Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BOTANI

MORFOLOGI DAN ANATOMI MANGGA


(Mangifera indica L)

Oleh Kelompok 1
1. Ira Kendi

(12222050)

2. Lenia Wati

(12222056)

3. Mubin Ardiansyah

(12222064)

4. Meliyani

(12222069)

5. Nuraini

(12222076)

DOSEN PEMBIMBING
RIRI NOVITA, M.Si

JURUSAN TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2013

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dasar-dasar ilmu botani modern baru diletakkan pada abad ke XVII dan XVIII, yaitu
dengan dapat dijelaskannya hal-hal yang ganjil dan yang belum jelas sebelumnya dengan
cara melakukan percobaan dan penelitian-penelitian sehingga terungkaplah hukumhukum dasar mengenai dunia tumbuh-tumbuhan. Cabang ilmu botani, misalnya anatomi
yaitu ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan bagian dalam dari tumbuh-tumbuhan,
baru berkembang dengan penemuan mikroskop oleh Leuwenhoek. Dan pada saat ini
dengan sudah ditemukannya mikroskop elektron yang sangat tinggi pembesarannya
(10000 x) dan phrase contrast microscope yang dapat membuat bagian hidup
terlihat secara kontras maka terbukalah lapangan yang masih sangat luas bagi para ahli
anatomi terlebih-lebih para cytologist (Napitupulu, 1982).
Tubuh tumbuhan terdiri atas batang yang berperan dalam menyangga posisidaun,
melakukan fotosintesis (terutama pada tumbuhan herba yang batangnya tidak berkayu),
mentransfer zat-zat mentah dan produk-produk fotosintesis primer dan sekunder yang
telah selesai dibuat, dan menyimpan zat-zat makanan (Fried dan Hademenos, 2007).
Sebagai bagian tubuh tumbuhan, batang mempunyai tugas untuk mendukung
bagianbagian tumbuhan yang ada di atas tanah yaitu daun, bunga, dan buah ; dengan
percabangannya memperluas bidang asimilasi, dan menempatkan bagian-bagian
tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa, hingga dari segi kepentingan tumbuhan
bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi yang paling menguntungkan ; jalan
pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah keatas dan jalan pengangkutan hasilhasil asimilasi dari atas kebawah ; menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan
(Tjitrosoepomo, 2007).

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimanakah struktur anatomi mangga ( Mangifera indica L)?
b.

Apa sajakan bagian anatomi akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji pada mangga (
Mangifera indica L)?

1.3 Tujuan Penelitian


a. Mengetahui struktur anatomi Mangga ( Mangifera indica L )
b. Mengidentifikasi bagian anatomi akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji pada
mangga (Mangifera indica L).

1.4 Manfaat Penelitian


a. Mahasiswa dapat mengetahui struktur anatomi mangga ( Mangifera indica L )
b. Mahasiswa dapat mengidentifikasi bagian anatomi akar, batang, daun, bunga, buah,
dan biji pada mangga ( Mangifera indica L ).

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Mangga di Indonesia
Para ahli memperkirakan mangga berasal dari daerah sekitar Bombay dan daerah
sekitar kaki gunung Himalaya. Kemudian dari daerah tersebut menyebar keluar daerah, di
antaranya ada yang sampai di Amerika Latin, terutama Brazilia, sebagian benua Afrika, juga
ke kawasan Asia Tenggara, seperti Vietnam, kepulauan Philipina dan pulau Jawa.
Pengembangan tanaman buah mangga di Indonesia dapat dikatakan sudah meluas hampir di
semua provinsi. Daerah atau wilayah yang paling luas areal penanaman tanaman mangga
adalah Jawa Timur dan Jawa Tengah (Hewindati, 2006).
Mangga (Mangifera indica L) memiliki banyak varietas. Ada yang menyebutkan,
setidaknnya terdapat 2.000 jenis mangga di dunia. Selain rasanya yang manis dan
menyegarkan, buah mangga ternyata juga memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan, Sebab
buah ini mengandung zat-zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh (Anonymous, 2011).
2.2 Taksonomi Mangga (Mangifera indica L)
Tanaman mangga termasuk dalam tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dengan biji
tertutup (Angiospermae) dan berkeping dua (Dicotyledoneae).
Tanaman mangga dalam sistematika (Taksonomi) tumbuhan dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom

: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas

: Rosidae

Ordo

: Sapindales

Famili

: Anacardiaceae

Genus

: Mangifera

Spesies

: Mangifera indica L ( Anonymous, 2012 ).

