Anda di halaman 1dari 23

Tugas

Bahan Galian Indrustri


Teknik Eksplorasi

Disusun oleh:
Nama

: Haidir ali

No.Mhs : 410013156
Nama

:Ardianton

No.Mhs : 410013219
Kelas

: 03

Jurusan : Teknik Geologi

Sekolah Tinggi Teknologi Nasional


Yogyakarta
2014

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmat-Nyalah maka penulis dapat menyelesaikan sebuah karya tulis
dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul Teknik Eksplorasi,
yang menurut penulis dapat memberikan manfaat yang besar bagi mahasiswa teknik geologi
khususnya di STTNas untuk mempelajari mineral Bahan Galian Industri.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon di maklumi bila
mana isi makalah ini ada kekurangan dan kesalahan yang kurang tepat atau menyinggu
perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih kepada
dosen bahan galian industri dan semoga makala ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.

DAFTAR ISI
Lembaran
Sampul...................................................................................................................
.............

Kata
Pengantar...................................................................................................
........................
DAFTAR
ISI........................................................................................................
........................ ........
BAB I.........................................................................................................
PENDAHULUAN..........................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................
1.2 PENGERTIAN EKSPLORASI...................................................................................
BAB II........................................................................................................
EKSPLORASI..............................................................................................
1.1 PENGERTIAN EKSPLORASI...................................................................................
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN EKSPLORASI.....................................................................
1.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN CARA EKSPLORASI......................
1.3.1 TAHAPAN EKSPLORASI...................................................................................
1.3.2 JENIS BAHAN GALIAN....................................................................................
1.3.3 PENGELOMPOKAN ENDAPAN BAHAN GALIAN................................................
1.3.4 SEBARAN BAHAN BERHARGA........................................................................
1.4 METODE EKSPLORASI..........................................................................................
1.4.1 METODE LANGSUNG.....................................................................................
1.4.2 METODE TIDAK LANGSUNG...........................................................................
1.5 KEGIATAN EKSPLORASI........................................................................................
1.6 PENYUSUNAN LAPORAN......................................................................................
BAB III.......................................................................................................
PENUTUP...................................................................................................
3.1 KESIMPULAN............................................................................................... ........
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Makalah ini mempunyai latar belakang masalah tentang EKSPLORASI sumber daya mineral
dan strategi pengolahan sumber daya mineral.
EKSPLORASI adalah kata yang sudah tidak asing ditelinga kita, istilah tersebuat sebenarnya
memiliki istilah yang sangat erat sekali jika dikaitkan dengan sebuah kepentingan atau tujuan
kegiatan. Eksplorasi pengertian suatu bentuk kegiatan penggalian informasi atau kumpulan
data - data yang dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan beberapa data maupun
informasi - informasi yang nantinya akan diteliti atau di informasikan kepada pihak - pihak
lain yang membutuhkanya.

1.2 PENGERTIAN EKSPLORASI


EKSPLORASI adalah penyelidikan lapangan untuk mengumpulkan data / informasi
selengkap mungkin tentang keberadaan sumber daya alam di suatu tempat. Kegiatan
eksplorasi sangat penting dilakukan sebelum pengusahaan bahan tambang dilaksanakan
mengingat keberadaan bahan galian yang penyebarannya tidak merata dan sifatnya sementara
yang suatu saat akan habis tergali. Sehingga untuk menentukan lokasi sebaran, kualitas dan
jumlah cadangan serta cara pengambilannya diperlukan penyelidikan yang teliti agar tidak
membuang tenaga dan modal, disamping untuk mengurangi resiko kegagalan, kerugian
materi, kecelakaan kerja dan kerusakan lingkungan.

BAB II
EKSPLORASI
MENURUT KBBI (KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA)
Eksplorasi adalah Penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih
banyak tentang keadaan, terutama sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu;
penyelidikan; penjajakan.

