Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PASIEN TUMOR GINJAL


A. Konsep Dasar
1. Definisi
Tumor ginjal adalah massa abnormal yang berkembang di ginjal. Tumor
Ginjal atau nephroblastoma adalah jenis tumor yang sering terjadi pada
anak-anak di bawah umur 10 tahun, jarang ditemukan pada orang dewasa.
2. Etiologi
Dalam keadaan normal, sel-sel di dalam saluran kemih tumbuh dan
membelah secara wajar. Tetapi kadang sel-sel mulai membelah diluar
kendali dan menghasilkan sel-sel baru meskipun tubuh tidak
memerlukannya. Hal ini akan menyebabkan terbentuknya suatu massa yang
terdiri jaringan berlebihan, yang dikenal sebagai tumor.
Tidak semua tumor merupakan kanker (keganasan). Tumor yang ganas
disebut tumor maligna. Sel-sel dari tumor ini menyusup dan merusak
jaringan di sekitarnya. Sel-sel ini juga keluar dari tumor asalnya dan
memasuki aliran darah atau sistem getah bening dan akan terbawa ke
bagian tubuh lainnya (proses ini dikenal sebagai metastase tumor).
Penyebab mengganasnya sel-sel ginjal tidak diketahui. Tetapi penelitian
telah menemukan faktor-faktor tertentu yang tampaknya meningkatkan
resiko terjadinya kanker ginjal. Merokok merupakan faktor resiko yang paling
dekat dengan timbulnya kanker ginjal. Faktor resiko lainnya antara lain :
Kegemukan
Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Lingkungan kerja (pekerja perapian arang di pabrik baja memiliki resiko
tinggi, juga pekerja yang terpapar oleh asbes)
Dialisa (penderita gagal ginjal kronis yang menjalani dialisa menahun
memiliki resiko tinggi)
Penyebabnya tidak di ketahui secara pasti,tetapi juga di duga
melibatkan faktor genetik.
Kurang dari 2 % terjangkit karena faktor keturunan.Kebanyakan kasus
terjadi secara sporadik dan merupakan hasil dari mutasi genetik yang
mempengaruhi perkembangan sel-sel di ginjal.
3. Tanda dan Gejala

Gejala klinis yang biasa dikeluhkan adalah nyeri pinggang, jarang


dilaporkan adanya nyeri perut, namun nyeri perut dapat timbul bila terjadi
infasi tumor yang menembus ginjal sedangkan hematuria terjadi karena
infasi tumor yang menembus system velveo kalises. Demam dapat terjadi
sebagai reaksi anafilaksis tubuh terdapat protein tumor dan gejala lain yang
bisa muncul adalah:
a) Adanya massa dalam perut (tumor abdomen)
b) Hematuri akibat infiltrasi tumor ke dalam sistem kaliks
c) Hipertensi diduga karena penekanan tumor atau hematom pada pembuluhpembuluh darah yang mensuplai darah ke ginjal, sehingga terjadi iskemi
jaringan yang akan merangsang pelepasan renin atau tumor sendiri
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)

mengeluarkan rennin
Anemia
Penurunan berat badan
Infeksi saluran kencing
Demam
Malaise
Anoreksia
Nyeri perut yang bersifat kolik, akibat adanya gumpalan darah dalam
saluran kencing.
4. Patofisiologi
Tumor ini berasal dari tubulus proksimalis ginjal yang mula-mula berada
di dalam korteks, dan kemudian menembus kapsul ginjal. Tidak jarang
ditemukan kista-kista yang berasal dari tumor yang mengalami nekrosis dan
diresorbsi.
Tumor tersebut tumbuh dengan cpat di lokasi yang dapat unilateral
atau bilateral. Pertumbuhan tumor tersebut akan meluas atau enyimpang ke
luar renal. Mempunyai gambaran khas berupa glomerulus dan tubulus yang
primitif atau abortif dengan ruangan bowman yang tidak nyata, dan tubulus
abortif di kelilingi stroma sel kumparan. Pertama-tama jaringan ginjal hanya
mengalami distorsi,tetapi kemudian di invasi oleh sel tumor. Tumor ini pada
sayatan memperlihatkan warna yang putih atau keabu-abuan
homogen,lunak dan menyerupai jaringan ikat. Tumor tersebut akan
menyebar atau meluas hingga ke abdomen dan di katakana sebagai suatu
massa abdomen. Akan teraba pada abdominal dengan di lakukan palpasi.
Munculnya tumor dapat sejak dalam perkembangan embrio dan aka tumbuh
dengan cepat setelah lahir. Pertumbuhan tumor akan mengenai ginjal atau
pembuluh vena renal dan menyebar ke organ lain. Tumor yang biasanya baik
terbatas dan sering terjadi nekrosis, cystic dan perdarahan. Terjadinya
hipertensi biasanya terkait iskemik pada renal.