2.3 Struktur Morfologi Mangga (Mangifera indica L)

E
D
C
B
A
Keterangan:
A. Akar termasuk jenis akar tunggang
B. Batang yaitu batang berkayu
C. Buah termasuk buah yanh berdaging
D. Daun yaitu termasuk dalam jenis daun tunggal (daun tidak sempura)
E. Bunga termasuk ke dalam jenis bunga majemuk.

a. Akar (Radix)

Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini


tumbuh cabang kecil yang ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar
tunggang pohon mangga sangat panjang hingga bisa mencapai 6 m., pemanjangan
akar tunggang akan berhenti bila mencapai permukaan air tanah. akar cabang makin
kebawah makin sedikit, paling banyak akar cabang pada kedalaman lebih kurang 3060 cm.

Struktur morfologi akar tersusun dari akar primer, akar skunder, rambut akar,
ujung akar dan tudung akar (kaliptra). Rambut akar umunya terbentuk didekat ujung
akar dan berumur pendek, serta merupakan perluasan permukaan dari sel-sel
epidermis akar. Rambut akar berfungsi untuk memperluas daerah absorbsi mineral
dan air dari dalam tanah.
Tudung akar (kaliptra) melindungi ujung akar yang bersifat sangat lunak dan
mudah rusak. Bagian luar tudung akar menghasilkan cairan yang bersifat asam, yang
didalamnya terdapat enzim yang berfungsi untuk menguraikan zat-zat tertentu, yang
tidak mudah tembus oleh ujung akar. Dengan enzim tersebut, ujung-ujung akar dapat
menembus dinding bahkan pondasi bangunan yang sangat kokok sekalipun. Tudung
akar berfungsi untuk melindungi sel-sel akar dari kerusakan akar menembus tanah.
Fungsi akar diantaranya sebagai berikut:
Menguatkan tegaknya pohon
Menyerap unsur hara dan mineral dari dalam tanah
Alat pernafasan atau respirasi dari dalam tanah, ch: tumbuhan bakau, beringin
Alat perkembangbiakan vegetatif
Tempat penyimpanan cadangan makanan, ch: wortel, ubi, dll.

b. Batang (Caulis)

Batang mangga termasuk jenis batang yang berkayu (lignosus) dan masuk
kedalam jenis pohon (arbores). Batang merupakan bagian tengah dari suatu tumbuhtumbuhan yang tumbuh lurus keatas. Bagian ini mengandung zat-zat kayu, sehingga
tanaman mangga tumbuh tegak, keras, dan kuat. Bentuk batang mangga tegak,
bercabang agak kuat, daun lebat membentuk tajuk yang indah berbentuk kubah, oval
atau memanjang. Kulitnya tebal dan kasar dengan banyak celah-celah kecil dan sisik-

sisik bekas tangkai daun. Warna kulit yang sudah tua biasanya coklat keabuan, kelabu
tua sampai hampir hitam.
Pada batang yang masih muda lapisan yang paling luar terbentuk dari kulit
yang sangat tipis, disebut kulit ari atau epidermis, kemudian kulit ini diubah menjadi
lapisan gabus. Dalam lapisan kayu terdapat pembuluh kayu yang berfungsi membawa
unsur-unsur hara dari akar ke atas. Dalam lapisan kulit terdapat lapisan sel yang
membawa unsur hara dari daun ke bagian lainnya. Lapisan sel yang di antara kedua
lapisan tersebut disebut kambium atau daging pembiak. Kambium kemudian tumbuh
menjadi kayu. Oleh karena itu pohon mangga dapat bertambah besar.
Adapun fungsi batang diantaranya sebagai berikut:
Sebagai alat trasportasi dan penyokong
Menyimpan cadangan makanan, ch: tebu, sagu
Membantu proses pernafasan (lentisel)
Alat perkembangbiakan vegetatif, ch: ubi, bunga mawar
Memperluas bidang asimilasi (penyerapan)
Mendukung bagian tumuhan di atasnya, yaitu daun, bunga, buah.

