mengeluarkan rennin
Anemia
Penurunan berat badan
Infeksi saluran kencing
Demam
Malaise
Anoreksia
Nyeri perut yang bersifat kolik, akibat adanya gumpalan darah dalam
saluran kencing.
4. Patofisiologi
Tumor ini berasal dari tubulus proksimalis ginjal yang mula-mula berada
di dalam korteks, dan kemudian menembus kapsul ginjal. Tidak jarang
ditemukan kista-kista yang berasal dari tumor yang mengalami nekrosis dan
diresorbsi.
Tumor tersebut tumbuh dengan cpat di lokasi yang dapat unilateral
atau bilateral. Pertumbuhan tumor tersebut akan meluas atau enyimpang ke
luar renal. Mempunyai gambaran khas berupa glomerulus dan tubulus yang
primitif atau abortif dengan ruangan bowman yang tidak nyata, dan tubulus
abortif di kelilingi stroma sel kumparan. Pertama-tama jaringan ginjal hanya
mengalami distorsi,tetapi kemudian di invasi oleh sel tumor. Tumor ini pada
sayatan memperlihatkan warna yang putih atau keabu-abuan
homogen,lunak dan menyerupai jaringan ikat. Tumor tersebut akan
menyebar atau meluas hingga ke abdomen dan di katakana sebagai suatu
massa abdomen. Akan teraba pada abdominal dengan di lakukan palpasi.
Munculnya tumor dapat sejak dalam perkembangan embrio dan aka tumbuh
dengan cepat setelah lahir. Pertumbuhan tumor akan mengenai ginjal atau
pembuluh vena renal dan menyebar ke organ lain. Tumor yang biasanya baik
terbatas dan sering terjadi nekrosis, cystic dan perdarahan. Terjadinya
hipertensi biasanya terkait iskemik pada renal.
Pathway:
B.
1.
Pengkajian Fokus
a.
b.
Riwayat kesehatan
Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan TTV pada klien, melakukan pemeriksaan secara
head to toe yang harus diperhatikan adalah palpasi abdomen yang cermat
dan pengukuran tekanan darah pada klien. Tumor dapat memproduksi
rennin atau menyebabkan kompresi vaskuler sehingga mengakibatkan
hipertensi pada anak.
d. Pemeriksaan kebutuhan Fisik dan Psikososial
1. Pola Nutrisi dan Metabolik.
Dapat terjadi kelebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium
dan air,edema pada sekitar mata dan seluruh tubuh. Klien mudah
mengalami infeksi karena adanya depresi sistem imun. Adanya
mual,muntah,dan anoreksia menyebabkan intake nutrisi yang tidak adekuat.
BB meningkat karena adanya edema. Perlukaan pada kulit dapat terjadi
karena uremia.
2. Pola Eliminasi.
Eliminasi urine : gangguan pada glomerulus menyebabkan sisa-sisa
metabolisme tidak dapat di ekskresi dan terjadi penyerapan kembali air dan
natrium pada tubulus ginjal yang tidak mengalami gangguan yang
menyebabkan oliguri, anuria, proteinuria, dan hematuria.
3. Pola Aktivitas dan latihan.
3. Rencana Keperawatan
1. Analisa Data
Data
Data subjektif :
Anak mengatakan
nyeri di daerah
perutnya
Etiologi
Pre Operasi
Tumor wilms
Tumor belum
memegangdaera
h perutnya Nyeri
kapsul ginjal
Anak tampak
akut
Tekanan darah
140/110mmHg
Takikardi dan
takipnea
Data subjektif :
Anak mengatakan
tidak mau makan
Data objektif :
Terjadi penurunan
berat bada
Nyeri
menembus kapsul
ginjal
Berdiferensiasi
Tumor menembus
Data objektif :
Masalah
(perineal, hilus,
vena renal
Nyeri
Tumor wilms
Tumor belum
menembus kapsul
ginjal
Berdiferensiasi
Perubahan
kurang
nutrisi:
dari
kebutuhan tubuh.
Makanan tidak di
habiskan
Tumor menembus
kapsul ginjal
(perineal, hilus,
vena renal
Disfungsi ginjal
Gangguan
keseimbangan
asam dan basa
Asidosis
metabolic
Nafsu makan
Data Subjektif:
Keluarga klien
selalu bertanya
tentang
kesehatan
anaknya
Data Objektif:
Orang tua terlihat
berkurang
Tumor wilms
Pre operasi
Kurang
Kecemasan
pengetahuan
Keluarga dan
anak
Kecemasan
cemas dan
gelisah dengan
keadaan anaknya
TTV meningkat
Data subjektif :
Anak mengatakan
lemas dan lelah
Data objektif :
Terbaring lemas di
tempat tidur
Anak kurang
bersemangatdala
m beraktivitas
Malaise
Data subjektif:
Klien mengeluh
Tumor wilms
Tumor belum
Intoleransi aktivitas
menembus kapsul
ginjal
Berdiferensiasi
Tumor menembus
kapsul ginjal
(perineal, hilus,
vena renal
Post Operasi
Tumor wilms
Nyeri
nyeri
Data Objektif
Wajah tampah
meringis
Skala nyeri 0-10
TTV meningkat
Gangguan Tidur
Sayatan operasi
Terputusnya
kontinuitas
jaringan
Merangsang
pengeluaran zat
proteolitik
(bradikinin,
histamine,
Data Objektif:
Adanya tanda
infeksi (bengkak,
kemerahan, nyeri,
demam)
Peningkatan suhu
tubuh
serotin)
Nyeri
Tumor wilms
Sayatan operasi
Adanya luka
operasi
Luka terbuka
Resiko tinggi
infeksi
2. Diagnosa Keperawatan
a.
