Anda di halaman 1dari 17

10/12/2013

ASKEP BRONCHOPNEUMONIA PADA ANAK | Nurse Rifa Sa'yan

Nurse Rifa Sa'yan


Generasi Perawat Profesional
Beranda

About

gallery

ASKEP BRONCHOPNEUMONIA PADA ANAK


Posted on Desember 21, 2012 by rifasayan

3 Votes
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
1.1 Definisi
Pneumonia merupakan suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti
bakteri, virus, jamur atau oleh benda asing. Pneumonia merupakan peradangan akut padaparu-paru
dengan akumulasi eksudat di dalam alveoli dan sluran pernafasan yang mengganggu proses
pernafasan. Pada umumnya pembagian pneumonia menurut dasar anatomis dan etiologi. Pembagian
menurut tempatnya adalah pneumonia lobaris, pneumonia lobularis (bronchopneumonia),
pneumonia interstisili ( bronkhiolitis ), sedangkan pembagian menurut penyebabnya atau
etiologinya adalah bakteri, virus, jamur, aspirasi makanan, pneumonia hipostatik dan sindrom
Loefler.
1.2 Klasifikasi
http://rifasayan.wordpress.com/2012/12/21/askep-bronchopneumonia-pada-anak/

1/17

10/12/2013

ASKEP BRONCHOPNEUMONIA PADA ANAK | Nurse Rifa Sa'yan

Klasifikasi menurut Zul Dahlan (2001) :


1. Berdasarkan ciri radiologis dan gejala klinis, dibagi atas :
1. Pneumonia tipikal, bercirikan tanda-tanda pneumonia lobaris dengan opasitas lobus atau
lobularis.
2. Pneumonia atipikal, ditandai gangguan respirasi yang meningkat lambat dengan gambaran
infiltrat paru bilateral yang difus.
2. Berdasarkan faktor lingkungan
1. Pneumonia komunitas
2. Pneumonia nosokomial
3. Pneumonia rekurens
4. Pneumonia aspirasi
5. Pneumonia pada gangguan imun
6. Pneumonia hipostatik
3. Berdasarkan sindrom klinis
1. Pneumonia bakterial berupa : pneumonia bakterial tipe tipikal yang terutama mengenai
parenkim paru dalam bentuk bronkopneumonia dan pneumonia lobar serta pneumonia
bakterial tipe campuran atipikal yaitu perjalanan penyakit ringan dan jarang disertai
konsolidasi paru.
2. Pneumonia non bakterial, dikenal pneumonia atipikal yang disebabkan Mycoplasma,
Chlamydia pneumoniae atau Legionella.
Klasifikasi berdasarkan Reeves (2001) :
1. Community Acquired Pneunomia dimulai sebagai penyakit pernafasan umum dan bisa
berkembang menjadi pneumonia. Pneumonia Streptococal merupakan organisme penyebab
umum. Tipe pneumonia ini biasanya menimpa kalangan anak-anak atau kalangan orang tua.
2. Hospital Acquired Pneumonia dikenal sebagai pneumonia nosokomial. Organisme seperti ini
aeruginisa pseudomonas. Klibseilla atau aureus stapilococcus, merupakan bakteri umum
penyebab hospital acquired pneumonia.
3. Lobar dan Bronkopneumonia dikategorikan berdasarkan lokasi anatomi infeksi. Sekarang ini
pneumonia diklasifikasikan menurut organisme, bukan hanya menurut lokasi anatominya saja.
4. Pneumonia viral, bakterial dan fungi dikategorikan berdasarkan pada agen penyebabnya, kultur
sensifitas dilakukan untuk mengidentifikasikan organisme perusak.
1.3 Penyebab
Berdasarkan etiologinya pneumonia dapat disebabkan oleh :
Bakteri
http://rifasayan.wordpress.com/2012/12/21/askep-bronchopneumonia-pada-anak/

