: Anggun Anjaswara
NIM
: 13670048
(postoperative
nausea and vomiting) yang efektif. Akan tetapi, perhatian ditujukan pada penggunaan
scopolamine secara IM (intramuskuler) atau IV (intravena) secara rutin sebagai
antiemetik karena durasinya yang singkat dan efek samping yang tidak diinginkan,
seperti gangguan penglihatan, mulut kering, pusing, mengantuk, dan agitasi.
Scopolamine adalah obat golongan antikolinergik yang bekerja secara sentral yang
efektif untuk mencegah motion-induced nausea and vomiting.
B. Buscopan memberikan gaya spasmolytic tindakan pada otot polos
gastrointestinal, genito-bilier dan unnary traktat. Sebagai ammonium kuaterner
derivatif, Hyoscine-N-butylbromide tidak memasuki sistem saraf pusat. Oleh karena
itu, efek samping antikolinergik pada sistem saraf pusat tidak terjadi. Peripheral
tindakan antikolinergik hasil dari ganglion-tindakan pemblokiran dalam dinding
mendalam
serta dari muscarinic anti-aktivitas.
3. pemberian obat atropin sulfat pabila terjadi intosikasi organofosfat adalah benar.
Organofosfat
mempunyai
aksi
sebagai
inhibitor
enzim
kholinesterase.
sehingga
menimbulkan
stimulasi
reseptor
possinap
yang
senyawa ini berikatan dengan reseptor nikotinik. Inhibisi kholinesterase pada ganglia
sistem saraf simpatik dapat menimbulkan midriasis, takikardi, dan hipertensi.
Sedangkan, penghambatan kholinesterase pada ganglia sistem saraf parasimpatik
menimbulkan efek miosis, bradikardi, dan salivasi. Asetilkholin juga merupakan
neurotransmitter posganglionik pada saraf parasimpatik yang secara langsung
mempengaruhi jantung, bermacam-macam kelenjar, otot polos bronchial. Tidak
seperti reseptor pada ganglia, reseptor pada organ ini adalah reseptor muskarinink.
Untuk mengatasi keracunan karena toksikan, tindakan yang perlu dilakukan
adalah stabilisasi pasien, dekontaminasi, dan pemberian antidotum.
Pemberian Antidotum
A. Agen Antimuskarinik
Agen antimuskarinik seperti atropine, ipratopium, glikopirolat, dan skopolamin
biasa digunakan mengobati efek muskarinik karena keracunan organofosfat. Salah
satu yang sering digunakan adalah Atropin karena memiliki riwayat penggunaan
paling luas. Atropin melawan tiga efek yang ditimbulkan karena keracunan
organofosfat pada reseptor muskarinik, yaitu bradikardi, bronkospasme, dan
bronkorea.
Pada orang dewasa, dosis awalnya 1-2 mg yang digandakan setiap 2-3 menit
sampai teratropinisasi. Untuk anak-anak dosis awalnya 0,02mg yang digandakan
setiap 2-3 menit sampai teratropinisasi. Tidak ada kontraindikasi penanganan
keracunan organofosfat dengan Atropin.
B. Oxime
Oxime adalah salah satu agen farmakologi yang biasa digunakan untuk melawan