Ummu Arifah Zam Zam, dkk., Dosen Prodi DIII Farmasi STIKES Muhammadiyah Klaten
PENDAHULUAN
Tanaman strawberry merupakan tumbuhan herba yang pertama kali
ditemukan di Chili, kemudian menyebar ke daerah lain termasuk Indonesia.
Strawberry mempunyai nilai ekonomi dan daya pikat yang tinggi. Daya pikat
strawberry terletak pada warna buah yang merah mencolok dengan bentuk yang
menarik, serta rasa yang manis segar. Dalam buah strawberry terkandung berbagai
senyawa fenolik yang berkhasiat sebagai antioksidan (Gunawan, 2000).
Pada penelitian ini strawberry ingin dimanfaatkan dalam bentuk sediaan
krim. Krim didefinisikan sebagai cairan kental atau emulsi setengah padat baik
bertipe air dalam minyak maupun minyak dalam air. Krim biasanya digunakan
sebagai emolien atau pemakaian obat pada kulit. Sediaan krim dipilih karena
sifatnya mudah menyebar rata, mudah dibersihkan,serta aman bila digunakan oleh
anak-anak maupun dewasa, praktis dalam pemakaiannya, cara kerja berlangsung
pada jaringan setempat, tidak lengket terutama tipe M/A, memberikan rasa dingin
(cold cream) berupa tipe A/M, dapat digunakan sebagai kosmetik, bahan untuk
pemakaian topikal jumlah yang diabsorpsi tidak cukup beracun (Syamsuni,
2006).
Pada penelitian ini buah strawberry akan diekstraksi menggunakan metode
maserasi dan akan penelitian ini dibuat variasi basis krim yaitu, cera alba dan
vaselin album. Saat ini buah strawberry telah dimanfaatkan dengan cara dimakan
langsung ataupun di buat sediaan seperti lulur dan minuman kemasan.
Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk membuat sediaan krim dari
buah strawberry agar buah strawberry dapat dimanfaatkan lebih maksimal. Hasil
penelitian diharapkan dapat menyediakan informasi tentang formula sediaan krim
ekstrak buah strawberry (Fragaria Sp).
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental. Variabel bebas dalam
penelitian ini yaitu formulasi krim ekstrak etanol buah strawberry. Sedangkan
variabel terikatnya adalah hasil uji kontrol kualitas sediaan krim yang meliputi uji
organoleptis, uji pH, uji daya sebar, uji daya lengket dan uji daya proteksi.
Populasi yang digunakan adalah buah strawberry (Fragaria Sp.) yang
diambil dari perkebunan strawberry milik Bapak Tikno yang terletak di daerah
Tawangmangu Karanganyar, dengan sampel penelitian buah strawberry yang
telah masak (berumur sepuluh hari setelah awal pembentukan buah dengan
karakteristik telah berwarna merah atau kuning kemerahan.). Eksperimen
penelitian dilakukan di laboratorium farmasetika STIKES Muhammadiyah Klaten
pada bulan Mei 2013.
Data yang digunakan adalah data hasil uji organoleptis, uji pH, uji daya
sebar, uji daya lengket dan uji daya proteksi. Hasil uji organoleptis, uji pH dan
daya proteksi dianalisis secara deskriptif sedangkan hasil uji daya lengket dan
daya sebar dianalisa dengan ANOVA satu jalan.
Cara Kerja
1. Ekstraksi
100 gram buah strawberry dihaluskan
menggunakan blender
Propylene gycoli
Aq.dest
ad
8 g
65,5 g
Berdasarkan formula di atas maka dibuat variasi basis cera alba dan
vaselin album yang bertujuan untuk mengetahui formulasi mana yang
memenuhi kualitas sifat fisis krim. Pengembangan formula krim
berdasarkan pada konsentrasi cera alba 0,2 g 4 g dalam 20 g sediaan
dan vaselin album 2 g 6 g dalam 20 g (Lieberman, 1996).
Tabel 3.1 Formula Krim Ekstrak Etanol Buah Strawberry
Bahan
F1
2,5 g
3 g
2 g
4 g
0,3 g
1,6 g
0,75 g
ad 20 gram
F2
2,5 g
3
g
3
g
3
g
0,3 g
1,6 g
0,75 g
ad 20 gram
F3
2,5 g
3 g
4 g
2 g
0,3 g
1,6 g
0,75 g
ad 20 gram
10,16 g
Aroma strawberry
Merah
Asam
II
9,41 g
Aroma strawberry
Merah
Asam
III
14,13 g
Aroma strawberry
Merah
Asam
Formula
Pemerian
Konsistensi
Bentuk
Warna
Bau
I
Massa Putih
Aroma
Lunak
krim
kecoklatan strawberry
II
Massa Putih
Aroma
Encer
krim
kecoklatan strawberry
III
Massa Putih
Aroma
Lunak
krim
kecoklatan strawberry
Sumber: data primer, 2013.
Berdasarkan dari hasil uji organoleptis diketahui bahwa krim
ekstrak etanol buah strawberry semua memenuhi standar sifat fisis krim
yaitu berwarna putih dan tidak berbau tengik.
b. Hasil Uji pH
Uji pH dilakukan untuk mengetahui sediaan krim yang sesuai
dengan pH kulit (4-6,5) agar sediaan krim tidak mengiritasi kulit saat
digunakan. Hasil uji pH krim ekstrak etanol buah strawberry dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.3: Hasil uji pH krim ekstrak etanol buah strawberry.
Formula
Derajat keasaman (pH)
Percobaan1
Percobaan 2
Percobaan 3
I
6
6
6
II
6
6
6
III
6
6
6
x
6
6
6
Sumber: data primer, 2013.
Berdasarkan tabel diatas diketahui pH rata-rata krim adalah 6.
hal ini menunjukkan bahwa krim yang dibuat memenuhi syarat pH
kulit.
c. Hasil Uji Daya Lengket
Uji daya lengket krim dilakukan menggunakan alat
rheoviskometer. uji daya lengket bertujuan untuk mengetahui
kemampuan krim melekat pada kulit. Semakin lama kemampuan krim
melekat pada kulit maka semakin bagus dan obat dapat diabsorbsi
dengan baik.
Hasil uji daya lengket dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.4: Hasil uji daya lengket krim ekstrak etanol buah strawberry.
Percobaan
1
FI
1738
F II
448
F III
277
2139
215
179
207
2016
511
X
1964
391
221
SD
2,0543
0,4877
0,5047
Sumber: data primer, 2013.
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui formula I memiliki daya lengket
krim dengan rata-rata 1964 detik, formula II 391 dan formula III
221, sehingga dapat diketahui formula I mampu memenuhi standar
sifat fisis krim yang baik. Sedangkan formula II dan III tidak mampu
memenuhi standar sifat fisis krim. Berdasarkan tabel 4.4 dilakukan uji
normalitas dan homogenitas, didapatkan hasil seperti pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4.5: Hasil uji normalitas, homogenitas dan uji anova daya
lengket krim ekstrak etanol buah strawberry.
Normalitas
Homogenitas
0,250
0,067
0,000
170,735
d.
Formula I
(cm)
6,9
6,5
6,7
6,7
0,2000
Formula II
(cm)
7,3
7,1
7,5
7,3
0,2000
Formula III
(cm)
5,1
5,4
5,3
5,2
0,1527
Homogenitas
0,954
P
0,000
F
57,925
Formula
15
30
detik
detik
I
II
III
Sumber: data primer,2013.
Waktu
45
60
detik
detik
-
3
menit
-
5
menit
-
Keterangan:
- : Tidak ada noda merah.
+ : Ada noda merah.
