Anda di halaman 1dari 4

KEKAR DAN VEINS

KEKAR
Kekar adalah rekahan yang memotong batuan / lapisan tetapi belum bergeser. Kekar penting
karena sebagai pengontrol morofologi, menentukan kekuatan batuan dan dapat merekonstruksi
terbentuknya kekar. Vein adalah rekahan yang terisi mineral yang berasal dari proses presipitasi.
Morfologi dari kekar adalah Stuktur perrmukaan yang kasar terkadang seperti jenis jejak disebut
struktur plumose. Struktur Plumos Di permukaan dalam berbagai ukuran struktur plumose
dipengaruhi oleh ukuran butir dari batuan induk. Struktur plumose menyebar keluar yang
menandai pertumbuhan kekar. Dalam struktur plumose dikenal istilah zona kaca (perrmukaan
yang sangat halus karena berdekatan dengan daerah kekar), mist zone (bagian rekahan mulai
kasar disekitar zona kaca rekahan), zona hackle (zona dari kekar yang memperlihatkan rekahan).
Ada 2 alasan kekar permukaannya tidak halus yaitu pertama sebagian besar batuan tersusun dari
berbagai macam jenis material, kedua adanya tekanan sehingga menyebabkan batuan tersebut
merekah atau bahkan patah karena sudah melampaui batas rekahannya. Pada kekar memiliki
corak hackle yaitu corak akibat adanya tekanan sehingga menyebabkan batu tersebut kelihatan
merekah tetapi belum memisah. Gambar 1 dan gambar 2
Kekar menurut sistematikanya dibagi menjadi 2 yaitu kekar yang sistematis (akibat kekar yang
menyebabkan permukaan batuan terbagi secara lurus/hamper lurus) dan kekar yang tidak
sistematis (akibat dari kekar kekar yang menyebabkan adanya permukaan batuan terbagi tidak
lurus)
Kumpulan kekar adalah kelompok dari kekar yang sistematis terdiri dari 2/lebih kekar yang
secara konstan membentuk sudut. Terbentuk dari 2 kekar (system orthogonal membentuk sudut
90 dan system konjugasi membentuk sudur <90) (gambar 3). Dalam system kekar yang terdiri
dari rekahan yang panjang dan rekahan yang pendek disekitarnya membagi permukaan disebut
kekar master. (gambar 4)
Intrusi batuan beku dan batuan metamorf juga mengandung kumpulan kekar yang menyebabkan
adanya topografi dipermukaan secara bertahap dipermukaan disebut kekar berlembar (sheeting
joint) dan exfoliation joint (kekar foliasi). Pada permukaan tidak rata menyebabkan kemiringan

pada gunung. Struktur dome foliasi menyebabkan adanya batuan yang berlembar membentuk
gunung. Intrusi dangkal dari tubuh batuan beku (sill dan dike) dan aliran lava ke berbagai daerah
disebut columnar jonting (kekar yang berbentuk coloum).
Hubungan antara kekar dalam batuan sedimen
1. Hubungan antara kekar dengan lapisan sedimen yang tebal
Hubungannya terletak pada refleksi dari kekuatan luasnya kekar karena semakin panjang
kekar itu semakin bagus dan tekanan semakin luas.
2. Hubungan antara kekar dan litologi batuan (stiffness)
Dipengaruhi oleh hukum hooke. Setiap batuan memiliki batas kekuatannya masing
masing ketika diberi tekanan. Jadi lapisan batuan yang tersusun dari nilai E yang besar
maka patah pertama kali ketika diberi tekanan atau untuk memberikan regangan tekanan
harus lebih atau sama dengan nilai E (kekakuan) pada lapisan.
3. Hubungan antara kekar dan kekuatan tensile
Batuan akan lebih merekah jika regangannya rendah dibandingkan nilai E nya tinggi.
4. Hubungan antara kekar dengan besarnya regangan
Lapisan yang memiliki regangan besar juga memiliki kekar yang besar pula untuk
merekah.
Mempelajari kekar dilapangan adalah :
Memperkirakan apakah kekar ini sistematis/ teratur, arah orientasi dari pembentukan kekar,
hubungan antara cross cutting reliationship pada lapisan, mengamati struktur pulmose dalam
lapangan, mencari dimensi kekar.
VEIN
Vein adalah kekar yang terisi Kristal mineral karena proses presipitasi. Yang biasanya ditemukan
vein adalah pada mineral kalsit dan kuarsa tetapi juga ditemukan pada zeolite, klorit. Susunan
vein (gambar 5) susunan vein planar adalah penjajaran mineral yang teratur dalam batuan.
Susunan en vein echelon vein berasal dari pasangan vein yang berbeda.
Vein terisi mineral Kristal yang bersifat blocky atau menyerat. Dalam vein yang bloky terlihat
bersifat keras dan struktur ini terjadi karena saat ada celah pada batuan mineral tersebut mengisi
sehinngga terbentuk disekitar permukaan. Dalam vein yang menyerat kristalnya relatih lebih
luas. Struktur menyerat ini didapat dari proses patahan seal yang dimulai dari kondisi batuan
mengandung cairan dan jika cairan tersebut memberi tekanan maka akan terbentuk vein .

Interpretasi dari vein menyerat yang biasanya terdapat di kalsit dan kuarsa yang dapat dijadikan
informasi tentang peningkatan tegangan vein, vein syntaxial dan antitaxial vein. Syntaxial vein
adalah vein yang terisi sama dengan komposisi dari dinding batuannya. Antitaxial vein adalah
batuan dimana vein terisi dengan komposisi mineral yang berbeda dengan batuan sampngnya.
(gambar 6)
Lineaments adalah kemampuan garis yang diatur pada area foto, satelit topografi, gambar, dibagi
berdasarkan daerah regionalnya.

LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 1.
Bagian

Gambar 4. Sistematis dan


tidak sistematis kekar

Gambar 5. Bentuk vein


planar

Gambar 2.
Proses

Gambar 3.
Master

Gambar 6. Syntaxial dan


anaxial

Anda mungkin juga menyukai