MENURUT SITUS WIKIPEDIA BERBAHASA INODENISIA (ID.WIKIPEDIA.ORG)


Eksplorasi adalah tindakan atau mencari atau melakukan perjalanan dengan tujuan
menemukan sesuatu; misalnya daerah yang tak dikenal, termasuk antariksa (penjelajahan
angkasa), minyak bumi (explorasi minyak bumi), gas alam, batu bara, mineral, gua, air,
ataupun informasi.
MENURUT STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)
Eksplorasi adalah
kegiatan
penyelidikan
geologi
yang
dilakukan
untuk
mengidentifikasi,menetukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas dan kualitas
suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan
dilakukanya penambangan.

Dari
ke-tiga
pengertian
tentang
eksplorasi
diatas,
dapat
disimpulkan
bahwa Eksplorasi adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaanpekerjaan untuk mengetahui ukuran,bentuk, posisi, kadar rata-rata dan besarnya cadangan
serta studi kalayakan dari endapan bahan galian atau mineral berharga yang telah
diketemukan.
Sedangkan Studi Kelayakan adalah pengkajian mengenai aspek teknik dan prospek
ekonomis dari suatu proyek penambangan dan merupakan dasar keputusan investasi. Kajian
ini merupakan dokumen yang memenuhi syarat dan dapat diterima untuk keperluan analisa
bank/lembaga keungan lainnya dalam kaitannya dengan pelaksanaan investasi atau
pembiayaan proyek. Studi ini meliputi Pemeriksaanseluruh informasi geologi berdasarkan
lkaporan eksplorasi dan factor-faktor ekonomi, penambangan, pengolahan, pemasaran
hokum/perundang-undangan, lingkungan, social serta factor yang terkait.

1.1 PENGERTIAN EKSPLORASI


Eksplorasi adalah penyelidikan lapangan untuk mengumpulkan data/informasi selengkap
mungkin tentang keberadaan sumberdaya alam di suatu tempat.

Kegiatan eksplorasi sangat penting dilakukan sebelum pengusahaan bahan tambang


dilaksanakan mengingat keberadaan bahan galian yang penyebarannya tidak merata dan
sifatnya sementara yang suatu saat akan habis tergali. Sehingga untuk menentukan lokasi
sebaran, kualitas dan jumlah cadangan serta cara pengambilannya diperlukan penyelidikan
yang teliti agar tidak membuang tenaga dan modal, disamping untuk mengurangi resiko
kegagalan, kerugian materi, kecelakaan kerja dan kerusakan lingkungan.

Eksplorasi, disebut juga penjelajahan atau pencarian, adalah tindakan mencari atau
melakukan penjelajahan dengan tujuan menemukan sesuatu; misalnya daerah tak dikenal,
termasuk antariksa (penjelajahan angkasa), minyak bumi (eksplorasi minyak bumi), gas alam,
batubara, mineral, gua, air, ataupun informasi.
Suatu kegiatan eksplorasi harus direncanakan sebaik - baiknya dengan memperhitungkan
untung - ruginya, efisiensi, ekonomis serta kelestarian lingkungan daerah eksplorasi tersebut.

Perencanaan eksplorasi meliputi beberapa hal sebagai berikut :

Pemilihan daerah eksplorasi.

Studi pendahuluan.

Perencanaan eksplorasi dan pembiayaannya.

Hasil serta tujuan yang didapatkan dari seluruh operasi.

Pengertian eksplorasi di "Abad Informasi dan Spiritual" saat ini, juga meliputi tindakan
pencarian akan pengetahuan yang tidak umum atau pencarian akan pengertian metafisikaspiritual; misalnya tentang kesadaran (consciousness), cyberspace atau noosphere. Istilah ini
dapat digunakan pula untuk mengambarkan masuknya budaya suatu masyarakat untuk
pertama kalinya ke dalam lingkungan geografis atau budaya dari masyarakat lainnya.
Meskipun eksplorasi telah terjadi sejak awal keberadaan manusia, kegiatan eksplorasi
dianggap mencapai puncaknya pada saat terjadinya Abad Penjelajahan, yaitu ketika para
pelaut Eropa menjelajah ke seluruh penjuru dunia untuk menemukan berbagai daerah dan
budaya baru.