Berdasarkan tabel diketahui bahwa semua krim ekstrak etanol buah
strawberry mampu memproteksi dari KOH 0,1 N.
B. PEMBAHASAN
Ekstraksi buah dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut
etanol 96% dan asam sitrat 1% yang bertujuan agar pada saat dilakukan ekstraksi
maserasi selama 5 hari tidak ditumbuhi jamur dan senyawa dengan kepolaran
rendah dapat terlarut dalam pelarut. Hasil ekstrak yang diperoleh dari 3 kali
ekstraksi yaitu ekstraksi I 10,16 g, ekstraksi II 9,41 g dan ekstraksi III 14,13 g.
Perbedaan hasil ekstrak yang diperoleh dikarenakan pengaruh penguapan ekstrak
cair menjadi ekstrak kental.
Sediaan krim diformulasi menggunakan variasi basis cera alba dan vaselin
album yang merupakan salah satu basis untuk sediaan krim dengan tipe m/a (
minyak dalam air ) . Sediaan krim tipe m/a memiliki berbagai keuntungan yaitu
krim mudah menyebar rata, praktis dalam pemakaiannya, mudah dibersihkan
10
atau dicuci, cara kerja berlangsung pada jaringan setempat, dan tidak lengket
dalam penggunaannya.
Krim memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai pembawa substansi obat,
bahan pelumas kulit dan mencegah kontak permukaan kulit dengan larutan berair.
Krim ekstrak etanol buah strawberry memiliki fungsi untuk melindungi kulit dari
radiasi sinar UV-A yang mengakibatkan pigmentasi kulit, kerusakan kulit dan
kerutan.
Krim yang baik adalah krim yang memiliki ciri organoleptis warna putih,
tidak berubah warna dan bau dalam penyimpanan (Ansel, 1989). Berdasarkan uji
organoleptis dari ketiga formulasi krim ekstrak etanol buah strawberry yang
dilakukan formula I, II dan III memiliki warna putih kecoklatan. Warna
kecoklatan dari sediaan diakibatkan oleh penambahan ekstrak etanol buah
strawberry yang berwarna merah dikarenakan senyawa antochyanin yang
dikandungnya. Hal ini dibuktikan sebelum penambahan ekstrak etanol buah
strawberry warna krim yang dibuat berwarna putih.
Krim yang baik harus memiliki pH yang sesuai dengan pH kulit yaitu 4-6,5
(Yosipovitch, et al, 2003). Krim yang memiliki pH terlalu asam akan
menimbulkan iritasi kulit pada saat digunakan sedangkan pH krim yang terlalu
basa akan menyebabkan kulit kering.
Berdasarkan uji derajat keasaman (pH) dari ketiga formulasi krim ekstrak
etanol buah strawberry yang dilakukan ketiga formula memenuhi standar kualitas
pH krim yaitu 6.
Krim yang baik harus memiliki daya lengket yang lama dengan kulit
karena semakin lama ikatan antara krim dengan kulit semakin baik sehingga
absorbsi obat oleh kulit akan semakin tinggi. Sebaliknya jika ikatan antara krim
dengan kulit kurang optimal obat akan mudah terlepas dari kulit. Adapun syarat
waktu daya lengket yang baik adalah tidak kurang dari 4 detik (Susanti dan
Kusmiyarsih, 2011). Berdasarkan uji daya lengket dari ketiga formulasi krim
ekstrak etanol buah strawberry formula III memiliki daya lengket paling kurang.
Sedangkan formula I dan II mampu memenuhi daya lengket krim yang baik. Pada
hasil uji Tukey HSD daya lengket krim antara formula II dan III tidak terdapat
perbedaan yang signifikan karena tidak adanya keterkaitan antara formula II dan
III.
