Anda di halaman 1dari 4

A.

BUSINESS CONTINUITY PLANNING


Merupakan

suatu

strategi

untuk

memperkecil

efek

gangguan

dan

memungkinkan proses bisnis terus berlangsung.Tujuan BCP adalah untuk


memperkecil efek peristiwa menganggu tersebut pada operasional perusahaan
dan mengurangi resiko kerugian keuangan dan meningkatkan kemampuan
organisasi dalam proses pemulihan sesegera mungkin dari suatu peristiwa yang
menganggu. BCP juga membantu meperkecil biaya yang berhubungan dengan
peristiwa yang menganggu tersebut dan mengurangi resiko yang berhubungan
dengan itu.
BCP perlu

memperhatikan

semua

area

proses

informasi

kritis

dari

perusahaan seperti :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

LAN, WAN dan server


Hubungan telekomunikasi dan komunikasi data
Lokasi dan ruang kerja
Aplikasi, software dan data
Media dan tempat penyimpanan rekaman/data
Proses produksi dan staf-staf yang bekerja
Daftar peristiwa yang menganggu kesinambungan bisnis yang digolongkan

pada sumber terjadinya :

Akibat ulah manusia : pemboman, sabotase, serangan disengaja, kegagalan

infrastruktur organisasi
Peristiwa alam : kebakaran atau ledakan, gempa bumi, badai banjir dll
Memiliki

BCP

dipandang

sebagau

sebuah

jaminan

kebijakan

yang

memberikan kontribusi pada good governance-nya sebuah bisnis. Namun,


tidak semua industri menyadari pentingnya nilai BCP. Di seluruh dunia, industri
jasa keuangan adalah terdepan dibanding industri lainnya dalam persyaratan
BCP yang uptodate dan tested. Regulasi-regulasi ini ditegakkan dengan auditaudit internal dan eksternal dan dalam kasus-kasus ekstrim dengan berbagau
sanksi dan denda.
Contoh

B. DISASTER RECOVERY PLANNING (DRP)


Adalah proses, kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan persiapan
untuk pemulihan atau kelanjutan dari infrastruktur teknologi yang penting bagi
organisasi setelah bencana, baik karena alam ataupun ulah manusia. Dokumen
DRP yang telah dibuat bukan dokumen yang final, namun DRP yang selalu

diupdate setiap waktu agar pemulihan bencana dari resiko yang baru dapat
ditangani dengan baik.
Komponen dari DRP adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Informasi kontak personil


Back up site
Pedoman perencanaan
Inventaris hardware
Inventaris software
Vendors
Back up data
Disaster action checklist
Uji perencanaa

DRP harus menangani tiga hal yaitu:


1. Prevention (Pra-Bencana). Pra-perencanaan diperlukan untuk meminimalkan
dampak keseluruhan bencana pada sistem dan sumber daya (seperti
menggunakan server mirror, memelihara situs hotsite, pelatihan tenaga
pemulihan

bencana).

Pra-perencanaan

ini

juga

memaksimalkan

kemampuan sebuah organisasi untuk pulih dari bencana.


2. Continuity (saat bencana). Proses pemeliharaan inti, mission-critical sistem
dan sumber daya kerangka (Aset minimal yang dibutuhkan untuk
menjaga

sebuah

menginisiasi

hot

organisasi
sites

dalam

sekunder

status

selama

operasional)

bencana.

dan/atau

Langkah-langkah

continuity menjaga sistem dan sumber daya perusahaan.


3. Recovery (pasca bencana). Langkah-langkah yang diperlukan

untuk

pemulihan dari semua sistem dan sumber daya untuk menjadi status
operasional normal. Organisasi dapat mengurangi waktu pemulihan dengan
berlangganan ke quick-ship programs (penyedia layanan pihak ketiga yang
dapat memberikan pra-konfigurasi penggantian sistem untuk setiap lokasi
dalam jangka waktu yang tetap) atau dapat juga disebut dengan vendor.
Keuntungan memiliki rencana pemulihan (drp) didokumentasikan dan diuji
ditempat adalah :
1. Sebuah pemulihan akan dilakukan lebiih cepat dan efisien
2. Kemungkinan peningkatan kelangsungan hidup bisnis telah diperkirakan
bahwa hanya 6% dari organisasi yang tidak memiliki rencana dan
menderita kehilangan data yang signifikan akan tetap beroperasi dua tahun
setelah terjadinya peristiwa.
3. Kemungkinan peningkatan memenuhi persyaratan undang-undang dan
hukum.

4. Sebuah kemungkinan penurunan premi asuransi, terutama jika suatu


organisasi
pihaknya

dapat
telah

menunjukkan
melakukan

kepada

perusahaan

langkah-langkah

yang

asuransi

bahwa

memadai

untuk

mengidentifikasi dan mengurangi resiko.


5. Suatu organisasi dapat mengalami perbaikan peringkat kredit.
6. Dapat membantu dalam mengamankan kontrak bisnis dengan pelanggan
utama yaitu dengan mampu membuktikan kepada pelanggan bahwa
organisasi akan dapat terus beroperasi atau memberika kelangsungan
penyediaan barang dan jasa dalam hal krisis.

C. Hubungan BCP dan DRP


DRP dan BCP membahas mengenai perencanaan untuk keadaan darurat
yang

mengancam

kelangsungan

bisnis

dan

meneruskan

bisnis

tersebut

walaupun terjadi bencana.


Tujuan dari keduanya adalah menjaga bisnis tetap beroperasi meskipun ada
gangguan dan menyelamatkan sistem informasi dari dampak bencana lebih
lanjut.
Terdapat definisi yang mengatakan bahwa BCP adalah terkait dengan
segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha untuk mempertahankan
kelangsungan business process sedangkan DRP adalah terkait dengan segala
sesuatu yang berhubungan dengan usaha untuk mempertahankan kelangsungan
IT production process.
BCP vs DRP
1. Ruang Lingkup
Pembuatan

BCP

dengan

melakukan

review

terhadap

business

process/function yang ada, kemudian ditentukan criticality dari business process


tersebut, ruang lingkup BCP adalah seluruh business process. Sedangkan
pembuatan DRP dimulai dengan melakukan review terhadap IT process yang ada
kemudian ditentukan criticality dari IT process tersebut, ruang lingkup DRP
adalah seluruh process IT
2. Proses Pembuatan
Pada proses pembuatan BCP, setelah business process yang critical dapat
diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah menetukan personel yang perlu
dimobilisasi ke lokasi alternatif pada saat disaster terjadi. Sedangkan dalam

proses pembuatan DRP, setelah IT process yang critical dapat ditentukan,


langkah selanjutnya adalah menyediakan fasilitas DRC di lokasi alternatif dan
membuat prosedur recovery untuk critical IT process tersebut.

D. BACKUP INCREMENTAL
Adalah backup data yang mengalami perubahan sejak backup terakhir
dilakukan. Hanya file dengan archive bit yang dibackup. Archive bit akan dihapus
setelah dilakukan incremental backup. Tipe backup ini menghemat penggunaan
pita tapi memerlukan waktu yang lama untuk merestore data karena data-data
tersebar pada pita yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai