PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mempelajari dan mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh
manusia kita harus terlebih dahulu mengetahui struktur dan fungsi tiap alat
dari susunan tubuh manusia yang sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia merupakan dasar
yang penting dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Dengan mengetahui
struktur dan fungsi tubuh manusia, seorang perawatan professional dapat
makin jelas menafsirkan perubahan yang terdapat pada alat tubuh tersebut.
Anatomi tubuh manusia saling berhubungan antara bagian satu dengan
yang lainnya. Struktur regional mempelajari letak geografis bagian tubuh dan
setiap region atau daerahnya misalnya lengan, tungkai, kepala, dan
seterusnya.
B. Rumusan Masalah :
1. Anatomi fisiologi otot.
2. Apa saja macam-macam dan fungsi otot?
3. Bagaimana klasifikasi, kontraksi, serta tipe kerja dari masing-masing otot?
4. Apa saja gangguan yang terdapat pada otot manusia?
C. Tujuan :
1. Mengetahui macam-macam dan fungsi otot.
2. Mengetahui anatomi dan fisiologi otot.
3. Mencari tahu klasifikasi, kontraksi, serta tipe kerja dari masing-masing
otot.
4. Mengetahui jenis dan macam gangguan pada otot manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
1.
Otot
Otot merupakan alat gerak aktif. Pada umumnya individu
mempunyai kemampuan untuk bergerak. Gerakan tersebut disebabkan
karena kerja sama antara otot dan tulang. Tulang tidak dapat berfungsi
sebagai alat gerak jika tidak digerakan oleh otot. Otot mampu
menggerakan tulang karena mempunyai kemampuan berkontraksi.
Kerangka manusia merupakan kerangka dalam, yang tersusun dari tulang
keras (osteon) dan tulang rawan (kartilago). Sistem otot adalah sistem
tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak, menyimpan
glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot
jantung dan otot rangka.
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan
organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot
mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekulmolekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan
memendek.
2.
Fasia (Fascia)
Fasia/fascia adalah selaput jaringan ikat tipis yg membungkus otot
dan memisahkan kelompok satu dengan yang lain serta meliputi atau
menutupi struktur lainnya atau jaringan ikat berbentuk lembaran yang
menyelimuti otot. Nama lainnya jaringan ikat serabut putih, karena
terbuat dari serabut kolagen yang berwarna putih.
Otot pundak kepala, yang dibagi lagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu:
Muskulus frontalis, yang berfungsi mengerutkan dahi dan
menarik dahi mata.
Oksipitalis, terletak dibagian belakang yang berfungsi menarik
kulit ke belakang.
b.
quadratus
labii
superior/otot
bibir
atas
yang
zigomatikus/otot
pipi,
yang
berfungsi
untuk
e.
2.
b.
c.
3.
4.
b.
Sartorius
(otot
penjahit),
yang
fungsinya
5.
Terdiri dari:
a. Otot tulang kering depan muskulus tibialis anterior, fungsinya
mengangkat pinggir kaki sebelah tengah dan membengkokan kaki.
b. Muskulus eksensor talangos longus, yang fungsinya malurus kan jari
telunjuk ketengahan jari, jari manis dan kelingking kaki.
c. Otot jempol, fungsinya dapat meluruskan ibu jari kaki.
d. Urat arkiles (tendo arkhiles) yang fungsinya meluruskan kaki di sendi
tumit dan membengkokan tungkai bawah lutut.
e. Otot tulang betis belakang (muskulus tibialis posterior), fungsinya
dapat membengkokan kaki di sendi tumit dan telapak kaki sebelah ke
dalam.
f. Otot kedang jari bersama, fungsinya dapat meluruskan jari kaki
(muskulus ekstensor falangus). (Setiadi.2007)
Sarkolema
Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang
fungsinya sebagai pelindung otot.
b.
Sarkoplasma
Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat
dimana miofibril dan miofilamen berada.
c.
Miofibril
Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
d.
Miofilamen
Miofilamen adalah benang-benang atau filamen halus yang berasal
dari miofibril. Miofibril terbagi atas 2 (dua) macam, yakni :
Miofilamen homogen (terdapat pada otot polos).
Miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak
dan pada otot rangka/otot lurik).
Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut
aktomiosin (aktin dan miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot
8
Saluran-saluran pernapasan
Pembuluh darah
10
Menggerakkan
tulang
pada
relaksasi).
Menstabilkan sendi
Mengekalkan postur
11
artikulasinya
(kontraksi
dan
12
Pada anggota gerak atas kita terdapat otot bahu, otot lengan atas, otot
lengan bawah dan otot tangan. Sedangkan otot-otot anggota gerak bawah
dapat dibedakan atas otot pangkal paha, otot tungkai atas, otot tungkai
bawah dan otot kaki.
D. FUNGSI OTOT
1. Otot dapat menghasilkan gerakan
Fungsi otot yang utama ialah untuk menghasilkan gerakan. Rangka
otot disusun berpasangan disisi berlawanan dari sendi. Ketika salah satu
otot berkontraksi, maka otot pasangannya harus rileks, sehingga akan
menyebabkan gerakan. Gerakan seperti ini disebut sebagai penggerak.
2. Otot mampu mempertahankan postur
Fungsi otot ialah untuk mempertahankan postur. Postur dapat menjaga
keselarasan bersama yang optimal yang mampu melaan kekuatan gravitasi
gravitasi seperti menjaga kepala, menarik bahu, dan mendukung tulang
13
E. SIFAT-SIFAT OTOT
Tulang adalah alat gerak pasif, sedangkan otot adalah alat gerak aktif.
Otot tidak hanya menggerakkan rangka, tetapi juga menggerakkan organorgan tertentu dalam tubuh. Misalnya jantung, usus dan lambung. Kerja otot
juga mengakibatkan membesar dan mengecilnya rongga dada, tempat paruparu berada.
Adapun sifat-sifat otot, antara lain:
1. Kontraksibilitas yaitu kemampuan otot untuk memendek dan lebih pendek
dari ukuran semula, hal ini teriadi jika otot sedang melakukan kegiatan.
2. Ektensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang dan lebih panjang
dari ukuran semula.
3. Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula
(Datu Razak: 2004).
14
15
16
filamen miosin yang tebal. Kedua jenis filamen tersebut menyusun sebuah
serabut otot. Setiap serabut otot diatur sebagai ikatan unit kontraktil yang
disebut sarkomer. Sarkomer ini yang membuat penampakan bergaris atau
lurik pada otot rangka atau otot jantung. Sarkomer terdiri dari beberapa
daerah. Ujung tiap sarkomer disebut garis Z; terdapat daerah gelap yang
disebut daerah A yang hanya terdiri dari filamen miosin, berselang seling
dengan daerah terang yang disebut daerah I yang hanya terdiri dari aktin;
ditepi daerah A filamin aktin dan miosin saling tumpang tindih; sedangkan
daerah tengah hanya terdiri dari miosin yang terdiri dari zona H; filamen
aktin terikat; filamen miosin terikat pada garis M di bagian tengah sarkomer.
Saat kontraksi filamen aktin bergeser di antara miosin kedalam zona H,
Sehingga serabut otot memendek. Panjang pita A tetap, sedangkan pita I dan
zona H menjadi lebih pendek. Filamen tebal otot terdiri dari beberapa ribu
miosin yang tersusun secara pararel. Ujung miosin mengikat ATP kemudian
mengubahnya menjadi ADP, melepaskan beberapa energi ke miosin yang
kemudian berubah bentuk menjadi konfigurasi energi tinggi. Miosin
berenergi tinggi tersebut berikatan dengan aktin dengan kedudukan tertentu
yang akan membentuk jembatan silau. Lalu energi yang terdapat pada miosin
dilepaskan, dari ujung miosin beristirahat dengan energi rendah. Keadaan
inilah yang dinamakan relaksasi. Relaksasi tersebut, mengubah sudut
perlekatan yang sebelumnya ada di ujung miosin menjadi di ekor miosin.
Ikatan antara miosin energi rendah dan aktin akan terpecah saat molekul ATP
baru bergabung dengan ujung miosin. Kemudian proses kontraksi akan terjadi
lagi berulang membentuk siklus.
Isotonik
Konsentrik ketegangan otot= gaya eksternal dan otot memendek
Eksentrik ketegangan otot= gaya eksternal dan otot memanjang
17
2.
Isometrik
Isokinetik kecepatan gerak sendi tetap, menghasilkan moment
maksimal pada otot.
Isoinertial gaya eksternal tetap, menghasilkan moment submaksimal
pada otot.
I.
J.
Kelelahan Otot
Kelelahan otot adalah suatu keadaan di mana otot tidak mampu lagi
melakukan kontraksi sehingga mengakibatkan terjadinya kram otot atau
kejang-kejang otot.
2.
Astrofi Otot
Astrofi otot adalah penurunan fungsi otot akibat dari otot yang
menjadi kecil dan kehilangan fungsi kontraksi. Biasanya disebabkan oleh
penyakit poliomielitis.
3.
Distrofi Otot
Distrofi otot adalah suatu kelainan otot yang biasanya terjadi pada
anak-anak karena adanya penyakit kronis atau cacat bawaan sejak lahir.
18
4.
5.
Hipotrofit Otot
Hipotrofit otot adalah suatu jenis kelainan pada otot yang
menyebabkan otot menjadi lebih besar dan tampak kuat disebabkan
karena aktivitas otot yang berlebihan yang umumnya karena kerja dan
olahraga berlebih.
6.
Hernia Abdominal
Hernia abdominal adalah kelainan pada dinding otot perut yang
mengakibatkan penyakit hernia atau turun berok, yaitu penurunan usus
yang masuk ke dalam rongga perut.
7.
Terkilir
Disebabkan oleh kerja otot antagonis, dimana cara kerja ini
menyebabkan gerakan yang kacau, sehingga ujung tulang tidak kembali
pada tempatnya.
8.
Kram
Sama dengan kejang otot. Kram terjadi karena otot bekerja terus
menerus atau bekerja terlalu berat sehingga otot mengejang dan
menyebabkan rasa sakit. Selain itu, kram juga bisa terjadi karena cuaca
dingin atau merupakan gejala ketidak seimbangan air dan ion didalam
tubuh.
9.
Polio
Merupakan suatu kondisi mengecilnya otot karena serangan virus
polio. Penyakit ini dapat dicegah dengan memberikan imunisasi polio
pada bayi.
19
10. Tetanus
Merupakan suatu kondisi ketegangan otot yang terus menerus karena
terinfeksi oleh bakteri Clostridiumtetani sehingga otot terus menerus
berkontraksi.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia bisa bergerak karena ada rangka dan otot. Rangka tersebut tidak
dapat bergerak sendiri, melainkan dibantu oleh otot. Dengan adanya kerja
sama antara rangka dan otot, manusia dapat berjalan, melompat, berlari dan
sebagainya.
B. Saran
Pentingnya pengetahuan mengenai sistem otot dan fascia sehingga
diharapkan mahasiswa lebih mendalami pemahaman tentang anatomi
fisiologi sistem otot dan fascia.
Dari berbagai teori anatomi fisiologi sistem otot dan fascia tentang
berbagai macam kelainan yang berhubungan dengan sistem otot,
diharapkan mahasiswa mampu memberikan tindakan keperawatan
dengan tepat.
Dengan memahami anatomi fisiologi sistem otot dan fascia, mahasiswa
diharapkan mampu melaksanakan pelayanan keperawatan dengan baik
21
DAFTAR PUSTAKA
Wulangi.
Kartolo
(2000). Prinsip-prinsip
Fisiologi
Manusia.
DepDikBud: Bandung
http://teoriku.blogspot.co.id/2013/07/macam-otot-fungsi-otot.html
http://www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-fungsi-macam-macamotot.html
http://scribd.com/doc/83802788/Sistem-Alat-Gerak-Otot-pada-Manusia
http://scribd.com/doc/52471266/52/STRUKTUR-OTOT
http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/jaringan-otot.html
22