Pathway:

B.

Konsep Asuhan Keperawatan

1.

Pengkajian Fokus

a.

Identitas pasien dan identitas penanggung jawab

b.

Riwayat kesehatan

1) Riwayat kesehatan sekarang


Klien mengeluh kencing berwarna seperti cucian daging, bengkak sekitar
perut. Tidak nafsu makan, mual, muntah dan diare. Badan panas hanya 1
hari pertama sakit.
2) Riwayat kesehatan dahulu
Apakah klien pernah mengeluh kelainan pada ginjal sebelumnya, atau
gejala-gejala tumor wilms.
3) Riwayat kesehatan keluarga
Apakah ada riwayat keluarga klien pernah mengidap kanker atau tumor
sebelumnya.
c.

Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan TTV pada klien, melakukan pemeriksaan secara

head to toe yang harus diperhatikan adalah palpasi abdomen yang cermat
dan pengukuran tekanan darah pada klien. Tumor dapat memproduksi
rennin atau menyebabkan kompresi vaskuler sehingga mengakibatkan
hipertensi pada anak.
d. Pemeriksaan kebutuhan Fisik dan Psikososial
1. Pola Nutrisi dan Metabolik.
Dapat terjadi kelebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium
dan air,edema pada sekitar mata dan seluruh tubuh. Klien mudah
mengalami infeksi karena adanya depresi sistem imun. Adanya
mual,muntah,dan anoreksia menyebabkan intake nutrisi yang tidak adekuat.
BB meningkat karena adanya edema. Perlukaan pada kulit dapat terjadi
karena uremia.
2. Pola Eliminasi.
Eliminasi urine : gangguan pada glomerulus menyebabkan sisa-sisa
metabolisme tidak dapat di ekskresi dan terjadi penyerapan kembali air dan
natrium pada tubulus ginjal yang tidak mengalami gangguan yang
menyebabkan oliguri, anuria, proteinuria, dan hematuria.
3. Pola Aktivitas dan latihan.

Pada klien dengan kelemahan malaise,kelemahan otot dan kehilangan


tonus karena adanya hiperkalemia. Dalam perawatan,klien perlu istirahat
karena adanya kelainan jantung dan tekanan darah mutlak selama 2 minggu
dan mobilisasi duduk di mulai bila tekanan darah udah normal selama satu
minggu. Adanya edema paru maka pada inspeksi terlihat retraksi
dada,penggunaan otot bantu napas, teraba massa, auskultasi terdengar
rales, dispnea, ortopnea, dan pasien terlihat lemah ( kelebihan beban
sirkulasi sehingga menyebabkan pembesaran jantung ), anemia, dan
hipertensi yang di sebabkan oleh spasme pembuluh darah.
4. Pola Tidur dan Istirahat.
Klien tidak dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal karena adanya
uremi, keletihan, kelemahan malaise, keemahan otot dan kehilangan tonus.
5. Pola Kognitif dan Perseptual.
Penigkatan ureum darah menyebabkan kuit bersisik kasar dan gatal-gatal
karena adanya uremia. Gangguan penglihatan dapat terjadi apabila terjadi
ensefalopati hipertensi.
6. Persepsi Diri
Klien dan orang tuanya cemas dan takut karena adanya warna urine yang
berwarna merah, adanya edema, serta perawatan yang lama.
e. Pemeriksaan Penunjang
Foto thoraks (Rontgen)
Merupakan pemeriksaan untuk mengevaluasi ada tidaknya metastasis ke
paru-paru. Arteriografi khusus hanya diindikasikan untuk pasien dengan
tumor Wilms bilateral atau termasuk horseshoe kidney.
Ultrasonograf
Merupakan pemeriksaan non invasif yang dapat membedakan tumor solid
dengan tumor yang mengandung cairan. Dengan pemeriksaan USG, tumor
Wilms nampak sebagai tumor padat di daerah ginjal. USG juga dapat
digunakan sebagai pemandu pada biopsi. Pada potongan sagital USG bagian
ginjal yang terdapat tumor akan tampak mengalami pembesaran, lebih
predominan digambarkan sebagai massa hiperechoic dan menampakkan
area yang echotekstur heterogenus.
CT-Scan
Memberi beberapa keuntungan dalam mengevaluasi tumor Wilms. Ini
meliputi konfirmasi mengenai asal tumor intrarenal yang biasanya
menyingkirkan neuroblastoma; deteksi massa multipel; penentuan
perluasan tumor, termasuk keterlibatan pembuluh darah besar dan evaluasi

dari ginjal yang lain. CT scan memperlihatkan massa heterogenus di ginjal


kiri danmetastasis hepar multiple. CT scan dengan level yang lebih tinggi
lagi menunjukkan metastasishepar multipel dengan thrombus tumor di
dalam vena porta.
Laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium yang penting yangmenunjang untuk tumor
Wilms adalah kadar lactic dehydro genase (LDH) meninggi dan Vinyl
mandelic acid (VMA) dalam batas normal. Urinalisis juga dapat menunjukkan
bukti hematuria, LED meningkat, dan anemia dapat juga terjadi, terlebih
pada pasien dengan perdarahan subkapsuler. Pasien dengan metastasis di
hepar dapat menunjukkan abnormalitas pada analisa serum.
Biopsi
Di lakukan untuk mengambil contoh jaringan dan pemeriksaan
mikroskopik.Biopsi tumor ini untuk mengevaluasi sel dan diagnosis.

