KELOMPOK 1
OBI SOBIRIN
SUTAN MUDA HARAHAP
TAUFIK
KEPERAWATAN GERONTIK
SISTEM CARDIOVASCULAR (HIPERTENSI)
tentang
Hipertensi dapat
juga menjadi faktor
resiko untuk
penyakit
kardiovaskular
termasuk penyakit
stroke
iskemik,penyakit
koroner,dan gagal
jantung.
Klasifikasi
Kategori
Sistolik, Mmhg
Diastolik,
Normal
<130
Mmhg
<85
Normal tinggi
130-139
85-89
Hipertensi
140-159
99-99
160-179
100-109
180-209
110-119
>210
>120
Stadium
(ringan)
Stadium
II
(sedang)
Stadium
III
(berat)
Stadium
IV
(sangat berat)
Hipertensi berdasarkan
penyebabnya dapat dibedakan
menjadi 2 golongan besar yaitu:
1.Hipertensi essensial ( hipertensi
primer ) yaitu hipertensi yang
tidak diketahui penyebabnya
2.Hipertensi sekunder yaitu
hipertensi yang di sebabkan oleh
penyakit lain(Darmojo, 1999)
Bagaimana
proses
terjadinya
hipertensi ?
Korda spinalis
vasokintriksi
darah
Terapipada H ipertensi
Penatalaksanaan non farmakologis
terdiri dari:
Penurunan berat badan (diet)
Pembatasan alkohol
Pembatasan konsumsi natrium
Pembatasan penggunaan tembakau
(merokok)
Latihan dan relaksasi (olahraga)
2005)
Menurut JNC VI pilihan pertama untuk pengobatan hipertensi
lanjut usia adalah diuretic atau penyekat beta dan ini sangat
bermanfaat namn demikian terbatas penggunaannya pada
keadaan seperti penyakit arteri tepi, gagal jantung.
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas
dan mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang
berhubungan dengan pencapaian dan pemeliharaan tekanan
darah dibawah 140/90 mmHg.
Identitas Klien
Penanggung Jawab
Nama
: Ny.J
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 68 Tahun
Tempat lahir
: Medan
Agama
Suku
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
Alamat
Lingkungan I
Durian
: Islam
: Jawa
Nama
: Tn. A
Hubungan
dgn pasien : Anak kandung
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat
: Jl. Sari No.60
Lingkungan I
Kelurahan Kedai
Durian
Kecamatan
Medan Johor
Sistem Pernafasan
Pengembangan paru optimal, tidak tampak adanya tanda-tanda
kesulitan pernafasan (penggunaan otot-otot bantu pernafasan
dan cuping hidung (-), RR=21x/i).
Sistem Kardiovaskuler
TD : 200/90 mmHg, HR : 96 x/menit, bunyi jantung normal, suara
jantung tambahan (-), pembesaran jantung (-), tidak terlihat
tanda-tanda sianosis dan edema, terdapat varises pada kaki.
Sistem Gastrointestinal
Pencernaan baik, ascites (-), pembesaran organ (-), peristaltik
usus (+), nyeri tekan (-), tidak ada kesulitan mengunyah atau
menelan..
Sitem Genitourinari
Klien mengatakan tidak ada keluhan pada system
genitourinarinya, inkontinensia (-).
Ekstremitas bawah :
Kaki kanan dan kiri masih dapat digerakkan
dan klien masih dapat berjalan.
Rentang gerak klien baik dan aktif, tidak ada
kelumpuhan pada otot, pergerakan ekstremitas
kanan kiri baik.
Sistem Neurologi
Klien tidak pernah mengalami stroke, memori jangka
Pemeriksaan Penunjang
KGD=124 mg/dl
Riwayat Terapi
Terapi obat-obatan dari dokter atau beli di warung
sesuai dengan keluhan yang di alami. Klien
mengonsumsi sulfat ferosus.
AN ALISA D ATA
No
1
Data
Etiologi
DS:
Hipertensi
Klien
Proses menua
mengatakan
juga
dengan
Vasoko
Auto imun
sering
terasa
panas.
Inflamasi
darah
DO:
TD:200/90mmHg, HR:
Klien tampak lemah
dan
berjalan
pelan.
Peningkatan
Tekanan
96x/i, RR=21x/i
Pembuluh
serebral
pelan
Nyeri (Sakit
Kepala)
Nyeri
Masalah
Keperawatan
Nyeri
No
Data
Etiologi
Masalah
Keperawatan
DS:
Klien
mengatakan
tidak tahu
tentang penyakit
rematik dan
hipertensi yang
dideritanya serta
perawatan
penyakitnya
tersebut.
.
DO:
Klien bertanya
tentang masalah
penyakitnya dan
perawatannya.
Kurang informasi
tentang
penyakitnya
Kurang
pengetahuan
tentang penyakitnya
Kurang
Pengetahuan
tentang
Penyakitnya
No
Data
Etiologi
Masalah
Keperawatan
. DS:
Klien
mengatakan
apabila banyak
berdiri kaki klien
suka sakit dan
mudah capek.