Pre operasi
1)
2)
b.
Pasca operasi
1)
2)
3.
Diagnosa
Tujuan
Pre Operasi
Intervensi
Rasional
Keperawata
n
Nyeri
Pasien tidak
berhubungan
mengalami
dengan efek
nyeri atau
fisiologis dari
nyeri menurun
pengurangan nyeri
neoplasia
sampai tingkat
nonfarmakologis
Berikanan analgesik
sesuai ketentuan
Berikan obat dengan
yang dapat
Lakukan teknik
diterima anak.
Dalam
waktu : .....x24
jam, dengan
kriteria:
Nyeri hilang
Tekanan darah
Menentukan tindakan
selanjutnya
Sebagai analgesik
tambahan
Mengurangi rasa sakit
kambuhnya nyeri
jadwal preventif
Hindari aspirin atau
senyawanya
kecenderungan
normal
Tidak Takikardi
dan takipnea
Dalam waktu
Nutrisi
x 24 jam,
:Kurang dari
kebutuhannutri
Kebutuhan
berhubungan
dengan
si tubuh dapat
terpenuhi
peningkatan
dengan
kebutuhan
metabolime,
kehilangan
protein dan
intake
pendarahan
Catat intake dan output
Monitoring asupan
perubahan nutrisi :
Anoreksi, Letargi,
berlahan
hipoproteinemia.
Beri diet yang bergizi
kriteria:
Anak mau
dapat memperburuk
penurunan
berat badan
Porsi makan
status nutrisi
Mencegah status
Beri makanan dalam porsi
nutrisi menjadi lebih
keciltapi sering
habis
buruk
Membantu dalam
proses metabolisme
Untuk mengetahui
Setelah
berhubungan
dilakukan
makan
Tidak Terjadi
penurunan
Karena aspirin
meningkatkan
dalam batas
Perubahan
Untuk mencegah
seberapa besar
dengan
perawatan
kecemasan yang
kurangnya
selama x24
pengetahuan
jam,
dirasakan klien
Untuk mempermudah
orang tua
pasiecemas
tentang
berkurang
penyakit dan
sampai dengan
prosedur
hilang, dengan
pembedahan
pemahaman orang
menjelaskan mengenai
penyakit
kriteria:
Keluarga klien
tua
Untuk mengurangi
kecemasan pada
Jelaskan tentang
orang tua
pengobatan yang
tidak bertanya
tentang
tindakan
Dorong orang tua untuk
kesehatan
anaknya
Orang tua
tingkat kecemasan
mengungkapkan perasaan
terlihat tenang
dengan
penuh perhatian
Untuk mengetahui
keadaan
anaknya
TTV dalam
Intoleransi
batas normal
Setelah
aktivitas
dilakukan
berhubungan
perawatan
dengan
selama x 24
kurangnya
jam,
nutrisi tubuh
pasiendapat
merasa lelah
istirahat
dengan
adekuat
dengan
kriteria:
Anak tampak
segar
Mengurangi
pengeluaran energy
Mengurangi
kelelahan pada pasien
Untuk menghemat
energy
bersemangat
dalam
beraktivitas
Pasca Operasi
Nyeri
Pasien tidak
berhubungan
inkontinuitas
jaringan
Menentukan tindakan
selanjutnya
Sebagai analgesik
mengalami
nyer iatau
dengan
nyeri
menurunsamp
Lakukan tehnik
pengurangan nyeri
ai tingkat yang
dapat diterima
anak.Dalam
waktu : .....x24
jam, dengan
kriteria:
Nyeri hilang
Tekanan darah
dalam batas
nonfarmakologis
Berikanan algesik sesuai
ketentuan
Berikan obatdengan
jadwal preventif
Hindariaspirin atau
tambahan
Mengurangi rasa
sakit
Untuk mencegah
kambuhnya nyeri
Karena aspirin
meningkatkan
kecenderungan
senyawanya
pendarahan
normal
Tidak Takikardi
Resiko tinggi
dan takipnea
Pasien tidak
infeksi
mengalami
berhubungsn
resiko infeksi
dengan
Dalam
adanya insisi
waktu : .....x24
pembedahan
jam, dengan
dapat
mengidentifikasi
kriteria:
Tidak Adanya
tanda infeksi
(bengkak,
nyeri, demam)
Suhu dalam
adanya infeksi
Mengidentifikasi
tanda infeksi lebih
dini sehingga bisa
segera diatasi
Perawatan yang
Kolaborasi pemberian
benar akan
antibiotic
mempercepat proses
kemerahan,
batas normal
Peningkatan suhu
penyembuhan yang
cepat
Mencegah
perkembangan
bakteri
Daftar Pustaka
Doenges E, Marilynn, dkk. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman
Untuk Perancanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3.
Jakarta : EGC
NANDA, 2005/2006, Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda, Alih Bahasa
Budi Santosa, Prima Medika, NANDA.
Syvia A.Price Marylin : Patofisiologi.Konsep Klinis proses-proses penyakit
edisi 6.Penerbit buku kedokteran Jakarta :EGC,2000
Wilkinson, Judith.M, 2006, Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan
Intervensi NIC dan Kriteria Hasil Noc, EGC, Jakarta.