Krim diharapkan mampu menyebar dengan mudah tanpa tekanan yang
berarti sehingga mudah dioleskan dan tidak menimbulkan rasa sakit saat dioleskan
sehingga tingkat kenyamanan pengguna dapat meningkat. Daya sebar sediaan
semisolid yang baik adalah 50-70 mm sehingga nyaman saat digunakan (Susanti
dan Kusmiyarsih, 2011). Berdasarkan uji daya sebar dari ketiga formulasi krim
ekstrak etanol buah strawberry yang dilakukan formula I dan III memiliki daya
sebar yang baik, sedangkan formula II tidak memenuhi standar daya sebar krim
yang baik karena konsistensinya yang terlalu encer sehingga krim penyebarannya
terlalu luas.
Pengujian daya proteksi krim dilakukan untuk mengetahui kemampuan
krim melindungi kulit dari pengaruh luar seperti debu, polusi dan sinar matahari.
Berdasarkan hasil uji daya proteksi dari ketiga formulasi krim ekstrak etanol buah
strawberry yang dilakukan semua formula mampu memproteksi kulit. Hal ini
ditunjukkan dari tidak adanya noda merah yang terlihat pada kertas saring saat
ditetesi menggunakan KOH 0,1 N.
Hasil penelitian ini dihasilkan formula krim ekstrak etanol buah strawberry
yang memenuhi standar fisis krim adalah formula I dengan memiliki organoleptis,
pH, daya lengket daya sebar dan daya proteksi yang memenuhi standar krim.
Formula II memiliki pH, daya lengket dan daya proteksi yang memenuhi standar
krim namun memiliki daya sebar yang tidak memenuhi standar. Formula III
memiliki organoleptis, pH, daya sebar dan daya proteksi yang memenuhi standar
krim namun memiliki daya lengket yang tidak memenuhi standar sifat fisis krim.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Formulasi krim ekstrak etanol buah strawberry (Fragaria Sp) yang
paling memenuhi standar sifat fisis krim adalah formula I dengan warna putih
kecoklatan, bau aroma strawberry, konsistensi lunak, memiliki pH rata-rata 6,
daya lengket rata-rata 1966 detik, daya sebar rata-rata 6,7 cm dan mampu
memberikan proteksi terhadap KOH 0,1 N.
SARAN
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitas krim
ekstrak etanol buah strawberry sebagai penangkal radiasi sinar UV.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang formulasi ekstrak etanol buah
strawberry dalam bentuk sediaan lain seperti lotion, sabun, atau lipstik.
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh. 2008. Ilmu Meracik Obat. Universitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta.
Anonim. 2012. Isolasi Senyawa Antosianin dari Buah Strawberry. http://ermyermyblogspotcom.blogspot.com/2012/12/isolasi-senyawa-antosianin-daribuah.html. di akses tanggal 25 januari 2013 jam 09:52 WIB.
Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV. Universitas
Indonesia Press. Jakarta.
Gunawan, Winata Livy. 2000. Stroberi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Lieberman, Herbert A. 1996. Pharmaceutical Dosage Form: Dispere System.
Volume 2. Marcel Dekker Inc. New York.
Markham, K.R. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Institut Tekhnologi.
Bandung. Bandung.
Susanti, lina dan Kusmiyarsih, pipid. 2011. Formulasi dan Uji Stabilitas Krim
Ekstrak Etanolik Daun Bayam Duri (Amaranthus spinosus L.). Universitas
Setia Budi. Surakarta.
Syamsuni. 2006. Ilmu Resep. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta.
Trinanda, Winda. 2012. Formulasi Lipstik Menggunakan Ekstrak Buah Raspberry
(Rubus Rosifolius J.E.Smith) Sebagai Pewarna. Universitas Sumatra Utara.
Medan.
Voigt, Rudolf. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Universitas Gadjah Mada
Press. Yogyakarta.
Yosipovitch G, Greaves MW and Schmelz M. 2003. The Importance Of
SkinpH(http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=yosipovitch%202003%20
lancet). Diakses tanggal 15 januari 2013. Jam 16.40