Documents - Tips - Klasifikasi Pantai 566b1ceb3f6c1
Documents - Tips - Klasifikasi Pantai 566b1ceb3f6c1
PENDAHULUAN
BAB II
KLASIFIKASI PANTAI
2.1 Pantai
Pantai merupakan batas antara wilayah daratan dengan wilayah lautan. Daerah
daratan adalah daerah yang terletak diatas dan dibawah permukaan daratan mulai dari
batas garis pasang tertinggi. Sedangkan daerah lautan adalah daerah yang terletak diatas
dan dibawah permukaan laut dimulai dari sisi laut pada garis surut terendah, termasuk
dasar laut dan bagian bumi dibawahnya (Triadmodjo, 1999 dalam Wibowo, 2012).
Menurut Yuwono (2005) dalam
1. Arus : Arus merupakan salah satu faktor yang berperan dalam pengangkutan
sedimen di daerah pantai, berfungsi sebagai media transpor sedimen dan sebagai
agen pengerosi (Hutabarat dan Evans, 1985 dalam Wibowo, 2012).
2. Gelombang : Gelombang yang pecah di daerah pantai merupakan salah satu
penyebab utama terjadinya proses erosi dan sedimentasi di pantai (Dahuri, dkk
dalam Wibowo, 2012).
3. Pasang surut : Arus pasang surut berperan terhadap proses proses di pantai
seperti penyebaran sedimen dan abrasi pantai. Pasang naik akan menyebabkan
majunya sedimen ke dekat pantai, sedangkan bila surut akan menyebabkan
majunya sedimentasi ke arah laut lepas (Nontji, 2002 dalam Wibowo, 2012).
4. Faktor antropogenik : proses antropogenik adalah proses geomorfologi yang
diakibatkan oleh aktivitas manusia.
2.3 Klasifikasi Pantai
Pantai adalah jalur atau bidang yang memanjang, tinggi serta lebarnya
dipengaruhi oleh faktor faktor tertentu ( salah satunya pasang surut dari air laut), yang
terletak antara daratan dan lautan (Thombury, 1969 dalam Riahdo, 2011). Antara pantai
yang satu dengan garis pantai yang lainnya mempunyai perbedaan, umumnya
disebabkan oleh kegiatan gelombang dan arus laut (Asri, 2011).
Bentang alam pantai dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
Genetic/Genesa
Pendekatan genetic/genesa
Faktor faktor pembentukannya
Adanya gerak gerak tektonik
Ukuran butiran sedimen pantai
1. Genetic/Genesa
Johnson (1919) dalam Rishartati (2008) membagi bentuk pantai termasuk garis
pantainya berdasarkan asal usulnya (genetic) ke dalam empat kelas, yaitu :
atau
menggenangi
permukaan
daratan
yang
mengalami
2. Pantai Sekunder : pantai yang terutama dibentuk akibat aktivitas organisme dan
aktivitas gelombang laut.
Berdasarkan proses terestrial, organisme, aktivitas laut, maka Shepard membagi
tujuh tipe pantai termasuk garis pantainya yaitu :
1. Pantai erosi darat : pantai yang berkembang dibawah pengaruh erosi di daratan
yang diikuti oleh proses inundasi oleh laut.
2. Pantai pengendapan darat : pantai yang terbentuk akibat akumulasi secara
langsung bahan bahan sedimen sungai, glasial, angin atau akibat longsor lahan
ke arah laut.
3. Pantai gunung api : pantai yang terbentuk akibat proses vulkanik di tengah laut.
4. Pantai struktural : pantai yang terbentuk akibat proses patahan, lipatan, atau
intrusi batuan sedimen.
5. Pantai erosi gelombang : pantai yang terbentuk akibat aktivitas gelombang, yang
mungkin berpola lurus atau tidak teratur, bergantung pada komposisi maupun
struktur dari batuan penyusun, seperti pada proses erosi gelombang pada tebing
pantai.
6. Pantai pengendapan laut : pantai yang dibentuk oleh deposisi material sedimen
laut.
7. Pantai organik : pantai yang terbentuk akibat aktivitas hewan atau tumbuhan.
4. Adanya Gerak gerak Tektonik
Klasifikasi pantai menurut Catton (1952) dalam Rumbaru (2014), dengan dasar
pembagian gerakan gerakan tektonik yang terjadi yaitu :
1. Daerah pantai stabil : dipengaruhi oleh penenggelam daratan masa kini (recent
submergence).
2. Daerah pantai yang labil : dipengaruhi oleh adanya pengangkatan atau
penurunan daratan masa kini
5. Ukuran Butiran Sedimen Pantai
Sumampouw, dkk (2000) dalam Rishartati (2008) membagi pantai berdasarkan ukuran
butiran sedimen pantai, bentuk medan, aliran sungai dan gelombang laut menjadi 3
bagian, yaitu :
1. Pantai batu : ukuran butir sedimen kerikil atau campuran, bentuk medan landai
sampai terjal, tidak ada atau sedikit pengendapan dari sungai, berhadapan
dengan gelombang besar secara langsung.
2. Pantai pasir : ukuran butir sedimen pasir atau campuran, bentuk medan landai,
ada pengendapan, berhadapan dengan gelombang yang tidak terlalu besar.
3. Pantai lumpur : ukuran butiran sedimen adalah debu/lempung atau campuran,
bentuk medan datar, banyak pengendapan, terlindung dari gelombang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pantai adalah daerah pertemuan antara darat dan laut, memiliki berbagai bentuk
lahan di dalamnya, namun tidak selalu sama di setiap wilayah. Perubahan garis pantai
merupakan salah satu bentuk dinamisasi kawasan pantai yang terjadi secara terus
menerus. Adapun faktor - faktor yang mempengaruhi perubahan garis pantai adalah :
arus, gelombang, pasang surut, dan faktor antropogenik.
Klasifikasi bentang alam pantai dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :
genetic/genesa (Johnson, 1919), pendekatan genetic/genesa (Vallentine, 1951), faktor faktor pembentukannya (Shepard, 1948), adanya gerak - gerak tektonik (Catton, 1952),
serta ukuran butiran sedimen pantai (Sumampouw, 2000).
DAFTAR PUSTAKA
http://rumbaru.blogspot.co.id/2014/10/klasifikasi-pantai.html
Riahdo, H. 2011. Bentang Alam Laut & Pantai. Diunggah 26 Januari 2011, dari
https://hendrariahdo.wordpress.com/2011/01/26/hello-world/
Asri. 2011. Makalah Pantai. Diunggah 21 Januari
http://geoasri.blogspot.co.id/2011/01/makalah-pantai.html
LAMPIRAN
Pantai tenggelam (Shhorelines of submergence)
2011,
dari
Pantai Netral
Pendekatan Genetic/Ganesa
Pantai Maju (prograding shroline)
Faktor-faktor Pembentukannya
Pantai Primer (contoh: rocky coastal)
10
11
Pantai Struktural
12
13
Pantai pasir
Pantai Lumpur
14
15