PTK 007 REV 1 2009 Book 3 Pengelolaan Aset KKKS
PTK 007 REV 1 2009 Book 3 Pengelolaan Aset KKKS
(BPMIGAS)
BUKU KETIGA
PEDOMAN PENGELOLAAN ASET
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
DAFTAR ISI
BAB
I.
II.
III.
IV.
V.
ISI
HALAMAN
PENDAHULUAN
1. PENGERTIAN
2. KETENTUAN UMUM
4. RUANG LINGKUP
5. PENGELOMPOKAN ASET
6. REFERENSI
1. UMUM
10
2. STANDARISASI HBM
10
3. KODEFIKASI
11
13
15
1. UMUM
16
2. TUJUAN
16
3. PERENCANAAN
16
PENGELOLAAN ASET
21
1. UMUM
22
2. PENERIMAAN ASET
22
23
24
25
PEMANFAATAN ASET
27
1. UMUM
28
2. SUBTITUSI
28
3. TRANSFER ASET
28
30
30
i
BAB
VI.
ISI
HALAMAN
33
1. UMUM
34
34
35
VII
34
35
37
39
40
9. PENGELOLAAN FISIK
40
41
43
1. UMUM
44
44
3. RUANG LINGKUP
44
45
47
47
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.11. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses kegiatan
produksi dengan kriteria sebagai berikut:
1.11.1. Padat, cair, gas dan partikel;
1.11.2. Tidak tercatat dan tidak mempunyai nilai dalam pembukuan
KKKS; dan
1.11.3. Berbahaya / tidak berbahaya.
1.12. Material Persediaan adalah barang/peralatan yang diadakan untuk
disimpan, dirawat dan dicatat menurut aturan pergudangan sebelum
digunakan untuk kegiatan operasi Kontraktor KKS.
1.13. Material Persediaan Berlebih (exces) adalah sejumlah Material
Persediaan yang telah melampaui batas persediaan maksimum.
1.14. Material Proyek (Project Materials / Program Materials) adalah Material
Persediaan yang diperlukan untuk menunjang suatu proyek dimana
pembebanannya akan diperhitungkan setelah material tersebut
dipergunakan (Placed Into Service-PIS).
1.15. Material Maintenance, Repair & Operation (MRO) adalah Material
Persediaan yang diperlukan untuk menunjang kegiatan pemeliharaan,
perbaikan dan operasi.
1.16. Nilai Buku Material Persediaan adalah nilai material pada suatu waktu
tertentu yang diperoleh berdasarkan metode pencatatan yang dilakukan
secara konsisten oleh Kontraktor KKS (misal: Average Price, First In First
Out-FIFO, Last In First Out-LIFO).
1.17. Nilai Buku HBM adalah nilai HBM pada suatu waktu tertentu yang
diperoleh dari selisih harga perolehan dengan jumlah depresiasi yang
telah dibebankan.
1.18. Nilai Perolehan Aset adalah nilai Aset pada saat Aset diperoleh.
1.19. Pengawas Aset adalah Fungsi Pengelola Aset Kontraktor KKS yang
secara langsung bertanggungjawab mengawasi Aset secara fisik.
1.20. Penghapusan adalah tindakan menghapus Aset dari sistem pencatatan
Aset untuk membebaskan Kontraktor KKS yang bersangkutan dari
tanggung jawab administrasi maupun fisik atas Aset tersebut.
1.21. Pinjam Pakai Aset adalah pemakaian Aset Kontraktor KKS pengguna
awal dalam jangka waktu tertentu oleh Kontraktor KKS pengguna
berikutnya dengan jaminan pengembalian Aset dengan spesifikasi yang
sama.
1.22. Substitusi adalah pemanfaatan Aset dengan spesifikasi yang berbeda
sebagai Aset pengganti sepanjang memiliki fungsi dan tujuan yang sama.
1.23. Suku Cadang (spare parts) adalah Material Persediaan yang merupakan
komponen pengganti dari suatu peralatan yang dapat dikelompokan
sebagai berikut :
1.23.1. Suku Cadang Pakai Habis (Consumable Parts) merupakan suku
cadang yang selalu diperlukan untuk pemakaian rutin karena aus
dan/atau rusak, misalnya: catridge, belt, busi, ban, breakshoe.
1.23.2. Suku Cadang Pengganti (Replacement Parts) merupakan suku
cadang dalam bentuk tunggal ataupun rakitan lengkap yang
disediakan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan reparasi
besar (overhaul), misalnya: torak pompa, camshaft.
1.24. Tinggal Guna (obsolete) adalah kondisi dimana Material Persediaan
sudah melampaui masa guna pakainya (kadaluarsa) atau komponen
utamanya (parent unit) sudah tidak diproduksi lagi oleh pabrikan.
1.25. Transfer Aset adalah pemindahan Aset dari Kontraktor KKS pengguna
awal kepada Kontraktor KKS pengguna berikutnya secara administrasi
dan fisik.
2. KETENTUAN UMUM
2.1. Aset yang dipergunakan Kontraktor KKS merupakan Kekayaan Negara
(KN) dan hanya dipergunakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan
usaha hulu minyak dan gas bumi di wilayah Negara Republik Indonesia.
2.2. Dalam merencanakan kebutuhan Aset, Kontraktor
mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri.
KKS
harus
2.8. Kontraktor KKS wajib membatasi jumlah dan nilai Material Persediaan
yang disediakan berdasarkan metode pengisian Material Persediaan
yang menjamin terpenuhinya prinsip efektif dan efisien.
2.9. Untuk aset tanah, selain mengikuti ketentuan perundang-undangan yang
berlaku, Kontraktor KKS harus mengikuti ketentuan dalam pedoman ini
terkait dengan pencatatan, pemanfaatan dan proses penghapusan.
Persediaan
6. REFERENSI
6.1. Undang Undang Nomor: 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
6.2. Undang Undang Nomor: 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
6.3. Peraturan Pemerintah Nomor: 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara/Daerah.
6.4. Peraturan Pemerintah Nomor: 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha
Hulu Minyak dan Gas Bumi.
6.5. Peraturan Pemerintah Nomor: 42 Tahun 2002 tentang Badan Pelaksana
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
6.6. Peraturan Menteri ESDM Nomor: 037 Tahun 2006 tentang Tatacara
Pengajuan Rencana Impor dan Penyelesaian Barang yang Dipergunakan
untuk Operasi Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
tentang
BAB II
STANDARISASI DAN KODEFIKASI
2. STANDARISASI HBM
2.1. Tujuan Standarisasi
2.1.1. Meningkatkan efisiensi dengan mengurangi jumlah dan ragam
peralatan induk dan material persediaan berdasarkan kesamaan
jenis, fungsi dan spesifikasi.
2.1.2. Memudahkan
pencatatan,
pemeliharaan dan pelaporan.
pemeriksaan,
inventarisasi,
10
3. KODEFIKASI
3.1. Tujuan Kodefikasi
3.1.1. Menyeragamkan penggolongan dan klasifikasi Aset guna
mewujudkan tertib administrasi dan tertib pengelolaan Aset.
3.1.2. Sebagai pedoman dalam memberikan nomor identifikasi Aset.
3.1.3. Sebagai pedoman bagi Kontraktor KKS dalam menyusun
/menyimpan Material Persediaan di lokasi penyimpanan
Kontraktor KKS yang bersangkutan.
3.1.4. Sebagai pedoman pencatatan Aset secara sistematis.
11
3.2.1.2.
3.2.1.3.
3.2.1.4.
3.2.1.5.
3.2.1.6.
Gambar 1
Kodefikasi Material Persediaan BPMIGAS
12
Gambar 2
Kodefikasi HBM BPMIGAS
3.2.4. Kodefikasi HBM bersifat unik, dimana HBM tersebut dapat
bekerja sebagai unit yang berdiri sendiri atau sebagai unit yang
terdiri dari beberapa rangkaian komponen Aset sehingga dapat
bekerja sebagai satu kesatuan.
Masing-masing unit rangkaian komponen Aset harus memiliki
nomor pengenal obyek sendiri.
13
BAB III
PERENCANAAN KEBUTUHAN ASET
15
2. TUJUAN
2.1. Mengoptimalkan pemanfaatan Aset secara efektif dan efisien.
2.2. Mengurangi surplus material.
3. PERENCANAAN
Perencanaan HBM, HBI dan Material Persediaan yang digunakan dalam
mendukung kegiatan operasi hulu minyak dan gas harus mempertimbangkan
Aset yang telah ada, waktu proses penyediaan yang diperlukan, proses
pengadaan yang sedang berjalan serta persediaan pengaman yang ditetapkan.
3.1. Strategi Perencanaan Kebutuhan Aset
Dalam rangka menetapkan strategi perencanaan kebutuhan Aset
Kontraktor KKS harus mengutamakan prinsip-prinsip keekonomian,
efisiensi dan akuntabilitas yang dalam perolehan atau pemanfaatannya
dapat dilakukan dengan cara :
3.1.1. Membeli
Keputusan untuk membeli harus didasarkan pada hasil
perhitungan/kajian keekonomian dan efisiensi bahwa membeli
lebih menguntungkan dari pada membangun sendiri atau
menyewa.
3.1.2. Memperbaiki atau merekondisi
Keputusan memperbaiki atau merekondisi Aset lama atau bekas
pakai harus didasarkan pada hasil perhitungan/kajian dimana
dengan
memperbaiki
atau
merekondisi
akan
lebih
menguntungkan dari pada membeli baru atau membuat sendiri.
16
17
18
BAB IV
PENGELOLAAN ASET
21
2. PENERIMAAN ASET
2.1. Pada dasarnya penerimaan Aset di Kontraktor KKS menjadi tanggung
jawab fungsi yang menangani pergudangan, kecuali untuk Aset tertentu
penerimaannya dilakukan oleh fungsi lain yang diberi wewenang.
22
23
24
format
standar
yang
BAB V
PEMANFAATAN ASET
27
KKS
untuk
2. SUBTITUSI
2.1. Fungsi pergudangan membuat daftar Material Persediaan Subtitusi
untuk digunakan sebagai rujukan pemanfaatan Aset dan dilakukan
pemuktahiran data secara berkala bersama Fungsi Pemakai.
2.2. Dengan pertimbangan faktor teknis dan ekonomis, fungsi pergudangan
harus berperan aktif menawarkan Material Persediaan Subtitusi, apabila
material yang dikehendaki oleh Fungsi Pemakai tidak tersedia di dalam
persediaan.
3. TRANSFER ASET
3.1. Dalam melaksanakan transfer
memperhatikan, antara lain:
Aset,
Kontraktor
KKS
harus
28
3.4. Kontraktor KKS pengguna berikutnya membuat berita acara transfer Aset
dan menandatangani surat jalan yang disampaikan oleh Kontraktor KKS
pengguna awal. Berita acara dan surat jalan tersebut berlaku sebagai
tanda terima transfer Aset.
3.5. Seluruh biaya yang timbul dari proses transfer, termasuk biaya
transportasi, handling cost dan biaya terkait lainnya menjadi beban
Kontraktor KKS pengguna berikutnya.
3.6. Dalam rangka optimalisasi proses transfer, dapat dibuat perjanjian
bersama transfer Aset antara lebih dari 2 (dua) Kontraktor KKS.
Perjanjian tersebut berlaku paling lama 1 (satu) tahun.
3.7. Pembayaran Transfer Aset
Kontraktor KKS pengguna berikutnya memberikan pembayaran tunai atas
Aset yang diterima berdasarkan nilai perolehan atau nilai buku.
Jika Kontraktor KKS pengguna awal merupakan Kontraktor KKS
tahap eksplorasi, maka Kontraktor KKS pengguna berikutnya harus
menyetorkan pembayaran ke rekening yang ditentukan oleh Kementerian
Keuangan.
Jika Kontraktor KKS pengguna awal merupakan Kontraktor KKS tahap
produksi, maka Kontraktor KKS pengguna berikutnya harus menyetorkan
pembayaran ke rekening Kontraktor KKS pengguna awal pada bank
umum nasional dan dibukukan sebagai pengurang biaya operasi
Kontraktor KKS pengguna awal.
29
harus
terlebih
dahulu
dan
30
BAB VI
PENGHAPUSAN DAN/ATAU PELEPASAN ASET
33
34
oleh
seluruh
Kontraktor
4. PELEPASAN
Pelepasan Aset dilakukan sesuai dengan peraturan Menteri Keuangan yang
mengatur mengenai pengelolaan Aset yang berasal dari Kontraktor KKS.
Pelepasan Aset hanya dapat dilakukan dengan tujuan:
4.1. Diserahkan kepada negara
4.2. Dimusnahkan
35
36
6.1.2.2.2.
6.1.2.2.3.
6.1.2.2.4.
6.1.2.2.5.
6.1.2.2.6.
6.1.2.2.7.
6.1.2.2.8.
37
alat
6.2.2.1.9.
6.2.2.1.9.1.
6.2.2.1.9.2.
6.1.3. Kontraktor KKS harus melakukan pemisahan fisik Aset yang akan
diusulkan penghapusannya, termasuk lokasi penyimpanannya.
6.2. Pengajuan dokumen pra penghapusan kepada BPMIGAS
6.2.2. Mengajukan dokumen pra penghapusan yang ditandatangani
pimpinan tertinggi pada fungsi yang menangani pengelolaan
Aset dengan melampirkan:
6.2.2.1. Formulir 1 (satu) tentang Ringkasan Usul Penghapusan
(hanya ditandatangani user, Logistik & Finance).
6.2.2.2. Formulir 2 (dua) tentang Rincian Usul Penghapusan
(detail data material/aset HBM/HBI).
6.2.2.3. Hasil verifikasi awal dan dokumen pendukung.
6.2.3. BPMIGAS melakukan penelitian dan pemeriksaan dokumen
pendukung serta melakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan
kesesuaian dan kondisi Aset bersama-sama Kontraktor KKS.
6.3. Kontraktor KKS mengajukan usulan penghapusan dan/atau pelepasan
Aset dengan melampirkan:
6.3.1. Surat pengantar yang ditandatangani pimpinan tertinggi pada
fungsi yang menangani pengelolaan Aset.
6.3.2. Formulir 1 (satu) yang ditandatangani Pimpinan Tertinggi dan
fungsi terkait.
6.3.3. Formulir 2 (dua) berupa detail Aset.
6.3.4. Dokumen cek fisik Kontraktor KKS dan BPMIGAS.
6.3.5. Dokumen pendukung
dihapuskan.
lainnya
terkait
dengan
Aset
akan
38
untuk
HBM
Aset
termasuk
pencatatan
39
8.1. Pembelian balik hanya dapat dilakukan terhadap Aset yang sudah tidak
dapat dimanfaatkan lagi di lingkungan Kontraktor KKS dengan
persetujuan BPMIGAS.
8.2. Dalam melaksanakan Pembelian Balik, Kontraktor KKS harus
menyampaikan ARS yang dilengkapi dokumen pendukung, antara lain:
dokumen perolehan (PO / Invoice / Average Price), justifikasi kajian
secara teknis dan ekonomis yang telah disepakati fungsi di BPMIGAS,
penawaran/permintaan dari penyedia barang/vendor/pabrikan.
8.3. Hasil dari Pembelian Balik disetorkan ke rekening kas umum negara.
8.4. Kontraktor KKS harus melaporkan realisasi pelaksanaan beli balik dan
melakukan pemutahiran data terkait di BPMIGAS.
9. PENGELOLAAN FISIK
Sejak usul penghapusan dan/atau pelepasan Kontraktor KKS diteruskan
BPMIGAS kepada Departemen ESDM hingga pelaksanaan penghapusan
catatan Aset oleh BPMIGAS, Aset dimaksud tetap berada dan menjadi
tanggung jawab Kontraktor KKS yang bersangkutan dengan ketentuan sebagai
berikut:
9.1. Aset yang rusak dan tidak dapat dimanfaatkan lagi, diserahkan ke Fungsi
Logistik / Manajemen Aset untuk disimpan di tempat yang telah
ditentukan dengan memperhatikan katagori Aset.
9.2. Aset dengan pertimbangan tertentu tidak bisa dipindahkan, maka
tanggung jawab pengelolaan fisiknya tetap pada pengawas Aset tersebut.
9.3. Tidak dibenarkan terjadi pengeluaran biaya untuk perawatan/
pemeliharaan, kecuali untuk biaya penyimpanan dan pengamanan.
9.4. Khusus untuk kapal dan bahan peledak, masih diperbolehkan timbul
biaya perpanjangan izin, biaya pengamanan dan pemeliharaan minimum
sesuai ketentuan Pemerintah yang berlaku.
40
41
BAB VII
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN ASET
43
3. RUANG LINGKUP
Pengendalian dan pengawasan Aset Kontraktor KKS terkait dengan
perencanaan, pengelolaan, pemanfaatan sampai dengan proses penghapusan.
44
45
internal
46
47
LAMPIRAN
ii
iii
NO
Kode Material
KKKS
1
Full Desc.
2
Quantity
3
Satuan
4
Movement
Harga
Satuan
US$
Total Nilai
Persediaan
US$
Lokasi
6=3x5
Kondisi
8
10
11
12
Received
US$
Quantity
13
14
US$
15
Klasifikasi Material
Issued
Quantity
16
MRO
Project
17
18
1
2
3
4
5
dst
Nama Jelas
Keterangan :
1 adalah Kode Material KKKS adalah kode material yang secara konsisten digunakan untuk mengidentifikasikan suatu material
2 adalah Full desc. Merupakan deskripsi teknis terkait dengan material
3 adalah Quantity adalah jumlah material persediaan berdasarkan closing bulan berjalan
4 adalah Satuan adalah satuan pengukuran dari material bersangkutan
5 adalah Harga Satuan adalah harga dari material yang bersangkutan berdasarkan PO/Average (dlm US$)
6 adalah Total Nilai Persediaan adalah perkalian dari C dan E (dalam US$)
7 adalah Lokasi adalah posisi penyimpanan material persedian yang medeskripsikan nama wilayah dan lokasi penyimpanan (bin / yard)
8 adalah Kondisi Aset Baru dan baik
9 adalah Kondisi Aset Baru, diperbaiki
10 adalah Kondisi Aset Rusak, diperbaiki
11 adalah Kondisi Aset Salvaged
12 adalah Kondisi Aset Scrap
13 adalah Received adalah penambahan quantity material disebabkan oleh pembelian, transfer dan pengembalian (dalam US$)
14 adalah Received adalah penambahan quantity material disebabkan oleh pembelian, transfer dan pengembalian (dalam quantity)
15 adalah Issued adalah pengurangan quantity material disebabkan pemakaian, transfer dan penghapusan (dalam US$)
16 adalah Issued adalah pengurangan quantity material disebabkan pemakaian, transfer dan penghapusan (dalam Quantity)
17 adalah MRO adalah klasifikasi material persediaan yang diperlukan untuk menunjang kegiatan pemeliharaan, perbaikan dan operasi.
18 adalah Project adalah klasifikasi material persediaan yang diperlukan untuk menunjang suatu proyek
iv
NO
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
FREKUENSI PEMAKAIAN
US$
KLASIFIKASI MATERIAL
1
DRILLING AND PRODUCTION
PLANT AND MACHINERY
TRANSPORTATION
MACHINERY ACCESSORIES AND INSTRUMENTS
BUILDINGS, TANKS AND SHOP EQUIPMENT
ELECTRICAL
TUBULAR GOODS, VALVES and FITTINGS
BUILDING MATERIAL, METALS AND HARDWARE
TOOLS AND PACKING
PAINTS, OILS, CHEMICALS and LABORATORY
MEDICAL
HOUSEHOLD, OFFICE and SAFETY
TOTAL
FAST MOVING
2
SLOW MOVING
3
TOTAL
US$
6=2+3+4+5
Nama Jelas
Keterangan :
1 adalah klasifikasi material berdasarkan kodefikasi BPMIGAS
2 adalah klasifikasi material yang pemakaian / pengeluarannya dalam 1 (satu) tahun minimum 2 (dua) kali pada bulan yang berlainan
3 adalah klasifikasi material yang pemakaian / pengeluarannya dalam 1 (satu) tahun maksimal 1 (satu) kali
4 adalah klasifikasi material yang selama 2 (dua) sampai dengan 5 (lima) tahun tidak ada pemakaian / pengeluaran
5 adalah klasifikasi material selama lebih dari 5 (lima) tahun tidak ada pemakaian / pengeluaran
6 adalah total nilai (dalam US$) untuk masing-masing klasifikasi material
NO
Kode Material
KKKS
Full Desc.
Quantity
Satuan
Harga
Satuan
US$
5
Total Nilai
Persediaan
US$
6=3x5
Lokasi
7
1
2
3
4
5
dst
TOTAL
Nama Jelas
Keterangan :
1 adalah kodefikasi material Kontraktor KKS
2 adalah deskripsi lengkap dari material persedian
3 adalah Quantity adalah jumlah material persediaan berdasarkan closing bulan berjalan
4 adalah Satuan adalah satuan pengukuran dari material bersangkutan
5 adalah Harga Satuan adalah harga dari material yang bersangkutan berdasarkan PO/Average (dlm US$)
6 adalah Total Nilai Persediaan adalah perkalian dari C dan E (dalam US$)
7 adalah Lokasi adalah posisi penyimpanan material persedian yang medeskripsikan nama wilayah dan lokasi penyimpanan (bin / yard)
vi
US$
NO
DESKRIPSI
PREVIOUS YEAR
(1)
(2)
(3)
10
11
12
New
(4)
ADDITIONAL
Return
Transfer
(5)
(6)
Total
(7)
Keterangan:
(3) Previous Year , saldo tahun sebelumnya.
Current Year Additional Penambahan selama tahun berjalan
(4) New adalah penambahan selama tahun berjalan yang diperoleh dari kegiatan pengadaan baru (new purchase)
(5) Return adalah pengembalian barang/material kembali ke gudang yang sebelumnya telah di isued dari gudang.
(6) Transfer adalah penambahan material persediaan yang diperoleh dari kegiatan transfer antar KKKS
(7) Total adalah penjumlahan Current Year Additional (4)+(5)+(6)=(7)
Reduction Pengurangan atau penggunaan selama tahun berjalan
(8) Usage adalah jumlah material yang digunakan/dikeluarkan dari gudang untuk kegiatan operasional
(9) Transfer adalah pengeluaran/pengurangan material persediaan yang akibat kegiatan transfer antar KKKS
(10) Write off adalah pengurangan material persediaan yang telah mendapat persetujuan dihapusbukukan
(11) Total adalah penjumlahan Current Year Reduction (8)+(9)+(10)=(11)
(12) Year to Date adalah saldo pada akhir tahun berjalan (3)+(7)-(11) = (12)
vii
Usage
(8)
REDUCTION
Transfer Write off
(9)
(10)
Total
(11)
YEAR
TO
(12)
I. Jumlah dan nilai aset sampai dengan Quarter (since inception s.d. quarter berjalan)
1. Jumlah aset
2. Nilai perolehan aset
3. Nilai akumulasi penyusutan
=
=
=
item
US$
US$
=
=
=
item
US$
US$
=
=
=
=
=
=
=
2. Pengurangan aset
2.1. Jumlah aset berkurang
2.2. Pengurangan atas Nilai Perolehan Aset
2.3. Nilai Penyusutan Pengurangan penyusutan
=
=
=
=
=
=
=
=
item
US$
item
US$
US$
item
US$
Report 14
Harmoni III
Report 14
Harmoni III
viii
Kertas Kerja
Pergerakan Nilai Akuisisi Aset per 31 Desember Tahun X -1, X-n (dan tahun-tahun sebelumnya)
Untuk Periode Pelaporan per 31 Desember Tahun X
Movement / Difference
Beginning Balance
No
Asset No.
Description
Merk
No. Seri
Tipe
Asset Category
Dollar cost
Addition
Acquition
12
Ending Balance
Deduction
Dollar Cost
Correction
Disposal
Correction
13
14
15
Notes / Justifiication
17
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
GRAND TOTAL
Keterangan:
1. Export semua file dari sistem pencatatan aset ke dalam excel baik pelaporan tahun berjalan dan pelaporan tahun lalu.
2. Data di Kolom 2 s/d 11 didapat dari hasil poin 1 yang dilaporkan ke BPMIGAS pada untuk pelaporan tanggal 31 Desember Tahun berlalu
3.
Kolom 10 dan 11 merupakan nilai Akuisisi dan Akumulasi Depresiasi cut off 31 Desember tahun lalu yang berasal / diambil dari data aset yang terlapor di tahun
lalu
4.
Jika ada penambahan Aset baru di tahun 2008, akan tetapi disebabkan oleh Akuisisi/PIS di tahun 2007 dan sebelumnya, maka bisa ditambahkan line baru dan
mengisi mulai di kolom 2 s/d 11, dan kolom 12.
5. Jika ada koreksi penambahan biaya terhadap aset tertentu di tahun 2008, silahkan mengisi mulai di kolom 2 s/d 11, dan kolom 13.
Jika ada pengurangan Aset baru di tahun 2008 yang disebabkan oleh pengurangan nilai Akuisisi/PIS di tahun 2007 dan sebelumnya, silahkan
ditambahkan line baru dan mengisi mulai di kolom 2 s/d 11, dan kolom 14.
7. Jika ada koreksi pengurang biaya terhadap aset tertentu di tahun 2008, silahkan mengisi mulai di kolom 2 s/d 11, dan kolom 15.
8 Untuk sementara yang akan kami monitoring adalah Nilai Dollar Akuisisi saja.
Kolom 16 merupakan jumlah antara nilai pada kolom 10 dengan salah satu kolom di antara kolom 12, 13, 14 dan 15. Kolom ini menggambarkan penyebab dan
9
besaran mutasi nilai akuisisi suatu aset
6.
Kolom 17 diisi dengan Keterangan atas Alasan/Penyebab Koreksi sesuai dengan Dokumen Pendukung yang ada. Misalnya : AJE Audit, Penyesuaian akibat
10 Rekonsiliasi dengan Report 14, Koreksi pembebanan, AFE Close Out, dll dengan menuliskan GL No / No Dokumen Revisi atas Pembukuan Aset ataupun Journal
voucher/ Nota Memorial No yang digunakan masing-masing KKKS.
Demikian disampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
ix
n+1
oil
common
gas
n+2
oil
common
gas
n+3
oil
common
gas
n+4
oil
common
gas
n+xx
oil
common
COMMON
GRAND TOTAL
OIL
GAS
gas
Keterangan :
1. Atas perbedaan yang timbul dalam kolom Grand Total harus dijelaskan terdiri dari perbedaan atas no Harmoni mana sajakah yang menimbulkan perbedaan tersebut disertai dengan penjelasan penyebab perbedaan tersebut
2. Inception Year adalah tahun dimana Aset pertama kali dicatat dalam KKKS bersangkutan.
E= Drilling Production
F= Production Facilities
G= Furniture & Office Equipment
H= Buses
I= Aircraft
J= Contruction Equipment
K= Heavy Trucks & Trailers
L= Light Trucks & Tracktor Units
M= Automobiles
xi
n+1
oil
common
gas
n+2
oil
common
gas
n+3
oil
common
gas
n+4
oil
common
gas
n+xx
oil
common
gas
COMMON
GRAND TOTAL
OIL
GAS
xii
I. Jumlah dan nilai aset sampai dengan Quarter (since inception s.d. quarter berjalan)
1. Jumlah aset
2. Nilai perolehan aset
=
=
item
US$
=
=
item
US$
item
=
=
xiii
US$
=
=
=
=
=
=
item
US$
item
=
=
=
=
=
US$
Deskripsi Aset
Merk
Type
Nomor Seri
Harga Perolehan Rp Harga Perolehan US$ Tanggal Akuisisi Aset (PIS) User Dept User/Holder Person Lokasi No. AFE No. PO Keterangan
xiv
BPMIGAS
DAFTAR INVENTARISASI TANAH
Kontraktor: .
No
Nomor SINT A
Lokasi
Capital atau
Noncapital
Luas ( M2 )
Harga Perolehan
Data
Status
Dasar
Tanah
Tanah
Perolehan
( Rupiah )
7
Pembukuan
10
Peruntukan
Kondisi
Keterangan/
11
Sekarang
12
Permasalahan
13
Tahun 19xx
1
2
dst
Tahun 19x1
1
2
dst
Tahun 19x2
1
2
dst
Tahun 2009
1
2
dst
Untuk aset tanah yang telah dibukukan atau dicatatkan nilai perolehannya melalui project atau aset di Harmoni III, harus mengisi kolom 4 dan 5, agar secara sistem dapat
dilakukan pemisahan pembebanan biaya aset tanah, sehingga pada akhirnya tidak terjadi duplikasi pencatatan (double accounting).
Petunjuk Pengisian Kolom:
1 Cukup Jelas
2 Nomor berdasarkan pencatatan dalam Sistem Informasi Tanah (SINTA)
3 Lokasi tanah, alamat lengkap nama Desa/Kelurahan, dan nama Kabupaten.
4 Isi huruf C jika tanah dikapitalisasi dan NC jika tanah tersebut tidak dikapitalisasi
5 Nomor Harmoni III, jika tanah di kapitalisasi, diisi dengan nomer Harmoni III aset utamanya (misal: bangunan,pipa,warehouse,yard,dll)
6 Luas Tanah berdasarkan persil dan sertifikat
7 Total nilai perolehan, jika kolom lima terisi (ada hubungannya dengan Harmoni III), maka yang diisi hanyalah porsi nominal nilai perolehan aset tanah saja
8 Dokumen perolehan (seritikat, surat pelepasan hak, ARS, AFE)
9 Status tanah: Sertifikat Hak Milik, Serttifikat Hak Guna, Akta Jual Beli, Girik
10 Nomor dokumen yang tertera dalam kolom 8
11 Peruntukkan tanah: bangunan perkantoran, bangunan tempat tinggal, bangunan gudang, penyimpanan terbuka, sumur, bandara, pelabuhan / dermaga, fasilitas produksi, ROW.
12 digunakan, tidak digunakan
13 Terjaga, Sengketa, diduduki, dikuasai pihak ketiga,
xv
I.
:
:
Tanah
Bangunan
Harta Benda Modal (HBM)
Harta Benda Inventaris (HBI)
Material Persediaan
Material Sisa Proyek
Lokasi Penyimpanan
Asal Perolehan
Harga Perolehan
: Rp.
: USD $
Nilai Buku
: Rp.
: USD $
: s/d .
( Detail pada Lampiran)
Tahun Perolehan
II. Bahwa harta kekayaan tersebut di atas telah diteliti secara fisik dan dilaksanakan evaluasi secara teknis dan ekonomis
Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi dimaksud maka diusulkan :
Untuk dihapuskan, karena :
Diserahkan ke Negara
Ekonomis diperbaiki
Dimusnahkan
Hilang/Musnah/Susut alami/Kahar
Tidak bermanfaat
Parent Unit Tidak ada
Tinggal Guna/Turun Mutu
Selisih Persediaan
Dead Stock
Peraturan atau kepentingan Pemerintah
III. DATA INISIATOR
Nama
:
No. Pegawai
:
Jabatan
:
User/fungsi Pengguna
Pengawas Aset
Nama
No. Pegawai
Jabatan
:
:
:
NAMA
NO. PEGAWAI
JABATAN
TANDA TANGAN
Dimusnahkan
(Fungsi Pengguna)
(Fungsi SCM/Logistik)
(Fungsi Finance)
(Fungsi Terkait)
Catatan : Khusus untuk aset hilang harus didukung dengan Berita Acara yang ditanda tangani oleh Security dan laporan ke Kepolisian
V. Harta Kekayaan yang diusul hapus :
Belum Cost Recovery
Pimpinan Fungsi Finance
Sudah Cost Recovery
Sisa Nilai Buku
(..)
VI. PENANGGUNG JAWAB HARTA KEKAYAAN/PIMPINAN TERTINGGI
Nama
No. Pegawai
Jabatan
:
:
:
(..)
KETERANGAN
Data diisi dengan lengkap
Harga Perolehan dan Nilai Buku harus dilengkapi dengan nilai satuan Rupiah
Formulir ini dapat dipakai untuk beberapa item harta kekayaan yang sejenis dan mempunyai usul hapus serta tujuan pelepasan yang sama.
xvi
DESKRIPSI
3
Pe rkiraan
Be rat
(Ton)
6
Baru /
Use d
KATAGORI
Cost
Re cov e ry
Thn
Pe role han
10
Harga Be li
US $
11
Rp
12
Harga Buku
US $
13
Rp
14
Alasan
Pe nghapusan
15
Tujuan
Pe le pasan
16
TOTAL NILAI
Pejabat Berwenang
KKKS :
(.)
Tata cara Pengisisan :
1. Data material dan aset yang dimasukkan sesuai data WOP yang telah disetujui BPMIGAS untuk diteruskan ke Departemen.
2. Tiap FUPP/WOP dibuat dalam form terpisah dan form harus diisi lengkap per line item.
3. Kolom nomor 6 (kondisi) :
xvii
KKKS :
Keterangan Pemeriksaan
(BPMIGAS)
Deskripsi
Tahun
Perolehan
Lokasi
Jumlah
Satuan
Ada
Tidak
Ditemukan
Baik
Rusak
Tanggal Pemeriksaan
Fungsi Finance KKKS
(Tanda Tangan)
(Tanda Tangan)
(Tanda Tangan)
Nama Pemeriksa
Jabatan Pemeriksa
Nama Pemeriksa
Jabatan Pemeriksa
Nama Pemeriksa
Jabatan Pemeriksa
xviii
Perkiraan
Berat
(ton)
Dilanjutkan
Tidak
dilanjutkan
Kodefikasi
1
I
1
2
3
Deskripsi Bahan
Peledak
2
Shape Charge
Unit
Satuan
Seismik
Well Service
Pemasukan
Lokasi
Gudang
Penyimpanan
Impor Luar
Negeri
Jumlah (4+5+7+8)
Alih
Guna/Transfer Seismik
dari KKKS Lain
8
Pengeluaran
Well
Service
Pemanfaatan
Operasi
Alih
Guna/Transfer
ke KKKS Lain
Dimusnahkan
Re-Ekspor
Seismik
Well
Service
SI Polisi
Masa Berlaku
SI
10
11
12
13
14
14
15
16
17
Well
Service
Pemanfaatan
Operasi
Alih
Guna/Transfer
ke KKKS Lain
Dimusnahkan
Re-Ekspor
10
11
12
13
EA
S U B T O T A L (I)
II
1
2
3
Detonator
EA
S U B T O T A L (II)
III
1
2
3
S U B T O T A L (III)
B. Status HANDAK : BUKAN MILIK KKKS (Kontrak Konsinyasi atau Jasa Terintegrasi)
Persediaan Awal Bulan
No.
Kodefikasi
1
I
1
2
3
Deskripsi Bahan
Peledak
2
Shape Charge
Unit
Satuan
Seismik
Well Service
Gudang
Penyimpanan
Pemasukan
Impor Luar
Negeri
7
Jumlah (4+5+7+8)
Alih
Guna/Transfer Seismik
dari KKKS Lain
8
Pengeluaran
Well
Service
SI Polisi
Masa Berlaku
SI
14
15
16
17
EA
S U B T O T A L (I)
II
1
2
3
Detonator
EA
S U B T O T A L (II)
III
1
2
3
S U B T O T A L (III)
I
II
III
T O TA L
Shape Charge
Detonator
Blasting Cord(A+B)
Prima Cord
(A+B)
(A+B)
EA
EA
FT
SCM Manager/Logistik
Pimpinan KKKS
()
(..)
(..)
xix