Kegiatan eksplorasi terdiri atas berbagai penyelidikan yang mendukungnya. Penyelidikan


tersebut adalah :
a) PENYELIDIKAN GEOLOGI
b) PENYELIDIKAN GEOKIMIA
Penyelidikan ini dilaksanakan untuk mengetahui perkiraan kadar logam, senyawa
kimia dan unsur-unsur penyerta dimana logam tersebut berada.
c) PENYELIDIKAN GEOFISIKA
Penyelidikan ini terdiri atas 4 metode yaitu :

Metode Geolistrik

Metode Seismik

Metode Magnet

Metode Gaya berat/Gravitasi

d) PEMBIRAN EKSPLORASI
Dilaksanakan untuk mengetahui kedalaman mineral, kualitas dan kalkulasi cadangan
kasar/minimum untuk dapat ditambang secara ekonomis.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN EKSPLORASI


Tujuan dilakukannya eksplorasi adalah untuk mengetahui sumber daya cebakan mineral
secara rinci, yaitu untuk mengetahui, menemukan, mengidentifikasi dan menentukan
gambaran geologi dalam pemineralaran berdasarkan ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan
kualitas suatu endapan mineral untuk kemudian dapat dilakukan pengembangan secara
ekonomis.

Kegiatan untuk mengetahui keberadaan endapan bahan galian dengan menggunakan


metode tertentu.

Mengetahui jenis bahan galian dan sebaran di permukaan.

Mengetahui sebaran bahan galian kearah dalam dan bentuknya.

Mengetahui besaran dannilai ekonominya (sumber daya mineral dan cadangan)

1.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN CARA EKSPLORASI


Penggunaan atau pemilihan cara eksplorasi tergantung pada :

Tahap eksplorasi.

Jenis bahan galian.

Bentuk endapan dan sebaran bahan berharganya

1.3.1 TAHAPAN EKSPLORASI


Tahapan dalam pekerjaan eksplorasi :
1. PENYELIDIKAN UMUM
a) STUDY PUSTAKA

Keadaan geologi regional


Keadaan tektonik
Keadaan paleogeography setting
Batasan luas daerah kerja

b) PENGECEKAN DILAPANGAN

Mencari singkapan batuan dan batubara


Mengambil contoh batuan dan batubara

2. PENYELIDIKAN PENDAHULUAN
a) MEMETAKAN DAERAH KEGIATAN

Pemetaan Topografi
Pemetaan Foto Udara

b) INTERPRETASI KEADAAN GEOLOGI

Stratigrafi Kedudukan Batubara


Struktur Geologi

c) PEMBORAN

Korelasi
Hasil Perhitungan Cadangan
Bentuk Geometri Cadangan
Perkiraan Kualitas

3. PENYELIDIKAN DETAIL
a) PEMBORAN

Bentuk geometri endapan batubara lebih teliti dan perhitungan cadangan


Anomaly geologi (sesar)
Kualitas batubara (Analisa laboratorium dan sifat batubara)

b) GEOFISIKA

Stratigrafi kedudukan batubara lebih teliti


Struktur geologi
Bentuk endapan batubara

c) PENENTUAN METODE PENAMBANGAN

4. COMMERCIAL EXPLORATION PROGRAMME

1.3.2 JENIS BAHAN GALIAN

Bahan galian logam: bahan galian yang dalam proses penambangan dan pengolahan
diambil logamnya. Bentuk tubuh bijih dan sebaran bahan berharga di
dalamnyabermacam-macam, mulai dari sederhana sampai sangat bervariasi.

Bahan galian industri: bahan galian yang dalam proses penambangan dan pengolahan
dalam bentuk mineral atau batuan. Bentuk tubuh bahan galian biasanya teratur.

Bahan galian energi: bahan galian yang digunakan sebagai sumber energi. Bentuk tubuh
bahan galiannya biasanya teratur.

Bentuk dan sebaran bahan galian.

1.3.3 PENGELOMPOKAN ENDAPAN BAHAN GALIAN


Endapan bahan galian dapat dikelompokkan berdasarkan keadaan geologinya seperti bentuk
endapan dan sebaran bahan berharga di dalamnya. Kreiter (1961) mengelompokkan menjadi
5yaitu kelompok a, b, c, d, dan e (Lampiran 2). Pengelompokan ini berkaitan dengan
koefisien variasi bentuk.