3. Rencana Keperawatan
1. Analisa Data
Data
Data subjektif :
Anak mengatakan
nyeri di daerah
perutnya

Etiologi
Pre Operasi
Tumor wilms

Tumor belum

memegangdaera
h perutnya Nyeri

kapsul ginjal

Anak tampak

akut
Tekanan darah
140/110mmHg
Takikardi dan
takipnea
Data subjektif :
Anak mengatakan
tidak mau makan
Data objektif :
Terjadi penurunan
berat bada

Nyeri

menembus kapsul
ginjal

Berdiferensiasi

Tumor menembus

Data objektif :

Masalah

(perineal, hilus,
vena renal

Nyeri
Tumor wilms

Tumor belum
menembus kapsul
ginjal

Berdiferensiasi

Perubahan
kurang

nutrisi:
dari

kebutuhan tubuh.

Makanan tidak di
habiskan

Tumor menembus
kapsul ginjal
(perineal, hilus,
vena renal

Disfungsi ginjal

Gangguan
keseimbangan
asam dan basa

Asidosis
metabolic

Mual dan muntah

Nafsu makan

Data Subjektif:
Keluarga klien
selalu bertanya
tentang
kesehatan
anaknya
Data Objektif:
Orang tua terlihat

berkurang
Tumor wilms

Pre operasi

Kurang

Kecemasan

pengetahuan
Keluarga dan
anak

Kecemasan

cemas dan
gelisah dengan
keadaan anaknya
TTV meningkat
Data subjektif :
Anak mengatakan
lemas dan lelah
Data objektif :
Terbaring lemas di
tempat tidur
Anak kurang
bersemangatdala
m beraktivitas
Malaise
Data subjektif:
Klien mengeluh

Tumor wilms

Tumor belum

Intoleransi aktivitas

menembus kapsul
ginjal

Berdiferensiasi

Tumor menembus
kapsul ginjal
(perineal, hilus,
vena renal
Post Operasi
Tumor wilms

Nyeri

nyeri
Data Objektif
Wajah tampah
meringis
Skala nyeri 0-10
TTV meningkat
Gangguan Tidur

Sayatan operasi

Terputusnya
kontinuitas
jaringan

Merangsang
pengeluaran zat
proteolitik
(bradikinin,
histamine,

Data Objektif:
Adanya tanda
infeksi (bengkak,
kemerahan, nyeri,
demam)
Peningkatan suhu
tubuh

serotin)

Nyeri
Tumor wilms

Sayatan operasi

Adanya luka

Resiko Tinggi Infeksi

operasi

Luka terbuka

Resiko tinggi
infeksi

2. Diagnosa Keperawatan
a.

Pre operasi

1)

Nyeri akut berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasia

2)

Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan

peningkatan kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunan


intake
3)

Kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan orang tua

tentang penyakit dan prosedur pembedahan


4)

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kurangnya nutrisi tubuh

b.

Pasca operasi

1)

Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan

2)

Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya luka operasi

3.

Rencana Asuhan Keperawatan

Diagnosa

Tujuan

Pre Operasi
Intervensi

Rasional

Keperawata
n
Nyeri

Pasien tidak

berhubungan

mengalami

dengan efek

nyeri atau

fisiologis dari

nyeri menurun

pengurangan nyeri

neoplasia

sampai tingkat

nonfarmakologis
Berikanan analgesik

sesuai ketentuan
Berikan obat dengan

yang dapat

Kaji tingkat nyeri

Lakukan teknik

diterima anak.
Dalam

waktu : .....x24
jam, dengan
kriteria:
Nyeri hilang
Tekanan darah

Menentukan tindakan

selanjutnya
Sebagai analgesik
tambahan
Mengurangi rasa sakit

kambuhnya nyeri
jadwal preventif
Hindari aspirin atau

senyawanya

kecenderungan

normal
Tidak Takikardi
dan takipnea
Dalam waktu

Nutrisi

x 24 jam,

:Kurang dari

kebutuhannutri

Kebutuhan
berhubungan
dengan

si tubuh dapat
terpenuhi

peningkatan
dengan

kebutuhan
metabolime,
kehilangan
protein dan
intake

pendarahan
Catat intake dan output

Monitoring asupan

makanan secara akurat


Kaji adanya tanda-tanda

nutrisi bagi tubuh


Gangguan nutrisi

perubahan nutrisi :

