Anda di halaman 1dari 118

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


BIDANG HAK CIPTA KARYA
Alamat : Jalan sendawar III Pusat Perkantoran Kab. Kutai Barat Telp. 0545 – 4043890
SENDAWAR

SURAT PERNYATAAN
KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP (SPPL)

PEMBANGUNAN
BALAI LATIHAN KERJA ( BLK ) KABUPATEN KUTAI BARAT
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KABUPATEN KUTAI BARAT

LOKASI

KAMPUNG KEAY
KECAMATAN DAMAI
KABUPATEN KUTAI BARAT

SENDAWAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan
Karunia-Nya Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup (SPPL) ini dapat diselesaikan.
Secara administrasi lokasi rencana Pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK)
Kabupaten Kutai Barat berada Kampung Keay Kecamatan Damai Kabupaten
Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur.
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 4
Tahun 2021 tentang Daftar Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL), Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) atau
Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Hidup bahwa Pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Kutai Barat
tidak wajib AMDAL dan UKL-UPL karena luas bangunannya < 5.000 m2 dan
hanya wajib menyusun dokumen SPPL.
Penyusunan dokumen SPPL ini bertujuan untuk menelaah secara cermat dan
mendalam tentang dampak yang akan terjadi akibat dari usaha dan/atau
kegiatan Pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Kutai Barat.
Demikian dokumen SPPL ini disusun diharapkan dapat bermanfaat sesuai
dengan tujuan yang telah dirumuskan dalam dokumen ini.

Sendawar, April 2022


Pejabat Pembuat Komitmen,

Iyan, ST. M.Si


NIP. 19650510 198703 019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................. i

DAFTAR ISI ....................................................................... ii

DAFTAR TABEL .................................................................. iii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................... iv

A. IDENTITAS PEMRAKARSA................................................ 1

B. INFORMASI SINGKAT TERKAIT DENGAN USAHA DAN/


ATAU KEGIATAN ……………………………………………………… 1

C. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI DAMPAK


LINGKUNGAN YANG TERJADI DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP YANG AKAN DILAKUKAN…………….. 1

D. SURAT PERNYATAAN ...................................................... 31

E. DAFTAR PUSTAKA ........................................................... 33

F. DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….. 35

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Matriks UKL - UPL Kegiatan Pembangunan Balai Latihan


Kerja ………………………………………………………………… 6

iii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Informasi Tata Ruang


2. Penetapan Lokasi
3. Peta Lokasi
4. Hasil Laboratorium
5. Lay Out dan Gambar Bangunan

iv
A. IDENTITAS PEMRAKARSA
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Iyan, SE, M.Si
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Alamat : Komplek Perkantoran Kabupaten Kutai Barat
Nomor Telp. : 0812345678910
Selaku penanggung jawab atas pengelolaan lingkungan dari:
Nama Pemrakarsa : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Kutai Barat
Alamat Kantor : Komplek Perkantoran Kabupaten Kutai Barat
Nomor Telepon : 0812345678910
Jenis Kegiatan : Penyusunan Surat Pernyataan Kesanggupan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Hidup (SPPL) Pembangunan Balai Latihan Kerja
(BLK) Kabupaten Kutai Barat.

B. INFORMASI SINGKAT TERKAIT DENGAN USAHA DAN/ATAU


KEGIATAN
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: 4
Tahun 2021 Tentang Daftar Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan serta Surat
Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
(SPPL) bahwa skala besaran usaha/ kegiatan Di lokasi pembangunan Balai
Latihan Kerja luas bangunannya < 5.000 m2. Sehingga dengan luas
bangunan tersebut maka pembangunan gedung Balai Latihan Kerja dan
fasilitas penunjangnya tidak wajib menyusun dokumen AMDAL dan UKL-UPL
dan hanya wajib menyusun dokumen SPPL.
C. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
YANG TERJADI DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP YANG
AKAN DILAKUKAN
Keterangan singkat mengenai dampak lingkungan yang akan terjadi dan
pengelolaan lingkungan hidup yang akan dilakukan dapat dilihat pada
uraian berikut ini:
1. Tahap Pra Konstruksi
a) Pengadaan lahan
Kegiatan pengadaan lahan untuk Pembangunan Gedung Balai Latihan
Kerja (BLK) telah dilakukan pembebasan dan permasalahan status lahan
sudah selesai. Sehingga masalah status lahan sudah tidak ada dampak,

1
maka dalam matrik Pengelolaan dan Pemantauan tidak dibahas lebih
lanjut.
b) Penerimaan Tenaga Kerja
Kegiatan penerimaan tenaga kerja ini akan menyesuaikan kualifikasi
yang dibutuhkan, dan pada teknis pelaksanaanya akan dilaksanakan
secara bertahap disesuaikan dengan progres dari kegiatan di lokasi
Pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Kutai Barat.
Dalam proses penerimaan tenaga kerja, akan diprioritaskan tenaga kerja
lokal yang berdasarkan usia produktif kerja yaitu 18-54 tahun sesuai
dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor
Kep-15/MEN/1997 tentang Usia Kerja Produktif, yang memenuhi
kualifikasi serta persyaratan sesuai kebutuhan. Perekrutan tenaga kerja
akan dilakukan langsung oleh Dinas PUPR.
Dalam perekrutan tenaga kerja Dinas PUPR juga akan mengacu Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di
Perusahaan dan Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1980 tentang Wajib
Lapor Lowongan Pekerjaan.
Sebagai upaya mencegah dan meminimalkan resiko kecelakaan kerja,
maka semua tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan di lokasi
Pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Kutai Barat harus
dilengkapi dengan alat pelindung keselamatan kerja yang merupakan
perlengkapan standart yang harus dikenakan oleh pekerja antara lain
meliputi : Helm Pengaman, Sarung Tangan, Sepatu Safety, Alat pelindung
badan saat mengelas, Ear Plug, Reflection Jacket dan Safety Belt.
Mengingat kegiatan di lokasi Pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK)
Kabupaten Kutai Barat ini berdampak terhadap Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) maka setiap pekerja akan diikutkan ke dalam
program JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja), yang meliputi
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK), Jaminan Hari Tua
(JHT) dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK).
Tenaga kerja yang diperlukan meliputi tenaga kerja pada tingkat
managerial, tingkat kantor, dan teknis operasional. Adapun tenaga kerja
yang akan direkrut diklasifikasikan berdasarkan Tenaga Kerja Bulanan
(TKB), dan Tenaga Kerja Harian (TKH). Sedangkan penempatan pegawai
akan menyesuaikan fungsinya. Kemudian sistem penggajian mengikuti
peraturan dari mengacu pada perundang-undangan ketenagakerjaan
Kepmenakertrans Nomor 102/Men/2004 dengan jam kerja selama 7 jam
(6 hari kerja, 1 hari libur) dan apabila karyawan melakukan kerja lembur
maka akan di bayar sesuai dengan perhitungan upah lembur karyawan

2
yang berlaku. Besaran upah yang wajib dibayarkan sesuai dengan UMP
tahun yang berjalan.
Dampak yang diprakirakan akan terjadi akibat kegiatan penerimaan
tenaga kerja ini adalah akan terciptanya lapangan pekerjaan dan
kecemburuan sosial.
c) Mobilisasi Peralatan dan Material
Dalam rangka menunjang kegiatan operasional sangat diperlukan alat-
alat berat maupun kendaraan operasional proyek. Pada pelaksanaan
kegiatan mobilisasi alat dari luar proyek ke dalam lokasi proyek akan
dilakukan melalui jalur darat dengan menggunakan mobil pengangkut
khusus (trailer).
Dampak yang diprakirakan akan terjadi akibat kegiatan mobilisasi
peralatan dan material terdiri dari gangguan lalulintas, kecelakaan
lalulintas, terjadinya penurunan kualitas udara dan kebisingan.
2. Tahap Konstruksi
a) Pembersihan Lahan
Sebelum pelaksanaan pekerjaan di lokasi Pembangunan Balai Latihan
Kerja (BLK) Kabupaten Kutai Barat, terlebih dahulu pada areal lokasi
tersebut dilakukan pembersihan dari vegetasi penutup tanah yang ada.
Kegiatan pembersihan lahan dari vegetasi penutupnya akan
dilaksanakan secara semi mekanis tanpa pembakaran (zero burning).
Vegetasi hasil dari pembersihan lahan tersebut dikumpulkan dan
dirapikan bersama hasil tebangan pepohonan pada tempat yang telah
ditentukan dan diharapkan dapat menjadi sumber bahan organik dengan
adanya pelapukan secara alami oleh proses dekomposisi
mikroorganisme.
Dampak yang akan terjadi akibat kegiatan pembersihan lahan ini adalah
potensi timbulnya limbah padat, hilangnya vegetasi, terjadinya
kecelakaan kerja dan terjadinya erosi di permukaan lahan.
b) Penyiapan Lahan
Penyiapan dan pematangan lahan merupakan suatu kegiatan penataan
tapak lahan bangunan dengan melakukan penggalian materil kemudian
menghamparkannya pada permukaan lahan untuk diratakan. Setelah
tanah urug tadi dihamparkan dilanjutkan dengan pemadatan tanah
dengan menggunakan stamper.
Pada titik-titik rencana tiang pancang untuk pondasi bangunan akan
dilakukan penggalian tanah sedalam 2 m dan lebar 1 m. Fungsi

3
penggalian ini untuk menempatkan kerangka besi/baja bangunan,
kemudian akan dilakukan pengecoran.
Dalam kegiatan di lokasi Pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK)
Kabupaten Kutai Barat, lokasi pembangunannya haruslah diperhatikan
dengan baik dengan mempertimbangkan beberapa aspek penting
sehingga nantinya tidak akan menimbulkan kerugian baik dari aspek
teknis maupun non teknis. Beberapa aspek penting yang perlu
diperhatikan adalah topografi dan kondisi social budaya masyarakat.
Dampak yang diprakirakan akan terjadi akibat kegiatan penyiapan lahan
ini terdiri dari terjadinya kecelakaan kerja, penurunan kualitas udara,
terjadinya erosi dan gangguan tata aliran permukaan.
c) Pembangunan gedung Balai Latihan Kerja (BLK)
Pekerjaan yang dilakukan dalam kegiatan di lokasi Pembangunan Balai
Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Kutai Barat ini terdiri dari penyelesaian
bangunan yang telah dilakukan pada kegiatan sebelumnya yaitu
mendirikan tiang, dinding tapa tap sampai dengan finising bangunan.
Dampak yang diprakirakan akan terjadi akibat kegiatan di lokasi
Pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Kutai Barat ini adalah
terjadinya kecelakaan kerja, terjadinya ceceran limbah padat sisa
material bangunan, terjadinya penurunan kualitas udara khususnya
debu, terjadinya kebisingan dan timbulnya limbah cair domestik.
d) Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendukung Gedung Balai
Latihan Kerja (BLK)
Kegiatan Pembangunan sarana dan prasarana gedung Balai Latihan Kerja
(BLK) yaitu meliputi rumah genset, lahan parkir, RTH, saluran drainase,
pagar dan fasilitas lainnya. Dampak yang diprakirakan akan terjadi
akibat kegiatan pembangunan fasilitas penunjang Balai Latihan Kerja
(BLK) adalah terjadinya kecelakaan kerja, terjadinya ceceran limbah
padat sisa material bangunan, terjadinya penurunan kualitas udara
khususnya debu, terjadinya kebisingan dan timbulnya limbah cair
domestik.
3. Tahap Pasca Konstruksi
a) Demobilisasi Peralatan
Pada saat kegiatan konstruksi berakhir, maka seluruh kendaraan dan
peralatan serta sisa material yang terdapat di tapak proyek, akan
dilakukan demobilisasi ke luar tapak proyek. Kegiatan demobilisasi ini
mengunakan dump truck. Jalan yang digunakan adalah jalan umum dalam
wilayah kecamatan Damai Kabupaten Kutai Barat. Dampak yang
diprakirakan akan terjadi akibat kegiatan demobilisasi ini adalah

4
terjadinya gangguan lalu lintas, dan kecelakaan lalu lintas, timbulnya
tebaran debu di udara dan kebisingan.
b) Pemutusan Hubungan Kerja
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari kegiatan konstruksi merupakan
konsekuensi logis dari selesainya kegiatan konstruksi yang telah
dilakukan. PHK ini akan dilakukan secara total, karena para pekerja yang
direkrut merupakan pegawai kontrak. Sistem PHK dilakukan secara
bertahap disesuaikan dengan bidang-bidang kegiatan yang dikerjakan.
Untuk kegiatan finishing, keamanan, logistik dan tukang masak akan di
PHK setelah secara total perkerjaan yang dikerjakan.Dampak yang
diprakirakan akan terjadi akibat kegiatan PHK ini adalah hilangnya
lapangan pekerjaan yang mengakibatkan terjadinya pengangguran.
4. Tahap Operasional
a) Operasional Balai Latihan Kerja (BLK)
Kegiatan utama yang dilakukan dalam mengoperasikan Balai Latihan
Kerja adalah sebagai tempat pelatihan untuk meningkatkan kopetensi
para peserta dan mendapatkan keterampilan khusus atau yang ingin
mendalami keahlian di bidangnya masing-masing. Selama kegiatan
operasional Balai Latihan Kerja (BLK) ini diperlukan air bersih dan listrik.
Kebutuhan air bersih disediakan dari PDAM dan kebutuhan listrik
berasal dari PLN. Dampak yang diperkirakan akan terjadi akibat
operasional Balai Latihan Kerja (BLK) ini terdiri dari timbulnya limbah
padat domestik, limbah cair domestik, terjadinya kecelakaan
lalulintas dan kebakaran.
b) Pemeliharaan Fasilitas Penunjang
Fasilitas penunjang yang dipelihara trdiri dari lahan parkir, ruang
genset, RTH, dan lain-lainnya. Dampak yang diperkirakan akan terjadi
akibat pemeliharaan fasilitas penunjang ini terdiri dari timbulnya
limbah padat domestik, terjadinya kecelakaan kerja.
5. Tahap Pasca Operasional
Kegiatan operasional Balai Latihan Kerja (BLK) ini akan berlangsung
secara berkesinambungan atau terus menerus. Untuk itu dalam
operasional Balai Latihan Kerja (BLK) ini tidak ada kegiatan Pasca
Operasional.

5
Tabel 1. Matriks UKL dan UPL Kegiatan Pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Kutai Barat
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Bentuk Upaya Lokasi Periode Bentuk Upaya Lokasi Periode Institusi Pengelola dan
Sumber Jenis Besaran
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Dampak Dampak Dampak
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
A. Pra Konstruksi
a. Pengadaan Persepsi Potensi Tidak ada Tapak proyek Sebelum a. Metode Tapak Sebelum a. Instansi Pelaksana
Lahan dan sikap terjadinya kegiatan di lokasi dimulainya pengumpulan proyek dimulainya yaitu Dinas Pekerjaan
masyarakat konflik pembebasan Pembangunan kegiatan data yakni lokasi kegiatan Umum dan Penataan
lahan karena Balai Latihan konstruksi melakukan kegiatan konstruksi Ruang Kabupaten
lahan lokasi Kerja (BLK) pencatatan Pembangu dan frekuensi Kutai Barat.
Pembangunan Kabupaten mengenai luas nan Balai pemantauan b. Instansi Pengawas
Balai Latihan Kutai Barat. lahan yang Latihan dilakukan 3 yaitu Dinas
Kerja (BLK) dibebaskan. Kerja bulan sekali Lingkungan Hidup
Kabupaten Kutai b.Metode analisis (BLK) dan Kabupaten Kutai Barat.
Barat sudah data yakni data Kabupaten pelaporan 6 c. Instansi Penerima
menjadi milik yang diperoleh, Kutai bulan sekali Laporan : Dinas
Pemerintah dianalisis secara Barat. Lingkungan Hidup
Kabupaten deskriptif dan Kabupaten Kutai Barat.
Kutai Barat didokumentasi-
kan sebagai
data
kepemilikan
lahan, guna
antisipasi bila
terjadi tuntutan
masyarakat.
b. Penerimaan Terciptanya Jumlah a. Pemrakarsa Tapak proyek Sebelum a. Metode Tapak Sebelum a. Instansi Pelaksana
Tenaga lapangan tenaga kerja dan lokasi dimulainya pengumpulan proyek dimulainya yaitu Dinas Pekerjaan
Kerja pekerjaan yang kontraktor Pembangunan kegiatan data yakni lokasi kegiatan Umum dan Penataan
diterima memprioritas Balai Latihan konstruksi melakukan Pembangun konstruksi Ruang Kabupaten
dalam kan tenaga Kerja (BLK) sampai pencatatan dan an Balai dan frekuensi Kutai Barat.
kegiatan kerja lokal Kabupaten dengan inventarisasi Latihan pemantauan b. Instansi Pengawas
proyek ini 49 untuk Kutai Barat. selesainya terhadap jumlah Kerja (BLK) dilakukan 3 yaitu Dinas
orang diterima kegiatan tenaga kerja Kabupaten bulan sekali Lingkungan Hidup
menjadi penerimaan yang terlibat Kutai Barat.. dan dan Dinas Tenaga
pekerja tenaga kerja. dalam proyek. pelaporan 6 Kerja Kabupaten Kutai

6
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Bentuk Upaya Lokasi Periode Bentuk Upaya Lokasi Periode Institusi Pengelola dan
Sumber Jenis Besaran
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Dampak Dampak Dampak
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
konstruksi. b.Metode analisis bulan sekali Barat.
b. Pemrakarsa data yakni data c. Instansi Penerima
berkoordina yang diperoleh, Laporan : Dinas
si dengan dianalisis secara Lingkungan Hidup
pihak deskriptif dan Kabupaten Kutai Barat.
kecamatan didokumentasi-
Damai untuk kan sebagai
meminta data rona awal,
daftar tenaga guna antisipasi
kerja lokal bila terjadi
yang akan tuntutan
dipekerja- masyarakat.
kan di
proyek ini.
c. Standar gaji
para pekerja
minimal
mengikuti
Upah
Minimum
Kabupaten
Kutai Barat.
Kecemburu- Terjadinya b. Pemrakarsa Tapak proyek Sebelum a. Metode Tapak Sebelum a. Instansi Pelaksana
an sosial respon dan lokasi dimulainya pengumpulan proyek dimulainya yaitu Dinas Pekerjaan
positif kontraktor Pembangunan kegiatan data yakni lokasi kegiatan Umum dan Penataan
masyarakat memprioritas Balai Latihan konstruksi melakukan Pembangun konstruksi Ruang Kabupaten
lokal kan tenaga Kerja (BLK) sampai pencatatan dan an Balai dan frekuensi Kutai Barat.
terhadap kerja lokal Kabupaten selesainya inventarisasi Latihan pemantauan b. Instansi Pengawas
kehadiran untuk Kutai Barat. kegiatan terhadap jumlah Kerja (BLK) dilakukan 3 yaitu Dinas
proyek diterima penerimaan tenaga kerja Kabupaten bulan sekali Lingkungan Hidup
menjadi tenaga kerja. yang terlibat Kutai Barat.. dan Kabupaten Kutai Barat.
pekerja dalam proyek. pelaporan 6 c. Instansi Penerima
konstruksi. b.Metode analisis bulan sekali Laporan : Dinas
d. Pemrakarsa data yakni data Lingkungan Hidup

7
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Bentuk Upaya Lokasi Periode Bentuk Upaya Lokasi Periode Institusi Pengelola dan
Sumber Jenis Besaran
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Dampak Dampak Dampak
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
berkoordinasi yang diperoleh, Kabupaten Kutai Barat.
dengan pihak dianalisis secara
kecamatan deskriptif dan
Damai untuk didokumentasi-
meminta kan sebagai
daftar tenaga data rona awal,
kerja lokal guna antisipasi
yang akan bila terjadi
dipekerjakan tuntutan
di proyek ini. masyarakat.
e. Standar gaji
para pekerja
minimal
mengikuti
Upah
Minimum
Kabupaten
Kutai Barat.
c. Mobilisasi Gangguan Terjadi Kegiatan Lokasi tapak Saat a. Metode Lokasi Dilakukan a. Instansi Pelaksana
peralatan lalulintas potensi mobilisasi proyek yang berlangsungn pengumpulan tapak saat yaitu Dinas Pekerjaan
dan material kemacetan dilakukan pada berada di jalan ya kegiatan data yakni proyek berlangsung Umum dan Penataan
lalulintas malam hari jam Trans mobilisasi melakukan yang kegiatan Ruang Kabupaten
pada jalur 21.00 – 05.00 Kalimantan peralatan dan pencatatan berada di mobilisasi Kutai Barat.
jalan di tapak dengan kampung Keay material jumlah jalan Trans dengan b. Instansi Pengawas
proyek > 1 kecepatan Kecamatan sampai frekuensi Kalimantan frekuensi yaitu Dinas
kali. maksimum 30 Damai selesainya gangguan kampung pemantauan Lingkungan Hidup
km/jam dan kegiatan lalulintas. Keay hanya satu dan Dinas
harus dilakukan tersebut b. Metode analisis Kecamatan kali yakni saat Perhubungan
pengawalan data yakni data Damai mobilisasi Kabupaten Kutai Barat.
oleh mobil yang diperoleh, berlangsung c. Instansi Penerima
Polisi. dianalisis secara dan Laporan : Dinas
Kemudian di deskriptif dan pelaporan 6 Lingkungan Hidup
jalur masuk direkomendasik bulan sekali. Kabupaten Kutai Barat
lokasi dipasang anuntuk dan Dinas Lingkungan

8
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Bentuk Upaya Lokasi Periode Bentuk Upaya Lokasi Periode Institusi Pengelola dan
Sumber Jenis Besaran
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Dampak Dampak Dampak
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
rambu-rambu melakukan Hidup Provinsi Kaltim.
lalulintas, kegiatan
berupa papan pengaturan
peringatan, jam waktu
operasi pelaksanaan
kegiatan dan mobilisasi.
lain-lainnya.
Kecelakaan Potensi Pada saat Lokasi tapak Saat a. Metode Lokasi Dilakukan a. Instansi Pelaksana
lalulintas terjadinya kegiatan proyek yang berlangsungn pengumpulan tapak saat yaitu Dinas Pekerjaan
kecelakaan mobilisasi berada di jalan ya kegiatan data yakni proyek berlangsung Umum dan Penataan
lalu lintas > 1 harus dipandu Trans mobilisasi melakukan yang kegiatan Ruang Kabupaten
kali oleh kendaraan Kalimantan peralatan dan pencatatan berada di mobilisasi Kutai Barat.
POLRI dengan kampung Keay material jumlah jalan Trans dengan b. Instansi Pengawas
kecepatan < 30 Kecamatan sampai frekuensi Kalimantan frekuensi yaitu Dinas
km/jam. Damai selesainya kecelakaan kampung pemantauan Lingkungan Hidup
Kemudian di kegiatan lantas. Keay hanya satu dan Dinas
jalur masuk tersebut b. Metode analisis Kecamatan kali yakni saat Perhubungan
lokasi dipasang data yakni data Damai mobilisasi Kabupaten Kutai Barat.
rambu-rambu yang diperoleh, berlangsung c. Instansi Penerima
lalulintas, dianalisis secara dan Laporan : Dinas
berupa papan deskriptif dan pelaporan 6 Lingkungan Hidup
peringatan, jam direkomendasi bulan sekali. Kabupaten Kutai Barat
operasi untuk dilakukan dan Dinas Lingkungan
kegiatan dan pengawalan Hidup Provinsi Kaltim.
lain-lainnya. pada saat
Juga dipasang kegiatan
lampu mobilisasi.
penerangan.
Penurunan Potensi Kecepatan Lokasi tapak Saat a. Metode Lokasi Dilakukan a. Instansi Pelaksana
kualitas terjadinya kendaraan < 30 proyek yang berlangsung- pengumpulan tapak saat yaitu Dinas Pekerjaan
udara paparan debu km/jam. berada di jalan nya kegiatan data yakni proyek berlangsung Umum dan Penataan
debu melebihi baku Kemudian bak Trans mobilisasi melakukan yang kegiatan Ruang Kabupaten
mutu truck ditutup Kalimantan peralatan dan pengukuran berada di mobilisasi Kutai Barat.
berdasarkan dengan terpal kampung Keay material kadar debu jalan Trans dengan b. Instansi Pengawas

9
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Bentuk Upaya Lokasi Periode Bentuk Upaya Lokasi Periode Institusi Pengelola dan
Sumber Jenis Besaran
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Dampak Dampak Dampak
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
PP No. 41 pada saat Kecamatan sampai diukur Kalimantan frekuensi yaitu Dinas
Tahun 1999 kegiatan Damai selesainya menggunakan kampung pemantauan Lingkungan Hidup
yakni pengangkutan kegiatan dust sampler Keay hanya satu Kabupaten Kutai Barat.
debu/TSP < material tersebut dengan satuan Kecamatan kali yakni saat c. Instansi Penerima
230ug/m3.. berlangsung. g/m3. Damai mobilisasi Laporan : Dinas
b. Metode analisis berlangsung Lingkungan Hidup
data yakni data dan Kabupaten Kutai Barat
yang diperoleh, pelaporan 6 dan Dinas Lingkungan
dianalisis di bulan sekali. Hidup Provinsi Kaltim.
laboratorium
kemudian
dibandingkan
dengan baku
mutu, dan
direkomendasik
an untuk upaya
pengelolaanya.
Kebisingan Potensi Kecepatan Lokasi tapak Saat a. Metode Lokasi Dilakukan a. Instansi Pelaksana
terjadinya kendaraan saat proyek yang berlangsung- pengumpulan tapak saat yaitu Dinas Pekerjaan
kebisingan mobilisasi < 30 berada di jalan nya kegiatan data yakni proyek berlangsung Umum dan Penataan
> 55 dB. km/jam. Trans mobilisasi melakukan yang kegiatan Ruang Kabupaten
Berdasarkan Kalimantan peralatan dan pengukuran berada di mobilisasi Kutai Barat.
Kep- kampung Keay material kebisingan jalan Trans dengan b. Instansi Pengawas
48/MENLH/ Kecamatan sampai dengan sound Kalimantan frekuensi yaitu Dinas
11/1996. Damai selesainya level meter kampung pemantauan Lingkungan Hidup
kegiatan dengan satuan Keay hanya satu Kabupaten Kutai Barat.
tersebut dB. Kecamatan kali yakni saat c. Instansi Penerima
b. Metode analisis Damai mobilisasi Laporan : Dinas
data yakni data berlangsung Lingkungan Hidup
yang diperoleh, dan Kabupaten Kutai Barat
dianalisis pelaporan 6 dan Dinas Lingkungan
secara bulan sekali. Hidup Provinsi Kaltim.
deskriptif
kemudian

10
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Bentuk Upaya Lokasi Periode Bentuk Upaya Lokasi Periode Institusi Pengelola dan
Sumber Jenis Besaran
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Dampak Dampak Dampak
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
dibandingkan
dengan baku
mutu, dan
direkomendasik
an untuk
dilakukan upaya
pengelolaanya.

B. Tahap Konstruksi
a.Pembersihan Limbah Potenai Mengumpulkan Tapak proyek Selama a. Metode Tapak Dilakukan a. Instansi Pelaksana
lahan. padat timbulnya limbah padat di lokasi kegiatan pengumpulan proyek di pada saat yaitu Dinas Pekerjaan
limbah berupa rumput- Pembangunan pembersihan data yakni lokasi kegiatan Umum dan Penataan
padat rumputan, Balai Latihan lahan melakukan Pembangun pembersihan Ruang Kabupaten
berupa pohon dan Kerja (BLK) berlangsung pencatatan an Balai lahan Kutai Barat.
rumput- potongan kayu Kabupaten sampai volume limbah Latihan berlangsung b. Instansi Pengawas
rumputan, dan Kutai Barat. selesai. padat yang Kerja (BLK) dengan yaitu Dinas
pohon dan menempatkan- dihasilkan Kabupaten frekuensi Lingkungan Hidup
potongan nya di dalam b. Metode analisis Kutai Barat.. pemantauan Kabupaten Kutai Barat.
kayu > 1 m3. truck untuk data yakni data satu kali c. Instansi Penerima
dibuang ke dianalisis secara setelah 30 Laporan : Dinas
TPA. Limbah deskriptif hari kerja dan Lingkungan Hidup
padat tersebut kemudian pelaporan 6 Kabupaten Kutai Barat.
tidak boleh diinventarisasi bulan sekali
dilakukan volume
pembakaran, limbahnya
karena dapat kemudian
menggangu direkomendasi-
kesehatan kan untuk
khususnya dikelola.
saluran
pernapasan
pekerja dan
masyarakat.

11
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Bentuk Upaya Lokasi Periode Bentuk Upaya Lokasi Periode Institusi Pengelola dan
Sumber Jenis Besaran
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Dampak Dampak Dampak
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
Hilangnya Hilangnya Melakukan Tapak proyek Setelah a. Metode Tapak Dilakukan a. Instansi Pelaksana
vegetasi. vegetasi di penanaman dan di lokasi selesai pengumpulan proyek di setelah enam yaitu Dinas Pekerjaan
tapak pengkayaan Pembangunan kegiatan data yakni lokasi bulan Umum dan Penataan
proyek vegetasi Balai Latihan konstruksi melakukan Pembangun dilakukan Ruang Kabupaten
seluas < 0,5 dengan jenis Kerja (BLK) sampai pencatatan an Balai penanaman Kutai Barat.
hektar tanaman lokal Kabupaten dengan berapa jumlah Latihan vegetasi b. Instansi Pengawas
khususnya Kutai Barat. tertanamnya dan jenis tanaman Kerja (BLK) dengan yaitu Dinas
tanaman buah- tanaman yang yang ditanam. Kabupaten periode Lingkungan Hidup
buahan seperti direkomenda b. Metode analisis Kutai Barat.. pemantauan 6 Kabupaten Kutai Barat.
rambutan, sikan.. data yakni data bulan sekali c. Instansi Penerima
mangga,dan dianalisis secara dan Laporan : Dinas
tanaman hias deskriptif pelaporan 6 Lingkungan Hidup
pinus, pelesium kemudian bulan sekali. Kabupaten Kutai Barat.
dan direkomendasi-
pelamboyan di kan untuk
RTH-nya. dilaksanakan
sesuai arahan.
Kecelakaan Potensi Para pekerja Tapak proyek Saat a. Metode Tapak Dilakukan a. Instansi Pelaksana
kerja terjadi nya diwajibkan di lokasi berlangsungn Pengumpulan proyek di pada saat yaitu Dinas Pekerjaan
kecelakaan memakai Pembangunan ya kegiatan Data yakni lokasi kegiatan Umum dan Penataan
kerja > pakaian safety, Balai Latihan pembersihan melakukan Pembangun pembersihan Ruang Kabupaten
1kali. seperti sepatu, Kerja (BLK) lahan sampai pencatatan an Balai lahan Kutai Barat.
helm, sarung Kabupaten selesainya jumlah frekuensi Latihan berlangsung b. Instansi Pengawas
tangan, ear Kutai Barat. kegiatan kecelakaan kerja. Kerja (BLK) dengan yaitu Dinas
plag, kaca mata tersebut b. Metode Analisis Kabupaten frekuensi Lingkungan Hidup
safety dan lain- Data yakni data Kutai Barat. pemantauan serta Dinas Tenaga
lain. Kemudian yang diperoleh, satu kali Kerja Kabupaten Kutai
sebelum dianalisis secara setelah 30 Barat.
dimulai deskriptif, hari kerja dan c. Instansi Penerima
pekerjaan para kemudian pelaporan 6 Laporan : Dinas
pekerja tiap direkomendasi- bulan sekali. Lingkungan Hidup
pagi diberikan kan untuk Kabupaten Kutai Barat.
bimbingan dan dilakukan
pengarahan pengelolaan.

12
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Bentuk Upaya Lokasi Periode Bentuk Upaya Lokasi Periode Institusi Pengelola dan
Sumber Jenis Besaran
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Dampak Dampak Dampak
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
tentang K3 dan
SOP pekerjaan.
Terjadi Terjadi erosi Pembuatan Tapak proyek Saat a. Metode Tapak Dilakukan a. Instansi Pelaksana
erosi > 12,5 ton/ tanggul di lokasi berlangsungn Pengumpulan data proyek di pada saat yaitu Dinas Pekerjaan
ha/tahun sementara di Pembangunan ya kegiatan yakni melakukan lokasi kegiatan Umum dan Penataan
sekeliling Balai Latihan pembersihan pencatatan Pembangun pembersihan Ruang Kabupaten
rencana Kerja (BLK) lahan sampai terhadap volume an Balai lahan Kutai Barat.
bangunan Kabupaten selesainya terjadinya erosi. Latihan berlangsung b. Instansi Pengawas
dengan tinggi Kutai Barat. kegiatan b. Metode analisis Kerja (BLK) dengan yaitu Dinas
60 cm dan lebar tersebut data yakni data Kabupaten frekuensi Lingkungan Hidup
80 cm, air yang diperoleh, Kutai Barat.. pemantauan Kabupaten Kutai Barat.
limpasannya dianalisis secara satu kali c. Instansi Penerima
diarahkan ke deskriptif setelah 30 Laporan : Dinas
kolam resapan kemudian hari kerja dan Lingkungan Hidup
sementara yang direkomendasi- pelaporan 6 Kabupaten Kutai Barat.
dibuat ditapak kan bulan sekali
proyek. Untuk dilakukan
pengelolaan.
b. Penyiapan Terjadinya Potensi Para pekerja Tapak proyek Pada saat a. Metode Tapak Dilakukan a. Instansi Pelaksana
Lahan kecelaka- terjadinya diwajibkan di lokasi akan Pengumpulan proyek di pada saat yaitu Dinas Pekerjaan
an kerja kecelakaan memakai Pembangunan berlangsung- Data yakni lokasi kegiatan Umum dan Penataan
kerja > 1 pakaian safety, Balai Latihan nya kegiatan melakukan Pembangun penyiapan Ruang Kabupaten
kali seperti sepatu, Kerja (BLK) penyiapan pencatatan an Balai lahan Kutai Barat.
helm, sarung Kabupaten lahan sampai jumlah frekuensi Latihan berlangsung b. Instansi Pengawas
tangan, ear Kutai Barat. dengan kecelakaan kerja. Kerja (BLK) dengan yaitu Dinas
plag, kaca mata selesainya b.Metode Analisis Kabupaten frekuensi Lingkungan Hidup
safety dan lain- kegiatan Data yakni data Kutai Barat.. pemantauan Kabupaten Kutai Barat.
lain. Kemudian tersebut. yang diperoleh, satu bulan c. Instansi Penerima
sebelum dianalisis secara sekali dan Laporan : Dinas
dimulai deskriptif, pelaporan 6 Lingkungan Hidup
pekerjaan para kemudian bulan sekali. Kabupaten Kutai Barat.
pekerja tiap direkomendasi-
pagi diberikan kan untuk
bimbingan dan dilakukan

13
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Bentuk Upaya Lokasi Periode Bentuk Upaya Lokasi Periode Institusi Pengelola dan
Sumber Jenis Besaran
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Dampak Dampak Dampak
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
pengarahan pengelolaan.
tentang K3 dan
SOP pekerjaan.
Penurunan Potensi Untuk kegiatan Tapak proyek Pada saat a. Metode Tapak Dilakukan a. Instansi Pelaksana
kualitas terjadinya pengurukan di lokasi akan pengumpulan proyek di pada saat yaitu Dinas Pekerjaan
udara paparan debu dan Pembangunan berlangsung- data yakni lokasi kegiatan Umum dan Penataan
debu melebihi baku pengangkutan Balai Latihan nya kegiatan melakukan Pembangun penyiapan Ruang Kabupaten
mutu material dari Kerja (BLK) penyiapan pengukuran an Balai lahan Kutai Barat.
berdasarkan lokasi tanah Kabupaten lahan sampai kadar debu Latihan berlangsung b. Instansi Pengawas
PP No. 41 urug ke lahan Kutai Barat. dengan diukur Kerja (BLK) dengan yaitu Dinas
Tahun 1999 yang diurug selesainya menggunakan Kabupaten frekuensi Lingkungan Hidup
yakni kecepatan kegiatan dust sampler Kutai Barat.. pemantauan Kabupaten Kutai Barat.
debu/TSP < kendaraan < 30 tersebut. dengan satuan satu bulan c. Instansi Penerima
230ug/m3.. km/jam. g/m3. sekali dan Laporan : Dinas
Kemudian bak b. Metode analisis pelaporan 6 Lingkungan Hidup
truck ditutup data yakni data bulan sekali. Kabupaten Kutai Barat.
terpal,dan yang diperoleh,
apabila tebaran dianalisis di
debu terlalu laboratorium
luas dilakukan kemudian
penyiraman 1 x dibandingkan
per 3 jam. dengan baku
mutu, dan
direkomendasik
an untuk upaya
pengelolaanya..
Terjadinya Terjadi erosi Pembuatan Tapak proyek Pada saat a. Metode Tapak Dilakukan a. Instansi Pelaksana
erosi > 12,5 ton/ tanggul di lokasi akan Pengumpulan data proyek di pada saat yaitu Dinas Pekerjaan
ha/tahun sementara Pembangunan berlangsung- yakni melakukan lokasi kegiatan Umum dan Penataan
dengan tinggi Balai Latihan nya kegiatan pencatatan Pembangun penyiapan Ruang Kabupaten
60 cm dan lebar Kerja (BLK) penyiapan terhadap an Balai lahan Kutai Barat.
80 cm di Kabupaten lahan sampai terjadinya erosi Latihan berlangsung b. Instansi Pengawas
sekeliling lahan Kutai Barat. dengan dari petak ukur Kerja (BLK) dengan yaitu Dinas
yang selesainya yang telah dibuat Kabupaten frekuensi Lingkungan Hidup

14
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Bentuk Upaya Lokasi Periode Bentuk Upaya Lokasi Periode Institusi Pengelola dan
Sumber Jenis Besaran
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Dampak Dampak Dampak
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
dibersihkan kegiatan seluas 1,5 m2, Kutai Barat.. pemantauan Kabupaten Kutai Barat.
untuk kegiatan tersebut. dengan satuan satu bulan c. Instansi Penerima
di lokasi m3/bulan. sekali dan Laporan : Dinas
Pembangunan b. Metode analisis pelaporan 6 Lingkungan Hidup
Balai Latihan data yakni data bulan sekali. Kabupaten Kutai Barat.
Kerja (BLK) yang diperoleh,
Kabupaten dianalisis di
Kutai Barat laboratorium
kemudian air kemudian
limpasan dibandingkan
diarahkan ke dengan baku
kolam resapan mutu, dan
sementara yang direkomendasi-
terdapat di kan untuk upaya
tapak proyek. pengelolaanya
Dimensi kolam
resapan
panjang 6 m
lebar 3 meter
dalam dalam
1,5 meter.
Setelah selesai
kegiatan
tanggul tadi
dibongkar
kembali dan
kolam resapan
ditutup
kembali.
Gangguan Potensi a. Melaksana- Tapak proyek Pada saat a. Metode Tapak Dilakukan a. Instansi Pelaksana
tata aliran terjadinya kan di lokasi akan Pengumpulan proyek di pada saat yaitu Dinas Pekerjaan
permukaan genangan air pembersihan Pembangunan berlangsung- Data : lokasi kegiatan Umum dan Penataan
dan Balai Latihan nya kegiatan Pengumpulan Pembangun penyiapan Ruang Kabupaten
pematangan Kerja (BLK) penyiapan data dilakukan an Balai lahan Kutai Barat.

15
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Bentuk Upaya Lokasi Periode Bentuk Upaya Lokasi Periode Institusi Pengelola dan
Sumber Jenis Besaran
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Dampak Dampak Dampak
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
lahan pada Kabupaten lahan sampai dengan cara Latihan berlangsung b. Instansi Pengawas
saat cuaca Kutai Barat. dengan pengamatan dan Kerja (BLK) dengan yaitu Dinas
panas, hal ini selesainya pencatatan Kabupaten frekuensi Lingkungan Hidup
untuk kegiatan terhadap adanya Kutai Barat.. pemantauan serta Dinas Tenaga
menghindari tersebut. genangan air di satu bulan Kerja Kabupaten Kutai
adanya air tapak proyek. sekali dan Barat.
limpasan. Kemudian pelaporan 6 c. Instansi Penerima
b.Sebelum melakukan bulan sekali. Laporan : Dinas
melakukan pengematan Lingkungan Hidup
penimbunan terhadap adanya Kabupaten Kutai Barat.
atau kerusakan pada
pematangan gorong-gorong,
lahan di lokasi saluran drainase
di lokasi dan kolam
Pembangunan pengnedap.
Balai Latihan b. Metode Analisis
Kerja (BLK) Data :
Kabupaten Analisis data
Kutai Barat dilakukan secara
terlebih deskriptif yakni
dahulu dengan
dibuatkan menghitung
kolam volume kerusakan
resapan yang terjadi
sementara direkomendasi-
dengan kan dilakukan
ukuran lebar 4 perbaikan.
m, panjang 6
m x dalam 1,5
m. Setelah
selesai
pekerjaan
kolam
resapan

16
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Bentuk Upaya Lokasi Periode Bentuk Upaya Lokasi Periode Institusi Pengelola dan
Sumber Jenis Besaran
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Dampak Dampak Dampak
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
ditutup
kembali.
d. Pembangu- Terjadinya Potensi Para pekerja Tapak proyek Pada saat a. Metode Tapak Dilakukan pada a. Instansi Pelaksana
nan gedung kecelakaan terjadinya diwajibkan di lokasi berlangsung- Pengumpulan proyek di saat kegiatan yaitu Dinas Pekerjaan
Balai Latihan kerja kecelakaan memakai Pembangunan nya kegiatan Data yakni lokasi Pembangunan Umum dan Penataan
Kerja (BLK) kerja >1 kali pakaian safety, Balai Latihan di lokasi melakukan Pembangun Balai Latihan Ruang Kabupaten
seperti sepatu, Kerja (BLK) Pembangunan pencatatan an Balai Kerja (BLK) Kutai Barat.
helm, sarung Kabupaten Balai Latihan jumlah frekuensi Latihan Kabupaten b. Instansi Pengawas
tangan, ear Kutai Barat. Kerja (BLK) kecelakaan kerja. Kerja (BLK) Kutai Barat yaitu Dinas
plag, kaca mata Kabupaten b. Metode Analisis Kabupaten berlangsung Lingkungan Hidup
safety dan lain- Kutai Barat Data yakni data Kutai Barat.. dengan Kabupaten Kutai Barat.
lain. Kemudian sampai yang diperoleh, frekuensi c. Instansi Penerima
sebelum dengan dianalisis secara pemantauan Laporan : Dinas
dimulai selesainya deskriptif, satu bulan Lingkungan Hidup
pekerjaan para kegiatan kemudian sekali dan Kabupaten Kutai Barat.
pekerja tiap tersebut. direkomendasi- pelaporan 6
pagi diberikan kan untuk bulan sekali.
bimbingan dan dilakukan
pengarahan pengelolaan.
tentang K3 dan
SOP pekerjaan.
Terjadinya Potensi Mengumpulkan Tapak proyek Pada saat a. Metode Tapak Dilakukan pada a. Instansi Pelaksana
ceceran terjadinya limbah padat Di lokasi berlangsung- Pengumpulan proyek Di saat kegiatan yaitu Dinas Pekerjaan
limbah ceceran dari kegiatan Pembangunan nya kegiatan Data yakni lokasi Pembangunan Umum dan Penataan
padat sisa material konstruksi Balai Latihan di lokasi melakukan Pembangun Balai Latihan Ruang Kabupaten
material bangunan/ berupa sisa Kerja (BLK) Pembangunan pencatatan an Balai Kerja (BLK) Kutai Barat.
bangunan limbah potongan kayu, Kabupaten Balai Latihan jumlah volume Latihan Kabupaten b. Instansi Pengawas
padat > 1 m3 plastik, besi, Kutai Barat. Kerja (BLK) ceceran limbah. Kerja (BLK) Kutai Barat yaitu Dinas
dan lain- Kabupaten b. Metode Analisis Kabupaten berlangsung Lingkungan Hidup
lainnya. Kutai Barat Data yakni data Kutai Barat. dengan Kabupaten Kutai Barat.
Limbah-limbah sampai yang diperoleh, frekuensi c. Instansi Penerima
tersebut dengan dianalisis secara pemantauan Laporan : Dinas
dimasukan ke selesainya deskriptif, satu bulan Lingkungan Hidup
TPS yang telah kegiatan kemudian sekali dan Kabupaten Kutai Barat.

17
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Bentuk Upaya Lokasi Periode Bentuk Upaya Lokasi Periode Institusi Pengelola dan
Sumber Jenis Besaran
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Dampak Dampak Dampak
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
dipilahkan tersebut. direkomendasi- pelaporan 6
TPSnya yaitu kan untuk bulan sekali.
limbah organic dilakukan
dan anorganik. pengelolaan.
Kemudian
apabila volume
limbahnya > 1
m3 selanjutnya
dibuang ke
TPA.
Terjadinya Potensi Saat bongkar Tapak proyek Pada saat a.Metode Tapak Dilakukan pada a. Instansi Pelaksana
penurunan terjadinya material di Di lokasi berlangsung- pengumpulan proyek Di saat kegiatan yaitu Dinas Pekerjaan
kualitas paparan debu tapak proyek, Pembangunan nya kegiatan data yakni lokasi Pembangunan Umum dan Penataan
udara melebihi baku dan aktivitas Balai Latihan di lokasi melakukan Pembangun Balai Latihan Ruang Kabupaten
khususnya mutu lainnya para Kerja (BLK) Pembangunan pengukuran an Balai Kerja (BLK) Kutai Barat.
debu berdasarkan pekerja harus Kabupaten Balai Latihan kadar debu Latihan Kabupaten b. Instansi Pengawas
(TSP). PP No. 41 memakai Kutai Barat. Kerja (BLK) diukur Kerja (BLK) Kutai Barat yaitu Dinas
Tahun 1999 masker, dan Kabupaten menggunakan Kabupaten berlangsung Lingkungan Hidup
yakni dalam Kutai Barat dust sampler Kutai Barat. dengan Kabupaten Kutai Barat.
debu/TSP < lingkungan sampai dengan satuan frekuensi c. Instansi Penerima
230ug/m3.. tapak dan dengan g/m3. pemantauan Laporan : Dinas
apabila cuaca selesainya b.Metode analisis satu bulan Lingkungan Hidup
panas kegiatan data yakni data sekali dan Kabupaten Kutai Barat.
dilakukan tersebut. yang diperoleh, pelaporan 6
penyiraman dianalisis di bulan sekali
tapak untuk laboratorium
mengurangi kemudian
paparan debu dibandingkan
di udara. dengan baku
mutu, dan
direkomendasi-
kan untuk upaya
pengelolaanya.
Terjadinya Potensi Dalam Tapak proyek Pada saat a. Metode Tapak di Dilakukan pada a. Instansi Pelaksana

18
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Bentuk Upaya Lokasi Periode Bentuk Upaya Lokasi Periode Institusi Pengelola dan
Sumber Jenis Besaran
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Dampak Dampak Dampak
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
kebisingan terjadinya pemasangan di lokasi berlangsung- pengumpulan lokasi saat kegiatan yaitu Dinas Pekerjaan
kebisingan tiang pancang Pembangunan nya kegiatan di data yakni Pembangun Pembangunan Umum dan Penataan
> 55 dB. menggunakan Balai Latihan lokasi melakukan an Balai Balai Latihan Ruang Kabupaten
Berdasarkan hidrolik agar Kerja (BLK) Pembangunan pengukuran Latihan Kerja (BLK) Kutai Barat.
Kep- suaranya tidak Kabupaten Balai Latihan kebisingan Kerja (BLK) Kabupaten b. Instansi Pengawas
48/MENLH/ nyaring, dan Kutai Barat. Kerja (BLK) dengan sound Kabupaten Kutai Barat yaitu Dinas
11/1996. pelaksanaan Kabupaten level meter Kutai Barat. berlangsung Lingkungan Hidup
konstruksi Kutai Barat dengan waktu dengan Kabupaten Kutai Barat.
khususnya sampai dengan pengamatan frekuensi c. Instansi Penerima
pemasangan selesainya selama 5 -10 pemantauan Laporan : Dinas
tiang pancang kegiatan menit. satu bulan Lingkungan Hidup
dilakukan pada tersebut. b. Metode analisis sekali dan Kabupaten Kutai Barat
siang hari. data yakni data pelaporan 6
yang diperoleh, bulan sekali
dianalisis secara
destiptif
kemudian
dibandingkan
dengan baku
mutu, dan
direkomendasi-
kan untuk
dilakukan upaya
pengelolaanya.
Timbulnya Volume Untuk di lokasi Pada saat a. Metode Tapak Dilakukan pada a. Instansi Pelaksana
limbah cair limbah cair mencegah Pembangunan berlangsung- Pengumpulan proyek di saat kegiatan yaitu Dinas Pekerjaan
domestik domestik timbulnya Balai Latihan nya kegiatan di Data : lokasi Pembangunan Umum dan Penataan
> 1 m3 per limbah cair Kerja (BLK) lokasi Pengumpulan Pembangun Balai Latihan Ruang Kabupaten
hari. kegiatan MCK, Kabupaten Pembangunan data dilakukan an Balai Kerja (BLK) Kutai Barat.
maka kegiatan Kutai Barat. Balai Latihan dengan cara Latihan Kabupaten b. Instansi Pengawas
MCK harus Kerja (BLK) pengamatan Kerja (BLK) Kutai Barat yaitu Dinas
dilakukan di Kabupaten terhadap potensi Kabupaten berlangsung Lingkungan Hidup
luar lokasi Kutai Barat limbah cair yang Kutai Barat. dengan Kabupaten Kutai Barat.
tapak proyek. sampai dengan dihasilkan. frekuensi c. Instansi Penerima

19
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Bentuk Upaya Lokasi Periode Bentuk Upaya Lokasi Periode Institusi Pengelola dan
Sumber Jenis Besaran
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Dampak Dampak Dampak
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
selesainya b.Metode Analisis pemantauan Laporan : Dinas
kegiatan Data dilakukan satu bulan Lingkungan Hidup
tersebut. secara sekali dan Kabupaten Kutai Barat.
deskriptif, yakni pelaporan 6
data hasil bulan sekali
pengamatan
direkomendasi-
kan untuk
dilakukan
pengelolaan.
d. Pembangunan Kecelakaan Potensi Para pekerja Tapak proyek Pada saat a. Metode Tapak Dilakukan pada a. Instansi Pelaksana
Sarana dan kerja terjadinya diwajibkan di lokasi berlangsung- Pengumpulan proyek di saat kegiatan yaitu Dinas Pekerjaan
Prasarana kecelakaan memakai Pembangunan nya kegiatan Data yakni lokasi pembangunan Umum dan Penataan
Pendukung kerja >1 kali pakaian safety, Balai Latihan pembangunan melakukan Pembangun sarana dan Ruang Kabupaten
Gedung Balai seperti sepatu, Kerja (BLK) sarana dan pencatatan an Balai prasarana Kutai Barat.
Latihan Kerja helm, sarung Kabupaten prasarana jumlah frekuensi Latihan pendukung b. Instansi Pengawas
(BLK) tangan, ear Kutai Barat. Pendukung terjadinya Kerja (BLK) Gedung Balai yaitu Dinas
plag, kaca mata Gedung Balai kecelakaan Kabupaten Latihan Kerja Lingkungan Hidup
safety dan lain- Latihan Kerja kerja. Kutai Barat. (BLK) Kabupaten Kutai Barat.
lain. Kemudian (BLK) sampai b. Metode Analisis berlangsung c. Instansi Penerima
sebelum dengan Data yakni data dengan Laporan : Dinas
dimulai selesainya yang diperoleh, frekuensi Lingkungan Hidup
pekerjaan para kegiatan dianalisis secara pemantauan Kabupaten Kutai Barat
pekerja tiap tersebut. deskriptif, satu bulan
pagi diberikan kemudian sekali dan
bimbingan dan direkomendasi- pelaporan 6
pengarahan kan untuk bulan sekali
tentang K3 dan dilakukan
SOP pekerjaan. pengelolaan.
Terjadinya Potensi Mengumpulkan Tapak proyek Pada saat b. Metode Tapak Dilakukan pada a. Instansi Pelaksana
ceceran terjadinya limbah padat Di lokasi berlangsung- Pengumpulan proyek Di saat kegiatan yaitu Dinas Pekerjaan
limbah ceceran dari kegiatan Pembangunan nya kegiatan Data yakni lokasi pembangunan Umum dan Penataan
padat sisa material konstruksi Balai Latihan pembangunan melakukan Pembangun sarana dan Ruang Kabupaten
material bangunan/ berupa sisa Kerja (BLK) sarana dan pencatatan an Balai prasarana Kutai Barat.

20
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Bentuk Upaya Lokasi Periode Bentuk Upaya Lokasi Periode Institusi Pengelola dan
Sumber Jenis Besaran
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Dampak Dampak Dampak
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
bangunan limbah potongan kayu, Kabupaten prasarana jumlah volume Latihan pendukung b. Instansi Pengawas
padat > 1 m3 plastik, besi, Kutai Barat. Pendukung ceceran limbah. Kerja (BLK) Gedung Balai yaitu Dinas
dan lain- Gedung Balai c. Metode Analisis Kabupaten Latihan Kerja Lingkungan Hidup
lainnya. Latihan Kerja Data yakni data Kutai Barat. (BLK) Kabupaten Kutai Barat.
Limbah-limbah (BLK) sampai yang diperoleh, berlangsung c. Instansi Penerima
tersebut dengan dianalisis secara dengan Laporan : Dinas
dimasukan ke selesainya deskriptif, frekuensi Lingkungan Hidup
TPS yang telah kegiatan kemudian pemantauan Kabupaten Kutai Barat.
dipilahkan tersebut. direkomendasi- satu bulan
TPSnya yaitu kan untuk sekali dan
limbah organic dilakukan pelaporan 6
dan anorganik. pengelolaan. bulan sekali
Kemudian
apabila volume
limbahnya > 1
m3 selanjutnya
dibuang ke
TPA.
Terjadinya Potensi Saat bongkar Tapak proyek Pada saat a.Metode Tapak Dilakukan pada a. Instansi Pelaksana
penurunan terjadinya material di Di lokasi berlangsung- pengumpulan proyek Di saat kegiatan yaitu Dinas Pekerjaan
kualitas paparan debu tapak proyek, Pembangunan nya kegiatan data yakni lokasi pembangunan Umum dan Penataan
udara melebihi baku dan aktivitas Balai Latihan pembangunan melakukan Pembangun sarana dan Ruang Kabupaten
khususnya mutu lainnya para Kerja (BLK) sarana dan pengukuran an Balai prasarana Kutai Barat.
debu berdasarkan pekerja harus Kabupaten prasarana kadar debu Latihan pendukung b. Instansi Pengawas
(TSP). PP No. 41 memakai Kutai Barat. Pendukung diukur Kerja (BLK) Gedung Balai yaitu Dinas
Tahun 1999 masker, dan Gedung Balai menggunakan Kabupaten Latihan Kerja Lingkungan Hidup
yakni dalam Latihan Kerja dust sampler Kutai Barat. (BLK) Kabupaten Kutai Barat.
debu/TSP < lingkungan (BLK) sampai dengan satuan berlangsung c. Instansi Penerima
230ug/m3.. tapak dan dengan g/m3. dengan Laporan : Dinas
apabila cuaca selesainya b.Metode analisis frekuensi Lingkungan Hidup
panas kegiatan data yakni data pemantauan Kabupaten Kutai Barat.
dilakukan tersebut. yang diperoleh, satu bulan
penyiraman dianalisis di sekali dan
tapak untuk laboratorium pelaporan 6

21
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Bentuk Upaya Lokasi Periode Bentuk Upaya Lokasi Periode Institusi Pengelola dan
Sumber Jenis Besaran
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Dampak Dampak Dampak
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
mengurangi kemudian bulan sekali
paparan debu dibandingkan
di udara. dengan baku
mutu, dan
direkomendasi-
kan untuk upaya
pengelolaanya.
Terjadinya Potensi Dalam Tapak proyek Pada saat c. Metode Tapak Dilakukan pada a. Instansi Pelaksana
kebisingan terjadinya pemasangan Di lokasi berlangsung- pengumpulan proyek Di saat kegiatan yaitu Dinas Pekerjaan
kebisingan tiang pancang Pembangunan nya kegiatan data yakni lokasi pembangunan Umum dan Penataan
> 55 dB. menggunakan Balai Latihan pembangunan melakukan Pembangun sarana dan Ruang Kabupaten
Berdasarkan hidrolik agar Kerja (BLK) sarana dan pengukuran an Balai prasarana Kutai Barat.
Kep- suaranya tidak Kabupaten prasarana kebisingan Latihan pendukung b. Instansi Pengawas
48/MENLH/ nyaring, dan Kutai Barat. Pendukung dengan sound Kerja (BLK) Gedung Balai yaitu Dinas
11/1996. pelaksanaan Gedung Balai level meter Kabupaten Latihan Kerja Lingkungan Hidup
konstruksi Latihan Kerja dengan waktu Kutai Barat. (BLK) Kabupaten Kutai Barat.
khususnya (BLK) sampai pengamatan berlangsung c. Instansi Penerima
pemasangan dengan selama 5 -10 dengan Laporan : Dinas
tiang pancang selesainya menit. frekuensi Lingkungan Hidup
dilakukan pada kegiatan d. Metode analisis pemantauan Kabupaten Kutai Barat
siang hari. tersebut. data yakni data satu bulan
yang diperoleh, sekali dan
dianalisis secara pelaporan 6
destiptif bulan sekali
kemudian
dibandingkan
dengan baku
mutu, dan
direkomendasi-
kan untuk
dilakukan upaya
pengelolaanya.
Timbulnya Volume Untuk Tapak proyek Pada saat a. Metode Tapak Dilakukan pada a. Instansi Pelaksana
limbah cair limbah cair mencegah Di lokasi berlangsung- Pengumpulan proyek Di saat kegiatan yaitu Dinas Pekerjaan

22
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Bentuk Upaya Lokasi Periode Bentuk Upaya Lokasi Periode Institusi Pengelola dan
Sumber Jenis Besaran
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Dampak Dampak Dampak
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
domestik domestik timbulnya Pembangunan nya kegiatan Data : lokasi pembangunan Umum dan Penataan
> 1 m3 per limbah cair Balai Latihan pembangunan Pengumpulan Pembangun sarana dan Ruang Kabupaten
hari. kegiatan MCK, Kerja (BLK) sarana dan data dilakukan an Balai prasarana Kutai Barat.
maka kegiatan Kabupaten prasarana dengan cara Latihan pendukung b. Instansi Pengawas
MCK harus Kutai Barat. Pendukung pengamatan Kerja (BLK) Gedung Balai yaitu Dinas
dilakukan di Gedung Balai terhadap potensi Kabupaten Latihan Kerja Lingkungan Hidup
luar lokasi Latihan Kerja limbah cair yang Kutai Barat. (BLK) Kabupaten Kutai Barat.
tapak proyek. (BLK) sampai dihasilkan. berlangsung c. Instansi Penerima
dengan b.Metode Analisis dengan Laporan : Dinas
selesainya Data dilakukan frekuensi Lingkungan Hidup
kegiatan secara pemantauan Kabupaten Kutai Barat.
tersebut. deskriptif, yakni satu bulan
data hasil sekali dan
pengamatan pelaporan 6
direkomendasi- bulan sekali
kan untuk
dilakukan
pengelolaan.
C. Pasca Kontruksi
a. Demobilisasi Gangguan Potensi Kegiatan Lokasi tapak Saat a. Metode Lokasi Dilakukan a. Instansi Pelaksana
peralatan lalulintas terjadinya demobilisasi proyek yang berlangsung- pengumpulan tapak saat yaitu Dinas Pekerjaan
gangguan dilakukan pada berada di jalan nya kegiatan data yakni proyek berlangsung Umum dan Penataan
lalulintas malam hari jam Trans demobilisasi melakukan yang kegiatan Ruang Kabupaten
pada jalur 21.00 – 05.00 Kalimantan peralatan pencatatan berada di demobilisasi Kutai Barat.
jalan di tapak dengan kampung Keay sampai jumlah jalan Trans dengan b. Instansi Pengawas
proyek. kecepatan Kecamatan selesai frekuensi Kalimantan frekuensi yaitu Dinas
maksimum 30 Damai gangguan kampung pemantauan Lingkungan Hidup
km/jam dan lalulintas. Keay hanya satu Kabupaten Kutai Barat.
harus dilakukan b. Metode analisis Kecamatan kali saat c. Instansi Penerima
pengawalan data yakni data Damai berlangsung- Laporan : Dinas
oleh mobil yang diperoleh, nya Lingkungan Hidup
Polisi. dianalisis secara demobilisasi. Kabupaten Kutai Barat.
deskriptif dan
direkomendasi-

23
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Bentuk Upaya Lokasi Periode Bentuk Upaya Lokasi Periode Institusi Pengelola dan
Sumber Jenis Besaran
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Dampak Dampak Dampak
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
kan untuk
dilakukan
pengaturan
waktu
pelaksanaan
demobilisasi.
Kecelakaan Potensi Pada saat Lokasi tapak Saat a. Metode Lokasi Dilakukan a. Instansi Pelaksana
lalulintas terjadi kegiatan proyek yang berlangsung- pengumpulan tapak saat yaitu Dinas Pekerjaan
kecelakaan demobilisasi berada di jalan nya kegiatan data yakni proyek berlangsung Umum dan Penataan
lalulintas > 1harus dipandu Trans demobilisasi melakukan yang kegiatan Ruang Kabupaten
kali oleh kendaraan Kalimantan peralatan pencatatan berada di demobilisasi Kutai Barat.
POLRI dengan kampung Keay sampai jumlah jalan Trans dengan b. Instansi Pengawas
kecepatan < 30 Kecamatan selesai frekuensi Kalimantan frekuensi yaitu Dinas
km/jam. Damai kecelakaan kampung pemantauan Lingkungan Hidup
Kemudian di lantas. Keay hanya satu Kabupaten Kutai Barat.
jalur pintu b. Metode analisis Kecamatan kali dan c. Instansi Penerima
masuk lokasi data yakni data Damai pelaporan 6 Laporan : Dinas
dipasang yang diperoleh, bulan sekali. Lingkungan Hidup
rambu-rambu dianalisis secara Kabupaten Kutai Barat.
lalu lintas, deskriptif dan
berupa papan direkomendasi
peringatan, jam untuk dilakukan
operasi pengawalan
kegiatan pada saat
demobilisasi. kegiatan
Juga dipasang demobilisasi.
lampu
penerangan.
Timbulnya Potensi Kecepatan Lokasi tapak Saat a. Metode Lokasi Dilakukan a. Instansi Pelaksana
paparan terjadinya kendaraan < 30 proyek yang berlangsung- pengumpulan tapak saat yaitu Dinas Pekerjaan
debu di paparan debu km/jam dan berada di jalan nya kegiatan data yakni proyek berlangsung Umum dan Penataan
udara melebihi baku sebaiknya Trans demobilisasi melakukan yang kegiatan Ruang Kabupaten
mutu demobilisasi Kalimantan peralatan pengukuran berada di demobilisasi Kutai Barat.
berdasarkan dilakukan pada kampung Keay sampai kadar debu jalan Trans dengan b. Instansi Pengawas

24
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Bentuk Upaya Lokasi Periode Bentuk Upaya Lokasi Periode Institusi Pengelola dan
Sumber Jenis Besaran
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Dampak Dampak Dampak
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
PP No. 41 malam hari Kecamatan selesai dengan Kalimantan frekuensi yaitu Dinas
Tahun 1999 untuk Damai menggunakan kampung pemantauan Lingkungan Hidup
yakni menghidari dust sampler Keay hanya satu Kerja Kabupaten Kutai
debu/TSP < debu yang dengan satuan Kecamatan kali saat Barat.
230ug/m3.. berlebihan. g/m3. Damai berlangsung- c. Instansi Penerima
Kemudian jalan b. Metode analisis nya Laporan : Dinas
yang dilintasi data yakni data demobilisasi Lingkungan Hidup
disiram dengan yang diperoleh, dan Kabupaten Kutai Barat.
air, dengan dianalisis di pelaporan 6
frekuensi 3 laboratorium bulan sekali
juam sekali. kemudian
dibandingkan
dengan baku
mutu, dan
direkomendasik
an untuk upaya
pengelolaanya..
Terjadinya Potensi Kecepatan Lokasi tapak Saat e. Metode Lokasi Dilakukan a. Instansi Pelaksana
kebisingan terjadinya kendaraan < 30 proyek yang berlangsung- pengumpulan tapak saat yaitu Dinas Pekerjaan
kebisingan km/jam. berada di jalan nya kegiatan data yakni proyek berlangsung Umum dan Penataan
> 55 dB. Trans demobilisasi melakukan yang kegiatan Ruang Kabupaten
Berdasarkan Kalimantan peralatan pengukuran berada di demobilisasi Kutai Barat.
Kep- kampung Keay sampai kebisingan jalan Trans dengan b. Instansi Pengawas
48/MENLH/ Kecamatan selesai dengan sound Kalimantan frekuensi yaitu Dinas
11/1996. Damai level meter kampung pemantauan Lingkungan Hidup
dengan waktu Keay hanya satu Kabupaten Kutai Barat.
pengamatan Kecamatan kali saat c. Instansi Penerima
selama 5 -10 Damai berlangsung- Laporan : Dinas
menit. nya Lingkungan Hidup
f. Metode analisis demobilisasi Kabupaten Kutai Barat.
data yakni data dan
yang diperoleh, peloaporan 6
dianalisis secara bulan sekali
destiptif

25
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Bentuk Upaya Lokasi Periode Bentuk Upaya Lokasi Periode Institusi Pengelola dan
Sumber Jenis Besaran
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Dampak Dampak Dampak
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
kemudian
dibandingkan
dengan baku
mutu, dan
direkomendasik
an untuk
dilakukan upaya
pengelolaanya.
b. Pemutusan Hilangnya Terjadi Pemrakarsa Kampong Keay Saat akan a. Metode Kampong Saat akan a. Instansi Pelaksana
Hubungan lapangan hilangnya melakukan Kecamatan berakhirnya pengumpulan Keay dilakukan yaitu Dinas Pekerjaan
Kerja (PHK). pekerjaan lapangan komunikasi Damai dan kegiatan data yakni Kecamatan PHK dengan Umum dan Penataan
pekerjaan dengan sekitarnya. proyek melakukan Damai dan frekuensi Ruang Kabupaten
sebanyak 49 kontraktor agar pencatatan sekitarnya. pemantauan Kutai Barat.
orang kontraktor jumlah tenaga hanya 1 kali b. Instansi Pengawas
melakukan kerja yang di diakhir yaitu Dinas
komunikasi PHK. kegiatan dan Lingkungan Hidup
dengan para b.Metode analisis pelaporan 6 dan Dinas Tenaga
pekerja bahwa data yakni data bulan sekali Kerja Kabupaten Kutai
kegiatan proyek yang diperoleh, Barat.
telah selesai dan dianalisis secara c. Instansi Penerima
para pekerja deskriptif dan Laporan : Dinas
akan dapat didokumentasi Lingkungan Hidup
santunan sesuai dan diarsipkan. Kabupaten Kutai Barat.
peraturan
perundang-
undangan yang
berlaku.
D. Tahap Operasional
a. Kegiatan Limbah Potensi Mengumpulkan Tapak proyek Pengelolaan a. Metode Tapak Dilakukan a. Instansi Pelaksana
operasional padat limbah padat limbah padat di gedung dilakukan Pengumpulan proyek di pada saat yaitu Dinas Pekerjaan
Gedung domestik /sampah > 1 dari kegiatan Balai Latihan selama Data yakni gedung kegiatan Umum dan Penataan
Balai Latihan m3 per operasional Kerja (BLK) kegiatan melakukan Balai operasional Ruang Kabupaten
Kerja (BLK) minggu Gedung Balai Kabupaten operasional pencatatan Latihan gedung Balai Kutai Barat.
Latihan Kerja Kutai Barat. Gedung Balai terhadap volume Kerja (BLK) Latihan Kerja b. Instansi Pengawas

26
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Bentuk Upaya Lokasi Periode Bentuk Upaya Lokasi Periode Institusi Pengelola dan
Sumber Jenis Besaran
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Dampak Dampak Dampak
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
(BLK) berupa Latihan Kerja limbah domestic Kabupaten (BLK) dengan yaitu Dinas
sisa kertas, (BLK) padat yang Kutai Barat. frekuensi Lingkungan Hidup
karton, plastik, berlangung dihasilkan pemantauan 3 Kabupaten Kutai Barat.
kaleng dan dan sampai b. Metode analisis bulan sekali c. Instansi Penerima
lain-lainnya. dengan data yakni data dan Laporan : Dinas
Limbah-limbah berakhirnya yang diperoleh pelaporan Lingkungan Hidup
tersebut kegiatan dianalisis secara setiap 6 bulan Kabupaten Kutai Barat.
dipilahkan ke tersebut. deskriptif sekali.
dalam dua kemudian
tempat yaitu direkomendasi-
limbah organik kan untuk
dan limbah dilakukan
anorganik, pengelolaan.
Kemudian
limbah tersebut
dimasukan ke
dalam TPS
selanjutnya
setelah TPS
agak penuh
langsung
diangkut ke
TPA Kabupaten
Kutai Barat.
Limbah cair Potensi Limbah yang Tapak proyek Pengelolaan a. Metode Tapak Dilakukan a. Instansi Pelaksana
domestik dihasilkan- dihasilkan di gedung dilakukan Pengumpulan proyek di pada saat yaitu Dinas Pekerjaan
nya limbah dalam kegiatan Balai Latihan selama Data yakni gedung kegiatan Umum dan Penataan
cair > 1 m3 operasional Kerja (BLK) kegiatan melakukan Balai operasional Ruang Kabupaten
per harinya Gedung Balai Kabupaten operasional pencatatan Latihan Gedung Balai Kutai Barat.
Latihan Kerja Kutai Barat. Gedung Balai terhadap Kerja (BLK) Latihan Kerja b. Instansi Pengawas
(BLK) berupa Latihan Kerja volume limbah Kabupaten (BLK) dengan yaitu Dinas
air MCK dan (BLK) domestic cair Kutai Barat. frekuensi Lingkungan Hidup
permbersihan berlangung yang dihasilkan pemantauan 3 Kabupaten Kutai Barat.
lantai kantor, dan sampai b. Metode analisis bulan sekali c. Instansi Penerima

27
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Bentuk Upaya Lokasi Periode Bentuk Upaya Lokasi Periode Institusi Pengelola dan
Sumber Jenis Besaran
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Dampak Dampak Dampak
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
kantin, dan dengan data yakni data dan Laporan : Dinas
mushola saat berakhirnya yang diperoleh pelaporan 6 Lingkungan Hidup
kotor. Upaya kegiatan dianalisis secara bulan sekali. Kabupaten Kutai Barat
pengelolaan- tersebut. deskriptif dan Dinas Lingkungan
nya dengan kemudian Hidup Provinsi Kaltim
mengalirkan- direkomendasi-
nya ke saluran kan untuk
drainase dan dilakukan
dialirkan ke pengelolaan.
daerah resapan
di dalam
lingkungan
perkantoran.
Kebakaran Potensi Antisipasi Tapak proyek Pengelolaan a. Metode Tapak Dilakukan a. Instansi Pelaksana
terjadijnya terhadap di gedung dilakukan Pengumpulan proyek di pada saat yaitu Dinas Pekerjaan
kebakaran > kemungkinan Balai Latihan selama Data yakni gedung kegiatan Umum dan Penataan
1 kali terjadinya Kerja (BLK) kegiatan melakukan Balai operasional Ruang Kabupaten
kebakaran, Kabupaten operasional pengamatan Latihan Gedung Balai Kutai Barat.
pihak Kutai Barat. Gedung Balai terhadap potensi Kerja (BLK) Latihan Kerja b. Instansi Pengawas
pemrakarsa Latihan Kerja terjadinya Kabupaten (BLK) yaitu Dinas Pemadan
menyediakan (BLK) kebakaran. Kutai Barat. berlangung Kebakaran dan Dinas
tabung APAR berlangung b. Metode analisis sampai Lingkungan Hidup
pada titik-titik dan sampai data yakni data dengan Kabupaten Kutai Barat.
yang dianggap dengan yang diperoleh berakhirnya c. Instansi Penerima
rawan terjadi berakhirnya dianalisis secara kegiatan Laporan : Dinas
kebakaran. kegiatan deskriptif tersebut Lingkungan Hidup
Kemudian tersebut. kemudian dengan Kabupaten Kutai Barat
pemrakarsa direkomendasi- frekuensi
menyediakan kan untuk pemantauan
dua titik hidran dilakukan setiap saat
di pinggir jalan antisipasi. dan
di depan pelaporan 6
Gedung Balai bulan sekali.
Latihan Kerja