c. Daun (Folium)

Daun mangga terdiri dari dua bagian, yaitu tangkai daun dan helaian daun atau
biasa disebut dengan daun tidak sempurna termasuk daun tunggal. Badan daun
bertulang dan berurat-urat, antara tulang dan urat tertutup daging daun. Daging daun
terdiri dari kumpulan sel-sel yang tak terhingga banyaknya. Daun letaknya bergantian,
tidak berdaun penumpu. Panjang tangkai daun bervariasi dari 1,25-12,5 cm, bagian
pangkalnya membesar dan pada sisi sebelah atas ada alurnya. Posisi daun pada

batang biasanya berjarak 3/8, tetapi makin mendekati ujung, letaknya makin
berdekatan sehingga nampaknya seperti dalam lingkaran.
Tepi daun biasanya halus, tetapi kadang-kadang, sedikit bergelombang/
melipat atau menggulung. Panjang helaian daun 8-40 cm dan lebarnya 2-12,5 cm,
tergantung varietas dan kesuburannya. jumlah tulang daun yang kedua (cabang) 18-30
pasang.
Helai daun berbentuk jorong hingga linset. Tekstur daun agak liat, warna daun
muda kemerahan, kekuningan, dan keunguan. Warna daun akan berubah hijau lalu
kuning menua. Pangkal daun lancip, tepi daun berbentuk gelombang, bagian ujung
daun meruncing. Beberapa varietas mangga memiliki struktur daun yang berbeda.
antara lain : bulat telur dan ujung daun meruncing, lonjong dan ujung daun seperti
mata tombak, segi empat dan ujung membulat, serta segi empat dan ujung daun
meruncing.
Daun mangga diselimuti oleh kulit tipis yang tidak terlihat dengan mata
telanjang, yang dinamakan kulit ari. Kulit ari ini berlubang-lubang kecil yang yang
dinamakan mulut kulit (stomata). Melalui mulut kulit inilah udara dapat keluar atau
masuk ke dalam badan daun. Umur daun bisa mencapai 1 tahun atau lebih.
Fungsi daun adalah sebagai berikut:
Mengambil zat-zat makanan (resorbsi), terutama yang berupa gas O2
Mengolah zat-zat makanan (asimilasi)
Menguapkan air (transpirasi)
Bernafas (respirasi).
d. Bunga (Flos)

Bunga mangga termasuk kedalam jenis bunga majemuk. Bunga majemuk


yang berkarang terdiri dari sumbu utama yang mempunyai banyak cabang utama.
Setiap cabang utama ini mempuanyi banyak cabang, disebut cabang dua. Ada