Isometrik : ukuran panjang, lebar, dan ketebalannya relatif sama atau berbentuk seperti
bola.

Lapisan : ukuran panjang dan lebarnya relatif sama, ketebalan relatif kecil.

Tabung : ukuran lebar dan ketebalannya relatif sama dan lebih pendek dari ukuran
panjangnya.

1.3.4 SEBARAN BAHAN BERHARGA


Merata : pejal (massif), terserak merata. Koefisien variasi kecil.

Tidak merata: terserak tidak merata. Koefisien variasi sebaran besar.

Sangat tidak merata. Koefisien variasi sangat besar.

Koefisien variasi dapat dihitung dengan rumus pada (Lampiran 3), sedangkan
pengelompokan endapan bahan galian berdasarkan variasi kadar, ketebalan, dan cadangan
linier tertera pada (Lampiran 4).

1.4 METODE EKSPLORASI


Metoda dalam eksplorasi dapat digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu :
1) Metoda langsung, terdiri dari :
a) Metoda langsung di permukaan
b) Metoda langsung di bawah permukaan
2) Metoda tidak langsung, terdiri dari :
a) Metoda tidak langsung cara geokimia yang mencakup antara lain mengenai bed rock,
soil, air, vegetasi dan stream deposit.
b) Metoda tidak langsung cara geofisika yang mencakup beberapa cara yaitu cara
magnetik (sudah jarang digunakan), gravitasi (sudah jarang digunakan), cara seismik
yang terdiri dari cara reflaksi dan refleksi, cara listrik (resistifity), dua cara yang
terakhir yaitu cara radiokatif yang masih jarang digunakan, hal ini disebabkan karena
cara ini relatif lebih mahal dan lebih rumit dari cara - cara sebelumnya.

1.4.1 METODE LANGSUNG


A). METODE LANGSUNG PERMUKAAN
Metoda ini dapat dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu :
a) Penyelidikan Singkapan (Out Crop)
Singkapan segar umumnya dijumpai pada :
1) Lembah-lembah sungai, hal ini dapat terjadi karena pada lembah sungai terjadi
pengikisan oleh air sungai sehingga lapisan yang menutupi tubuh batuan tertransportasi
yang menyebabkan tubuh batuan nampak sebagai singkapan segar
2) Bentuk-bentuk menonjol pada permukaan bumi, hal ini terjadi secara alami yang
umumnya disebabkan oleh pengaruh gaya yang berasal dari dalam bumi yang disebut
gaya endogen misalnya adanya letusan gunung berapi yang memuntahkan material ke
permukaan bumi dan dapat juga dilihat dari adanya gempa bumi akibat adanya gesekan
antara kerak bumi yang dapat mengakibatkan terjadinya patahan atau timbulnya
singkapan ke permukaan bumi yang dapat dijadikan petunjuk letak tubuh batuan.
b) Tracing Float (Penjejakan)
Float adalah fragmen-fragmen atau potongan-potongan biji yang berasal dari
penghancuran singkapan yang umumnya disebabkan oleh erosi, kemudian tertransportasi
yang biasanya dilakukan oleh air, dan dalam melakukan tracing kita harus berjalan
berlawanan arah dengan arah aliran sungai sampai float dari bijih yang kita cari tidak
ditemukan lagi, kemudian kita mulai melakukan pengecekan pada daerah antara float yang
terakhir dengan float yang sebelumnya dengan cara membuat parit yang arahnya tegak
lurus dengan arah aliran sungai, tetapi jika pada pembuatan parit ini dirasa kurang dapat

memberikan data yang diinginkan maka kita dapat membuat sumur uji sepanjang parit
untuk mendata tubuh batuan yang terletak jauh dibawah over burden.
c.Tracing dengan Panning (Mendulang)
Caranya sama seperti tracing float, tetapi bedanya terdapat pada ukuran butiran mineral
yang dicara biasanya cara ini digunakan untuk mencari jejak mineral yang ukurannya
halus dan memiliki masa jenis yang relatif besar. Persamaan dari cara tracing yaitu pada
kegiatan lanjutan yaitu trencing atau test pitting.
Cara-cara tracing, baik tracing float maupun tracing dengan panning akan dilanjutkan
dengan cara trenching atau test pitting.
1) Trenching (Pembuatan Parit)
Pembuatan parit memiliki keterbatasan yaitu hanya bisa dilakukan pada overburden
yang tipis, karena pada pembuatan parit kedalaman yang efektif dan ekonomis yang
dapat dibuat hanya sedalam 2 - 2,5 meter, selebih dari itu pembuatan parit dinilai tidak
efektif dan ekonomis. Pembuatan parit ini dilakukan dengan arah tegak lurus ore body
dan jika pembuatan parit ini dilakukan di tepi sungai maka pembuatan parit harus tegak
lurus dengan arah arus sungai.
Paritan dibangun dengan tujuan untuk mengetahui tebal lapisan permukaan, kemiringan
perlapisan, struktur tanah dan lain-lain.
2) Test Pitting (Pembuatan Sumur Uji)
Jika dengan trenching tidak dapat memberikan data yang akurat maka sebaiknya
dilakukan test pitting untuk menyelidiki tubuh batuan yang letaknya relatif dalam. Kita
harus ingat bahwa pada test pitting kita harus memilih daerah yang terbebas dari
bongkahan-bongkahan maka hal ini akan menyulitkan kita pada waktu pembuatan
sumur uji dan juga daerah yang hendak kita buat sumur uji harus bebas dari air, karena
dengan adanya air dapat menyulitkan kita pada waktu melakukan penyelidikan struktur
batuan yang terdapat pada sumur uji yang kita buat. Pada pembuatan sumur uji ini kita
juga harus mempertimbangkan faktor keamanan, kita harus dapat membuat sumur
dengan penyangga sesedikit mungkin tetapi tidak mudah runtuh. Hal ini juga akan
mempengaruhi kenyamanan pada waktu melakukan penelitian. Kedalaman sumur uji
yang kita buat bisa mencapai kedalaman sampai 30 meter.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dari penggalian sumur adalah gejala longsoran,
keluarnya gas beracun, bahaya akan banjir dan lain-lain.

B). METODE LANGSUNG BAWAH PERMUKAAN


Eksplorasi langsung bawah permukaan dilakukan bila tidak ada singkapan di permukaan atau
pada eksplorasi permukaan tidak dapat memberikan informasi yang baik, karena pada
eksplorasi langsung permukaan, kedalaman maksimum yang dapat dicapai + 30 meter.
Eksplorasi langsung bawah permukaan juga dapat dilakukan apabila keadaan permukaan

memungkinkan untuk diadakan eksplorasi bawah permukaan, sebab apabila permukaan tidak
memungkinkan, misalnya permukaan itu tergenang air atau tertutup bongkah batu yang tidak
stabil, maka hal ini akan memberikan resiko yang besar jika dilakukan eksplorasi permukaan.
Dalam eksplorasi bawah permukaan ada hal-hal yang harus diperhatikan misalnya, pekerjaan
harus berlangsung tetap didalam badan bijih, hal ini untuk memudahkan diadakan
pengamatan dan proses sampling pekerjaan juga diusahakan dimulai dari daerah-daerah yang
memiliki singkapan yang baik, karena dengan singkapan yang baik dapat memudahkan kita
untuk menentukan strike atau dipnya, yang tidak kalah pentingnya yang harus diperhatikan
adalah masalah biaya, dimana dalam pekerjaan eksplorasi ini biaya tidak boleh terlalu besar,
hal ini bertujuan untuk menghindari adanya dana yang terbuang percuma jika nantinya
eksplorasi yang dilakukan hasilnya mengecewakan.

Eksplorasi bawah permukaan dapat dilakukan dengan membuat Tunel, Shaft, Drift, Winse
dan lain-lain.

Tunnel = Suatu lubang bukaan mendatar atau hampir mendatar yang menembus kedua kaki
bukit.
Shaft

= Suatu lubang bukaan yang menghubungkan tambang bawah tanah dengan


permukaan bumi dan berfungsi sebagai jalan pengangkutan karyawan serta alatalat kebutuhan tambang, ventilasi dan penirisan.

