11.2 Gelombang Tali Dan Bunyi PDF
11.2 Gelombang Tali Dan Bunyi PDF
2 y
x 2
T t 2
v=
2 y
m
dimana = dan F = T = tegangan tali
L
dE 1
P=
= 2 A 2 v
dt 2
P = v px
1 2 A2
px =
2 v
Rapat momentum
gelombang tali
gelombang berjalan
mencapai ujung, beberapa
atau semua gelombang
dipantulkan
Ketika
gelombang
dipantulkan dari ujung
terikat, pulsa gelombang
akan dibalikkan (ada
pembalikan fase)
Animasi 11.16
gelombang
berjalan mencapai ujung,
beberapa atau semua
pulsa gelombang
dipantulkan
Ketika
gelombang
dipantulkan dari ujung
bebas, pulsa gelombang
tidak dibalikkan (tidak
ada pembalikan fase)
Animasi 11.17
Superposisi Gelombang
Dua
Interferensi
Interferensi = Superposisi gelombang harmonik
Tinjau: Dua gelombang harmonik dengan frekuensi, panjang gelombang
dan amplitudo yang sama (A) dan sama-sama bergerak ke kanan berbeda
fase. Pilih saat t = 0
Interferensi bergantung pada beda fase gelombang ()
= Asin(kx + )
Simpangan
= Asin kx
0.5
x
2
10
12
= 0,2,4,.2n (sefase),
beda lintasan = n
Interferensi konstruktif
Agelgabang = 2A
= , 3, 5 (2n-1),
-0.5
-1
beda lintasan = (n + )
Interferensi destruktif
Agel gabang = 0
Sembarang
Agel gab=2A cos /2
Interferensi Konstruktif
Dua
gelombang, a dan
b, mempunyai
frekuensi, panjang
gelombang, amplitudo
yang sama dan berada
dalam satu fase (=0)
Gabungan gelombang
(c) memiliki amplitudo
dua kali amplitudo
semula
Interferensi Destruktif
Dua
gelombang, a and b,
mempunyai
frekuensi,panjang
gelombang dan
amplitudo yang sama,
beda fase = 180o
Ketika
bergabung, bentuk
gelombangnya hilang
Animasi 11.19
Gelombang Berdiri
stasioner
Frekuensi-frekuensi yang menghasilkan pola-pola
tersebut disebut frekuensi resonansi
Perut
n
2
n = 1, 2,3...
nv
n F
n = n 1 =
=
2L 2L
Fig 14.18, p. 443
Slide 25
n
4
gelombang berdiri
n = 1,3,5... Syarat
untuk kedua ujung terikat
nv
n
n = n 1 =
=
4L 4L
Animasi 11.20
Animasi 11.21
n = 1,3,5...
Frekuensi resonansi, kedua
ujung terikat
PR Gelombang Tali
Buku Tipler Jilid I
Hal 502-504 no. 45, 48, 56, 62 & 64
Gelombang bunyi
Gelombang
Sumber
(commpression)
Menghasilkan
daerah dengan
kerapatan yang rendah
Daerah ini disebut regangan
(rarefaction)
v=
xv2
=
B
t
1
2 2 1
E = (m) A = 2A2x
2
2
1 2 2
E = Avt
2
Perubahan energi pada tali (1D)
1
1
E = ( m) 2 so 2 = 2 so 2 V
2
2
1
E = 2 so 2 Avt karena V = Avt
2
Perubahan energi gelombang
bunyi menjalar ke semua arah
(3D) dengan so adalah amplitudo
gelombang bunyi
E 1
P=
= 2 so 2 Av
t 2
1
P
2 2
I=
=
so v
2
4 r
2
I1 r22
= 2
I 2 r1
pendengaran adalah 0 dB
Ambang rasa sakit adalah 120 dB
Pesawat jet sekitar 150 dB
Pendengaran
Bunyi terendah yang bisa didengar
manusia
Sekitar 1 x 10-12 W/m2
Ambang
Rasa Sakit
Bunyi terkeras yang masih bisa di toleransi
manusia
Sekitar 1 W/m2
Telinga
Infrasonik
Frekuensinya di bawah 20 Hz
Gelombang
Ultrasonik
Secara
Efek Doppler
Efek
Meskipun
Efek Doppler
Secara
v + vo
' =
v vs
f=frekuensi sumber, v=laju gelombang bunyi, vo =
laju sumber bunyi dan vs = laju pengamat
vo dan vs positif jika bergerak saling mendekat
Frekuensi yang terdengar lebih tinggi
vo
Animasi 11.15
Difraksi
(c) Superposisi
-Interferensi
-Gelombang
berdiri
(1) Gelombang berdiri pada tali
(2) Gelombang berdiri kolom udara (bunyi)
-Layangan
-Polarisasi
Superposisi
Bagaimana
Interferensi
Tinjau: Dua gelombang harmonik dengan frekuensi, panjang gelombang dan
amplitudo yang sama (A) sefase tetapi sumber gelombang terpisah
Interferensi bergantung pada beda lintasan
= A sin kx
= A sin kx
x
Beda Lintasan=0
Beda Lintasan=
Beda Lintasan=/2
Interferensi
konstruktif
Interferensi
konstruktif
Interferensi
destruktif
Interferensi
Interferensi Konstruktif terjadi ketika perbedaan
lintasan antara dua gelombang adalah nol atau
kelipatan bulat
Beda
lintasan = n
lintasan = (n + )
v
n = n
, n = 1, 2, 3,K
2L
v
fn = n
, n = 1, 3, 5,K
4L
Layangan
Interferensi
Polarisasi
Superposisi
y = Ay cos kx t + y
z = Az cos(kx t + z )
Polarisasi
Ambil
saat x=0,
y = Ay cos (t y ) , z = Az cos (t z )
dengan
2
y z
y z
2
+ 2
cos ( y z ) = sin ( y z )
Ay Az
Ay Az
PR Gelombang Bunyi
Buku Tipler Jilid I
Hal 556 no. 79, 80 & 81