waktu senggangnya. Jenis-jenis eksternalisasi perhatian antara lain terapi kerja, terapi
musik,terapi gerak dan tari, terapi syair, terapi sosial
(4) Sugesti-prestis, yakni usaha terapis untuk mensugesti klien, yakni memberikan pengaruh
psikis tanpa daya kritik
(5) Meyakinkan kembali (reassurance), terapi ini biasanya menyertai pada setiap terapi. Klien
yang merasa dieengkam ketakutan yang irasional perlu ditenangkan dan dihibur.Terapis perlu
mendiskusikan ketakutan-ketakutan tersebut secara terbuka dengan kliennya untuk
menjelaskan bahwa ketakutan itu tidak rasional atau tidak berdasar
(6) Dorongan dan paksaan, yakni dengan memberikan ren-'ara' dan punishment untuk
menstimulasi perilaku klien sesuai yang diharapkan. Di antaranya dengan cara klien diberi
tugas untuk melawan impuls-impuls yang menimbulkan neurotik, berusaha menghilangkan
atau mengurangi intcnsitasnya sampai di bawah titik kritis
(7) Persuasi, yakni mendasari diri pada anggapan bahwa dalam diri klien mempunyai sesuatu
kekuatan untuk proses emosinya yang patologis dengan kekuatan dan kemampuan ataupun
dengan menggunakan common sensenya sendiri, sebab pada umumnya orang yang menderita
gangguan jiwa dalam keadaan intelek tertutup emosi
(8) Pengakuan dan penyaluran, yakni dengan cara mengeluarkan isi hati kepada orang lain.
Pendekatan ini untuk mengurangi tekanan yang ada pada klien, sebab dengan adanya
pengakuan dan penyaluran maka segala rasa tertekan yang mengganjal dapat dilepaskan
(katarsis)
(9)Terapi kelompok pemberi inspirasi, yakni terapi kelompok yang terdiri dari klien yang
memiliki problem sejenis
2. Terapi reeducative (Reedukatif)
A. Definisi Terapi reedukatif
Membangkitkan
pengertian
pada
penderita
tentang
konflik-konflik
jiwa
yang
menempatkan konflik konflik alam sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri
kembali, memodifikasi tujuan dan membangkitkan serta mempergunakan potensi-potensi
kreatif yang ada.
B. Contoh Psikoterapi Reedukatif:
Terapi Manusia
Terapi kelompok
Terapi Keluarga
3. Terapi Reconstructive(rekonstruktif)
A. Definisi Terapi Rekonstruktif
Terapi Rekonstruktif yakni menyelami alam tak sadar melalui teknik seperti asosiasi bebas,
interpretasi mimpi, analisa daripada transfersi atau lebih mudahnya Dicapainya tilikan
(insight) akan konflik-konflik nirsadar, dengan usaha untuk mencapai perubahan luas struktur
kepribadian seseorang.
B. Tujuan Terapi Rekonstruktif
Perombakan radikal daripada corak kepribadian hingga tak hanya tercapai suatu penyesuaian
diri yang lebih efisien,akan tetapi juga suatu maturasi daripada perkembangan emosional
dengandilahirkannya potensi adaptif baru
C. Cara atau pendekatan
Psikoanalisis klasik dan Neo-Freudian (Adler, Jung, Sullivan, Horney, Reich, Fromm, Kohut,
dll.), psikoterapi berorientasi psikoanalitik atau dinamik.
D. Teknik Psikoanalisis Freud
Freud membagi mind ke dalam consciousness, preconsciousness dan unconsciousness. Dari
ketiga aspek kesadaran, unconsciousness adalah yang paling dominan dan paling penting
dalam menentukan perilaku manusia (analoginya dengan gunung es). Di dalam unsconscious
tersimpan ingatan masa kecil, energi psikis yang besar dan instink. Preconsciousness
berperan sebagai jembatan antara conscious dan unconscious, berisi ingatan atau ide yang
dapat diakses kapan saja. Consciousness hanyalah bagian kecil dari mind, namun satusatunya bagian yang memiliki kontak langsung dengan realitas.
Freud mengembangkan konsep struktur mind di atas dengan mengembangkan mind
apparatus, yaitu yang dikenal dengan struktur kepribadian Freud dan menjadi konstruknya
yang terpenting, yaitu id, ego dan super ego.
Id adalah struktur paling mendasar dari kepribadian, seluruhnya tidak disadari dan bekerja
menurut prinsip kesenangan, tujuannya pemenuhan kepuasan yang segera.
Ego berkembang dari id, struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil
keputusan atas perilaku manusia. Superego, berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai
baik buruk dan moral.
Superego merefleksikan nilai-nilai sosial dan menyadarkan individu atas tuntuta moral.
Apabila terjadi pelanggaran nilai, superego menghukum ego dengan menimbulkan rasa salah.
Sumber :
-staff.uny.ac.id/sites/default/files/scan0003_6.pdf
-http://www.slideshare.net/iebeiyan/45620167-psikoterapisuportif
-http://www.scribd.com/doc/55373848/27/Psikoterapi-Reedukatif
-eprints.uny.ac.id/4154/1/Silabi_Psikoterapi_ok.pdf
-digilib.petra.ac.id/.../jiunkpe-ns-s1-2008-41404109-9320-psikoterapi.
-http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/psikoanalisis-mainmenu-57
-http://www.scribd.com/doc/55373848/28/Psikoterapi-Rekonstruktif