Drift

= Suatu bukaan mendatar yang dibuat dekat atau pada endapan bijih yang arahnya
sejajar dengan jurus atau dimensi terpanjang dari endapan bijihnya (dalam
pengeboran).

Winze = Lubang bukaan vertikal atau arah miring yang dari level ke arah level yang
dibawahnya.

Eksplorasi bawah tanah juga dapat dilakukan dengan pengeboran inti. Pengeboran sumur
minyak yang pertama dilakukan oleh Kol. Drake pada tahun 1959 dengan menggunakan bor
(RIG) permanen (tidak dapat dipindah-pindah) dan pada pengeborannya menggunakan sistem
perkusif (tumbuk), pada pengeboran ini kedalaman maximum yang dapat dicapai adalah 60 ft
(+ 20 m) dengan bor lurus (vertical drilling).
Saat ini pengeboran dilakukan dengan teknik bor putar (rotary drilling) dengan menara bor
yang dapat dipindah-pindah (portablering) dan dilakukan dengan beberapa cara pengeboran
yaitu dengan cara perkusif, rotasi atau dengan perkusif-rotasi. Pemboran dapat dilakukan di
darat maupun di laut (on shore atau off shore). Pemboran tidak terbatas pada pemboran
decara vertikal saja tetapi dapat dilakukan secara miring (kemiringan dapat mencapai 90 o),
apabila saat pengeboran kita menemukan batuan yang keras dan susah ditembus oleh mata

bor, maka dengan teknologi sekarang, pipa yang berada jauh di dalam tanah dapat dirubah
arahnya (dibelokkan) untuk menghidari batuan yang keras tersebut.
Pengeboran yang dilakukan pada eksplorasi bertujuan untuk mengambil contoh (sampling)
untuk diamati, pengeboran juga bisa bertujuan untuk produksi atau konstruksi (misalnya air
tanah, minyak bumi) dan pemboran dapat juga untuk memudahkan proses peledakan (pada
kegiatan penambangan material keras). Dari data pengeboran dan sampling kita dapat
membuat peta stratigrafi daerah pengeboran. Dari peta ini kita dapat mengetahui susunan
batuan dan ketebalan cadangan dan akhirnya kita dapat memperkirakan besar cadangan
secara keseluruhan.

1.4.2 METODE TIDAK LANGSUNG


A). METODE TIDAK LANGSUNG CARA GEOFISIKA
Geofisika merupakan disiplin ilmu atau metoda untuk memperkirakan lokasi akumulasi
bahan/tambang dengan cara pengukuran besaran-besaran fisik batuan bawah permukaan
bumi. Metoda yang dapat dilakukan eksplorasi geofisika diantaranya :
a) METODA GRAVITASI
Metoda ini berdasarkan hukum gaya tarik antara dua benda di alam. Bumi sebagai salah
satu benda di alam juga menarik benda-benda lain di sekitarnya. Kalau sebuah bandul
digantung dengan sebuah pegas, maka pegas tersebut akan merengganng akibat bandulnya
mengalami gravitasi, di tempat yang gravitasinya rendah maka regangan tadi kecil dan di
tempat yang gravitasinya besar maka regangan tadi juga lebih besar. Dengan demikian
dapat diperkirakan bentuk struktur bawah tanah dari melihat besarnya nilai gravitasi dari
bermacam-macam lokasi dari suatu daerah penyelidikan.
Di lapangan besarnya gravitasi ini diukur dengan alat yang disebut gravimeter, yaitu suatu
alat yang sangat sensitif dan presisi. Gravimeter bekerja atas dasar torsion balance,
maupun bantuk atau pendulum, dan dapat mengukur perbedaan yang kecil dalam gravitasi
bumi di berbagai lokasi pada suatu daerah penyelidikan. Gaya gravitasi bumi dipengaruhi
oleh besarnya ukuran batuan, distribusi atau penyebaran batuan, dan kerapatan (density)
dari batuan. Jadi kalau ada anomali gravitasi pada suatu tempat, mungkin di situ terdapat
struktur tertentu, seperti lipatan, tubuh intrusi dangkal, dan sebagainya. Juga jalur suatu
patahan besar, meskipun tertutup oleh endapan aluvial, sering dapat diketahui karena
adanya anomali gravitasi.
b) METODA MAGNETIK
Bumi adalah suatu planet yang bersifat magnetik, dimana seolah-olah ada suatu barang
magnet raksasa yang membujur sejajar dengan poros bumi. Teori modern saat ini
mengatakan bahwa medan magnet tadi disebabkan oleh arus listrik yang mengalir pada
inti bumi. Setiap batang magnet yang digantung secara bebas di muka bumi. Di setiap titik

permukaan bumi medan magnet ini memiliki dua sifat utama yang penting di dalam
eksplorasi, yaitu arah dan intensitas.
Arah dari medan magnet dinyatakan dalam cara-cara yang sudah lazim, sedang intensitas
dinyatakan dalam apa yang disebut gamma. Medan magnet bumi secara normal memiliki
intensitas 35.000 sampai 70.000 gamma jika diukur pada permukaan bumi. Bijih yang
mengandung mineral magnetik akan menimbulkan efek langsung pada peralatan, sehingga
dengan segera dapat diketahui.
Metoda eksplorasi dengan magneti sangat berguna dalam pencarian sasaran eksplorasi
sebagai berikut :

Mencari endapan placer magnetik pada endapan sungai

Mencari deposit bijih besi magnetik di bawah permukaan

Mencari bijih sulfida yang kebetulan mengandung mineral magnetit sebagai


mineral ikutan

Intrusi batuan basa dapat diketahui kalau kebetulan mengandung magnetit dalam
jumlah cukup

Untuk dapat mengetahui ketebalan lapisan penutup pada suatu batuan beku yang
mengandung mineral magnetik.

c). METODA SEISMIK


Metoda ini jarang dipergunakan dalam penyelidikan pertambangan bijih tetapi banyak
dipergunakan dalam penyelidikan minyak bumi. Suatu gempa atau getaran buatan dibuat
dengan cara meledakan dinamit pada kedalaman sekitar 3 meter dari permukaan bumi dan
kecepatan merambatnya getaran yang terjadi diukur. Untuk mengetahui kecepatan
rambatan getaran tersebut pada perlapisan-perlapisan batuan, disekitar titik ledakan
dipasang alat penerima getaran yang disebut geofon (seismometer). Geofon-geofon yang
dipasang secara teratur di sekitar lobang ledakan tadi akan terbias atau refraksi. Dengan
mengetahui waktu ledakan dan waktu kedatangan gelombang-gelombang tadi, maka dapat
diketahui kecepatan rambatan waktu getaran melalui perlapisan-perlapisan batuan. Dengan
demikian konfigurasi struktur bahwa permukaan dapat diketahui. Gelombang akan
merambat dengan kecepatan yang berbeda pada batuan yang berbeda-beda. Geophone
merupakan alat penerima gelombang yang dipantulkan kepermukaan, hidrophone untuk
gelombang di dasar laut.
Cepat rambat gelombang seismik pada batuan tergantung pada :

Jenis batuan

Derajat pelapukan

Derajat pergerakan

Tekanan

Porositas (kadar air)

Umur (diagenesa, konsolidasi, dll)

d). METODE GEOLISTRIK


Dalam metoda ini yang diukur adalah tahanan jenis (resistivity) dari batuan. Yang
dimaksud dengan tahanan jenis batuan adalah tahanan yang diberikan oleh masa batuan
sepanjang satu meter dengan luas penampang satu meter persegi kalau dialiri listrik dari
ujung ke ujung, satuannya adalah Ohm-m2/m atau disingkat Ohm-meter.
Dalam cara pengukuran tahanan jenis batuan di dalam bumi biasanya dipakai sistem
empat elektrode yang dikontakan dengan baik pada bumi. dua elektrode dipakai untuk
memasukan arus listrik ke dalam bumi, disebut elektrode arus (current electrode) disingkat
C, dan dua elektrode lainnya dipakai untuk mengukur voltage yang timbul karena arus
tadi, elektrode ini disebut elektrode potensial atau potential electode disingkat P. ada
beberapa cara dalam penyusun ke empat elektode tersebut, dua diantaranya banyak yang
dipakai adalah cara Wenner dan cara Shlumberger.

