KOLONERGIK
khusus. Akibatnya adalah dipengaruhinya fungsi otot polos dan organ, jantung, dan
kelenjar.
parasimpatis. Tetapi karena ada saraf yang secara anatomis termasuk saraf simpatis
yang transmitornya asetilkolin maka istilah obat kolinergik lebih tepat daripada
istilah parasimpatomimetik.
betanekol
organofosfat ; dan
a. Asetilkolin (ACh)
kolinergik, namun dalam terapi zat ini kurang penting karena beragam kerjanya dan
dan nikotinik. Kerjanya termasuk menurunkan denyut jantung dan curah jantung,
menurunkan tekanan darah. Kerja lainnya pada saluran cerna, asetilkolin dapat
a. Farmakodinamik
Secara umum farmakodinamik dari ACh dibagi dalam dua golongan, yaitu terhadap
2. ganglion (simpatis dan parasimpatis) dan otot rangka yang disebut efek nikotinik.
pembagian efek ACh ini didasarkan obat yang dapat menghambatnya, yaitu atropin
menghambat khusus efek muskarinik, dan nikotin dalam dosis besar menghambat
efek nikotinik asetilkolin terhadap ganglion. Bila digunakan dosis yang berlebihan
maka atropin, nikotin dan kurare masing – masing dapat juga menghambat semua
efek muskarinik dan nikotinik ACh. Efek obat pada dosis toksik ini tidak dianggap
b. Kegunaan klinis
dapat diperoleh sebagai bubuk kering, dan dalam ampul berisi 200 mg.
c. Dosis
10 – 100 mg IV.
d. Kontra indikasi
e. Efek samping
Ester kolin dapat mendatangkan serangan iskemia jantung pada penderita angina
f. Indikasi
Meteorisme (gejala akibat penimbunan gas dalam saluran cerna), atonia kandung
kemih dan retensi urin, feokromositoma (digunakan untuk tes provokasi penyakit ini
g. Nama Paten
h. Interaksi Obat
Asetilkolin Cl dan karbakol tidak efektif pada pasien yang diterapi dengan AINS
topikal.
kompetitif efek suatu agonis di tempat ikatan agonis disebut antagonis. Antagonis
kolinergik (disebut juga obat penyakit kolinergik atau obat antikolinergik) mengikat
lazimnya. Yang paling bermanfaat dari obat golongan ini adalah menyakat sinaps
muskarinik pada saraf parasimpatis selektif. Oleh karena itu, persarafi parasimpatis
Adapun obat yang akan dibahas adalah obat antimuskarinik, obat penyekat
1. Obat Antimuskarinik
Obat golongan ini seperti atropin dan skopolamin bekerja menyekat reseptor
obat ini menyekat sedikit perkecualian neuron simpatis yang juga kolinergik,
seperti saraf simpatis yang menuju ke kelenjar keringat. Bertentangan dengan obat
kolinergik ini sangat menguntungkan dalam sejumlah besar situasi klinis. Karena
obat ini tidak menyekat reseptor nikotinik, maka obat antimuskarinik ini sedikit
atau tidak mempengaruhi sambungan saraf otot rangka atau ganglia otonom.
kolinergik. Pada ganglion otonom dan otot rangka, tempat asetilkolin juga bekerja
penghambatan oleh atropin hanya terjadi pada dosis sangat besar. Kelompok obat
ini memperlihatkan kerja yang hampir sama tetapi dengan afinitas yang sedikit
berbeda terhadap berbagai alat; pada dosis kecil (sekitar 0,25 mg) misalnya,
atropin hanya menekan sekresi airl iur, mukus, bronkus dan keringat. Sedangkan
baru terlihat pada dosis yang lebih besar (0,5 – 1,0mg). Dosis yang lebih besar lagi
pada reseptor muskarinik ini mirip denervasi serabut pascaganglion kolinergik dan
efek sentral terhadap susunan saraf pusat, yaitu merangsang pada dosis kecil dan
dengan efek selektif terhadap gangguan tertentu disertai efek samping yang lebih
ringan. Saat ini terdapat antimuskarinik yang digunakan untuk mendapatkan efek
perifer tanpa efek sentral misalnya, antispasmodic, penggunaan lokal pada mata
a. Atropin
reseptor muskarinik baik di sentral maupun di saraf tepi. Kerja obat ini
FARMAKODINAMIK
penghambatan sentral pada dosis ini belum terlihat. Depresi yang timbul
sebagai akibat dilatasi bronkus, tetapi dalam hal depresi respirasi oleh
pusat lebih tinggi. Lebih lanjut terjadi depresi dan paralisis medulla
oblongata.
2. Mata
dosis yang lebih tinggi (>1 mg). Mula timbulnya midriasis tergantung
dari besarnya dosis, dan hilangnya lebih lambat daripada hilangnya efek
perubahan yang lebih cepat dan berlangsung lama sekali (7-12 hari). Hal
ini disebabkan atropin sukar dieliminasi dari cairan bola mata. Midriasis
oleh alkaloid belladonna dapat diatasi oleh pilokarpin, eserin atau DFP.
bola mata.
3. Saluran Nafas
atropin tidak berguna dan jauh lebih lemah daripada epinefrin atau
tidak nyata dan tidak disertai perubahan tekanan darah atau curah
jantung. Pada dosis lebih dari 2 mg, yang biasanya hanya digunakan
timbul suatu takikardi. Atropin dalam hal ini lebih efektif daripada
kapiler pada bagian muka dan leher terjadi pada dosis yang besar dan
5. Saluran Cerna.
dan sebagian juga sekresi lambung. Pada tukak pektik, atropin sedikit
saja mengurangi sekresi HCl, karena sekresi asam ini lebih dibawah
tertahan untuk waktu yang agak lama. Atropin hampir tidak mengurangi
sekresi cairan pankreas, empedu dan cairan usus, yang lebih banyak
lebih jelas pada reseptor M1, konstante disosiasi pirenzepin pada M1,
dan pepsin pada dosis yang kurang mempengaruhi organ lain. Sekresi
asam lambung pada malam hari dapat diturunkan sampai 44%. Dengan
Saluran kemih dipengaruhi oleh atropin dalam dosis agak besar (kira-
kira 1 mg). Pada piolegram akan terlihat dilatasi kaliks, pelvis, ureter
dan kandung kemih. Hal ini dapat mengakibatkan retensi urin. Retensi
oleh batu dalam saluran empedu. Pada uterus yang inervasi otonomnya
berbeda dari otot polos lainnya, tidak terlihat relaksasi, sehingga atropin
7. Kelenjar eksokrin
kering, panas dan merah terutama dibagian muka dan leher. Hal ini
menjadi lebih jelas lagi pada keracunan yaitu seluruh suhu badan
meningkat. Efek terhadap kelenjar air mata dan air susu tidak jelas.
FARMAKOKINETIK
Pemberian atropin sebagai obat tetes mata, terutama pada anak dapat
Untuk mencegah hal ini perlu dilakukan penekanan kantus internus mata
dan dibuang dari tubuh terutama melalui air seni. Masa paruhnya sekitar
4 jam.
Pada orang tua efek sentral terutama sindrom demensia, dapat terjadi.
hanya berlaku pada dosis rendah dan pada dosis toksik semuanya dapat
terjadi.
DOSIS
per kali.
INDIKASI LAIN
jalan napas pada anastesi, terutama pada anastesi inhalasi dengan gas-
Terhadap otot polos, efek relaksasi uterus oleh atropin tidak dapat
diandalkan dan zat ini hampir tidak berguna untuk nyeri haid.