2/17

10/12/2013

ASKEP BRONCHOPNEUMONIA PADA ANAK | Nurse Rifa Sa'yan

Pneumonia bakteri biasanya didapatkan pada usia lanjut. Organisme gram posifif seperti :
Steptococcus pneumonia, S. aerous, dan streptococcus pyogenesis. Bakteri gram negatif seperti
Haemophilus influenza, klebsiella pneumonia dan P. Aeruginosa.
Virus
Disebabkan oleh virus influensa yang menyebar melalui transmisi droplet. Cytomegalovirus dalam
hal ini dikenal sebagai penyebab utama pneumonia virus.
Jamur
Infeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui penghirupan udara yang
mengandung spora dan biasanya ditemukan pada kotoran burung, tanah serta kompos.
Protozoa
Menimbulkan terjadinya Pneumocystis carinii pneumonia (CPC). Biasanya menjangkiti pasien yang
mengalami immunosupresi. (Reeves, 2001)
1.4 Faktor Resiko
1. Umur kurang dari 2 bulan
2. Laki-laki
3. Gizi kurang
4. BBLR
5. Tidak mendapat ASI memadai
6. Polusi udara
7. Kepadatan tempat tinggal
8. Imunisasi yang tidak memadai
9. Membedung anak berlebihan
10. Defisiensi vitamin
Faktor resiko meningkatnya kematian karena pneumonia
1. Umur kurang 2 bulan
2. Tingkat sosio ekonomi rendah
3. Kurang gizi
4. BBLR
5. Tingkat pendidikan ibu yang rendah
6. Tingkat jangkauan pelayanan kesehatan yang rendah
http://rifasayan.wordpress.com/2012/12/21/askep-bronchopneumonia-pada-anak/

3/17

10/12/2013

ASKEP BRONCHOPNEUMONIA PADA ANAK | Nurse Rifa Sa'yan

7. Kepadatan tempat tinggal


8. Imunisasi yang tidak memadai
9. Menderita penyakit kronis
10. Aspek kepercayaan setempat dalam praktek pencarian pengobatan yang salah
1.5 Manifetasi Klinis
1. Kesulitan dan sakit pada saat pernafasan
1. Nyeri pleuritik
2. Nafas dangkal dan mendengkur
3. Takipnea
4. Bunyi nafas di atas area yang menglami konsolidasi
1. Mengecil, kemudian menjadi hilang
2. Krekels, ronki, egofoni
3. Gerakan dada tidak simetris
4. Menggigil dan demam 38,8 C sampai 41,1C, delirium
5. Diafoesis
6. Anoreksia
7. Malaise
8. Batuk kental, produktif
9. Gelisah
10. Sianosis
1. Area sirkumoral
2. Dasar kuku kebiruan
3. Masalah-masalah psikososial : disorientasi, ansietas, takut mati
1.7 Pemeriksaan Penunjang
Sinar x
Mengidentifikasi distribusi struktural; dapat juga menyatakan abses luas/infiltrat,
empiema(stapilococcus); infiltrasi menyebar atau terlokalisasi (bakterial); atau penyebaran
/perluasan infiltrat nodul (virus). Pneumonia mikoplasma sinar x dada mungkin bersih.
GDA
Tidak normal mungkin terjadi, tergantung pada luas paru yang terlibat dan penyakit paru yang ada.
Pemeriksaan gram/kultur sputum dan darah

http://rifasayan.wordpress.com/2012/12/21/askep-bronchopneumonia-pada-anak/

4/17

10/12/2013

ASKEP BRONCHOPNEUMONIA PADA ANAK | Nurse Rifa Sa'yan

Diambil dengan biopsi jarum, aspirasi transtrakeal, bronkoskopifiberotik atau biopsi pembukaan
paru untuk mengatasi organisme penyebab.
JDL
Leukositosis biasanya ada, meski sel darah putih rendah terjadi pada infeksi virus, kondisi tekanan
imun memungkinkan berkembangnya pneumonia bakterial.
Pemeriksaan serologi
Titer virus atu legionella, aglutinin dingin.
1. LED : Meningkat
2. Pemeriksaan fungsi paru
Volume ungkin menurun (kongesti dan kolaps alveolar); tekanan jalan nafas mungkin meningkat dan
komplain menurun, hipoksemia.
1. Elektrolit
2. Bilirubin

: Natrium dan klorida mungkin rendah


: Mungkin meningkat

3. Aspirasi perkutan/biopsi jaringan paru terbuka : Menyatakan intranuklear tipikal dan


keterlibatan sitoplasmik(CMV) (Doenges, 1999)
1.7 Penatalaksanaan
Pada penyakit yang ringan, mungkin virus tidak perlu antibiotic. Pada penderita yang rawat inap
(penyakit berat) harus segera diberi antibiotic. Pemilihan jenis antibiotic didasarkan atas umur,
keadaan umum penderita dan dugaan kuman penyebab.
1. Umur 3 bulan-5 tahun, bila toksis mungkin disebabkan oleh Streptokokus pneumonia,
Hemofilus influenza atau Stafilokokus. Pada umumnya tidak dapat diketahui kuman
penyebabnya, maka secara praktis dipakai :
2. Kombinasi :
Penisilin prokain 50.000-100.000 KI/kg/24jam IM, 1-2 kali sehari, dan Kloramfenikol 50-100
mg/kg/24 jam IV/oral, 4 kali sehari.
Atau kombinasi :
Ampisilin 50-100 mg/kg/24 jam IM/IV, 4 kali sehari dan Kloksasilin 50 mg/kg/24 jam IM/IV, 4 kali
http://rifasayan.wordpress.com/2012/12/21/askep-bronchopneumonia-pada-anak/

5/17

10/12/2013

ASKEP BRONCHOPNEUMONIA PADA ANAK | Nurse Rifa Sa'yan

sehari.
Atau kombinasi :
Eritromisin 50 mg/kg/24 jam, oral, 4 kali sehari dan Kloramfenikol (dosis sda).
Umur < bulan, biasanya disebabkan oleh : Streptokokus pneumonia, Stafilokokus atau Entero
bacteriaceae.
1. Kombinasi :
Penisilin prokain 50.000-100.000 KI/kg/24jam IM, 1-2 kali sehari, dan Gentamisin 5-7 mg/kg/24 jam,
2-3 kali sehari.
Atau kombinasi :
Kloksasilin 50 mg/kg/24 jam IM/IV, 4 kali sehari dan Gentamisin 5-7 mg/kg/24 jam, 2-3 kali sehari.
1. Kombinasi ini juga diberikan pada anak-anak lebih 3 bulan dengan malnutrisi berat atau
penderita immunocompromized.
Anak-anak > 5 tahun, yang non toksis, biasanya disebabkan oleh
1. Streptokokus pneumonia :
1. Penisilin prokain IM atau
2. Fenoksimetilpenisilin 25.000-50.000 KI/kg/24 jam oral, 4 kali sehari atau
3. Eritromisin (dosis sda) atau
4. Kotrimoksazol 6/30 mg/kg/24 jam, oral 2 kali sehari.
5. Mikoplasma pneumonia : Eritromisin (dosis sda).
6. Bila kuman penyebab dapat diisolasi atau terjadi efek samping obat (misalnya alergi) atau hasil
pengobatan tidak memuaskan, perlu dilakukan reevaluasi apakah perlu dipilih antibiotic lain.
Lamanya pemberian antibiotic bergantung pada :
1. kemajuan klinis penderita
2. jenis kuman penyebab
3. Indikasi rawat inap :
1. Ada kesukaran napas, toksis.
2. Sianosis
http://rifasayan.wordpress.com/2012/12/21/askep-bronchopneumonia-pada-anak/

6/17

10/12/2013

3.
4.
5.
6.

ASKEP BRONCHOPNEUMONIA PADA ANAK | Nurse Rifa Sa'yan

Umur kurang dari 6 bulan


Adanya penyulit seperti empiema
Diduga infeksi Stafilokokus
Perawatan di rumah kurang baik.

Pengobatan simptomatis :
1. Zat asam dan uap.
2. Ekspetoran bila perlu
Fisioterapi :
1. Postural drainase.
2. Fisioterapi dengan menepuk-nepuk.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
Identitas
Umumnya anak dengan daya tahan terganggu akan menderita pneumonia berulang atau tidak dapat
mengatasi penyakit ini dengan sempurna. Selain itu daya tahan tubuh yang menurun akibat KEP,
penyakit menahun, trauma pada paru, anesthesia, aspirasi dan pengobatan antibiotik yang tidak
sempurna.
Riwayat Keperawatan.
i.

Keluhan utama.

Anak sangat gelisah, dispnea, pernapasan cepat dan dangkal, diserai pernapasan cuping hidupng,
serta sianosis sekitar hidung dan mulut. Kadang disertai muntah dan diare.atau diare, tinja berdarah
dengan atau tanpa lendir, anoreksia
Riwayat penyakit sekarang.
Bronkopneumonia biasanya didahului oleh infeksi saluran pernapasan bagian atas selama beberapa
hari. Suhu tubuh dapat naik sangat mendadak sampai 39-40oC dan kadang disertai kejang karena
http://rifasayan.wordpress.com/2012/12/21/askep-bronchopneumonia-pada-anak/

7/17

10/12/2013

ASKEP BRONCHOPNEUMONIA PADA ANAK | Nurse Rifa Sa'yan

demam yang tinggi.


Riwayat penyakit dahulu.
Pernah menderita penyakit infeksi yang menyebabkan sistem imun menurun
Riwayat kesehatan keluarga.
Anggota keluarga lain yang menderita penyakit infeksi saluran pernapasan dapat menularkan
kepada anggota keluarga yang lainnya.
Riwayat kesehatan lingkungan.
Menurut Wilson dan Thompson, 1990 pneumonia sering terjadi pada musim hujan dan awal musim
semi. Selain itu pemeliharaan ksehatan dan kebersihan lingkungan yang kurang juga bisa
menyebabkan anak menderita sakit. Lingkungan pabrik atau banyak asap dan debu ataupun
lingkungan dengan anggota keluarga perokok.
1. Imunisasi.
Anak yang tidak mendapatkan imunisasi beresiko tinggi untuk mendapat penyakit infeksi saluran
pernapasan atas atau bawah karena system pertahanan tubuh yang tidak cukup kuat untuk
melawan infeksi sekunder.
1. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan.
1. Nutrisi : Riwayat gizi buruk atau meteorismus (malnutrisi energi protein = MEP).
2. Pemeriksaan persistem.
1. Sistem kardiovaskuler
Takikardi, iritability.
1. Sistem pernapasan.
2. Sesak napas, retraksi dada, melaporkan anak sulit bernapas, pernapasan cuping hdidung, ronki,
wheezing, takipnea, batuk produktif atau non produktif, pergerakan dada asimetris,
pernapasan tidak teratur/ireguler, kemungkinan friction rub, perkusi redup pada daerah
terjadinya konsolidasi, ada sputum/sekret. Orang tua cemas dengan keadaan anaknya yang
bertambah sesak dan pilek.
3. Sistem pencernaan

http://rifasayan.wordpress.com/2012/12/21/askep-bronchopneumonia-pada-anak/

8/17

10/12/2013

ASKEP BRONCHOPNEUMONIA PADA ANAK | Nurse Rifa Sa'yan

Anak malas minum atau makan, muntah, berat badan menurun, lemah. Pada orang tua yang dengan
tipe keluarga anak pertama, mungkin belum memahami tentang tujuan dan cara pemberian
makanan/cairan personde.
Sistem eliminasi
Anak atau bayi menderita diare, atau dehidrasi, orang tua mungkin belum memahami alasan anak
menderita diare sampai terjadi dehidrasi (ringan sampai berat).
Sistem saraf.
Demam, kejang, sakit kepala yang ditandai dengan menangis terus pada anak-anak atau malas
minum, ubun-ubun cekung.
Sistem lokomotor/muskuloskeletal.
Tonus otot menurun, lemah secara umum,
Sistem endokrin.
Tidak ada kelainan.
Sistem integumen.
Turgor kulit menurun, membran mukosa kering, sianosis, pucat, akral hangat, kulit kering, .
Sistem penginderaan.
Tidak ada kelainan.
2.2 Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi bronkus
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan
pemasukan b.d faktor biologis
3. Kekurangan volume cairan b. D kegaga;an mekanisme pengaturan
4. Defisit perawatan diri : mandi, makan, toileting berhubungan dengan kelemahan.

http://rifasayan.wordpress.com/2012/12/21/askep-bronchopneumonia-pada-anak/

9/17

10/12/2013

ASKEP BRONCHOPNEUMONIA PADA ANAK | Nurse Rifa Sa'yan

2.3 Rencana Keperawatan


Diagnosis

Bersihan jalan nafas tidak


efektif berhubungan dengan
sekresi
bronkusKetidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
ketidakmampuan
pemasukan b.d faktor
biologis.(Sesak
nafas)Kekurangan volume
cairan b.d kegagalan

Perencanaan
NOC

NIC

Setelah dilakukan perawatan


324 jam klien dapat:

NIC: airway
manajementAktifitas:

1. mempertahankan kepatenan
jalan nafas.
2. Mempertahankan ventilasi

1. Buka jalan nafas


2. Atur posisi yang
memungkinkan ventilasi

berkurang
Dg Indikator:

3.
4.
5.

maximum
dengarkan suara nafas
Monitor dan oksigenasi
pantau kelembaban
oksigenasi pasien
Kaji status pernafasan

1. Tidak ada spasme


2. Tidak ada cemas

6.

Defisit perawatan diri :


mandi, makan, toileting
berhubungan dengan

3.
4.
5.
6.
7.
8.

7. Minta pasien tidur/duduk


dengan kepala fleksi, otot
bahu rileks dan lutut
menekuk
8. Anjurkan paien nafas
dalam dan batuk efektif

kelemahan.

9. Tidak dyspnea

mekanisme pengaturan atau


regulasi

Tidak ada suara tambahan


RR normal
Mampu bernafas dalam
Ekspansi dan simetris
Tidakada retraksi dada
Mudah bernafas

Status nutrisi, setelah diberikan


penjelasan dan perawatan
selama 4x 24 jam kebutuhan
nutrisi ps terpenuhi dg:
Indikator:

9. Berikan terapi sesuai


program
Eating disorder manajemen
Aktifitas:

1. Pemasukan nutrisi yang


adekuat
2. Pasien mampu
menghabiskan diet yang

1. Tentukan kebutuhan
kalori harian
2. Ajarkan klien dan keluarga
tentang pentingnya
nutrient
3. Monitoring TTV dan nilai

dihidangkan
3. Tidak ada tanda-tanda
malnutrisi
4. Nilai laboratorim, protein

Laboratorium
4. Monitor intake dan
output
5. Pertahankan kepatenan

http://rifasayan.wordpress.com/2012/12/21/askep-bronchopneumonia-pada-anak/

10/17

10/12/2013

ASKEP BRONCHOPNEUMONIA PADA ANAK | Nurse Rifa Sa'yan

total 8-8 gr%, Albumin 3.55.4 gr%, Globulin 1.8-3.6 gr%,


HB tidak kurang dari 10 gr %
5. Membran mukosa dan
konjungtiva tidak pucat

pemberian nutrisi
parenteral
6. Pertimbangkan nutrisi
enteral
7. Pantau adanya Komplikasi
GI

Hidrasi, keseimbangan cairan


adekuat, selama dilakukan
tindakan keperawatan 524 jam
keseimbangan cairan pasien
adekuat
Indikator:

NIC: terapi gizi


Aktifitas:
1. Monitor masukan makanan/
minuman dan hitung kalori
harian secara tepat

1. Urine output 30ml/jam


2. TTV dalam batas normal
3. Turgor kulit baik, membran
mukosa lembab, urine jernih

2. Berikan perawatan mulut


3. Pantau hasil labioratoriun
protein, albumin, globulin, HB

Perawatan diri : (mandi,


berpakaian), setelah diberi

4. Jauhkan benda-benda yang

motivasi perawatan selama

tidak enak untuk dipandang

224 jam, ps mampu melakukan


mandi dan berpakaian sendiri dg:

seperti urinal, kotak drainase,


bebat dan pispot

Indikator:

5. Sajikan makanan hangat


dengan variasi yang menarik

1. Tubuh bebas dari bau dan


menjaga keutuhan kulit
2. Menjelaskan cara mandi dan
berpakaian secara aman

6. Kaloborasi ahli gizi


Manajemen cairan
1. Hitung kebutuhan cairan
harian klien
2. Pertahankan intake
output tercatat secara
adekuat
3. Monitor status hidrasi
4. Monitor nilai
laboratorium yang sesuai

http://rifasayan.wordpress.com/2012/12/21/askep-bronchopneumonia-pada-anak/

11/17

10/12/2013

ASKEP BRONCHOPNEUMONIA PADA ANAK | Nurse Rifa Sa'yan

5. Monitor TTV
6. Berikan cairan secara
tetap
7. Tingkatkan masukan
peroral
8. Libatkan keluargadalam
membantu peningkatan
masukan cairan
9. Monitoring cairan
10. Pantau keadaan urine
11. Monitor nilai lab urine
12. Monitor membran
mukosa, turgor, dan tanda
haus
13. Monitor cairan per IV line.
14. Pertahankan pemberian
terapi cairan peri infus.
Membantu perawatan diri
pasien
Aktifitas:
1. Tempatkan alat-alat
mandi disamping TT ps
2. Libatkan keluarga dan ps
3. Berikan bantuan selama
ps masih mampu
mengerjakan sendiri
NIC: ADL berpakaian
Aktifitas:
1. 1Informasikan pd ps dlm
memilih pakaian selama
perawatan
2. Sediakan pakaian di
tempat yg mudah
dijangkau
http://rifasayan.wordpress.com/2012/12/21/askep-bronchopneumonia-pada-anak/

12/17

10/12/2013

ASKEP BRONCHOPNEUMONIA PADA ANAK | Nurse Rifa Sa'yan

3. Bantu berpakaian yg
sesuai
4. Jaga privcy ps
5. Berikan pakaian pribadi yg
digemari dan sesuai

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pneumonia merupakan peradangan akut pada paru-paru dengan akumulasi eksudat di dalam alveoli
dan sluran pernafasan yang mengganggu proses pernafasan. Pada umumnya pembagian pneumonia
menurut dasar anatomis dan etiologi. Pembagian menurut tempatnya adalah pneumonia lobaris,
pneumonia lobularis (bronchopneumonia), pneumonia interstisili ( bronkhiolitis ), sedangkan
pembagian menurut penyebabnya atau etiologinya adalah bakteri, virus, jamur, aspirasi makanan,
pneumonia hipostatik dan sindrom Loefler.
Kemungkinan diagnosa yang muncul dari kasus bronchopneumonia ini adalah sebagai berikut :
Ikuti

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi bronkus

Follow Nurse Rifa

2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan


Sa'yan
pemasukan b.d faktor biologis.
3.
4.

Get every new post delivered


to your Inbox.

Kekurangan volume cairan b. D kegaga;an mekanisme pengaturan


Bergabunglah dengan 4.827
pengikut lainnya.

Defisit perawatan diri : mandi, makan, toileting berhubungan dengan kelemahan.


Enter your email address

3.2 Saran

Sign me up

Saran yang dapat kamii berikan dari materi ini adalah


: by WordPress.com
Pow ered
Menjaga lingkungan tetap bersih, dan jauhkan anak dari lingkungan yang kotor dan faktor pencetus
lainnya untuk mencegah terjadinya bronchopneumonia dan berikan makanan yang seimbang untuk
membantu sistem imunnya menjadi lebih baik agar tidak mudah terpapar bakteri dan virus yang
berada disekitarnya yang mampu menyerang saluran pernafasannya.

http://rifasayan.wordpress.com/2012/12/21/askep-bronchopneumonia-pada-anak/

13/17

10/12/2013

ASKEP BRONCHOPNEUMONIA PADA ANAK | Nurse Rifa Sa'yan

About these ads

Share this:
Like this:

Twitter 1

Facebook

Suka
Be the first to like this.

Related
Askep pada pasien Rinitis
In "KMB-1"

tugas obsgyn
In "Obsgyn"

POPULASI dan SAMPEL

Keperawatan Anak

tugas obsgyn

Ketidakmerataan Pembangunan Berhubungan


dengan Kurangnya Kebijakan Pemerintah
Terhadap Pembangunan Daerah

4 pemikiran pada ASKEP BRONCHOPNEUMONIA


PADA ANAK
lhym berkata:
Maret 1, 2013 pada 6:45 am
thank you
Balas

http://rifasayan.wordpress.com/2012/12/21/askep-bronchopneumonia-pada-anak/

14/17

10/12/2013

ASKEP BRONCHOPNEUMONIA PADA ANAK | Nurse Rifa Sa'yan

rifasayan berkata:
Agustus 13, 2013 pada 12:24 pm
ia sama-sama smga bermanfaat maaf bru dibls komennya
Balas

lana berkata:
April 17, 2013 pada 7:38 am
thanks
Balas

rifasayan berkata:
Agustus 13, 2013 pada 12:23 pm
iyah sama-sama
Balas

Tinggalkan Balasan
Tulis komentar di sini...

my twitter
RT @isradzilmaariz1 : @Rifa_Capiie wah urang teu d ajak 1 day ago
Follow @Rifa_Capiie

http://rifasayan.wordpress.com/2012/12/21/askep-bronchopneumonia-pada-anak/

15/17

10/12/2013

ASKEP BRONCHOPNEUMONIA PADA ANAK | Nurse Rifa Sa'yan

Search

Tulisan Terkini
POPULASI dan SAMPEL Agustus 13, 2013
SEJARAH PSIKIATRI Desember 23, 2012
Ketidakmerataan Pembangunan Berhubungan dengan Kurangnya Kebijakan Pemerintah Terhadap
Pembangunan Daerah Desember 22, 2012
ASKEP BRONCHOPNEUMONIA PADA ANAK Desember 21, 2012
tugas obsgyn November 7, 2012

Arsip
Pilih Bulan

Topik
Demografi Kependudukan
Keperawatan Anak
KMB-1
Obsgyn
Uncategorized
apikasi komputer

Total Pembaca :D
16,554

MY happy Calender^^
Desember 2012

http://rifasayan.wordpress.com/2012/12/21/askep-bronchopneumonia-pada-anak/

16/17

10/12/2013

10

ASKEP BRONCHOPNEUMONIA PADA ANAK | Nurse Rifa Sa'yan

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31
Nov

Agu

my Gravatar

Blog pada WordPress.com . | Tema: Monster oleh WordPress.com .

http://rifasayan.wordpress.com/2012/12/21/askep-bronchopneumonia-pada-anak/

17/17

Anda mungkin juga menyukai