Anda di halaman 1dari 11

SELASA

29 JANUARI 2008
Briefing dengan pak Fayakun tentang kewenangan bidang BIMTEK.
Mendapatkan laporan tahunan dari Pak Djati
Melihat-lihat data diklat internal dan eksternal yang dilaksanakan oleh Bidang BIMTEK (Bimbingan
Tekhnis) PNS.
Membaca perundang-undangan tentang himpunan peraturan kepegawaian.
RABU
30 JANUARI 2008
Briefing dengan pak Fayakun tentang hasil baca kitab undang-undang peraturan kepegawaian.
Menemui pak Viktor di sub bagian perencanaan dan keuangan. Mendapatkan Rencana Kerja (RENJA)
BKN 2008.
Mendapatkan struktur bidang BIMTEK.
KAMIS
31 JANUARI 2008
Briefing dengan pak Fayakun tentang hasil data dari jumlah PNS di BKN berbeda dengan jumlah yang
tercantum di RENJA dengan data yang didapat dari sub bagian kepegawaian.
Diminta melengkapi foto untuk sertifikat magang.
Melihat data kasus dan penyelesaian PNS yang bermasalah.
Mengetik katalog buku lama perpustakaan BIMTEK
JUMAT
1 FEBRUARI 2008
Senam rutin BKN reg II
Brifing dengan Pak Fayakun Tentang catalog buku perpustakan Bidang BIMTEK.
Mengetik catalog buku baru BKN Regional II
BID. INKA
4-6 FEBRUARI 2008
SENEN
4 FEBRUARI 2008
Briefing dengan pak Fayakun tentang rencana kunjungan magang ke seluruh bidang di BKN dan waktu
untuk melaksanakan wawancara dan penyebaran angket.
Menemui pak Gunadi selaku Kepala Seksi (KASI) Penyajian dan Pengelolaan Data Kepegawaian (PPDK) 1
dan 2. dan ditempatkan di PPDK 1. dengan tugas memilah-milah data PNS Se-JATIM.
Observasi prilaku pegawai di PPDK 1.
SELASA
5 FEBRUARI 2008
Briefing dengan pak fayakun tentang hasil observasi di PPDK 1
Memilah-milah data PNS di PPDK 1
Observasi perkembangan perilaku pegawai di PPDK 1
Membuat janji untuk menemui bu Suksesti Sugiarti, selaku Kepala Bidang Informasi Kepegawaian
Izin tidak kembali setelah istirahat siang.
RABU
6 FEBRUARI 2008

Briefing dengan pak Fayakun tentang hasil dari observasi dan sharing di PPDK 1
Menemui pak Gunadi untuk menemui kepala bidang Informasi Kepegawaian.
Menemui Bu Suksesti Sugiarti, selaku Kepala Bidang Informasi Kepegawaian untuk wawncara dan
sharing mengenai Informasi Kepegawaian.
Mengetik Kegiatan harian di BKN Regional II
JUMAT
8 FEBRUARI 2008
Senam rutin Jumat pagi di BKN
Merapikan data dan observasi di PPDK 1
Briefing Dengan Pak Fayakun untuk mengagendakan penempatan Magang kita di sub bagian
kepegawaian BKN.
BID. UMUM-SUBBAG KEPEGAWAIAN,
11-14 FEBRUARI 2008
SENIN
11 FEBRUARI 2008
Briefing dengan Pak Fayakun tentang penempatan di sub bagian kepegawaian.
Menemui Pak Rum selaku pelaksana kenaikan pangkat, pemberhentian, membuat DUK, dll. Berhubung
kasubbag kepegawaian belum dipilih. Beliau menjelaskan sekilas singkat tentang kepegawaian. Dan
kemudian menyerahkan kelanjutan penjelasannya ke pak Sutikno sebagai pelaksana KGB,
KARPEG/KARIS/KARSU, Taspen, dll. Beliau menjelaskan dan memberikan data tentang sistematika
KGB, berbagi pengalaman pribadi, memberikan Daftar Urut Kepegawaian, dan uraian tugas staf
subbagian kepegawaian.
Menemui pak Gunadi selaku Kasi PPDK 1 dan 2 menanyakan tentang permasalahan data pegawai negeri
yang diurus disana, jumlah beban tugas perorangan disana, dan permasalahan iklim kerja di PPDK 1 dan
2 yang pegawainya berjumlah 85 orang yang dipimpin oleh satu orang kasubbag, yakni Pak Gunadi.
Menemui Pak Viktor selaku pelaksana di subbag perencanaan dan keuangan. Untuk mengambil Rencana
Kinerja BKN Reg-II tahun 2007.
Menemui pak Fayakun di beri tugas mengetik hasil dari konsultasi PNS di luar Pegawai BKN Reg-II
SELASA
12 FEBRUARI 2008
Briefing Dengan Pak Fayakun Tentang Pelantikan Kasi Dan Kasubbag Baru Di BKN dan evaluasi tentang
hasil expansi di sub kepegawaian.
Melanjutkan mengetik kasus PNS yang diadukan di BIMTEK.
Ke Subbag Kepegaawaian mengembalikan data dan membuat janji dengan pak Mukhamat Taukit.
RABU
13 FEBRUARI 2008
Briefing dengan pak Fayakun tentang program magang yang berhubungan dengan penempatan di Bidang
yang ada di BIMTEK.
Kembali ke sub kepegawaian menemui pak Sutikno karena Pak Mukhamat dan yang lainnya sedang
menyelesaikan beban tugasnya masing-masing.
Kembali ke BIMTEK mengetik perencanaan pelatihan, menerima kunjungan dari dosen pembimbing
magang, dan membuat rancangan laporan magang.
KAMIS
14 FEBRUARI 2008
Izin mengurus KRS di Kampus

JUMAT
15 FEBRUARI 2008
BID. MUTASI-ADMINISTRASI MUTASI
18-20 FEBRUARI 2008
SENEN
18 FEBRUARI 2008
Briefing dengan pak Fayakun tentang penempatan di Bidang SKP, tetapi diterima di Bidang Mutasi.
Menemui Bu Eris selaku Kasi Administrasi Mutasi meminta gambaran umum tentang kerja di
administrasi mutasi.
Wawancara dengan Pak Supardi selaku Kepala bidang Mutasi. Tentang kode etik dan penilaian kinerja
PNS di Mutasi.
Kembali ke seksi administrasi mutasi dan mendapatkan tugas menyiangi nota persetujuan PNS.
SELASA
19 FEBRUARI 2008
Briefing dengan Pak Fayakun tentang pengagendaan wawancara ke Bu Nurchasanah, akan tetapi tidak
mendapatkan izin dari yang bersangkutan. Dan perencanaan tentang penempatan di SKP. Tapi SKP tidak
memberikan izin untuk penempatan di SKP.
Kembali ke Bid. Mutasi-seksi administrasi mutasi untuk memilah-milah data mutasi golongan PNS. Dan
memperpanjang masa penempatan di Bid. Mutasi
Menghadap ke pak Gunadi untuk membuat janji wawancara ke Bu Suksesti dan penyebaran angket di
PPDK
Menghadap ke Pak Paryono selaku kasubag Kepegawaian, untuk meminta menyebarkan angket budaya
kerja dan penilaian kinerja dan menenentukan waktu pengambilan angket pada tanggal 25 februari.
Wawancara dengan Bu Suksesti Sugiarti dilanjutkan dengan sesi dokumentasi
RABU
20 FEBRUARI 2008
Briefing dengan Pak Fayakun untuk mengagendakan wawancara dengan pak Yulianto selaku Kepala
Bidang Status Kepegawaian dan pensiun. Tapi masih belum bisa di hubungi.
Kembali ke ruang administrasi Mutasi untuk menyiangi data kenaikan pangkat PNS.
Menemui Bu Atin staf BIMTEK 1, untuk menyerahkan pas foto untuk sertifikat magang.
Menemui Pak Viktor Mengembalikan Renja Kinerja 2007 dan 2008.
BID. BIMTEK
21-22 FEBRUARI 2008
KAMIS
21 FEBRUARI 2008
Briefing dengan Pak Fayakun tentang wawancara dengan kabid SKP
Wawancara dengan kabid SKP, Bapak Yulianto
Menyusun laporan magang selama di BKN
Mengisi blanko piagam magang
Mengetik surat keterangan penelitian
Mengetik daftar calon pegawai BIMTEK
Mengetik lembar pengesahan PRAKERIN siswa SMK
JUMAT
22 FEBRUARI 2008

Mengerjakan laporan magang


Sholat jumat berjamaah di masjid BKN Kantor Regional II
Menghadap ke Pak Djati mengembalikan laporan kerja setiap bidang di BKN tahun 2007
PENUTUPAN MAGANG
25 FEBRUARI 2008
SENIN
25 FEBRUARI 2008
Minta tanda tangan untuk laporan magang ke Pak Fayakun selaku pembimbing magang di BKN.
Menyerahkan hasil laporan magang ke pihak BKN atau yang mewakili.
Menyerahkan Cinderamata ke pihak BKN atau yang mewakili.
Dokumentasi dan pamitan ke ruangan yang pernah di tempati.
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL MAGANG
Adapun hasil magang di BKN yang diformat dalam bentuk catatan harian selama di BKN Kantor Regional
II dan bersifat umum, yang kemudian akan dilanjutkan dengan catatan-catatan lainnya sebagai
pelengkap. Hal-hal tersebut terangkum sebagai berikut
A.BASE ON THEORY DI BKN KANTOR REGIONAL II
1.JOB DESCRIPTION DI BKN KANTOR REGIONAL II
STRUKTUR ORGANISASI
KANTOR REGIONAL II BKN SURABAYA

Adapun tugas pokok dan fungsi masing-masing susunan organisasi dari kepala, bagian dan bidang adalah
sebagai berikut :
1.Kepala
Kepala Kanreg BKN bertugas membantu kepala BKN dalam menjalankan administrasi dan manajemen
kepegawaian negeri sipil pusat dan daerah diwilayah kerjanya, melaksanakan kordinasi dan kerjasama di
bidang kepegawaian dengan pemerintah daerah, instansi vertical, dan instansi pusat yang berada
sidaerah dalam wilayah kerjanya, serta memberikan laporan secara berkala, dan sewaktu-waktu kepada
kepala BKN.
2.Bagian Umum
Bagian umum mempunya tugas melaksanakan pelayanan tekhnis dan admisistrasi bagi seluruh satuan
organisasi kantor BKN.
Bagian umum terdiri dari 3 sub bagian umum, adalah sebagai berikut:
Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
Sub bagian perencanaan dan keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyusunan
rencana, program dan anggaran, pengelolaan administrasi keuangan dan pembayaran, serta pembukuan
dan verifikasi.
Sub Bagian Kepegawaian
Sub bagian kepegawaian memiliki tugas melakukan tata usaha kepegawaian, administrasi mutasi dan
pengembangan kepegawaian serta kesejahteraan kepegawaian.

Sub Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga


Sub bagian tata usaha dan rumah tangga memiliki tugas melakukan urusan surat-menyurat, kearsipan,
ekspedisi, penggandaan, dokumentasi kehumasan, penyusunan laporan, serta urusan perlengkapan
angkutan kendaraan dinas, urusan dalam dan keamanan.
3.Bidang Mutasi
Bidang Mutasi mempunyai tugas melaksanakan pemberian tekhnis mutasi kepegawaian kepada pejabat
Pembina kepegawaian di daerah dan pejabat instansi pusat didaerah, dan menetapkan pangkat anumerta
pengabdian diwilayah kerjanya.
Bidang Mutasi dibagi menjadi 4 seksi adalah sebagai berikut:
Seksi Administrasi Mutasi
Seksi administrasi mutasi memiliki tugas tata usaha dan administrasi mutasi.
Seksi Mutasi 1,2, dan 3
Seksi mutasi 1,2,dan 3 mempunyai tugas melakukan penelitian persyaratan dan penyiapan bahan
pertimbangan mutasi bagi pegawai negeri sipil daerah untuk menjadi juru muda tingkat 1. golongan
ruang 1d sampai denga pembina utama golongan ruang 4e. Dan bagi pegawai negeri sipil pusat untuk
menjadi juru muda tingkat 1 golongan ruang 1b sampai dengan pembina tingkat 1 golongan ruang 4b,
serta penyiapan bahan penetapan kenaikan pangkat anumerta dan pengabdian bagi pegawai negeri sipil
pusat dan penyiapan pertimbangan tekhnis peninjauan masa kerja bagi pegawai negeri sipil pusat dan
daerah.
4.Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun
Bidang status kepegawaian dan pensiun mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penetapan Nomor
Identitas Pegawai Negeri Sipil, Kartu Pegawai (KARPEG), Kartu Isteri/Suami (KARIS/KARSU),
pemberhentian dan pemberian pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat dan janda/dudanya yang telah
mencapai batas usia pensiun, serta penyiapan pertimbangan status kepegawaian lainnya.
Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun terbagi atas beberapa seksi, yaitu
Seksi Administrasi Status Kepegawaian dan Pensiun
Seksi administrasi status kepegawaian dan pensiun mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan
administrasi status kepegawaian dan pensiun
Seksi Status Kepegawaian
Seksi status kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan Nomor Identitas
Pegawai bagi Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah yang menjalani masa percobaan lebih dari 2 tahun,
pertimbangan teknis bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah yang tewas atau cacat karena dinas, penentapan
KARPEG dan KARIS/KARSU Pegawai Negeri Sipil, pemberian pertimbangan kedudukan dan status
hukum kepegawaian, persetujuan cuti di luar tanggungan negara, dan uang duka tewas.
Seksi Pensiun I dan Seksi Pensiun II
Seksi pensiun I dan II mempunyai tugas melakukan penelitian dan penyiapan bahan penetapan
pemberhentian dan pemberian pensiun Pegawai Negeri Sipil Pusat serta penyiapan bahan pertimbangan
teknis pemberhentian dan pemberian pensiun Pegawai Negeri Sipil Daerah yang mencapai batas usia
pensiun serta janda/dudanya, dan pengelolaan tata naskah pensiun.
5.Bidang Informasi Kepegawaian

Bidang Informasi Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan system informasi kepegawaian Pegawai
Negeri Sipil Pusat dan Daerah dan memfasilitasi pengembangan sistem informasi kepegawaian pada
instansi daerah di wilayah kerjanya.
Bidang Informasi Kepegawaian terdiri atas seksi-seksi, yaitu
Seksi Penyiapan dan Pengelolaan Data Kepegawaian I dan II
Seksi Penyiapan dan Pengelolaan Data Kepegawaian I dan II mempunyai tugas melakukan urusan
pengagendaan, penyuntingan, penyandian, perekaman, pengelompokan, penyimpanan dan pemeliharaan
surat/dokumen kepegawaian, serta penyiapan penyusunan laporan/perangkaan sesuai beban tugasnya.
Seksi Pengolahan Data Kepegawaian
Seksi Pengolahan Data Kepegawaian mempunyai tugas melakukan pengolahan data kepegawaian
Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Daerah, koordinasi dalam penyelenggaraan aplikasi informasi
kepegawaian, pemeliharaan basis data kepegawaian serta penyimpanan data dalam komputer.
Seksi Penyajian dan Pertukaran Informasi
Seksi Penyajian dan Pertukaran Informasi mempunyai tugas melakukan pengelolaan jaringan
komunikasi data, rekonsiliasi data dan sistem informasi kepegawaian, serta penyajian dan pertukaran
informasi kepegawaian.
6.Bidang Bimbingan Tekhnis Kepegawaian
Bidang Bimbingan Tekhnis Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan bimbingan teknis kepegawaian
dan Diklat kepegawaian, melakukan tugas kompetensi jabatan, dan pengendalian pemanfaatan lulusan
Diklat Pegawai Negeri Sipil Pusat maupun Daerah.
Bidang Bimbingan Teknis Kepegawaian terdiri dari seksi-seksi, yaitu
Seksi Bimbingan Teknis Kepegawaian I
Seksi Bimbingan Teknis Kepegawaian I mempunyai tugas melaksanakan bimbingan dan petunjuk teknis
kepegawaian, pengawasan standard kompetensi jabatan, dan koordinasi dengan aparat keamanan
fungsional bidang kepegawaian di wilayah kerjanya, serta melakukan pengawasan dan pengendalian
kinerja dan disiplin Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kanreg BKN.
Seksi Bimbingan Teknis Kepegawaian II
Seksi Bimbingan Teknis Kepegawaian II mempunyai tugas melaksanakan bimbingan dan petunjuk teknis
kepegawaian, pengawasan standar kompetensi jabatan, dan koordinasi dengan aparat pengawasan
fungsional bidang kepegawaian di wilayah kerjanya.
Seksi Pengembangan Kepegawaian
Seksi Pengembangan Kepegawaian mempunyai tugas merencanakan kebutuhan diklat, menyusun
program diklat, menyiapkan penyelenggaraan diklat kepegawaian, melakukan kerjasama diklat,
monitoring, dan pengendalian pemanfaatan diklat instansi di wilayah kerjanya.
7.Kelompok Jabatan Fungsional
a.Di lingkungan kantor regional BKN terdapat kelompok jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai
kelompok sesuai dengan bidang keahlian atau ketrampilannya.
b.Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud terdiri dari analis kepegawaian, pranata
komputer dan jabatan fungsional lainnya.
c.Setiap kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh
kepala kanreg BKN.
d.Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

e.Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud ditetapkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2.PENGEMBANGAN KRITERIA KESUKSESAN KERJA DI BKN KANTOR REGIONAL II
Pengembangan kriteria kesuksesan kerja di BKN kantor regional II adalah kesesuaian dengan tugas
pokok dan fungsi (TUPOKSI) yang sesuai dengan bidang, bagian, sub bagian, seksi, dan pelaksana
masing-masing wilayah kerjanya. Sesuai dengan Rencana Kinerja yang telah disusun oleh Kantor regional
di setiap tahunnya. Dan ditentukan oleh kriteria Standar Operasi Pelaksana (SOP).
3.EVALUASI JABATAN DI BKN KANTOR REGIONAL II
Evaluasi jabatan di BKN kantor regional II adalah, dengan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang di nilai setiap satu tahun sekali oleh pejabat penilai dengan aspek-aspek
penilaian kinerja. Yang berfungsi untuk promosi jabatan, kenaikan pangkat atau golongan dan Kenaikan
Gaji Berkala (KGB).
4.PENGEMBANGAN METODE DAN PROSES BEKERJA YANG LEBIH EFEKTIF DI BKN KANTOR
REGIONAL II
Pengembangan metode dan proses bekerja yang lebih efektif di BKN kantor regional II adalah dengan
sistem memberikan pelatihan-pelatihan yang bersifat aplikatif di masing-masing bidangnya. Melakukan
studi banding ke BKN Kantor regional lainnya.
5.PENGEMBANGAN ALAT-ALAT DAN PERLENGKAPAN KERJA YANG LEBIH EFEKTIF DI BKN
KANTOR REGIONAL II
Pengembangan alat-alat dan perlengkapan kerja yang lebih efektif di BKN Kantor Regional II adalah,
dengan adanya pemberian fasilitas komputer di setiap bidang dan bagian. Perbaikan pelayanan informasi
kepegawaian dengan layanan komputer.
B.PERFORMANCE APPRAISAL DI BKN KANTOR REGIONAL II
Performance appraisal atau penilaian kinerja di BKN kantor regional II adalah dengan penilaian kinerja
Pegawai Negeri Sipil yang bagaimana telah ditetapkan secara periodic sebagai berikut :
Pelaksanaan pekerjaan seorang Pegawai Negeri Sipil. Tujuan penilaian kinerja adalah untuk mengetahui
keberhasilan atau ketidak berhasilan seorang Pegawai Negeri Sipil, dan untuk mengetahui kekurangankekurangan dan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dalam
melaksana-kan tugasnya. Hasil penilaian kinerja digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
pembinaan Pegawai Negeri Sipil, antara lain pengangkatan, kenaikan pangkat, pengangkatan dalam
jabatan, pendidikan dan pelatihan, serta pemberian penghargaan. Penilaian kinerja Pegawai Negeri Sipil
dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil
Unsur-unsur yang dinilai dalam melaksanakan penilaian pelaksanaan pekerjaan adalah :
1.kesetiaan;
2.prestasi kerja;
3.tanggungjawab;
4.ketaatan;
5.kejujuran;
6.kerjasama;
7.prakarsa; dan
8.kepemimpian.
Tata Cara Penilaian
Penilaian dilakukan oleh Pejabat Penilai, yaitu atasan langsung Pegawai Negeri Sipil yang dinilai, dengan
ketentuan serendah-rendahnya Kepala Urusan atau pejabat lain yang setingkat dengan itu. Pejabat

