Anda di halaman 1dari 27

PERATURAN MENTERI

PEKERJAAN UMUM
NOMOR 14/PRT/M/ 2011
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN
KEMENTERIAN PU YANG MERUPAKAN
KEWENANGAN PEMERINTAH DAN
DILAKSANAKAN SENDIRI

Mencabut PERMEN PU NO.02/2008


RUANG LINGKUP
• Perencanaan, Pemrograman & Penganggaran
• Koordinasi Pelaksanaan di Daerah
• Tugas dan Tanggungjawab Pelaksana Kegiatan.
• Unit Layanan Pengadaan dan Penerima Hasil
Pekerjaan
• Penetapan Pejabat Inti Satker & Persyaratan
Personalia
• Mekanisme Pencairan Dana.
• Penatausahaan BMN, Pelaporan dan Pengawasan.
• Pembinaan dan Pengawasan Teknis Pelaksanaan.
I. PERENCANAAN, PEMROGRAMAN,
PENGANGGARAN

• Dilaksanakan oleh Menteri melalui


koordinasi dengan Sekjen dan Pejabat
Eselon I terkait.

• Setiap perubahan harus mendapat


persetujuan terlebih dahulu oleh Pejabat
Eselon I terkait.

• Tertuang pada Lampiran 4.1


PERENCANAAN DAN PEMROGRAMAN

• Dinas PU melakukan koordinasi penyusunan usulan kegiatan


pembangunan bidang PU di daerah dalam rangka keterpaduan
rencana dan sinkronisasi program pelaksanaan antara:
- Kegiatan pembangunan yg kewenangannya telah di
Desentralisasikan di daerah
- Kegiatan pembangunan kewenangan pusat

• Ditjen terkait menetapkan usulan yang akan di dekonsentrasikan


kepada Gubernur

• Ditjen terkait menetapkan usulan untuk Tugas Pembantuan ke


Kepala Daerah

• Penetapan usulan kegiatan dan alokasi anggaran pembangunan


termasuk Dekon/TP oleh Ditjen selanjutnya dikoordinasikan
dengan Sekretaris Jenderal sebelum ditetapkan Menteri
II. KOORDINASI PELAKSANAAN DI
DAERAH
• Dilaksanakan mengacu pada Norma, standar,
prosedur, dan kriteria yg ditentukan oleh Pemerintah.

• Gubernur sebagai wakil Pemerintah mengkoordi-


nasikan penyelenggaraan di daerah dalam rangka
keterpaduan pembangunan wilayah dan
pengembangan lintas sektor.

• Kasatker UPT/Balai/SNVT dalam melaksanakan tugas


melakukan koordinasi dengan Gubernur.

• Pejabat Eselon I Dep. Melalui Eselon II melaksanakan


pemantauan dan evaluasi kerja satker di daerah dan
berkoordinasi dengan Kadinas PU.
• (Lampiran 8).
lll. TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB
PELAKSANA KEGIATAN

• Kepala Satker bertanggungjawab secara fisik maupun


keuangan sesuai DIPA dan POK

• Unit Eselon I Kemen PU melakukan fungsi pengaturan,


pembinaan dan pengawasan teknis dibantu oleh
Kadinas PU terkait.

• Tugas dan Tanggungjawab Pelaksana kegiatan diatur


dalam lampiran 1a, 2a dan 3a.
IV. UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP)

• ULP untuk pelaksanaan pengadaan di provinsi,


kabupaten/kota dilingkungan Ditjen. SDA dan BM
berada di Balai.

• ULP lainnya ditetapkan oleh menteri :


- ULP Kantor Pusat
- ULP Kantor Unit Kerja/satminkal
- ULP Kantor Daerah (Balai dan SNVT CK)

• ULP dapat membentuk beberapa Pokja sesuai beban


kerja
V. PENETAPAN PEJABAT INTI SATKER
DAN PERSYARATAN PERSONALIA

• Pejabat Inti Satker ditetapkan oleh Menteri PU.


1 Kepala Satker / KPA/KPB
2 Pejabat Pemungut Penerimaan Negara
3 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
4 Pejabat yang Melakukan Pengujian dan Perintah
Pembayaran
5 Bendahara Penerimaan
6 Bendahara Pengeluaran

• Penetapan Pejabat Inti Satker tidak terikat tahun


anggaran.
• Pembantu Pejabat Inti Satker ditetapkan oleh Atasan
Langsung Kepala Satker
Persyaratan Pejabat Inti Satker

• Lampiran 1b  Satker Tetap Pusat

• Lampiran 2b  Satker Balai / UPT

• Lampiran 3b  SNVT
Penetapan Pejabat Inti Satker

• Sekjen atas nama Menteri PU menyampaikan Surat


Edaran ke Satminkal / Eselon I tentang pengusulan
Pejabat Inti Satker berikut kompetensi Teknis dan
Persyaratan Administrasi.

