Tugas Bahan Galian Indrustri Teknik Eksplorasi: Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta 2014
Tugas Bahan Galian Indrustri Teknik Eksplorasi: Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta 2014
Disusun oleh:
Nama
: Haidir ali
No.Mhs : 410013156
Nama
:Ardianton
No.Mhs : 410013219
Kelas
: 03
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmat-Nyalah maka penulis dapat menyelesaikan sebuah karya tulis
dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul Teknik Eksplorasi,
yang menurut penulis dapat memberikan manfaat yang besar bagi mahasiswa teknik geologi
khususnya di STTNas untuk mempelajari mineral Bahan Galian Industri.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon di maklumi bila
mana isi makalah ini ada kekurangan dan kesalahan yang kurang tepat atau menyinggu
perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih kepada
dosen bahan galian industri dan semoga makala ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.
DAFTAR ISI
Lembaran
Sampul...................................................................................................................
.............
Kata
Pengantar...................................................................................................
........................
DAFTAR
ISI........................................................................................................
........................ ........
BAB I.........................................................................................................
PENDAHULUAN..........................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................
1.2 PENGERTIAN EKSPLORASI...................................................................................
BAB II........................................................................................................
EKSPLORASI..............................................................................................
1.1 PENGERTIAN EKSPLORASI...................................................................................
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN EKSPLORASI.....................................................................
1.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN CARA EKSPLORASI......................
1.3.1 TAHAPAN EKSPLORASI...................................................................................
1.3.2 JENIS BAHAN GALIAN....................................................................................
1.3.3 PENGELOMPOKAN ENDAPAN BAHAN GALIAN................................................
1.3.4 SEBARAN BAHAN BERHARGA........................................................................
1.4 METODE EKSPLORASI..........................................................................................
1.4.1 METODE LANGSUNG.....................................................................................
1.4.2 METODE TIDAK LANGSUNG...........................................................................
1.5 KEGIATAN EKSPLORASI........................................................................................
1.6 PENYUSUNAN LAPORAN......................................................................................
BAB III.......................................................................................................
PENUTUP...................................................................................................
3.1 KESIMPULAN............................................................................................... ........
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Makalah ini mempunyai latar belakang masalah tentang EKSPLORASI sumber daya mineral
dan strategi pengolahan sumber daya mineral.
EKSPLORASI adalah kata yang sudah tidak asing ditelinga kita, istilah tersebuat sebenarnya
memiliki istilah yang sangat erat sekali jika dikaitkan dengan sebuah kepentingan atau tujuan
kegiatan. Eksplorasi pengertian suatu bentuk kegiatan penggalian informasi atau kumpulan
data - data yang dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan beberapa data maupun
informasi - informasi yang nantinya akan diteliti atau di informasikan kepada pihak - pihak
lain yang membutuhkanya.
BAB II
EKSPLORASI
MENURUT KBBI (KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA)
Eksplorasi adalah Penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih
banyak tentang keadaan, terutama sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu;
penyelidikan; penjajakan.
Dari
ke-tiga
pengertian
tentang
eksplorasi
diatas,
dapat
disimpulkan
bahwa Eksplorasi adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaanpekerjaan untuk mengetahui ukuran,bentuk, posisi, kadar rata-rata dan besarnya cadangan
serta studi kalayakan dari endapan bahan galian atau mineral berharga yang telah
diketemukan.
Sedangkan Studi Kelayakan adalah pengkajian mengenai aspek teknik dan prospek
ekonomis dari suatu proyek penambangan dan merupakan dasar keputusan investasi. Kajian
ini merupakan dokumen yang memenuhi syarat dan dapat diterima untuk keperluan analisa
bank/lembaga keungan lainnya dalam kaitannya dengan pelaksanaan investasi atau
pembiayaan proyek. Studi ini meliputi Pemeriksaanseluruh informasi geologi berdasarkan
lkaporan eksplorasi dan factor-faktor ekonomi, penambangan, pengolahan, pemasaran
hokum/perundang-undangan, lingkungan, social serta factor yang terkait.
Eksplorasi, disebut juga penjelajahan atau pencarian, adalah tindakan mencari atau
melakukan penjelajahan dengan tujuan menemukan sesuatu; misalnya daerah tak dikenal,
termasuk antariksa (penjelajahan angkasa), minyak bumi (eksplorasi minyak bumi), gas alam,
batubara, mineral, gua, air, ataupun informasi.
Suatu kegiatan eksplorasi harus direncanakan sebaik - baiknya dengan memperhitungkan
untung - ruginya, efisiensi, ekonomis serta kelestarian lingkungan daerah eksplorasi tersebut.
Studi pendahuluan.
Pengertian eksplorasi di "Abad Informasi dan Spiritual" saat ini, juga meliputi tindakan
pencarian akan pengetahuan yang tidak umum atau pencarian akan pengertian metafisikaspiritual; misalnya tentang kesadaran (consciousness), cyberspace atau noosphere. Istilah ini
dapat digunakan pula untuk mengambarkan masuknya budaya suatu masyarakat untuk
pertama kalinya ke dalam lingkungan geografis atau budaya dari masyarakat lainnya.
Meskipun eksplorasi telah terjadi sejak awal keberadaan manusia, kegiatan eksplorasi
dianggap mencapai puncaknya pada saat terjadinya Abad Penjelajahan, yaitu ketika para
pelaut Eropa menjelajah ke seluruh penjuru dunia untuk menemukan berbagai daerah dan
budaya baru.
Metode Geolistrik
Metode Seismik
Metode Magnet
d) PEMBIRAN EKSPLORASI
Dilaksanakan untuk mengetahui kedalaman mineral, kualitas dan kalkulasi cadangan
kasar/minimum untuk dapat ditambang secara ekonomis.
Tahap eksplorasi.
b) PENGECEKAN DILAPANGAN
2. PENYELIDIKAN PENDAHULUAN
a) MEMETAKAN DAERAH KEGIATAN
Pemetaan Topografi
Pemetaan Foto Udara
c) PEMBORAN
Korelasi
Hasil Perhitungan Cadangan
Bentuk Geometri Cadangan
Perkiraan Kualitas
3. PENYELIDIKAN DETAIL
a) PEMBORAN
b) GEOFISIKA
Bahan galian logam: bahan galian yang dalam proses penambangan dan pengolahan
diambil logamnya. Bentuk tubuh bijih dan sebaran bahan berharga di
dalamnyabermacam-macam, mulai dari sederhana sampai sangat bervariasi.
Bahan galian industri: bahan galian yang dalam proses penambangan dan pengolahan
dalam bentuk mineral atau batuan. Bentuk tubuh bahan galian biasanya teratur.
Bahan galian energi: bahan galian yang digunakan sebagai sumber energi. Bentuk tubuh
bahan galiannya biasanya teratur.
Isometrik : ukuran panjang, lebar, dan ketebalannya relatif sama atau berbentuk seperti
bola.
Lapisan : ukuran panjang dan lebarnya relatif sama, ketebalan relatif kecil.
Tabung : ukuran lebar dan ketebalannya relatif sama dan lebih pendek dari ukuran
panjangnya.
Koefisien variasi dapat dihitung dengan rumus pada (Lampiran 3), sedangkan
pengelompokan endapan bahan galian berdasarkan variasi kadar, ketebalan, dan cadangan
linier tertera pada (Lampiran 4).
memberikan data yang diinginkan maka kita dapat membuat sumur uji sepanjang parit
untuk mendata tubuh batuan yang terletak jauh dibawah over burden.
c.Tracing dengan Panning (Mendulang)
Caranya sama seperti tracing float, tetapi bedanya terdapat pada ukuran butiran mineral
yang dicara biasanya cara ini digunakan untuk mencari jejak mineral yang ukurannya
halus dan memiliki masa jenis yang relatif besar. Persamaan dari cara tracing yaitu pada
kegiatan lanjutan yaitu trencing atau test pitting.