Penilai melakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan terhadap Pegawai Negeri Sipil yang berada dalam
lingkungannya pada akhir bulan Desember tiap-tiap tahun. Jangka waktu penilaian adalah mulai bulan
Januari sampai dengan bulan Desember tahun yang bersangkutan. Nilai pelaksanaan pekerjaan
dinyatakan dengan sebutan dan angka sebagai berikut:
amat baik = 91 - 100
baik = 76-90
cukup = 61-75
sedang = 51-60
kurang = 50 ke bawah
Nilai untuk masing-masing unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan, adalah rata-rata dari nilai sub-sub
unsur penilaian. Setiap unsur penilaian ditentukan dulu nilainya dengan angka, kemudian ditentukan
nilai sebutannya. Hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan dituangkan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan. Pejabat Penilai baru dapat melakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan, apabila ia telah
membawahkan Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan. Apabila
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan diperlukan untuk suatu mutasi kepegawaian, sedangkan Pejabat
Penilai belum 6 (enam) bulan membawahi Pegawai Negeri Sipil yang dinilai, maka Pejabat Penilai
tersebut dapat melakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan dengan mengunakan bahan-bahan yang
ditinggalkan oleh Pejabat Penilai yang lama.
Penyampaian Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan yang telah diisi diberikan oleh Pejabat Penilai kepada Pegawai
Negeri Sipil yang dinilai. Apabila Pegawai Negeri Sipil yang dinilai menyetujui penilaian terhadap dirinya
seperti tercantum dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan, maka ia membubuhkan tanda
tangannya pada tempat yang tersedia. Pegawai Negeri Sipil wajib mengembalikan Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan yang telah ditandatangani olehnya kepada Pejabat Penilai selambat-lambatnya
dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal diterimanya Daftar Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan tersebut. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan yang telah ditandatangani oleh Pejabat
Penilai dan oleh Pegawai Negeri Sipil yang dinilai dikirimkan oleh Pejabat Penilai kepada Atasan Pejabat
Penilai, yaitu atasan langsung dari Pejabat Penilai, selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari terhitung
mulai diterimanya kembali Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan dari Pegawai Negeri Sipil yang
dinilai.
Keberatan Terhadap Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
Apabila Pegawai Negeri Sipil yang dinilai berkeberatan atas nilai dalam Daftar Penilaian Pekerjaan baik
sebagian atau seluruhnya, maka ia dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada Atasan Pejabat
Penilai. Keberatan tersebut dikemukakan dalam tempat yang tersedia dalam Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan disertai alasan-alasannya.
Keberatan tersebut di atas disampaikan melalui saluran hirarki dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari
sejak tanggal diterimanya Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan tersebut. Keberatan yang diajukan
melebihi batas waktu 14 (empat belas) hari tidak dapat dipertimbangkan lagi. Pejabat Penilai
memberikan tanggapan tertulis atas keberatan dari Pegawai Negeri Sipil yang dinilai pada tempat yang
tersedia dan mengirimkan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan tersebut kepada Atasan Pejabat
Penilai selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari terhitung mulai saat ia menerima kembali Daftar
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan dari Pegawai Negeri Sipil yang dinilai.

Keputusan Atasan Pejabat Penilai


Atasan Pejabat Penilai memeriksa dengan saksama Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan yang
disampaikan kepadanya. Apabila terdapat alasan-alasan yang cukup, Atasan Pejabat Penilai dapat
mengadakan perubahan nilai yang tercantum dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan.
Perubahanyang dilakukan oleh Atasan Pejabat Penilai tidak dapat diganggu gugat
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan baru berlaku sesudah ada pengesahan dari Atasan Pejabat
Penilai
Pejabat Penilai Yang merangkap Sebagai Atasan Pejabat Penilai
Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat dan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah adalah Pejabat Penilai
dan Atasan Pejabat Penilai tertinggi dalam lingkungan masing-masing.
Daftar Penilaian Pekerjaan yang dibuat oleh Pejabat Penilai yang merangkap menjadi Atasan Pejabat
Penilai tidak dapat diganggu gugat
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil Yang Menjabat Sebagai Pejabat Negara
Atau Ditugaskan Di Luar Instansi Induknya
aftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil dibuat oleh Pejabat Penilai dari instansi asal
tempat Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan bertugas sebelum diangkat sebagai Pejabat Negara.
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil yang dipekerjakan/ diperbantukan pada
instansi pemerintah lain dibuat oleh Pejabat Penilai pada instansi tempat Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan dipekerjakan/diperbantukan.
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil yang ditugaskan diinstansi/badan lain
diluar instansi induknya dibuat oleh Pejabat Penilai dengan bahan-bahan yang diperoleh dari
instansi/badan lain tempat Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan ditugaskan.
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil menjalankan tugas belajar oleh Pejabat
Penilai dengan bahan-bahan yang diperoleh dari pimpinan lembaga pendidikan tempat Pegawai Negeri
Sipil yang bersangkutan menjalankan tugas belajar.
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil yang menjalankan tugas belajar di luar
negeri dibuat oleh Pejabat Penilai dengan bahan-bahan yang diperoleh dari Kepala Perwakilan Republik
Indonesia setempat
C.BASE ON CASE DI BKN KANTOR REGIONAL II
1.KERANCUAN FUNGSI BIDANG DI BKN KANTOR REGIONAL II
Kerancuan fungsi bidang di BKN kantor regional II adalah, kerancuan pada fungsi internal dan eksternal
dari struktur organisasi yang ada di BKN kanreg II, sebagaimana yang terjadi pada wilayah tugas dan
fungsi bidang BIMTEK (Bimbingan Teknis Kepegawaian) dan Sub bagian Kepegawaian. Tugas BIMTEK
menurut tugas pokok dan fungsinya adalah menangani hal-hal yang terkait dengan wilayah eksternal dan
Sub bagian kepegawaian mempunyai tugas pokok dan fungsi menangani hal-hal yang terkait dengan
wilayah internal BKN. Namun, pada pelaksanaan di lapangan BIMTEK mengambil alih tugas dari sub
kepegawaian, yaitu dalam hal penerimaan proposal magang, PKL dan penelitian sekaligus
penempatannya yang seharusnya menjadi kewenangan dari Sub bagian kepegawaian.

2.BUDAYA KERJA YANG LONGGAR DI BKN KANTOR REGIONAL II


Budaya kerja yang longgar di BKN kantor regional II ditunjukkan dalam
Pelanggaran terhadap jam masuk dan pulang kerja
Meninggalkan pekerjaan pada saat jam dinas untuk hal-hal di luar kepentingan dinas
Longgarnya sistem pengawasan dan pembinaan oleh pejabat pembina terhadap pegawai yang ada di BKN
kanreg II
Tidak adanya target pencapaian kerja per- pegawai dalam periode tertentu
3.PENYALAHGUNAAN SARANA DAN PRASARANA KERJA DI BKN KANTOR REGIONAL II
Penyalahgunaan sarana dan prasarana kerja di BKN kanreg II, adalah
Penggunaan fasilitas telepon di luar kepentingan dinas
Penggunaan fasilitas komputer untuk sarana bermain game
Menyalakan komputer tanpa di gunakan
4.SUBJEKTIFITAS PERFORMANCE APPRAISAL DI BKN KANTOR REGIONAL II
Subyektifitas penilaian kinerja di BKN Regional II, ditunjukkan dengan tidak jelasnya poin-poin dari
penilaian kinerja. Yang poin-poin kinerja itu tidak secara tegas dan jelas untuk memberikan penilaian
kinerja secara kuantitatif. Baik dari bahasa yang digunakan maupun kriteria dari poin amat baik, baik,
cukup, sedang dan kurang. Sehingga, penilaian kinerja pegawai negeri sipil yang dimasukkan ke Daftar
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) menjadi penilaian yang cukup subjektif dari pejabat penilai, yang
dalam hal ini dilakukan oleh atasan masing-masing.
Jika penilaian yang dilakukan dengan poin-poin yang tidak tegas dan tidak jelas digunakan untuk
memberikan penilaian secara kuantitatif, maka akan berdampak pada perbaikan dan peningkatan kinerja
Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hal itu juga terkait dengan permasalahan pembinaan terhadap PNS
kedepannya dalam hal pengembangan professionalisme kerja khususnya dalam memberikan pelayanan
prima di wilayah kerjanya sebagai tugas dari PNS terutama yang bertugas di BKN.
5.LEMAHNYA PENGAWASAN/CONTROLLING DARI PEJABAT DI BKN KANTOR REGIONAL II
Lemahnya pengawasan/controlling dari pejabat di BKN kanreg II ditunjukkan dengan
Pejabat pengawas hanya menerima laporan dari kasi per bidang mengenai kinerja pegawai, tanpa melihat
keadaan langsung di lapangan
Longgarnya izin keluar masuk kantor bagi pegawai meskipun tanpa alasan yang jelas
Tidak ketatnya pembinaan dan pengawasan terhadap Pegawai Negeri Sipil (PNS) di BKN. Pembinaan
yang terkesan adalah formal tanpa kedekatan interpersonal.
BAB V
PENUTUP
Membaca sekilas mengenai sejarah singkat BKN yang telah ada sejak pemerintahan Hindia Belanda,
memberikan gambaran bahwa keberadaan BKN eksis setelah sekian tahun meskipun dengan berulang
kali berganti nama. Hal itu menunjukkan bahwa tata urusan kepegawaian sudah diperhatikan
keberadaannya oleh negara sejak Indonesia mendapatkan kemerdekaannya. Pegawai pemerintah yang
biasa disebut dengan pegawai negeri, sangatlah diperhatikan hak dan kewajibannya oleh pemerintah yang
tercantum dalam tata perundang-undangan karena mereka merupakan aparatur negara yang harus
melayani rakyat.
Kantor Regional II BKN Surabaya, pada mulanya mengurus Pegawai Negeri Sipil yang berdomisili di
wilayah Jawa Timur, Bali, NTT, dan NTB. Namun seiring dengan ditetapkannya otonomi daerah oleh
pemerintah dan dibukanya kantor regional baru di wilayah Bali, maka ruang lingkup Kanreg II Surabaya
berkurang menjadi wilayah Jawa Timur saja. Hal tersebut tentu memudahkan berbagai pihak, tidak