• Pejabat Eselon I Kementerian PU menyusun usulan


Pejabat Inti Satker dengan berkoordinasi dengan Dinas
bidang PU

• Usulan disampaikan kepada Menteri Up. Sekretaris


Jenderal

• Biro Keuangan mengevaluasi dan memproses SK


Pejabat Inti Satker yang akan ditetapkan oleh Sekjen
atas nama Menteri PU.
PERUBAHAN
PERSYARATAN PISK
PERMEN PU 02/2008 PERMEN PU 14/2011
Satker Tetap Pusat Satker Tetap Pusat
PPK dijabat oleh Pejbt Eselon II atau III PPK dijabat oleh Pejbt Struktural

Pejb Pemungut Penerimaan Negara oleh Pejb Pemungut Penerimaan Negara oleh
Pejbt Eselon II/III/IV Pejbt Struktural
Penguji SPM oleh Pejbt Eselon III atau IV Penguji SPM oleh dijabat oleh Pejbt
Struktural atau Staf PNS
Umur maksimum tdk dipersyaratkan Kasatker/PPK/PPN/Penguji SPM belum
pensiun, Bendahara 1 th seblm pensiun
Satker Tetap Balai Besar Satker Tetap Balai Besar
PPK dijabat oleh Pejbt Eselon II atau III PPK dijabat oleh Pejbt Struktural
Pejb Pemungut Penerimaan Negara oleh Pejb Pemungut Penerimaan Negara oleh
Pejbt Eselon IIb/III/IV Pejbt Struktural
Penguji SPM oleh Pejbt Eselon III atau IV Penguji SPM oleh dijabat oleh Pejbt
Struktural/Staf PNS
PISK maksimum belum pensiun Kasatker/PPK/PPN/Penguji SPM belum
Lanjutan
PERMEN PU 02/2008 PERMEN PU 14/2011
Satker Tetap Balai/Loka/Wisma Satker Tetap Balai/Loka
PPK dijabat oleh Pejbt Eselon III/IV dan PPK dijabat oleh Pejbt Struktural atau
Non Struktural bagi Wisma Staf PNS
Pejb Pemungut Penerimaan Negara oleh Pejb Pemungut Penerimaan Negara oleh
Pejbt Eselon III/IV dan Non Struktural Pejbt Struktural atau Staf PNS
bagi Wisma
Penguji SPM oleh Pejbt Eselon III/IV dan Penguji SPM oleh dijabat oleh Pejbt
Non Struktural bagi loka/Wisma Struktural atau Staf PNS
PISK maksimum belum pensiun Kasatker/PPK/PPN/Penguji SPM belum
pensiun,Staf/Bendahr 1 th seblm pensiun
SNVT SNVT
Persyaratan Pejabat Inti SNVT Tidak ada perubahan
Usia Pejabat Inti Satker maksimum 54 th 1 th sebelum pensiun
SNVT Ditjen. BM dan SDA Korwil adalah Kadinas PU sebagai Pembantu Atasan
Dinas PU II kepala SNVT
SNVT CK utk Kab/Kota Korwil Kadinas Kadinas PUsebagai Pembantu Atasan II
PU dan Direktur sebagai Pembantu Atasan I
VI. MEKANISME PENCAIRAN DANA

• Permen PU Nomor 14/PRT/M/2011


(lampiran 5)

• Peraturan Menteri Keuangan Nomor


134/2005

• PerDirjen. Perbendaharaan Nomor


66/2005, Nomor 11/2011
PERUBAHAN
MEKANISME PEMBAYARAN
PERMEN PU 02/2008 PERMEN PU 14/2011

Dokumen Pertanggungjawaban Permen Keu No.73/PMK.05/2008


Permen Keu 170/PMK.05/2010
Format SPP Per DJPB No. PER-47/PB/2009
Per DJPB No. PER-11/PB/2011
Batas Penyelesaian SPP, SPM Per DJPB No. PER-41/PB/2011
Permen PU.01/PRT/M/2011
Pelaporan Bendahara
PERUBAHAN
MEKANISME PEMBAYARAN
PERMEN PU 02/2008 PERMEN PU 14/2011

Dokumen Pertanggungjawaban Dokumen Pertanggungjawaban

- Kuitansi UP Bendahara Pengeluaran - Kuitansi UP Bendahara Pengeluaran


- Kuitansi UP BPP

- SPTB (UP/LS) - SPTB (UP)


- SPTB (LS)

Format SPP Format SPP


- SPP GU/LS - SPP UP/TUP (semua satker) Format-1
- SPP GU/LS Bend (SKT-P) F-2
- SPP GU/LS Bend (Balai/SNVT) F-3
- SPP LS-P.III (SKT-P) F-4
- SPP LS-P.III (Balai/SNVT) ) F-5
PERUBAHAN
MEKANISME PEMBAYARAN
PERMEN PU 02/2008 PERMEN PU 14/2011

- Batas waktu penyelesaian SPP, SPM - Seseuai Permen Keu.


No.170/PMK.05/2008

- Lapor LKKA - LKKA sebagai arsip satker


- Menyampaikan LPJ Bendahara
UP dapat diberikan dalam batas-batas
sebagai berikut :
1. 1/12 dari pagu DIPA, maximum Rp.50 juta untuk pagu
sampai dengan Rp. 900 juta.

2. 1/18 dari pagu DIPA, maximum Rp.100 juta untuk


pagu diatas Rp.900 juta s/d Rp.2.400.000.000,-

3. 1/24 dari pagu DIPA, maximum Rp.200 juta untuk


pagu diatas Rp.2.400.000.000 s/d Rp.6.000.000.000,-

4. 1/30 dari pagu DIPA, maximum Rp.500 juta untuk


pagu diatas Rp.6.000.000.000,-
KETENTUAN U. P.
• Pengisian kembali UP, apabila dana UP telah
dipergunakan sekurang-kurangnya 75 % dari dana
UP yang diterima

• Pejabat Eselon I dapat menunjuk beberapa BPP

• BPP bertanggung jawab kepada Bendahara


Pengeluaran

• Bend. Pengeluaran dapat membagi UP kepada


beberapa BPP
VII. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
TEKNIS PELAKSANAAN

• Unit Eselon I Dep PU melakukan pembinaan untuk


menjamin penyelenggaraan yg efektif dan efisien.

• Unit Eselon I melakukan pengawasan teknis untuk


meningkatkan kinerja satker, kemajuan pelaksanaan
kegiatan dan kesesuaian thd norma, standar, prosedur
dan kriteria.

• Unit Eselon I melakukan sosialisasi, bimbingan teknis,


monitoring dan evaluasi.
VIII. PELAPORAN DAN PENGAWASAN

• Kasatker Menyusun dan menyampaikan


laporan sesuai yg ditetapkan dalam POK dan
ketentuan Permen PU Nomor 14/PRT/M/2011
(lampiran 6)

• Pengawasan dilaksanakan oleh BPK (ekstern),


BPKP dan Itjen Kementerian (intern).
PELAPORAN

DASAR HUKUM :

■ PP No. 24 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR AKUNTANSI


PEMERINTAHAN

■ PP No. 8 TAHUN 2006 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN


DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

■ PERMEN KEUANGAN No. 171/PMK.05/2007 TENTANG


SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH PUSAT
■ PERMEN PU No. 01/PRT/M/2011 TENTANG JUKLAK
PENATAUSAHAAN LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN
BENDAHARA PENGELUARAN DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN PU
PELAPORAN (lanjutan)

KEWAJIBAN SATKER MENYAMPAIKAN LAPORAN :

A. SAK
◙ LRA
◙ NERACA dilengkapi dengan ADK
◙ CALK (Semesteran dan Tahunan)
B. SIMAK-BMN
◙ Laporan Barang
◙ Catatan ringkas BMN dan ADK
◙ laporan Kondisi Barang

C. LPJ BENDAHARA

D. LAPORAN REALISASI PNBP.

E. E-MONITORING
PENYAMPAIAN DAN REKONSILIASI
LAPORAN KEUANGAN

UAPA DJPBN

UAPPA-E-1

Kanwil
UAPPA-W DJPBN

UAKPA KPPN

Arus rekonsiliasi
Arus penyampaian data dan laporan
PENYAMPAIAN DAN REKONSILIASI
LAPORAN BMN

UAPB DJPBN

UAPPB-E1

Kanwil
UAPPB-W
DJPBN

UAKPB UAKPA

Arus rekonsiliasi
Arus penyampaian data dan laporan
PERMEN PU BIDANG KEUANGAN
■ PERMEN PU NO. 01/PRT/M/2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban
Bendahara di lingkungan Kementerian PU

■ PERMEN PU NO. 03/PRT/M/2006 Tentang Petunjuk Pelaksanaan


Verifikasi Pertanggungjawaban Anggaran Dilingkungan Dep. PU

■ PERMEN PU NO. 05/PRT/M/2006 Tentang Petunjuk Pelaksanaan


Pemeriksaan Kas Terhadap Bendahara Oleh Kasatker/Atlas Bendahara
Dilingkungan Dep. PU

■ PERMEN PU NO. 06/PRT/M/2006 Tentang Petunjuk Pelaksanaan


Penarikan Dana Pinjaman dan Hibah Luar Negeri Dilingkungan Dep. PU

■ PERMEN PU NO. 19/PRT/M/2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Tata


Cara Pemungutan dan Pelaporan Pajak-Pajak Dalam APBN
Dilingkungan Kemen. PU

■ PERMEN PU NO. 09/PRT/M/2006 Tentang Petunjuk Pelaksanaan


Penyelesaian Kerugian Negara Dilingkungan Dep. PU
LANJUTAN

■ PERMEN PU NO. 14/PRT/M/2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan


Kegiatan Kementerian PU Yang Merupakan Kewenangan Pemerintah
dan Dilaksanakan Sendiri

■ PERMEN PU NO. 15/PRT/M/2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan


Kegiatan Kementerian PU Yang Merupakan Kewenangan Pemerintah
dan Dilaksanakan Melalui Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.

Anda mungkin juga menyukai