.
DO:
Klien tampak
pelan-pelan
ketika berjalan
dan berdiri
Prose menua
Penurunan fungsi
tulang
Resiko tinggi
gangguan mobilitas
fisik
Resiko tinggi
gangguan
mobilitas
fisik
No
4
Data
Etiologi
Masalah
Keperawatan
DS:
Klien
mengatakan
kakinya
terkadang suka
sakit dan ngilu
dan tidak tahan
berdiri.
Klien
mengatakan
siang hari klien
selalu sendiri di
rumah.
DO:
Klien tampak
hati-hati dalam
berjalan
Proses menua
Kekuatan otot
melemah
Nyeri pada sendi
Resiko tinggi
cedera
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri b/d peningkatan tekanan vaskular
Intervensi
NO
DX
KEPERAWATA
N
Nyeri
berhubungan
dengan
peningakatan
tekanan
vaskular
serebral dan
inflamasi
sendi.
TUJUAN/KRITE
INTERVENSI
RASIONAL
RIA HASIL
Tujuan
Resiko tinggi
gangguan
mobilitas
fisik
berhubunga
n
dengan
nyeri
dan
penurunan
kekuatan
otot.
Tujuan
1. Evaluasi/
lanjutkan 1. Tingkat
pemantauan
tingkat
aktivitas/latihan
Gangguan
inflamasi/ rasa sakit
tergantung dari
mobilitas fisik
pada sendi.
perkembangan/
tidak terjadi.
resolusi dari
proses
Kriteria Hasil
2. Berikan
lingkungan
inflamasi.
Klien dapat
yang aman.
2. Menghindari
mempertaha
cedera akibat
nkan atau
kecelakaan
meningkatka
3. Demontrasikan/bantu
3. Teknik
n kekuatan
teknik pemindahan dan
pemindahan
dan fungsi
penggunaan
bantuan
yang tepat
dari dan atau
mobilitas.
dapat
kompensasi
mencegah
bagian tubuh.
robekan
4. Ajarkan latihan rentang
abrasi kulit.
gerak aktif/ pasif.
4. Mempertahanka
5. Dorong
pasien
n fungsi sendi,
mempertahankan
kekuatan
otot
postur tegak dan duduk
dan
stamina
tinggi
berdiri
dan
umum.
berjalan.
5. Memaksimalkan
fungsi sendi.
Kurang
pengetahuan
mengenai
penyakit
berhubungan
dengan
kurangnya
informasi
mengenai
penyakit.
Tujuan
1. Berikan
pendidikan
kesehatan
tentang
Klien
dapat
penyakitnya.
mengerti akan
penyakitnya.
2. Diskusikan
kebiasaan
klien
dalam
Kriteria Hasil :
penatalaksanaan proses
1. Menunjuk
penyakit melalui diet,
an
obat-obatan
dan
pemaham
program diet seimbang,
an
latihan dan istirahat.
tentang
kondisi/
prognosis
perawatan
3. Tekankan
pentingnya
.
melanjutkan
2. Mengemb
manajemen
angkan
farmakoterapeutik.
rencana
4. Tinjau pentingnya diet
untuk
yang seimbang dengan
perawatan
makanan yang banyak
diri,
mengandung
vitamin,
termasuk
protein dan zat besi.
modifikasi
5. Bantu
dalam
gaya
merencanakan
jadwal
hidup
aktifitas
terintegrasi
yang
yang realistis, istirahat,
konsisten.
1. Meningkatkan
pengetahuan
klien
tentang
penyakitnya.
2. Tujuan
kontrol
penyakit adalah
untuk
menekankan
inflamasi sendiri/
jaringan
lain
untuk
mempertahankan
fungsi sendi dan
mencegah
deformitas.
3. Keuntungan
terapi
obatobatan
tergantung pada
ketepatan dosis.
4. Meningkatkan
perasaan
sehat
umum
dan
perbaikan
regenerasi
jaringan.
5. Memberikan
4
4
Resik
o
tinggi
terja
dinya
ceder
a
berh
ubun
gan
deng
an
kele
maha
n
otot.
Tujuan
Cedera
tidak
terjadi.
Kriteria
Hasil
Klien
dapat
melakuka
n
aktivitas
sesuai
kemampu
an
dan
tanpa
cedera.
Kaji
kemampuan
secara fungsional.
Ciptakan lingkungan
dan penerangan
yang cukup.
Anjurkan
pada
keluarga
untuk
menemani
klien
dalam
perawatan
lansia.
Libatkan
anggota
keluarga dalam
perawatan lansia.
Mengidentifika
si
kekuatan
dan
kelemahan.
Untuk
menghindari
terjadinya
trauma
fisik
akibat
kecelakaan.
Mencegah
terjadinya
cedera fisik.
Memberikan
pemahaman
kepada
keluarga
dan
cara
perawatan
lansia
di
rumah.
Im plem entasi
evaluasi