kemungkinan cabang bunga kedua ini mempunyai suatu kelompok yang terdiri dari 3
bunga atau mempunyai cabang tiga. Setiap kelompok tiga bunga terdiri dari tiga
kuntum bunga dan setiap kuntum bertangkai pendek dengan daun kecil. Jumlah bunga
pada setiap bunga majemuk bisa mencapai 1000-6000.
Kelopak bunga biasanya bertaju 5, demikian juga mahkota bunga terdiri dari 5
daun bunga, tetapi kadang-kadang ada yang 4 sampai 8. Benang sari berjumlah 5
buah, tetapi yang subur hanya satu atau dua buah sedangkan yang lainnya steril.
Kepala putik berwarna kemerah- merahan dan akan berubah warna menjadi ungu
pada waktu kepala sari membuka untuk memberi kesempatan kepada serbuk sari yang
telah dewasa untuk menyerbuki kepala putik.
Bunga mangga dapat melakukan penyerbukan sendiri karena tepung sari yang
jatuh pada tampuk berasal dari pohon itu sendiri. Hal ini menyebabkan mangga
disebut tanaman berumah satu. Bunga mangga terdiri dari beberapa bagian dasar
bunga, kelopak, daun bunga, benang sari dan kepala putik.
Bunga mangga dalam keadaan normal, adalah bunga majemuk yang tumbuh
dari tunas ujung. Tunas yang asalnya bukan dari tunas ujung tidak menghasilkan
bunga, tetapi menghasilkan ranting daun biasa. Setiap rangkaian bunga ada bunga
jantan dan bunga hermaprodit (bunga yang berkelamin dua yakni jantan dan betina).
Besarnya bunga lebih kurang 6-8 mm. Bunga jantan lebih banyak dari bunga
hermaprodit. dan jumlah bunga hermaprodit inilah yang menentukan terbentuknya
buah, dan yang mempunyai bakal buah normal kira-kira 5-10%. Bunga mangga
biasanya bertangkai pendek, jarang sekali yang bertangkai panjang dan baunya
harum. Prosentase bunga hermaprodit bermacam-macam, tergantung dari varietasnya,
yaitu dari 1,25%-77,9%.
e. Buah (Fructus)

Buah mangga termasuk kelompok buah batu yang berdaging. Panjang buah
kira-kira 25-30 cm. Bentuk buah ada yang bulat, bulat telur atau memanjang dan ada
juga yang bentuknya pipih. Warnanya bermacam-macam, ada yang hijau, kuning,
merah atau campuran. Pada bagian ujung buah,ada bagian yang runcing yang disebut
paruh. Diatas paruh ada bagian yang memebengkok yang disebut sinus, yang
dilanjutkan kebagian perut. Bagian belakang disebut punggung. Kulitnya tebal dan
ada kelenjer, dagingnya tebal dan ada yang kuning tergantung jenisnya. Daging buah
ada yang besar dan ada juga yang tidak besar, ada yang berair dan ada yang tidak
berair, ada yang manis dan ada yang kurang manis.
Buah mangga terdapat pada tangkai pucuk daun. Setiap tangkai terdapat 4
sampai 8 buah, bahkan ada yang lebih. Akan tetapi ada juga yang setiap tangkai buah
hanya terdapat satu buah karena buahnya besar dan berat, misalnya mangga kuweni,
golek, santok dan mangga merah dari Brazilia. Bentuk buah mangga bermacammacam : bulat penuh, bulat pipih, bulat telur, bulat memanjang atau lonjong.
Buah tersusun atas biji, daging buah, dan kulit buah. Pada buah yang sudah
masak, jaringan kulit buahnya bersatu, sedangkan pada buah yang sudah masak, kulit
buah dibedakan menjadi tiga lapisan yaitu : epikarp (lapisan luar) yang keras, dari
hasil pembuahan yang terjadi didalam bakal buah.
f. Biji

Biji terbentuk dari hasil pembuahan yang terjadi didalam bakal buah. Bakal
buah dibedakan menjadi dua, yaitu bakal biji yang terbungkus oleh daun buah, seperti
biji mangga, rambutan, salak, dan bakal biji yang tidak terbungkus oleh daun buah,
seperti pada pakis haji. Biji letaknya didalam kulit niji yang keras, besarnya
bervariasi. Biji terdiri dari dua keping, biji ada yang monoembryonal dan ada yang
poliembryonal.

g. Benang sari
Jumlah benang sari ada 5 buah, tetapi yang subur hanya satu atau dua
sedangkan yang lainnya steril. Benang sari yang subur biasanya hampir sama panjang
dengan putik, yakni kira-kira 2 mm, sedangkan benang sari yang steril pendek.
h. Kepala putik

Warna kepala putik kemerah-merahan dan akan berubah warnanya menjadi


ungu pada waktu kepala sari membuka untuk memberi kesempatan kepada tepung
sari yang telah dewasa untuk menyerbuki kepala putik. Bentuk tepung sari biasanya
bulat panjang, lebih kurang 20-35 mikron.
i. Bakal buah
Bakal buah ini tidak bertangkai dan terdapat dalam suatu ruangan, serta
terletak pada suatu piringan. Tangkai putik mulai dari tepi bakal buah dan ujungnya
terdapat kepala putik yang bentknya sederhana. Dalam suatu bunga kadang-kadang
terdapat tiga bakal buah.

2.4 Struktur Anatomi Mangga (Mangifera indica L)


1. Anatomi Akar ( Radix)
Struktur dalam akar tersusun atas jaringan-jaringan yang membentuk empat lapisan
secara berurutan dari lapisan terluar sampai lapisan paling dalam yaitu korteks, xilem,
floem, eksodermis , endodermis, kambium.
a. Korteks
Korteks merupakan lapisan yang tersusun atas beberapa lapis sel yang
berdinding tipis. Didalam korteks terdapat ruang-ruang antar sel yang berfungsi
untuk proses pertukaran gas. Korteks terdapat disebelah dalam epidermis,
berbentuk cincin dari sel-sel parenkima dan berfungsi untuk cadangan makanan.
b. Xilem

Xilem merupakan jaringan kompleks karena tersusun dari beberapa tipe sel
yang berbeda. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran
pengangkut air dengan penebalan dinding sel yang cukup tebal sekaligus
berfungsi sebagai penyokong. Xilem juga tersusun atas serabut, sklerenkim, serta
sel-sel parenkim yang hidup dan berperan dalam berbagai kegiatan metabolisme
sel. Xilem disebut juga sebagai pembuluh kayu yang membentuk kayu pada
batang. Xilem berperan mengangkut air dan mineral dari dalam tanah ke daun.
c. Floem
Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan parenkim.Tersusun atas beberapa
tipe sel yang berbeda, yaitu buluh tapis, sel pengiring, parenkim, serabut, dan
sklerenkim.Floem juga dikenal sebagai pembuluh tapis, yang membentuk kulit
kayu pada batang. Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas dua bentuk, yaitu:
sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan bentuknya memanjang dan buluh
tapis (sieve tubes) yang serupa pipa. Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis
dapat menyalurkan gula, asam amino serta hasil fotosintesis lainnya dari daun ke
seluruh bagian tumbuhan. Floem berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh bagian tumbuhan.
d. Eksodermis
Lapisan terluar korteks yang langsung berbatasan dengan epidermis, dapat
menjadi hipodermis yang dinding selnya mengandung suberin atau lignin, yang
disebut eksodermis. Eksodermis terdiri dari selapis sel atau lebih, berupa sel
panjang dan sel pendek berselang-seling atau semacam saja.
e. Endodermis
Endodermis berfungsi untuk mengatur jalannya air dan garam-garam minerala
dari korteks ke silinder pusat. Pada sel endodermis terdapat bagian yang berbentuk
seperti pita yang disebut pita kaspari. Pita kaspari berfungsi untuk menghalangi
lewatnya cairan dari dalam tanah melalui dinding sel, sehingga cairan mengalir
melalui sitoplasma.
f. Kambium
Kambium adalah lapisan jaringan meristematik pada tumbuhan yang selselnya aktif membelah dan bertanggung jawab atas pertumbuhan sekunder
tumbuhan. Kambium ditemukan pada batangdan akar. Berdasarkan jaringan tetap
yang dibentuknya, dikenal dua kelompok kambium, yaitu kambium gabus

(felogen, phellogen) dan kambium pembuluh (vascular cambium). Kambium


hanya ditemukan pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae.
2. Anatomi Batang ( Caulis )
a. Xilem
Xilem merupakan jaringan kompleks karena tersusun dari beberapa tipe sel
yang berbeda. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran
pengangkut air dengan penebalan dinding sel yang cukup tebal sekaligus
berfungsi sebagai penyokong. Xilem juga tersusun atas serabut, sklerenkim, serta
sel-sel parenkim yang hidup dan berperan dalam berbagai kegiatan metabolisme
sel. Xilem disebut juga sebagai pembuluh kayu yang membentuk kayu pada
batang. Xilem berperan mengangkut air dan mineral dari dalam tanah ke daun.
b. Floem
Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan parenkim.Tersusun atas beberapa
tipe sel yang berbeda, yaitu buluh tapis, sel pengiring, parenkim, serabut, dan
sklerenkim.Floem juga dikenal sebagai pembuluh tapis, yang membentuk kulit
kayu pada batang. Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas dua bentuk, yaitu:
sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan bentuknya memanjang dan buluh
tapis (sieve tubes) yang serupa pipa. Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis
dapat menyalurkan gula, asam amino serta hasil fotosintesis lainnya dari daun ke
seluruh bagian tumbuhan. Floem berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh bagian tumbuhan.
c. Lapisan epidermis
Epidermis tersusun dari selapis sel dan merupakan lapis terluar batang.
Epidermis mempunyai stomata dan menghasilkan berbagai tipe trikoma. Dinding
sel luar sangat tebal dan banyak mengandung kitin. Sel sel teratur rapat dan tidak
ada ruang antar sel. Pada irisan melintang sel sel tampak berbentuk hampir empat
persegi panjang. Fungsi epidermis terutama dalam membatasi kecepatan proses
transpirasi dan melindungi jaringan yang terletak di bawahnya dari kerusakan
mekanik dan dari organisme yang menyebabkan penyakit.
d. Jaringan korteks
Korteks merupakan lapisan yang tersusun atas beberapa lapis sel yang
berdinding tipis. Didalam korteks terdapat ruang-ruang antar sel yang berfungsi
untuk proses pertukaran gas. Korteks terdapat disebelah dalam epidermis,
berbentuk cincin dari sel-sel parenkima dan berfungsi untuk cadangan makanan.

Daerah yang terletak langsung setelah epidermis adalah korteks. Lapisan terdalam
korteks adalah endodermis , yang dikenal juga sebagai sarung tepung. Endodermis
terdiri atas selapis sel yang mengelilingi stele dan banyak mengandung banyak
butir tepung. Seringkali pembedaan endodermis dengan jaringan sekitarnya yang
paling mudah ialah melalui keberadaan butir butir teping tersebut.
e. Kambium
Kambium adalah lapisan jaringan meristematik pada tumbuhan yang selselnya aktif membelah dan bertanggung jawab atas pertumbuhan sekunder
tumbuhan. Kambium ditemukan pada batangdan akar. Berdasarkan jaringan tetap
yang dibentuknya, dikenal dua kelompok kambium, yaitu kambium gabus
(felogen, phellogen) dan kambium pembuluh (vascular cambium). Kambium
hanya ditemukan pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae.
3. Anatomi Daun ( Folios )
a. Jaringan tiang (Palisade)
Jaringan tiang (palisade) adalah kumpulan sel-sel berbentuk silindris, tegak,
tersusun rapat, dan mengandung kloroplas. Jaringan palisade terletak dibawah
epidermis dan pada jaringan tiang ini terjadi fotosintesis. Jaringan tiang tersusun
dari satu atau beberapa lapis yang memanjang dalam posisi tegak dan berisi
banyak kloroplas. Sehingga pada jaringan inilah tempat berlangsungnya
fotosintesis.
b. Sarung mestom
Sarung mestom merupakan jaringan pengangkut dua dan berfungsi membantu
jaringan pertama yaitu xylem dan floem.
c. Xilem
Xilem merupakan jaringan kompleks karena tersusun dari beberapa tipe sel
yang berbeda. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran
pengangkut air dengan penebalan dinding sel yang cukup tebal sekaligus
berfungsi sebagai penyokong. Xilem juga tersusun atas serabut, sklerenkim, serta
sel-sel parenkim yang hidup dan berperan dalam berbagai kegiatan metabolisme
sel. Xilem disebut juga sebagai pembuluh kayu yang membentuk kayu pada
batang. Xilem berperan mengangkut air dan mineral dari dalam tanah ke daun.
d. Floem
Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan parenkim.Tersusun atas beberapa
tipe sel yang berbeda, yaitu buluh tapis, sel pengiring, parenkim, serabut, dan

sklerenkim.Floem juga dikenal sebagai pembuluh tapis, yang membentuk kulit


kayu pada batang. Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas dua bentuk, yaitu:
sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan bentuknya memanjang dan buluh
tapis (sieve tubes) yang serupa pipa. Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis
dapat menyalurkan gula, asam amino serta hasil fotosintesis lainnya dari daun ke
seluruh bagian tumbuhan. Floem berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh bagian tumbuhan.
e. Kloroplas
Kloroplas adalah tempat fotosintesis terjadi pada organisme autotrophic
seperti tanaman. Di dalam kloroplas adalah klorofil, yang menangkap sinar
matahari. Kemudian, dengan kombinasi air dan karbon dioksida, cahaya diubah
menjadi glukosa, di mana ia kemudian digunakan oleh mitokondria untuk
membuat molekul ATP (ATP juga diproduksi selama fotosintesis di dalam
kloroplas). Klorofil dalam kloroplas adalah apa yang memberi warna hijau
tanaman mereka.
f. Jaringan epidermis
Jaringan epidermis merupakan lapisan sel terluar pada lapisan atas dan bawah.
Epidermis dilapisi oleh kutikula, yaitu bagian yang sukar ditembus oleh air
sehingga berfungsi untuk menghambat penguapan air. Pada epidermis daun celahcelah yang diapit oleh sel penjaga. Celah-celah tersebut disebut sebagai stomata
(mulut daun), yang berfungsi sebagai jalan keluar masuknya udara dan
menghubungkan udara luar dengan rongga udara pada jaringan bunga karang.
4. Anatomi Bunga ( Flos )
a. Bakal buah
Bakal buah atau yang sering disebut ovarium adalah bagian putik yang
membesar, dan biasanya terdapat di tengah-tengah dasar bunga. Di dalam bakal
buah terdapat calon biji atau bakal biji (ovulum), yang bakal biji itu teratur pada
tempat-tempat tertentu dalam bakal buah tadi.
b. Tangkai putik
Tangkai putikmerupakan tangkai penghubung antara kepala putik dan bakal
buah. Tangkai putik memiliki rancangan sedemikian rupa sehingga mudah
memindahkan dan menyalurkan serbuk dari kepala putik menuju bakal buah,
selain itu ia juga mengandung zat-zat yang melebihi kapasitasnya yang akan

dikonsumsi

oleh

serbuk

sari

guna

membantu

dan

mempertahankan

pertumbuhannya.
5. Anatomi Buah
Pada pengamatan anatomi buah mangga terdapat 3 lapisan yaitu :
a. Eksokarpium merupakan lapisan terluar yang tipis, licin mengkilap dan kuat
sehingga tidak mudah ditembus air
c. Mesokarpisum merupakan lapisan tengah yang tebal dan banyak rongga udara
sehingga menjadi ringan dan dapat mengapung di air
d. Endokarpium merupakan lapisan dalam yang kuat dan keras sebagai pelindung
embrio
6. Anatomi Biji ( Semen )
Lembaga
Lembaga adalah calon tumbuhan baru, yang akan tumbuh menjadi tumbuhan
baru, setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan.
Putih lembag
Putih lembaga adalah bagian dari biji yang terdiri dari suatu jaringan yang
menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga.
Kulit biji
Kulit biji merupakan bagian terluar biji dan berasal dari selaput bakal biji.
Pada umumnya, kulit biji dari tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) terdiri
atas dua lapisan sebagai berikut. Bentuk Sel Heksagonal merupakan bentuk yang
cocok untuk perencanaan dan desain system seluler karena mendekati bentuk
lingkaran bentuk yang iseal area coverage, tanpa gap dan overlap dengan sel
heksagonal yang lain.

2.5 Manfaat Tumbuhan Mangga (Mangifera indica L)


Berikut ini beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari buah mangga (Mangifera
indica L)
Sumber Vitamin A dan C yang tinggi. Buah mangga merupakan sumber betakaroten. Beta-karoten didalam tubuh akan dirubah menjadi vitamin A. Vitamin A
sangat penting untuk mata yaitu memperkuat fungsi retina. Kandungan vitamin C
mangga cukup layak diperhitungkan. Setiap 100 gram bagian mangga masak
yang dapat dimakan memasok vitamin C sebanyak 41 mg, mangga muda bahkan
hingga 65 mg. Beta-karoten dan vitamin C juga tergolong dalam zat antioksidan,

senyawa yang dapat memberikan perlindungan terhadap kanker karena dapat


menetralkan radikal bebas.
Sumber Vitamin B3 dan B-kompleks. Vitamin B3 dan B-kompleks memperkuat
rambut. Enzim magniferin, mempercantik kulit dan berfungsi untuk melawan
kanker.
Sumber Kalium. Mangga mengandung Kalium dan tiap 100 gram mangga
mengandung kalium sebesar 189 mg. Dengan mengkonsumsi sebuah mangga
harum manis ukuran sangat kecil (minimal 250 gram), atau sebuah mangga
gedong ukuran sedang (200-250 g), kecukupan kalium sebanyak 400 mg per hari
dapat terpenuhi.
Mengandung Serat dan Enzim Pencernaan Mangga menggandung serat dan
memiliki enzim pencernaan yang dapat membantu pemecahan protein serta
membantu proses pencernaan.
Mengandung Glutamin. Glutamin terdapat di dalam buah mangga. Glutamin ini
merupakan senyawa yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan memori.
Mengandung Senyawa Phenolic. Senyawa phenolic dan beberapa enzim dalam
mangga juga berguna sebagai obat anti kanker. Phenol dan enzim dalam mangga
berguna untuk meningkatkan kesehatan kulit dan rambut, mengontrol diabetes
dan meningkatkan sistem imun tubuh.
Mengandung Triptofan. Mangga efektif dalam mengurangi penyumbatan poripori. Memiliki anti oksidan yang tinggi dan rendah karbohidrat. Buah ini
mengandung banyak triptofan, yang membantu pembentukan serotonin yang
memproduksi hormon pemacu kebahagiaan.
Mengandung Zat Besi. Mangga mengandung zat besi. Wanita hamil dan
penderita anemia dianjurkan untuk mengkonsumsi mangga.
Kulit Mangga Kaya AHA. Selain daging buahnya, kulit mangga juga kaya akan
AHA (alpha hydroxyl acid) dan bisa digunakan untuk meremajakan kuli

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan bahwasannya tumbuhan
mangga itu terdiri atas morfologi dan anatominya.
Morfologi yang terdapat pada tumbuhan mangga (Mangifera indica L) diantaranya
adalah:
a. Akar
b. Batang
c. Daun
d. Biji
e. Buah
f. Putik
g. Benang sari
h. Bakal biji
Sedangkan bagian anatomi tumbuhan mangga (Mangifera indica L)
a. Akar

: Korteks, xilem, floem, eksodermis, endodermis, kambium

b. Batang : Xilem, floem, lapisan epidermis, jaringan kortek, kambium


c. Daun

: Jaringantiang, sarungmestom, xylem, floem, kloroplas, jaringaan epidermis

d. Bunga : Tangkai putik dan bakal buah


e. Buah

: Eksocarpium, mesocarpium, endocarpium

f. Biji

: Lembaga, putih lembaga, kulit biji.

DAFTAR PUSTKA
Napitupulu, J.A. 2009. Anatomi Tumbuhan. USU Press. Medan.
Napitupulu, J.A., 1982. Pengantar Anatomi Tumbuhan. Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Tjitrosoepomo, G., 2007. Morfologi Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta.
Anonymous. 2012. Klasifikasi Mangga. (Online) http://www.plantamor.com Diakses 21 Juni
2013
Anoymous. 2011. Manfaat Buah Mangga. (Online) http://bakulatz.wordpress.com Diakses
22 Juni 2013
Anonymous.

2012.

Struktur

dan

fungsi

http://danialprasko.blogspot.com Diakses 22 Juni 2013

akar

tumbuhan.

(Online)

Anda mungkin juga menyukai