B). METODE TIDAK LANGSUNG CARA GEOKIMIA


Pengukuran sistimatika terhadap satu atau lebih unsur jejak (trace elements) pada batuan,
tanah, stream, air atau gas.
Tujuannya untuk mencari anomali geokimia berupa konsentrasi unsur-unsur yang kontras
terhadap lingkungannya atau background geokimia.
Anomali dihasilkan dari mobilitas dan dispresi unsur-unsur yang terkonsentrasi pada zona
mineralisasi. Anomali merupakan perbedaan-perbedaan yang mencolok antara satu titik atau
batuan dengan titik lainnya.
Pada dasarnya eksplorasi jenis ini lebih cenderung untuk menentukan perbedaan mendasar
(anomali) unsur-unsur yang terdapat pada tanah atau sampel yang kita cari. Proses untuk
membedakan unsur ini dilakukan dengan beberapa reaksi kimia.
Setelah mengetahui metodanya kita memasuki pemilihan alat dan pemilihan anggota serta
apa-apa yang mesti dipersiapkan, misalkan sbb :

a) Pemilihan Anggota Tim atau Tenaga Ahli


Geologist.
Geophysist.
Exploration Geologist.

Geochemist.
Operator Alat, dll.
b) Rencana Biaya
c) Pemilahan waktu yang tepat
d) Penyiapan Peralatan atau Perbekalan
Peta Dasar.
Alat Surveying, Alat Ukur atau GPS.
Alat kerja (Palu, Alat Geofisika, Kompas, Alat Sampling, Meteran, Altimeter, Kantong
sampel, Alat bor)
Alat Tulis.
Alat Komunikasi.
Keperluan sehari - hari.
Obat - obatan atau P3K.
e) Sesampai di Lapangan :
Membuat base camp (perkemahan).
Mencek peralatan atau perbekalan.
Melakukan quick survey di daerah penelitian untuk menentukan langkah-langkah lebih
lanjut.
Menentukan evaluasi rencana dan perubahan-perubahan sesuai dengan keadaan
sebenarnya (bila perlu).

1.5 KEGIATAN EKSPLORASI


Pengkajian data sekunder, Pengkajian data primer, pengolahan data, dan
penyusunan laporan.
Pengkajian data sekunder:

Mempelajari laporan terdahulu.

Mempelajari peta - peta.


Menentukan rencana kegiatan atau eksplorasi.

Pengkajian data primer :

Pengamatan dan pencatatan data di lapangan : singkapan, bongkah, parit


dan sumur uji, hasil pemboran.

Pengambilan percontoh (pemercontohan).

Pengolahan data :

Analisis petrografi, mineragrafi, kimia.

Pengambaran peta sebaran bahan galian.

Rekonstruksi data permukaan dan bawah permukaan.

BAB III
Kesimpulan
Eksplorasi adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi
pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui ukuran,bentuk, posisi, kadar rata-rata
dan besarnya cadangan.
Suatu kegiatan eksplorasi harus

direncanakan sebaik - baiknya dengan memperhitungkan untung - ruginya, efisiensi,


ekonomis serta kelestarian lingkungan daerah eksplorasi tersebut.
Sumber daya alam merupakan anugrah terindah dari yang maha kuasa yang
harus kita jaga, lestarikan dan dimanfaatkan. Akan tetapi dimanfaatkan di sini
bukan berarti menguras habis sumberdaya alam yang tersedia namun kita juga
harus bias memberdayakanya untuk anak cucu kita kelak dimasa yang akan
datang

DAFTAR PUSTAKA

http://www.kabarsaham.com/2011/pengeboran-migas-sulbar-mulai-temukangelembung.html
Sukandarrumidi. (1999). Bahan Galian Industri. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press

Anda mungkin juga menyukai