28
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Bentuk Upaya Lokasi Periode Bentuk Upaya Lokasi Periode Institusi Pengelola dan
Sumber Jenis Besaran
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Dampak Dampak Dampak
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
(BLK). Hal ini
untuk
memudahkan
mobil PMK
menjangkau
lokasi hidran
tersebut.
Selanjutnya
salah satu
personil atau
pegawai
Gedung Balai
Latihan Kerja
(BLK) harus
mengetahui
nomor HP
kontak person
petugas PMK
Kubar.
b. Pemiliharaan Limbah Potensi Mengumpulkan Tapak proyek Pengelolaan a. Metode Tapak Dilakukan a. Instansi Pelaksana
fasilitas padat limbah limbah padat di gedung dilakukan Pengumpulan proyek di pada saat yaitu Dinas Pekerjaan
penunjang padat hasil dari Balai Latihan selama Data yakni gedung kegiatan Umum dan Penataan
berupa kegiatan Kerja (BLK) kegiatan melakukan Balai pemeliharaan Ruang Kabupaten
sampah > 1 pemeliharaan Kabupaten pemeliharaan pencatatan Latihan fasilitas Kutai Barat.
m3 per berupa Kutai Barat. fasilitas terhadap volume Kerja (BLK) penunjang b. Instansi Pengawas
minggu. sampah. penunjang limbah padat Kabupaten sampai yaitu Dinas
Limbah sampai yang dihasilkan Kutai Barat. dengan Lingkungan Hidup
tersebut dengan b. Metode analisis berakhirnya Kabupaten Kutai Barat.
dimasukan ke berakhirnya data yakni data kegiatan c. Instansi Penerima
TPS yang kegiatan yang diperoleh tersebut Laporan : Dinas
tersedia yang tersebut. dianalisis secara dengan Lingkungan Hidup
telah deskriptif frekuensi Kabupaten Kutai Barat.
dipisahkan kemudian pemantauan 6
antara limbah direkomendasi- bulan sekali

29
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Bentuk Upaya Lokasi Periode Bentuk Upaya Lokasi Periode Institusi Pengelola dan
Sumber Jenis Besaran
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Dampak Dampak Dampak
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
organic dan kan untuk dan
anoraganik. dilakukan pelaporan 6
Setelah pengelolaan. bulan sekali.
mencapai > 1
m3 limbah
padat tersebut
dibuang ke
TPA.
Kecelakaan Potensi Para pekerja Tapak proyek Pengelolaan a. Metode Tapak Dilakukan a. Instansi Pelaksana
kerja terjadinya diwajibkan di gedung dilakukan Pengumpulan proyek di pada saat yaitu Dinas Pekerjaan
kecelakaan memakai Balai Latihan selama Data yakni gedung kegiatan Umum dan Penataan
kerja >1 kali pakaian safety, Kerja (BLK) kegiatan melakukan Balai pemeliharaan Ruang Kabupaten
seperti sepatu, Kabupaten pemeliharaan pencatatan Latihan fasilitas Kutai Barat.
helm, sarung Kutai Barat. fasilitas jumlah frekuensi Kerja (BLK) penunjang b. Instansi Pengawas
tangan, ear penunjang terjadinya Kabupaten sampai yaitu Dinas
plag, kaca mata sampai kecelakaan Kutai Barat. dengan Lingkungan Hidup
safety dan lain- dengan kerja. berakhirnya Kabupaten Kutai Barat.
lain. berakhirnya b. Metode Analisis kegiatan c. Instansi Penerima
kegiatan Data yakni data tersebut Laporan : Dinas
tersebut. yang diperoleh, dengan Lingkungan Hidup
dianalisis secara frekuensi Kabupaten Kutai Barat
deskriptif, pemantauan 6
kemudian bulan sekali
direkomendasi- dan
kan untuk pelaporan 6
dilakukan bulan sekali.
pengelolaan.

30
SURAT PENYATAAN
KESANGGUPAN UNTUK MELAKUKAN PENGELOLAAN
DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama Perusahaan : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)
Penaggung Jawab : Iyan, SE, M.Si
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Alamat Kantor : Komplek Perkantoran Kabupaten Kutai Barat
Nomor Telepon : 081351658666
Selaku penanggung jawab atas pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup dari :
Jenis Kegiatan : Pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten
Kutai Barat.
Lokasi Kegiatan : Kampung Keay Kecamatan Damai Kabupaten Kutai
Barat Provinsi Kalimantan Timur.
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Bersedia dan mampu melaksanakan seluruh program pengelolaan dan
pemantauan lingkungan seperti yang tersusun dalam dokumen SPPL dan
akan menyampaikan laporan setiap satu semester (setiap 6 bulan).
2. Apabila terjadi dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
yang diakibatkan oleh kegiatan Pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK)
ini seperti yang tertuang dalam dokumen SPPL ini, maka kami wajib
melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan serta menjadi
tanggung jawab kami sepenuhnya.
3. Apabila kami tidak melaksanakan sebagian atau seluruh
kegiatan/program sebagaimana pada butir 1 (satu), dan 2 (dua) di atas,
serta bila terjadi pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup baik
langsung ataupun tidak langsung akibat oleh usaha dan/atau kegiatan
kami, maka kami Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)
bersedia menghentikan kegiatan dan/atau usaha baik sementara atau
selamanya dan bersedia menerima sanksi serta memenuhi segala
kewajiban sesuai dengan peraturan perundang-undangan, ketentuan,
dan kebijakan yang berlaku.
4. Bersedia memperbaharui dokumen SPPL, apabila terdapat perubahan
dalam kegiatan kami antara lain perubahan desain dan/atau proses
dan/atau kapasitas dan/atau bahan baku dan/atau bahan penolong,

31
perubahan lokasi dan lain-lain. Berdasarkan peraturan perundang-
undangan, ketentuan, kebijakan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Sendawar, April 2022


Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),

Materai

6000

Iyan, SE, M.Si


NIP. 196505101987031019

32
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad S., 1989, Konservasi Tanah dan Air, IPB Press, Bogor.

Fandeli, C. 1995. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Prinsip Dasar dan


Pemapanannya Dalam Pembangunan. Liberty Offset, Yogyakarta.

Gatot Irianto. 2006. Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air. Papas Sinar
Sinanti, Jakarta.

Rahim S.E, 1995, Pelestarian Lingkungan Hidup Melalui Pengendalian Erosi


Tanah, UNSRI, Palembang.

Rayes, L. 2007. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Penerbit Andi,


Yongyakarta.

Sunaryo, T. M., Waluyo, T dan Harnanto, A. 2005. Pengelolaan Sumber Daya


Air. Bayumedia, Malang.

Suripin. 2004. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Penerbit Andi,
Yogyakarta.

Tresna Sastrawijaya. 2000. Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta, Jakarta.

Wardhana, W.A. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Penerbit Andi,


Yogyakarta.

Wudianto, R., 1989, Mencegah Erosi, Penebar Swadaya, Jakarta.

Undang – undang, Peraturan, Permen, Pergub dan Perbub

Undang-Undang RI Nomor 26 Tahun 2007, tentang penataan ruang.

Undang-Undang RI Nomor 7 Tahun 2004, tentang Sumber Daya Air.

Undang – Undang R.I. No. 32 Tahun 2009, tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Peraturan Pemerintahan RI Nomor 41 Tahun 1999, tentang Pengendalian


Pencemaran Udara.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 150 Tahun 2000 Tentang


Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa.

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 4


Tahun 2021 tentang Daftar Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib

33
Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL),
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup (UKL-UPL) atau Surat Pernyataan Kesanggupan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2021 Tentang


Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengeloiaan Lingkungan Hidup

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia


Nomor P.24/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018 Tentang Pengecualian
Kewajiban Menyusun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Untuk
Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Berlokasi di Daerah Kabupaten/Kota
Yang Telah Memiliki Rencana Detail Tata Ruang.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutananrepublik Indonesia


Nomor P.25/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2018 Tentang Pedoman
Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib
Memiliki Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup Dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan
Dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutananrepublik Indonesia


Nomor P.26/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2018 Tentang Pedoman
Penyusunan Dan Penilaian Serta Pemeriksaan Dokumen Lingkungan
Hidup Dalam Pelaksanaan Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik

Peraturan Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Nomor 02 Tahun 2011,


tentang Pengelolan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran.

Perda Kubar no. 9 Tahun 2017 Tentang Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kutai
Barat Tahun 2016-2036.

Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Barat Nomor 3 Tahun 2019 Tentang


Pengelolaan Sampah.

34
LAMPIRAN - LAMPIRAN

35
Lampiran 1
INFORMASI TATA RUANG
Lampiran 2
PENETAPAN LOKASI
Lampiran 3
PETA LOKASI
PETA LOKASI

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP


(SPPL)
PEMBANGUNAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KABUPATEN KUTAI BARAT

PT. Borneo Saira Lestari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Ade Indria Noviana, S.Sos Iyan, SE. M.Si


Direktur Utama Pejabat Pembuat Komitmen
115°40'45"E 115°41'0"E 115°41'15"E 115°41'30"E 115°41'45"E 115°42'0"E 115°42'15"E 115°42'30"E 115°42'45"E 115°43'0"E 115°43'15"E 115°43'30"E
0°17'45"S

ay
PETA LOKASI

L uw
rsik
Ke
Jl .
SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

9967000
Kec. Barong Tongkok
(SPPL)
0°18'0"S

PEMBANGUNAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK)


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KABUPATEN KUTAI BARAT
0°18'15"S

ORIENTASI DAN SKALA PETA SISTEM PETA


Proyeksi : Transverse Mercator
Skala 1:20,000

0 0.0750.15 0.3

Kilometers
0.45 0.6
± Sistem Grid : Universal Transverse Mercator
Satuan : Meter
Datum Horizontal : Indonesia WGS 1984
Zone : UTM 50 S

9966000
0°18'30"S

Jl.
KETERANGAN

Po
ro
sS
Ibukota Pemerintahan Perairan

am
ar
Danau

ind
!P Ibukota Kabupaten

a-M
!( Kecamatan

ela
Sungai

k
( Kampung
# Gunung
0°18'45"S

Batas Administrasi Jaringan Jalan


Batas Provinsi Arteri Primer

Batas Kabupaten Kolektor Primer

Batas Kecamatan Kolektor Sekunder


Jaringan Jalan Lain

9965000
0°19'0"S

( Jalan Kebun )

Rencana Kegiatan Pembangunan :

Gedung Balai Latihan Kerja (BLK)

Titik Lokasi Gedung Balai Latihan Kerja


Koordinat : 115° 41' 51.35" BT ; 00° 19' 03.15" LS
0°19'15"S

Kec. Damai
0°19'30"S

9964000
PETA SITUASI KABUPATEN KUTAI BARAT
SKALA 1 : 5.000.000
0°19'45"S

Ujoh Bilang
!P

Sendawar
Keay !P
0°20'0"S

Puruk Cahu
!P

9963000
Areal yang dipetakan
Muara Teweh
!P
0°20'15"S

Sumber Data :

1. Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Kutai Barat


2. Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1:50.000 Tahun 2018
3. Peta Citra SPOT 6 dan SPOT 7 Liputan Tahun 2015 sd Tahun 2019
4. Rencana Lokasi Pembangunan Gedung Balai Latihan Kerja (BLK)
0°20'30"S

Digambar Oleh : Diperiksa Oleh :

PT. Borneo Saira Lestari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

9962000
Ade Indria Noviana, S.Sos Iyan, SE. M.Si
Direktur Utama Pejabat Pembuat Komitmen

353000 354000 355000 356000 357000 358000


Lampiran 4
HASIL LABORATORIUM
Lampiran 5
LAY OUT DAN GAMBAR BANGUNAN

Anda mungkin juga menyukai