikan kesulitan sendiri terhadap diri saya meski pada
akhirnya keramahan warga desa tersebut berhasil mendekatkan diri saya
dengan warga desa di sana.
Kegiatan kami selama 1 bulan pun saya rasakan cukup
menyenangkan sekaligus menantang bagi diri saya dimana ditengah
berbagai kesibukan yang kami lakukan dalam berusaha membagikan
pengalaman serta pengetahuan yang kami pelajari di desa ini, antusias
para warga serta lingkungan yang cukup baru bagi saya memberikan
suasana kekeluargaan baru tersendiri bagi diri saya. Selain itu kedekatan
saya terhadap anak anak desa yang dapat diakatakan sangat dekat pun
memberikan kesan tersendiri terhadap diri saya dimana hampir setiap
hari saya pun banyak belajar dan menghabiskan waktu dengan anak-anak
di desa tersebut seperi belajar dan mewarnai, kesenian, bermain di kebun,
menemani anak-anak tersebut berenang di kali yang jaraknya sangat jauh
dari tempat tinggal saya hingga berjalan jalan keliling desa dengan selalu
diiringi dengan pelukan dan tarikan lebih dari 18 anak selama bermain
dan berjalan bersama mereka di sana. Meskipun tingkah mereka pada
dasarnya cukup membuat saya kewalahan dan kebingungan tersendiri
dalam menghadapi mereka, namun salah satu yang membuat saya terharu
adalah keantusiasan serta semangat sekaligus kasih sayang yang mereka
berikan terhadap saya yang bahkan hanyalah seorang mahasiswa dan saat
itu belum menjadi apa-apa. Hal ini memberikan perasaan sekaligus
pembelajaran tersendiri bagi diri dan pribadi saya.
Selama kegiatan pengabdian kami berlangsung, saya pun
mendapatkan banyak pelajaran di sini, dimulai dengan hal yang paling
dasar yaitu bagaimana rasanya jauh dari keluarga serta dunia luar
perkotaan selama 1 bulan mengingat akses kami yang cukup sulit dan
terpelosok, bagaimana rasanya hidup dalam berbagai macam keterbatasan
bahkan dalam pemenuhan kebutuhan dasar hidup seperti air maupun
130
131
bagi setiap mahasiswa yang mengabdikan diri sekaligus manfaat bagi desa
tempat para mahasiswa mengabdi.
132
133
134
135
136
Pesan :
Desa Pancawati memiliki banyak potensi alam di dalamnya. Pemerintah
Desa sebaiknya memanfaatkan peluang tersebut untuk kesejahteraan
warga Desa Pancawati, jangan sampai lahan tersebut banyak dikuasai
oleh orang luar daerah yang ingin meraup keuntungan dari apa yang
dimiliki Desa Pancawati.
Masyarakat Desa Pancawati mempunyai antusias yang tinggi dalam
belajar, namun hal itu masih belum terpenuhi karena minimnya fasilitas.
Ini menjadi tantangan untuk kita semua dalam rangka mendapatkan ilmu
dan pengetahuan agar tidak tertinggal dengan masyarakat desa lain.
Kepada seluruh anggota KKN Allegro, mungkin kita tidak akan
sering berjumpa lagi karena sibuk dengan urusan masing-masing. Tapi
semoga tali silaturahmi kita tetap terjaga sampai kapan pun.
137
138
139
140
saya belum pernah melihat pemandangan seperti itu, karena baru kali ini
saya pemandangan seperti itu yang tidak pernah saya temui di Jakarta.
Hari demi hari kami telah lewati bersama, membuat KKN Allegro
menjadi lebih solid dan kompak kami jadi lebih mengenal sifat satu sama
lain. setiap Minggu di Desa Pancawati selalu diadakan pengajian baik itu
ibu ibu ataupun bapak bapak di sana. Kami selalu mengikuti acara
tersebut karena untuk menjalin silaturahmi dan lebih mengenal warga
sekitar. Serta memperkenalkan KKN Allegro kepada warga agar lebih
dekat.
Di sana kami juga membantu pemuda dan ketua RW setempat
untuk mengadakan acara 17 Agustus. Di sana kami membantu pemuda
sekitar agar dapat melangsunkan acara 17-an. Acara tersebut berlangsung
meriah, banyak anak anak, ibu ibu, dan bapak bapak yang mengikuti
acara tersebut.
Dan tidak terasa Minggu terakhir kami KKN di Desa Pancawati,
kami teman teman KKN Allegro mempersipakan untuk acara
penutupan di Desa Pancawati dan dibantu dengan ibu ibu dan warga
sekitar juga. Acaranya sederhana tetapi banyak warga yang datang dalam
acara tersebut. Untuk acara tersebut kami sangat banyak dibantu oleh
bapak RW 13 dan Ibu RW yang bersedia meluangkan waktu dan
tempatnya untuk kami memasak di rumah ibu RW. Para wanita dari
kelompok kami KKN juga membantu untuk memasak makanan di rumah
ibu RW. Cukup melelahkan juga karena kami masak banyak untuk para
warga yang akan datang.
Di Minggu terakhir itu pula telah selesai pembuatan tugu untuk
Desa Pancawati. Tugu tersebut diresmikan oleh kepala desa dan seketaris
desa di sana. Kami juga berpamitan kepada para petinggi desa serta warga
desa dan anaka anak yang selama ini selalu datang untuk belajar di
taman bacaan atau tutoring. Anak anak di sana terlihat sangat sedih
karena kami akan pergi pulang ke Jakarta. Banyak anak anak yang
memberikan kenang kenangan kepada kami dan juga para warga sekitar
yang memberikan banyak pelajaran yang pengalaman yang sangat
berharga untuk kami semua.
Sebelum kami pergi kami juga berpamitan kepada anak anak SD
di sana, mereka memberinkan persembahan lagu untuk kelompok KKN
kami Saya sedih karena harus berpisah dengan anak anak dan warga
sekitar, terutama untuk anak anak yang selama ini saya mengajar di SD
maupun taman bacaan. Selama sebulan sangat tidak terasa di Desa
Pancawati banyak pengalaman dan pembelajran yang saya dapat di sana.
141
Karena dalam sebulan terebut saya merasa sangat nyaman di sana dan
mengabdi di sana membuat saya menjadi lebih mandiri. Dan untuk KKN
Allegro dan teman teman Allegro saya merasa sudah sangat nyaman dan
senang sekali bisa mengabdi bersama sama selama sebulan. Saya sangat
sedih karena berpisah dengan teman teman semua yang nantinya akan
sibuk dengan kuliah masing - masing.
Pesan saya untuk Desa Pancawati, anak anak dan warga adalah
menjaga kebersihan di sana, banyak belajar untuk anak anak, buku yang
kami berikan dibaca dan dirawat dengan baik, dan tetap menjadi anak
anak yang baik. Para warga sekitar juga harus menjaga kebersihan di sana
karena pemandangan di sana sangat indah dan bagus. Saya harap para
masyarakat di sana tidak membuang sampah sembarangan, karena
banyak warga yang kurang mengerti pentingnya menjaga lingkungan
sekitar agar tidak tercemar. Serta untuk teman teman KKN Allegro
tetap kompak dan tetap harus ngumpul bareng karena kita adalah
keluarga.
142
DAFTAR PUSTAKA
Intervensi Sosial diakses pada tanggal 6 Maret 2016 melalui
https://id.wikipedia.org/wiki/Intervensi_sosial
Kotler, Philip dan Kevin Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta:
Erlangga
Laporan Tahunan Desa Pancawati. 2015. Bogor
Nasution, Harun. 2010. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Nugraha, Eva. 2015. Panduan Penyusunan Buku Laporan Hasil KKNPpMM. Jakarta: Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
Pemuda Sebagai Agent of Change diakses pada tanggal 6 Maret 2016
melalui
http://www.scribd.com/doc/281267610/Pemuda-Sebagai-
Agent-of-Change#scribd
Tim Penyusun. 2012. Pedoman Akademik Universitas Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Jakarta: Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan
Tim PPM UIN Jakarta. 2013. Pedoman Pelaksanaan Pengabdian Kepada
Masyarakat Oleh Mahasiswa. Jakarta: Pusat Pengabdian Kepada
Masyarakat UIN Jakarta
Wawancara dengan Hasan Asnawi (Sekretaris Desa Pancawati) Bogor,
Mei 2015
143
144
LAMPIRAN-LAMPIRAN
145
Lampiran I
Autobiografi
sekaligus
Pembimbing
dari
KKN
sebagai
Allegro.
Dosen
Beliau
Tinggi
Negeri
Universitas
(S2)
1.
pendidikan
Sekarang
jenjang
sedang
S1
di
146
berperawakan
berkacamata
minus
tinggi
yang
besar
dan
menjadi
ciri
Octaviani
nur
Asruni,
biasa
pindah
ke
Tambun
147
jurusan Hubungan
Internasional.
Riadin Munawar, lahir pada tanggal
18 April 1994 di kota Tangerang dan
merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Di UIN sendiri Riadin memiliki beberapa
nama
panggilan
akrab
dikalangan
pengalaman
Sulistyoningrum,
biasa
148
dll,
namun
hal
tersebut
Darunnajah
Ulujami
Jakarta
149
Muslimat
Jakarta
melanjutkan
Selatan
setelah
lulus
SD
dan
kemudian
melanjutkan
150
ANNUR
Jatipadang,
melanjutkan
151
anak
pertama
dari
dua
pertama
dari
empat
bersaudara.
Menengah
dan
Atas
Muhammadiyah
pada
jenjang
ditempuh
23.
Sekolah
di
Sekarang
SMA
sedang
152
akhirnya
memutuskan
untuk
anak
pertama
dari
tiga
153
Lampiran II
Dokumen-Dokumen Penting
154
155
156
157