dapat terjadi secara

Anoreksi, Letargi,

berlahan

hipoproteinemia.
Beri diet yang bergizi

kriteria:
Anak mau

dapat memperburuk

penurunan
berat badan
Porsi makan

status nutrisi
Mencegah status
Beri makanan dalam porsi
nutrisi menjadi lebih

keciltapi sering

habis

Beri suplemen vitamin

buruk
Membantu dalam

proses metabolisme
Untuk mengetahui

dan besi sesuai instruksi


Kecemasan

Setelah

berhubungan

dilakukan

Diare sebagai reaksi


oedema intestine

makan
Tidak Terjadi

penurunan

Karena aspirin
meningkatkan

dalam batas

Perubahan

Untuk mencegah

Kaji tingkat kecemasan


klien

seberapa besar

dengan

perawatan

kecemasan yang

kurangnya

selama x24

pengetahuan

jam,

dirasakan klien
Untuk mempermudah

orang tua

pasiecemas

tentang

berkurang

penyakit dan

sampai dengan

prosedur

hilang, dengan

pembedahan

Gunakan media untuk

pemahaman orang

menjelaskan mengenai
penyakit

kriteria:
Keluarga klien

tua
Untuk mengurangi
kecemasan pada

Jelaskan tentang

orang tua

pengobatan yang

tidak bertanya

diberikan dan prosedur

tentang

tindakan
Dorong orang tua untuk

kesehatan

anaknya
Orang tua

tingkat kecemasan

mengungkapkan perasaan

terlihat tenang

dan dengarkan dengan

dengan

penuh perhatian

Untuk mengetahui

orang tua dan


memberi solusi sesuai
tingkat kecemasan
orang tua

keadaan
anaknya
TTV dalam
Intoleransi

batas normal
Setelah

aktivitas

dilakukan

berhubungan

perawatan

dengan

selama x 24

aktivitas bila ambulasi


Intrusikan pada anak

kurangnya

jam,

untuk istrahat bila anak

nutrisi tubuh

pasiendapat

merasa lelah

istirahat
dengan
adekuat
dengan
kriteria:
Anak tampak
segar

Pertahankan tirah baring


bila terjadi edema berat
Seimbangkan istrahat dan

Mengurangi
pengeluaran energy
Mengurangi
kelelahan pada pasien
Untuk menghemat
energy

bersemangat
dalam

beraktivitas
Pasca Operasi
Nyeri

Pasien tidak

berhubungan

Kaji tingkat nyeri

inkontinuitas
jaringan

Menentukan tindakan

selanjutnya
Sebagai analgesik

mengalami
nyer iatau

dengan

nyeri

menurunsamp

Lakukan tehnik
pengurangan nyeri

ai tingkat yang
dapat diterima
anak.Dalam
waktu : .....x24

jam, dengan
kriteria:

Nyeri hilang
Tekanan darah
dalam batas

nonfarmakologis
Berikanan algesik sesuai
ketentuan
Berikan obatdengan
jadwal preventif
Hindariaspirin atau

tambahan

Mengurangi rasa

sakit
Untuk mencegah

kambuhnya nyeri
Karena aspirin
meningkatkan
kecenderungan

senyawanya

pendarahan

normal
Tidak Takikardi
Resiko tinggi

dan takipnea
Pasien tidak

infeksi

mengalami

berhubungsn

resiko infeksi

dengan

Dalam

adanya insisi

waktu : .....x24

pembedahan

jam, dengan

Pantau tanda-tanda vital

dapat

mengidentifikasi

Kaji tanda-tanda infeksi

kriteria:
Tidak Adanya
tanda infeksi
(bengkak,
nyeri, demam)
Suhu dalam

adanya infeksi
Mengidentifikasi
tanda infeksi lebih
dini sehingga bisa

Lakukan perawatan luka

segera diatasi

dengan tekhnik aseptic

Perawatan yang

Kolaborasi pemberian

benar akan

antibiotic

mempercepat proses

kemerahan,

batas normal

Peningkatan suhu

penyembuhan yang

cepat
Mencegah
perkembangan
bakteri

Daftar Pustaka
Doenges E, Marilynn, dkk. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman
Untuk Perancanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3.
Jakarta : EGC
NANDA, 2005/2006, Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda, Alih Bahasa
Budi Santosa, Prima Medika, NANDA.
Syvia A.Price Marylin : Patofisiologi.Konsep Klinis proses-proses penyakit
edisi 6.Penerbit buku kedokteran Jakarta :EGC,2000
Wilkinson, Judith.M, 2006, Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan
Intervensi NIC dan Kriteria Hasil Noc, EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai