Anda di halaman 1dari 5

Gambar 4.

1 Alat Reproduksi Jantan


Sistem reproduksi ternak jantan terdiri atas sepasang testis atau yang disebut gonad, buah
zakar atau kelenjar kelamin utama (alat reproduksi primer), saluran reproduksi yang terdiri atas
epididymis, vas deferens, ampula dan urethra. Saluran ini dilengkapi dengan kelenjar aksesoris
atau kelenjar tambahan dimana kelenjar ini berfungsi untuk mengencerkan sperma (alat
reproduksi sekunder), alat kelamin bagian luar, yang terdiri atas penis yang dibungkus oleh
preputium dan scrotum serta kelenjar-kelenjar tambahan.
Testes adalah suatu organ yang aktif sebagai alat reproduksi primer dan menghasilkan
sejumlah besar spermatozoa setiap harinya. Testes sebagai organ kelamin primer mempunyai dua
fungsi yaitu menghasilkan spermatozoa atau sel kelamin jantan dan mensekresikan hormon
kelamin jantan yaitu testosteron. Testes terletak pada daerah prepubis terbungkus dalam kantong
scrotum dan digantung oleh funiculus spermaticus yang mengandung unsur-unsur yang terbawa
oleh testes dalam perpindahannya dari cavum abdominalis melalui canalis ke dalam scrotum.
Vas deferens merupakan sebuah saluran dengan satu ujung berawal dari bagian ujung
distal dari cauda epididymis. Bagian vas deferens yang membesar dekat dengan urethra, di sebut
ampulla. Vas deferens mempunyai otot daging licin yang tebal pada dindingnya dan mempunyai
fungsi tunggal yaitu sebagai sarana transportasi spermatozoa. Spermatozoa dikumpulkan dalam
ampulla selama ejakulasi, sebelum dikeluarkan ke dalam urethra.
Urethra merupakan sebuah saluran tunggal yang membentang dari persambungan dengan
ampulla sampai ke pangkal penis. Fungsi urethra adalah sebagai saluran kencing dan semen.

Pada sapi dan domba selama ejakulasi terjadi percampuran yang kompleks antara spermatozoa
yang padat asal vas deferens dan epididymis dengan cairan sekresi dari kelenjar-kelenjar
tambahan dalam urethra yang berada di daerah pelvis menjadi semen.
Penis merupakan organ kopulasi pada ternak jantan, membentang dari titik urethra keluar
dari ruang pelvis di bagian dorsal sampai dengan pada orificium urethra eksternal pada ujung
bebas dari penis. Pada sapi, domba, kambing, dan babi penis mempunyai bagian yang berbentuk
seperti huruf S (sigmoid flexure) sehingga penis dapat ditarik dan berada total dalam tubuh.
Kata prepuce atau preputeum mempunyai arti sama dengan sarung adalah ivaginato dari
kulit yang membungkus secara sempurna pada ujung bebas dari penis. Perkembangan embrionik
dari organ ini sama dengan perkembangan dari organ labia minora pada ternak betina. Prepuce
dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian prepenile, lipatan luar dan bagian penile, lipatan
dalam. Sekitar lubang prepuse ditumbuhi oleh rambut panjang dan kasar.
Scrotum adalah sebuah kantung dengan dua lobus pembungkus testes, terletak di daerah
inguinalis, pada kebanyakan ternak yaitu terletak di antara dua paha kaki belakang. Tersusun atas
lapisan luar kulit yang tebal yang mempunyai banyak kelenjar keringat dan kelenjar sebaceae,
dilapisi selapis otot yang licin, tunica dartos yang bercampur dengan tenunan ikat.. Kantong
skrotum terdiri dari beberapa lapisan. Fungsi scrotum adalah melindungi testis dari gangguan
luar, berupa pukulan, panas, dingin, dan gangguan-gangguan mekanis lainnya, fungsi terpenting
adalah memcegah menurunnya suhu testis sampai beberapa derajat di bawah suhu tubuh
sehingga memungkinkan terjadinya proses spermatogenesis secara sempurna.
Epididimis merupakan saluran eksternal pertama yang keluar dari testes di bagian apeks
testis menurun longitudinal pada permukaan testes, dikurung oleh tunica vaginalis dan testis.
Epididymis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu, caput (kepala), corpus (badan), dan cauda (ekor)
epididymis. Caput epididymis, nampak pipih di bagian apeks testis, terdapat 12-15 buah saluran
kecil, vasa efferentia yang menuyatu menjadi satu saluran.
Kelenjar kelenjar tambahan (accessory glands) berada di sepanjang bagian uretra yang
terletak di daerah pelvis, mempunyai saluran saluran yang mengeluarkan sekresi sekresinya
kedalam uretra. Kelenjar vesicular Kelenjar ini di sebut juga sebagai kelenjar seminal vesicles,
merupakan sepasang kelenjar yang mempunyai lobuler, mudah dikenali karena mirip segerombol

anggur, berbonggol bonggol. Pada sapi, kelenjar vesicular memberikan sekresinya lebih dari
separuh volume total dari semem dan pada jenis jenis ternak lainnya rupanya juga sama
sebagai mana pada sapi. Kelenjar prostate merupakan kelenjar tunggal yang terletak mengelilingi
dan sepanjang uretra tepat di bagian posterior dari lubang ekskretoris kelenjar vesicular. Badan
kelenjar prostate jelas dapat dilihat pada ternak yang dewasa, pada sapi dan kuda dapat diraba
melalui palpasi parectal. Pada domba, seluruh prostatenya mengelilingi otot daging uretra.
Kelenjar bulborethal terdiri sepasang kelenjar yang terletak sepanjang uretra, dekat dengan titik
keluarnya uretra dari ruang pelvis. Kelenjar ini mempunyai ukuran dan bentuk seperti bulatan
yang berdaging dan berkulit keras.

Gambar 4.2 Alat Reproduksi Betina


Organ reproduksi betina, organ reproduksi primer, ovaria, menghasilkan ovarium dan
hormon-hormon kelamin betina. Organ-organ sekunder atau saluran reproduksi terdiri dari tuba
fallopi (oviduct), uterus, cervix, vagina dan vulva. (Dellman, 1992).Secara anatomik alat
reproduksi betina terdiri dari gonad atau ovarium, saluran-saluran reproduksi, dan alat kelamin
luar (Partodiharjo,1992).
Ovarium pada sapi berbentuk bulat telur. Ukurannya relatif kecil dibanding dengan besar
tubuhnya. Ukurannya adalah panjang 2 sampai 3 cm, lebar 1 sampai 2 cm, tebal 1 sampai 2 cm,
dan beratnya berkisar antara 15 sampai 19 gram. Ovarium digantung oleh alat penggantung
mesovarium dan ligamentum utero ovarika (Hardjopranjoto, 1995). Ovarium tertinggal di
dalam cavum abdominalis. Ovarium mempunyai dua fungsi, sebagai organ eksokrin yang

menghasilkan sel telur atau ovum dan sebagai organ endokrin yang mensekresikan hormon
kelamin betina estrogen dan progesterone (Santoso, 2009).
Oviduct merupakan bagian yang berperan penting dalam peristiwa kopulasi saat proses
reproduksi. Oviduct terdapat sepasang (kiri dan kanan) dan merupakan saluran kecil berkelokkelok membentang dari depan ovarium berlanjut ke tanduk uterus. Oviduct sendiri terdiri dari
tiga bagian yaitu infundibulum, ampula, dan isthmus. Pada masing-masing bagian memiliki
keunikan tersendiri, seperti misalnya bagian infundibulum, bagian ujung infundibulum terdapat
jumbai-jumbai yang disebut fimbria. Bagian isthmus dengan ampuladibatasi oleh suatu ampulari
ismic junction yang berperan dalam pembuahan, sedangkan batas antara isthmus dengan uterus
adalah uteri tubal junction.(Hafez, 1993)
Ampula bagian cauda merupakan tempat terjadinya pembuahan. Dalam ampulaaktivitas
silia merupakan kekuatan utama untuk menggerakkan ovum kearah isthmus, tetapi pada
beberapa spesies kontraksi otot juga berperan. Meskipun spermatozoa berkembang dalam
saluran reproduksi jantan, kemampuan membuahi pada hewan piaraan hanya dapat dicapai
setelah kapasitasi dalam tuba uterina (Dellman dan Brown, 1992). Pembuahan yaitu persatuan
antara sel telur dan sperma, terjadi disepertiga bagian atas dari oviduct (Blakely dan Bade, 1991).
Uterus merupakan bagian saluran alat kelamin betina yang berbentuk buluh, berurat
daging licin, untuk menerima ova yang telah dibuahi atau embrio dari tuba falopii
(Hardjopranjoto, 1995). Uterus merupakan tempat implantasi konseptus (zigot yang telah
berkembang menjadi embrio) (Dellman dan Brown, 1992). Fungsi uterus adalah sebagai
jalannya sperma pada saat kopulasi dan motilitas (pergerakan) sperma ke tuba falopii dibantu
dengan kerja yang sifatnya kontraktil. Uterus juga berperan besra dalam mendorong fetus serta
membrannya pada saat kelahiran (Hunter, 1995).
Panjang corpus uteri berkisar antara 2 sampai 4 cm, sedangkan panjang cornua
uteriberkisar 35 sampai 40 cm (Frandson, 1992). Dinding uterus terdiri dari tiga lapis yaitu
1)endometrium, 2) tunica muscularis atau miometrium, 3) tunica serosa atau perimetrium. Pada
ruminansia, terdapat endometrim dengan penebalan terbatas, disebut karankula. Karankula ini
banyak mengandung fibroblast dan vasikularisasinya ekstensif (Dellman dan Brown,
1992).Karankula adalah tonjolan-tonjolan yang menyerupai bentuk cendawan dari permukaan
dalam uterus ruminansia yang merupakan tempat perlekatan membran fetus (Frandson, 1992).

Miometrium merupakan lapisan di bawah endometrium, terdiri dari urat daging licin
melingkar (sirkuler) kuat disebelah dalam dan yang memanjang (longitudinal) disebelah luar.
Antara endometrium dan miometrium ada lapisan vascular, yang banyak ditemukan pembuluh
darah kapiler. Lapisan perimetrium atau lapisan serosa adalah lapisan terluar dari dinding uterus
(Hardjopranjoto, 1995).
Serviks merupakan

suatu

struktur

yang

mempunyai sfingter

(sphincter) yang

memisahkan rongga uterin dengan rongga vagina. Fungsi pokok serviks adalah untuk menutup
uterus

guna

melindungi

masuknya

invasi

bakteri

maupun

masuknya

bahan-bahan

asing.Sfingter itu tetap dalam keadaan tertutup kecuali pada saat kelahiran (Hardjopranjoto,
1995)
Selama birahi dan kopulasi, serviks berperan sebagai jalan masuknya sperma. Jika
kemudian terjadi kebuntingan, saluran uterin itu tetutup dengan sempurna guna melindungi fetus.
Beberapa saat sebelum kelahiran, pintu itu mulai terbuka, serviks mengembang, hingga fetus dan
membran dapat melaluinya pada saat kelahiran (Hardjopranjoto, 1995).
Vagina adalah bagian saluran peranakan yang terletak di dalam pelvis di antara uterus
(arah kranial) dan vulva (kaudal). Vagina juga berperan sebagai selaput yang menerima penis
dari hewan jantan pada saat kopulasi (Frandson, 1992). Vagina merupakan buluh berotot yang
menjulur dari serviks sampai vestibulum (Dellman dan Brown, 1992).
Organ reproduksi bagian luar hewan betina terdiri atas vulva dan klistoris. Vulva terdiri
dari atas Labia mayora dan labia minora. Labia mayora berwarna hitam dan tertutupi oleh
rambut. Labia mayora merupakan bagian terluar dari vulva. Sedangkan bagian dalam vulva yang
tidak terdapat rambut yaitu labia minora. (Bearden and Fuquay, 1997).
Alat reproduksi bagian luar terdapat banyak ujung syaraf perasa. Syaraf perasa
memegang peranan penting pada waktu kopulasi. Klitoris terdiri dari korpora kavernosa
klitoridis yang bersifat erektil, glans klitoridis yang rudimenter dan praeputium klitoridis.
(Dellmann, 1992)

Anda mungkin juga menyukai