Cara-cara tracing, baik tracing float maupun tracing dengan panning akan dilanjutkan
dengan cara trenching atau test pitting.
1) Trenching (Pembuatan Parit)
Pembuatan parit memiliki keterbatasan yaitu hanya bisa dilakukan pada overburden
yang tipis, karena pada pembuatan parit kedalaman yang efektif dan ekonomis yang
dapat dibuat hanya sedalam 2 - 2,5 meter, selebih dari itu pembuatan parit dinilai tidak
efektif dan ekonomis. Pembuatan parit ini dilakukan dengan arah tegak lurus ore body
dan jika pembuatan parit ini dilakukan di tepi sungai maka pembuatan parit harus tegak
lurus dengan arah arus sungai.
Paritan dibangun dengan tujuan untuk mengetahui tebal lapisan permukaan, kemiringan
perlapisan, struktur tanah dan lain-lain.
2) Test Pitting (Pembuatan Sumur Uji)
Jika dengan trenching tidak dapat memberikan data yang akurat maka sebaiknya
dilakukan test pitting untuk menyelidiki tubuh batuan yang letaknya relatif dalam. Kita
harus ingat bahwa pada test pitting kita harus memilih daerah yang terbebas dari
bongkahan-bongkahan maka hal ini akan menyulitkan kita pada waktu pembuatan
sumur uji dan juga daerah yang hendak kita buat sumur uji harus bebas dari air, karena
dengan adanya air dapat menyulitkan kita pada waktu melakukan penyelidikan struktur
batuan yang terdapat pada sumur uji yang kita buat. Pada pembuatan sumur uji ini kita
juga harus mempertimbangkan faktor keamanan, kita harus dapat membuat sumur
dengan penyangga sesedikit mungkin tetapi tidak mudah runtuh. Hal ini juga akan
mempengaruhi kenyamanan pada waktu melakukan penelitian. Kedalaman sumur uji
yang kita buat bisa mencapai kedalaman sampai 30 meter.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dari penggalian sumur adalah gejala longsoran,
keluarnya gas beracun, bahaya akan banjir dan lain-lain.
memungkinkan untuk diadakan eksplorasi bawah permukaan, sebab apabila permukaan tidak
memungkinkan, misalnya permukaan itu tergenang air atau tertutup bongkah batu yang tidak
stabil, maka hal ini akan memberikan resiko yang besar jika dilakukan eksplorasi permukaan.
Dalam eksplorasi bawah permukaan ada hal-hal yang harus diperhatikan misalnya, pekerjaan
harus berlangsung tetap didalam badan bijih, hal ini untuk memudahkan diadakan
pengamatan dan proses sampling pekerjaan juga diusahakan dimulai dari daerah-daerah yang
memiliki singkapan yang baik, karena dengan singkapan yang baik dapat memudahkan kita
untuk menentukan strike atau dipnya, yang tidak kalah pentingnya yang harus diperhatikan
adalah masalah biaya, dimana dalam pekerjaan eksplorasi ini biaya tidak boleh terlalu besar,
hal ini bertujuan untuk menghindari adanya dana yang terbuang percuma jika nantinya
eksplorasi yang dilakukan hasilnya mengecewakan.
Eksplorasi bawah permukaan dapat dilakukan dengan membuat Tunel, Shaft, Drift, Winse
dan lain-lain.
Tunnel = Suatu lubang bukaan mendatar atau hampir mendatar yang menembus kedua kaki
bukit.
Shaft
Drift
= Suatu bukaan mendatar yang dibuat dekat atau pada endapan bijih yang arahnya
sejajar dengan jurus atau dimensi terpanjang dari endapan bijihnya (dalam
pengeboran).
Winze = Lubang bukaan vertikal atau arah miring yang dari level ke arah level yang
dibawahnya.
Eksplorasi bawah tanah juga dapat dilakukan dengan pengeboran inti. Pengeboran sumur
minyak yang pertama dilakukan oleh Kol. Drake pada tahun 1959 dengan menggunakan bor
(RIG) permanen (tidak dapat dipindah-pindah) dan pada pengeborannya menggunakan sistem
perkusif (tumbuk), pada pengeboran ini kedalaman maximum yang dapat dicapai adalah 60 ft
(+ 20 m) dengan bor lurus (vertical drilling).
Saat ini pengeboran dilakukan dengan teknik bor putar (rotary drilling) dengan menara bor
yang dapat dipindah-pindah (portablering) dan dilakukan dengan beberapa cara pengeboran
yaitu dengan cara perkusif, rotasi atau dengan perkusif-rotasi. Pemboran dapat dilakukan di
darat maupun di laut (on shore atau off shore). Pemboran tidak terbatas pada pemboran
decara vertikal saja tetapi dapat dilakukan secara miring (kemiringan dapat mencapai 90 o),
apabila saat pengeboran kita menemukan batuan yang keras dan susah ditembus oleh mata
bor, maka dengan teknologi sekarang, pipa yang berada jauh di dalam tanah dapat dirubah
arahnya (dibelokkan) untuk menghidari batuan yang keras tersebut.
Pengeboran yang dilakukan pada eksplorasi bertujuan untuk mengambil contoh (sampling)
untuk diamati, pengeboran juga bisa bertujuan untuk produksi atau konstruksi (misalnya air
tanah, minyak bumi) dan pemboran dapat juga untuk memudahkan proses peledakan (pada
kegiatan penambangan material keras). Dari data pengeboran dan sampling kita dapat
membuat peta stratigrafi daerah pengeboran. Dari peta ini kita dapat mengetahui susunan
batuan dan ketebalan cadangan dan akhirnya kita dapat memperkirakan besar cadangan
secara keseluruhan.
permukaan bumi medan magnet ini memiliki dua sifat utama yang penting di dalam
eksplorasi, yaitu arah dan intensitas.
Arah dari medan magnet dinyatakan dalam cara-cara yang sudah lazim, sedang intensitas
dinyatakan dalam apa yang disebut gamma. Medan magnet bumi secara normal memiliki
intensitas 35.000 sampai 70.000 gamma jika diukur pada permukaan bumi. Bijih yang
mengandung mineral magnetik akan menimbulkan efek langsung pada peralatan, sehingga
dengan segera dapat diketahui.
Metoda eksplorasi dengan magneti sangat berguna dalam pencarian sasaran eksplorasi
sebagai berikut :
Intrusi batuan basa dapat diketahui kalau kebetulan mengandung magnetit dalam
jumlah cukup
Untuk dapat mengetahui ketebalan lapisan penutup pada suatu batuan beku yang
mengandung mineral magnetik.
Jenis batuan
Derajat pelapukan
Derajat pergerakan
Tekanan
Geochemist.
Operator Alat, dll.
b) Rencana Biaya
c) Pemilahan waktu yang tepat
d) Penyiapan Peralatan atau Perbekalan
Peta Dasar.
Alat Surveying, Alat Ukur atau GPS.
Alat kerja (Palu, Alat Geofisika, Kompas, Alat Sampling, Meteran, Altimeter, Kantong
sampel, Alat bor)
Alat Tulis.
Alat Komunikasi.
Keperluan sehari - hari.
Obat - obatan atau P3K.
e) Sesampai di Lapangan :
Membuat base camp (perkemahan).
Mencek peralatan atau perbekalan.
Melakukan quick survey di daerah penelitian untuk menentukan langkah-langkah lebih
lanjut.
Menentukan evaluasi rencana dan perubahan-perubahan sesuai dengan keadaan
sebenarnya (bila perlu).
Pengolahan data :
BAB III
Kesimpulan
Eksplorasi adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi
pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui ukuran,bentuk, posisi, kadar rata-rata
dan besarnya cadangan.
Suatu kegiatan eksplorasi harus
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kabarsaham.com/2011/pengeboran-migas-sulbar-mulai-temukangelembung.html
Sukandarrumidi. (1999). Bahan Galian Industri. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press