hanya para pegawai kantor BKN sendiri, akan tetapi juga para PNS yang berdomisili di luar Jawa. Para
PNS yang berdomisili di Bali, NTT, dan NTB tidak perlu datang jauh ke Surabaya lagi untuk mengurus
kenaikan pangkat, mutasi, pensiun maupun urusan kepegawaian lainnya.
SARAN
1.Mengatur kembali tugas per bidang yang sesuai dengan Tupoksi di wilayah kerja masing-masing
2.Mengkonstruk budaya kerja produktif yang aman dan nyaman di masing-masing wilayah kerja. Dengan
pendekatan sistem dan interpersonal Pegawai Negeri Sipil
3.Melakukan sosialisasi dan pengawasan terhadap penggunaan sarana dan prasarana kantorbaik dengan
pendekatan formal dan informal.
4.Merekonstruk penilaian kinerja yang ada, dengan memperjelas poin-poin penilaian kinerja kuantitatif
dengan rinci, tegas dan bersifat aplikatif.
5.Menata kembali kedekatan interpersonal dalam pengontrolan kerja Staf, Kasi/Kasubbag, dan Kabid.
yang terstruktur dan terukur.
KESIMPULAN
Kesan pertama ketika memasuki BKN Kantor Regional II Surabaya, membuat kami berpikir tentulah di
dalamnya merupakan orang-orang berkelas dalam hal jabatan yang mungkin akan memandang kami
sebelah mata dan tidak terlalu dibutuhkan kehadirannya. Namun pikiran itu langsung berubah
sebaliknya ketika kami diperkenalkan dengan orang-orang yang ada di masing-masing bidang yang
menerima kami dengan sangat terbuka. Berbagai pihak mendukung kelancaran proses magang kami
disana yang berlangsung selama satu bulan.
BKN kanreg II merupakan sebuah instansi yang mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas
pokok dan fungsi BKN di bidang administrasi dan manajemen kepegawaian negara di wilayah kerjanya,
yaitu wilayah Jawa Timur yang kewenangannya masih melekat pada pemerintah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kanreg BKN dipimpin oleh seorang kepala yang
bertanggung jawab langsung kepada BKN pusat yang berkedudukan di Jakarta.
Sama dengan instansi-instansi lain, BKN merupakan sebuah instansi yang di dalamnya mengatur tata
urusan kepegawaian dimana dalam melaksanakan tugasnya, masih terdapat kekurangan dan
memerlukan adanya perbaikan baik dari sisi intern BKN kanreg II sendiri maupun dengan pantauan dan
bantuan dari pemerintah pusat. Oleh karena itu, kerjasama dan bimbingan dari para pejabat sangatlah
diperlukan demi tercapainya kantor BKN yang sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai