KASUS 7
Perusahaan PT. TIGA BERSAUDARA dalam proses pengadaan barang dan jasa
menggunakan prosedur pengadaan barang dan jasa serta pedomanya. Dalam prosedur
ditetapkan harus dilakukan verifikasi aspek K3 dan mutu sebelum pembelian dilakukan
untuk barang yang mengandung bahaya. Tetapi proses dalam pengadaan bahan bakar
premium pada tanggal 14 Desember 2016 tidak dibuatkan verifikasi aspek K3 sebagaimana
form no.02 dalam lampiran prosedur yang ada. Pada waktu pembelian cat dan tinner pada
tanggal 17 desember 2016 juga tidak dilakukan verifikasi sesuai dengan format tersebut.
Sedangkan barang-barang tersebut termasuk dalam listing kategori barang mudah terbakar
dan memerlukan penyimpanan khusus.
Dalam proses perbaikan mesin, peralatan dan sarana transportasi sampai dengan akhir
tahun 2014 menggunakan buku korespondensi pengolahan teknik, untuk tahun berikutnya
dilakukan langsung secara lisan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan alasan untuk
mempercepat proses perbaikanya.
Dalam gudang penyimpanan tidak ditemukan lembar data keselamatan (MSDS) untuk
bahan herbisida (paracol, bayfolan,DMA-46), pestisida (applaun, kocrot-77wb), premium,
oli, HSD. Mekanisme penyimpanan catatn K3 selama ini tersimpan dalam file sesuai dengan
judul catatan dan disimpan dikantor bagian sistem perusahaan. Tidak terdapat prosedur untuk
memelihara catatan tersebut dengan penetapan masa penyimpanan catatan, nomor indeks
setiap catatan, dan tidak terdapat daftar induk catatan K3 yang mengendalikan.
Data-data penerapan sistem manajemen K3 yang ada telah dikumpulkan dibagian
pengelolaan sistem kendali mutu (hasil inspeksi, hasil audit, pemeriksaan kesehatan,
pencapaian obyektif, dan target, serta laporan ketidak sesuaian sistem), namun belum
dilakukan analisis terhadap data-data tersebut.
Perusahaan telah melakukan audit intenal SMK3 pada tanggal 04 Oktober 2016 untuk seuruh
ruang lingkup unit kebun, audit dilakukan oleh petugas independen dari unit lain. Telah
dibuat laporan hasil audit, tetapi tidak ada dokumentasi rencana tindakan perbaikan hasil
audit, proses pemantauanya, serta verifikasi hasil tindakan perbaikanya. Tim audit dilakukan
ahli K3 yang telah mempunyai sertifikat dari pihak yang berwenang.
Perusahaan telah mempunyai prodsedur pelatihan, dalam prosedur tersebut mengatur proses
evaluasi terhadap pelatihan namun dalam penerapannya tidak dilakukan evaluasi terhadap
progam-program pelatihan yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya (yakni pada
pelatihan pengenalan K3, pelatihan kalibrasi perlengkapan pengaman, audit internal,
pengamanan keadaan darurat)
Perusahaan telah melakukan pelatihan orientasi mencakup hazard, bahay, risiko, dan
konsekuensinya, penanganan keadaan darurat dan lain-lain secara internal, juga dilakukan
peltihan tentang pengenalan cara-cara kerja yang aman sesuai dengan setiap SOP yang ada.
Tugas tersebut dilakukan oleh tim yang dikirimkan dari kantor pusat perusahaan, namun tidak
terdapat dokumen catatan hasil pelatihan tersebut.
Selamat bekerja..
- -