Laporan-Topografi PLN
Laporan-Topografi PLN
PLN (PERSERO)
UNIT INDUK PEMBANGUNAN
PEMBANGKIT DAN JARINGAN
KALIMANTAN
CONTRACT NO.
25.PJ/121/PIKITRINGKAL/2010
LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
Page 1 of 18
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002
DOC. TITLE :
LAPORAN TOPOGRAFI
DOC. NO.
LOG
IN
A
B
C
I
F
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002
R
E
V
I
E
W
DATE :
DATE :
COMM NO :
D
I
S
T
R
I
B
U
T
I
O
N
CIVIL
MECH
ELECT
I&C
SUPPORT
CONTRACTOR
RECORD
UIP - KITRINGKAL
0
REV.
27 Juli 2011
DATE
JP
RR
IK
AS
DESIGN BY
CHECK BY
REVIEW BY
APPR BY
LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002
Page 2 of 18
RECORD OF REVISIONS
THE REVISIONS LISTED BELOW HAVE BEEN INCORPORATED IN THIS COPY OF THE DOCUMENT
REV.
No.
SECT
ION
PAGE
NO.
DESCRIPTION OF
CHANGES by
LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002
Page 3 of 18
DAFTAR ISI
1.
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 4
2.
3.
4.
2.1
Persiapan ...................................................................................................................................... 6
2.2
Metode Pengukuran...................................................................................................................... 6
Persiapan .................................................................................................................................... 13
3.2
3.3
3.4
Pengukuran Poligon.................................................................................................................... 15
3.5
3.6
3.7
3.8
Pelaporan.................................................................................................................................... 17
KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 18
LAMPIRAN
1.
LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002
Page 4 of 18
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan meningkatnya perekonomian di Kabupaten Malinau, memicu pertumbuhan penduduk
yang harus diimbangi dengan pembangunan beberapa sarana infrastruktur, antara lain
permintaan terhadap energi listrik di daerah Malinau.
Untuk menyediakan kebutuhan listrik penduduk Kabupaten Malinau antara lain dengan
dibangunnya PLTU Malinau 2 x 3 MW di wilayah tersebut. Dengan adanya kegiatan Survey
Topografi dan Desain PLTU di Kabupaten Malinau ini diharapkan menghasilkan desain PLTU
yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kabupaten Malinau.
LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002
Page 5 of 18
LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002
Page 6 of 18
2. METODE PEKERJAAN
2.1 Persiapan
Pekerjaan persiapan dilakukan untuk mempersiapkan segala hal yang dapat memperlancar
jalannya pekerjaan pengukuran. Pada tahap persiapan ini selain dilakukan penyiapan alat dan
personil, juga dilakukan koordinasi dengan pihak Proyek, hal ini dimaksudkan untuk
mengumpulkan informasi dan penegasan lokasi, batas lokasi serta untuk mendapatkan ijin baik
dari pihak proyek maupun pemerintah setempat.
2.2.3
Pengukuran Polygon
Pengukuran kerangka kontrol horizontal dilakukan dengan menggunakan system
pengukuran metode poligon, atau lebih dikenal dengan nama pengukuran poligon.
LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
Page 7 of 18
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002
A 111 29 25 (Bacaan
I)
111 29 25
Bacaan II =
111 29 24
Rata-rata
111 29 24,5
Bacaan I
Sedangkan untuk pengukuran jarak dilakukan dengan cara optis dan dicek
dengan menggunakan meetband.
d4
d3
e
d5
6
f
d2
d6
b
a
1
2
d1
LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
Page 8 of 18
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002
Sudut
= (n - 2) x 360
dimana :
Sudut
a,b,c,d...f
besar sudut
d1,d2,...d6
= Koordinat titik A
Xb, Yb
= Koordinat titik B
dab
ab
x, y
= Koreksi
LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002
Page 9 of 18
Sedangkan untuk koreksi absis dan ordinat digunakan metode Bouwditch berikut
ini :
fxi =
di
fx
d
fyi =
di
fy
d
dimana :
2.2.4
xi, yi
x, y
di
= Jarak sisi - i
Pengukuran Waterpass
Pengukuran waterpass dilakukan untuk mengetahui perbedaan ketinggian antara dua
titik, sehingga apabila salah satu titik diketahui ketinggiannya maka titik selanjutnya dapat
diketahui ketinggiannya, hal tersebut dapat dijelaskan dengan gambar sebagai berikut :
bd
bb
B
A
Gambar 2.4. Model Matematis Observasi Beda Tinggi
HA-B = bb bd
dimana :
HA-B
bb
bd
A, B
LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
Page 10 of 18
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002
= HA + HA-B
dimana :
2.2.5
HA
= tinggi titik A
HB
= tinggi titik B
HAB
P10
d1
d2
d3
s1
s2 s3
P11
Gambar 2.5 Metode Sudut Kutub
dimana :
P10,P11,P12
S1,S2,S3
d1,d2,d3
a, b, c
P12
LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002
Page 11 of 18
Detil-detil tersebut diukur dengan menggunakan alat Total Station dan Theodolith Wild T0.
Jarak dan beda masing-masing sisi dan titik detil diukur dengan methode Tachimetry
seperti pada gambar berikut ini :
Dm
Dtgh
D
ti
A
Gambar 2.6 Methode Tachimetry
AB = Dtgh + ti bt
dimana :
D
jarak datar
sudut vertikal
bt
ti
tinggi instrumen
AB =
= AY Cos2 h
dimana :
D
= jarak datar
= sudut vertical
bt
2.2.6
LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
Page 12 of 18
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002
BM-1
h
3
i
2
1
g
a
b
f
e
d
c
= penempatan instrumen
1,2,3,......15
2.2.7
LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002
Page 13 of 18
3. PELAKSANAAN PEKERJAAN
3.1 Persiapan
Persiapan dimaksudkan untuk memenuhi dan melengkapi aspek-aspek pendukung guna
memperlancar jalannya pekerjaan Topografi yang akan dilaksanakan, antara lain :
- Persiapan administrasi dan perijinan dari PLN UIP-KITRINGKAL dan instansi terkait.
- Pengumpulan data-data pendukung lain seperti koordinat titik-titik acuan dan referensi
ketinggian terdekat yang ada, laporan-laporan yang terkait dan sebagainya.
- Mengumpulkan peta peta dari BAKOSURTANAL skala 1 : 50.000, dan data lain yang dapat
diperoleh dari kantor kantor / instansi terkait.
- Mobilisasi personil dan alat.
- Orientasi lapangan untuk memprediksi rencana jalur pengukuran, pemasangan titik-titik tetap
serta mengantisipasi kendala yang muncul akibat keaadaan medan.
Pada kegiatan pengukuran ini peralatan yang dipakai dapat dilihat pada tabel 3.1. berikut ini :
No.
Nama Alat
Tipe - Jumlah
TS - Top Con/GTS-102N/2M9308 - 1 buah
Total Station
Auto Level
Prisma duduk
2 buah
Prisma tunggal
2 buah
Statif
5 buah
TS - SOKKIA/SET520/D22877/21565 - 1 buah
Titik Tetap
Titik tetap utama ( BM ) sudah ada didaerah rencana, yaitu BM 01, BM 02, BM 03, dan
BM 04, dimana tiap-tiap BM tersebut sudah mempunyai Nilai Koordinat dan Elevasi. Titik
tetap acuan arah azimuth yang dipasang pada pekerjaan pengukuran ini dapat dilihat
pada Lampiran 1.
3.2.2
LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002
Page 14 of 18
Titik Bantu
Selain titik-titik tetap di atas, juga dipasang patok-patok di lapangan yang dijadikan
sebagai titik berdiri instrumen ( titik bantu ) berupa patok-patok kayu dengan panjang 40
cm serta di tanam kuat-kuat dengan bagian yang muncul di permukaan tanah masih
nampak secukupnya tetapi mudah untuk ditemukan kembali, hal ini dilakukan agar
keberadaan patok bantu tersebut tidak mudah terganggu atau tergeser akibat adanya
aktivitas pergerakan di sekitar patok tersebut.
X : 463574.000
Y : 401520.000
Z : 3.196
BM 2
X : 463556.079
Y : 401565.790
Z : 4.168
BM 03
X : 463409.765
Y : 402063.348
Z : 39.451
BM 04
X : 463394.043
Y : 402013.809
Z : 38.471
LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002
Page 15 of 18
39 titik
Jumlah sudut ()
7380 o 00 06
00 o 00 06
1,847.864 m
0.001 m
0.001 m
1 : 635,255.191
hasil
pengukuran
poligon
dikembangkan
ke
pengukuran
detail
situasi,
dengan
menggunakan titik titik jalur poligon sebagai tempat berdiri alat. Pengukuran dilakukan secara
menyeluruh sungai, rawa, maupun bukit. Maka akan diperoleh hasil pengukuran untuk
penggambaran topografi.
LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002
Page 16 of 18
Pekerjaan Hitungan
Setelah hitungan awal dilakukan di lapangan, terutama hitungan kerangka kontrol
horisontal dan kerangka kontrol vertikal, maka proses selanjutnya adalah penghitungan
data secara simultan. Hitungan-hitungan yang dilakukan adalah hitungan untuk data detil
situasi dengan mengacu pada koordinat dan elevasi dari tempat berdiri alat sewaktu
pengukuran.
Tahapan pekerjaan hitungan ini meliputi :
Melakukan hitungan akhir untuk kerangka kontrol horisontal dan vertikal setelah
dilakukan perbaikan pada kesalahan yang terjadi.
Melakukan penghitungan elevasi definitif detil-detil situasi yang diukur dengan
menggunakan tinggi definitif titik berdiri alat pada pengukuran.
Melengkapi sketsa jalur pengukuran beserta hasil-hasil kesalahan dan koreksi yang
dilakukan.
3.7.2
Pekerjaan Penggambaran
Pekerjaan penggambaran dilakukan setelah pekerjaan hitungan baik untuk hitungan
poligon, ketinggian dan situasi selesai dilakukan. Penggambaran dilakukan dalam dua
tahap yaitu gambar draft dan gambar final.
Pengambaran dilakukan secara dijital dengan menggunakan bantuan sotware Auto-CAD
beserta pelengkapnya. Spesifikasi dan standar yang dipakai adalah sebagai berikut :
Garis grid dibuat setiap interval 10 cm.
Titik ikat maupun BM dan CP yang dipasang harus digambarkan dengan legenda
yang telah ditentukan dan dilengkapi dengan koordinat dan elevasi.
Interval kontur setiap 1 meter, serta kontur indeks yang digambar dengan garis lebih
tebal pada setiap interval 5 meter.
Petunjuk baku seperti arah aliran sungai, arah tujuan jalan, arah utara gambar,
bangunan-bangunan penting dan sebagainya harus dicantumkan secara jelas dan
teratur mengikuti standar penulisan.
Pada setiap lembar peta Skala 1 : 2000 dilengkapi dengan petunjuk lembar peta untuk
memudahkan membaca peta tersebut.
LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002
Page 17 of 18
3.8 Pelaporan
Pelaporan yang disajikan terdiri dari 2 macam yaitu :
1. Buku utama pengukuran yang memuat Pendahuluan, Methode Pelaksanaan Pekerjaan,
Pelaksanaan Pekerjaan Pengukuran serta Kesimpulan dan Saran.
2. Data Ukur, Hitungan, Diskripsi Bench Mark (BM) dan Control Point (CP).
LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002
Page 18 of 18
4. KESIMPULAN
Dari Pekerjaan Survey Topografi Proyek PLTU Malinau 2x3 MW Kalimantan Timur ini dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Ketelitian Pengukuran Poligon utama, poligon cabang, waterpas utama dan waterpass cabang
serta ketelitian penggambaran memenuhi toleransi yang ditentukan, sehingga peta yang dihasilkan
dapat dipakai sebagai bahan untuk pekerjaan selanjutnya.
2. Kondisi topografi pada daerah rencana adalah berbukit, rawa rawa dan sungai.
3. Peta yang dihasilkan dari pengukuran ini adalah peta topografi skala 1 : 2000