Anda di halaman 1dari 13

Maluku Utara Angkat Senjata

Disusun oleh:
Kelompok 2
1
2
3
4
5

Adinda Eka R
Dinda Savira
Domichen Harry
Metta Suryani
Satrio Ponco
XI MIA 2
SMA NEGERI 42 JAKARTA
Jl.Rajawali Halim Perdana Kusuma.Telp. (021) 8093926

Fax.(021) 80887233 Jakarta Timur

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah berjudul Maluku Utara Angkat Senjata . Makalah ini merupakan salah
satu materi pembelajaran yang harus diselesaikan oleh kami. Makalah ini merupakan materi dari
mata pelajaran Sejarah Indonesia.
Makalah ini dibuat dengan studi literatur dari berbagai sumber. Penulisan makalah ini
diharapkan memberikan manfaat kepada para pembaca mengenai pentingnya mengetahui sejarah
perjuangan bangsa dalam melawan penjajah. Sehingga dapat menambah khazanah ilmu dan
meningkatkan kecintaan terhadap Bangsa Indonesia.
Makalah ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu kami membutuhkan kritik
dan saran untuk melengkapi kekurangan yang ada di makalah ini. Dan semoga makalah ini
memberikan manfaat bagi pembaca.

Jakarta, 24 oktober 2014

Daftar Isi
Kata Pengantar.............................................................................................................2
Daftar Isi.......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1
1
1
1

1
2
3
4

Latar Belakang..............................................................................................4
Rumusan Masalah.........................................................................................4
Metode Pemecahan Masalah........................................................................4
Tujuan dan Manfaat......................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN

2
2
2
2
2
2

1
2
3
4
5
6

Peran Melawan Kolonialisme.........................................................................5


Persaingan antara Portugis dan Spanyol........................................................5
Perjanjian Saragosa........................................................................................6
Perlawanan Rakyat Maluku...........................................................................6
Tindakan sewenang-wenang VOC terhadap Maluku....................................7
Gambar-Gambar.............................................................................................8
BAB III PENUTUP

3
3

1 Kesimpulan......................................................................................................9
2 Saran...............................................................................................................9
Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
1

1 Latar Belakang
Sejarah adalah runtutan kejadian dari masa lampau hingga saat ini. Indonesia sendiri telah
melalui perjalanan yang panjang demi mencapai kemerdekaan. Sudah sepantasnya setiap
generasi muda menghargai segala usaha para pendahulu untuk masa depan Indonesia yang
diharapkan menjadi lebih baik. Ada berbagai bentuk upaya dalam mengapresiasi para
pahlawan Indonesia,terutama dengan mengenang dan mengingat deretan peristiwa-peristiwa
yang menimpa nusantara.
Dengan ini, generasi muda dapat belajar untuk tidak sewenang-wenang terhadap tingkah
lakunya demi menghargai usaha para pahlawan.
Untuk itu kami hendak menjelaskan salah satu dari peristiwa sejarah Indonesia dalam
kurun waktu penjajahan Portugis hingga VOC dan menitikberatkan pada perlawanan rakyat
maluku.

2 Rumusan Masalah
1
2
3

Bagaimana tindakan rakyat maluku atas kedatangan Portugis?


Bagaimana hubungan antara Portugis dengan Spanyol dalam monopoli perdagangan
di Maluku?
Bagaimana perlawanan rakyat terhadap penjajahan portugis dan VOC?

3 Metode Pemecahan Masalah


Dalam makalah ini, kami menggunakan metode deskriptif. Yaitu menggambarkan
permasalahan yang dibahas pada bab pembahasan.

4 Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan pembuatan makalah adalah untuk mempelajari dan mengetahui sejarah
perlawanan rakyat Indonesia melawan kolonialisme meliputi motif kedatangan dan
perjuangan pahlawan Indonesia dalam melawan penjajah. Tujuan yang selanjutnya adalah
menerapkan nilai-nilai semangat perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan dan
menghargai sejarah.
Manfaat dalam pembuatan makalah ini adalah dapat mengetahui dan memahami sejarah
perjuangan Bangsa Indonesia pada masa-masa penjajahan Hindia Belanda. Selain itu,
manfaatnya adalah menanamkan rasa nasionalisme dalam diri Bangsa Indonesia untuk
mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang bermanfaat.

BAB II
PEMBAHASAN
1

Perang Melawan Kolonialisme

Perang Melawan Keserakahan Kongsi Dagang (abad ke-16 sampai abad ke-18). Berikut
ini adalah Ilustrasi kapal-kapal VOC yang berlayar menuju nusantara:

Ilustrasi di atas menunjukkan adanya perlawanan bangsa Indonesia terhadap kezaliman


kolonialisme Belanda. Gambar di atas melukiskan kapal-kapal dagang dari papua dan Halmahera
yang dijadikan kapal armada laut untuk memperkuat pasukan Pangeran Nuku dari Tidore untuk
melawan kekejaman kompeni Belanda. Sungguh heroic perlawanan rakyat kepulauan Maluku
dan sekitarnya di bawah pimpinan Pangeran Nuku. Dari pulau yang satu ke pulau yang lain
Nuku berhasil menggerakkan berbagai lapisan kekuatan baik dari bangsawan maupun rakyat
untuk melawan kezaliman Belanda.
2

Persaingan antara Portugis dengan Spanyol

Sebelum merdeka, negara Indonesia seringkali merasakan pahitnya penjajahan oleh beberapa
negara asing. Dimulai dari Portugis yang pertama kali tiba di Malaka pada tahun 1509. Portugis
berhasil menguasai Malaka pada 10 Agustus 1511 yang dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque.
Setelah menguasai Malaka, portugis mulai bergerak dari Madura sampai ke Ternate. Portugis
berhasil memasuki Kepulauan Maluku pada tahun 1521. Mereka pun memusatkan aktivitasnya
di Ternate. Tidak lama berselang saat itu, orang-orang Spanyol juga memasuki Kepulauan
Maluku dengan memusatkan kedudukannya di Tidore. Karena terdapat dua negara berkuasa
dalam satu wilayah, terjadilah persaingan antara kedua belah pihak. Persaingan itu semakin
tajam setelah Portugis berhasil menjalin persekutuan dengan Ternate dan Spanyol pun bersahabat
dengan Tidore.
Pada tahun 1529 terjadi perang antara Tidore melawan Portugis. Penyebab perang ini karena
kapal-kapal Portugis menembaki jung-jung dari Banda yang akan membeli cengkih ke Tidore.

Tentu saja Tidore tidak dapat menerima tindakan armada Portugis sehingga rakyat Tidore pun
angkat senjata. Terjadilah perang antara Tidore melawan Portugis. Dalam perang ini Portugis
mendapat dukungan dari Ternate dan Bacan. Akhirnya Portugis mendapat kemenangan atas
Spanyol.
Dengan kemenangan ini Portugis menjadi semakin sombong dan sering berlaku kasar
terhadap penduduk Maluku. Upaya monopoli terus dilakukan. Maka, wajar jika sering terjadi
letupan-letupan perlawanan rakyat.
Sementara itu untuk menyelesaikan persaingan antara Portugis dan Spanyol dilaksanakan
perjanjian damai, yakni Perjanjian Saragosa pada tahun 1534.
3

Perjanjian Saragosa

Perjanjian saragosa ditandatangani pada 22 April 1529, adalah perjanjian


antara Spanyol dan Portugis yang menentukan bahwa belahan bumi bagian timur dibagi di antara
kedua kerajaan tersebut dengan batas garis bujur yang melalui 297,5 marine leagues atau 17
sebelah timur Kepulauan Maluku. Perjanjian ini adalah kelanjutan dari Perjanjian
Tordesillas yang membagi belahan bumi barat di antara Spanyol dan Portugal dan diprakarsai
oleh Paus, yang melihat persaingan perebutan koloni yang dilakukan oleh Portugis dan Spanyol.
Isi perjanjian Saragosa
Bumi dibagi atas dua pengaruh, yaitu pengaruh bangsa Spanyol dan Portugis. Wilayah
kekuasaan Spanyol membentang dari Mexico ke arah barat sampai kepulauan Filipina
dan wilayah kekuasaan Portugis membentang dari Brazillia ke arah timur sampai
kepulauan Maluku. Daerah disebelah utara garis saragosa adalah penguasaan portugis.
Daerah disebelah selatan garis saragosa adalah penguasaan spanyol.
Dengan adanya Perjanjian Saragosa kedudukan Portugis di Maluku semakin kuat.
Portugis semakin berkuasa untuk memaksakan kehendaknya melakukan monopoli
perdagangan rempah-rempah di Maluku.
2

4 Perlawanan rakyat Maluku


Pada tahun 1565 muncul perlawanan rakyat Ternate di bawah pimpinan Sultan
Khaerun/Hairun. Sultan Khaerun menyerukan seluruh rakyat dari Irian/Papua sampai Jawa
untuk angkat senjata melawan kezaliman kolonial Portugis. Portugis mulai kewalahan dan
menawarkan perundingan kepada Sultan Khaerun. Dengan pertimbangan kemanusiaan,
Sultan Khaerun menerima ajakan Portugis Perundingan dilaksanakan pada tahun 1570
bertempat di Benteng Sao Paolo. Ternyata semua ini hanyalah tipu muslihat Portugis. Pada
saat perundingan sedang berlangsung, Sultan Khaerun ditangkap dan dibunuh. Apa yang
dilakukan Portugis kala itu sungguh kejam dan tidak mengenal perikemanusiaan. Demi
keuntungan ekonomi Portugis telah merusak sendi-sendi kehidupan kemanusiaan dan
keberagamaan.

Setelah Sultan Khaerun dibunuh, perlawanan dilanjutkan di bawah pimpinan Sultan


Baabullah (putera Sultan Khaerun). Melihat tindakan Portugis yang tidak mengenal nilainilai kemanusiaan, semangat rakyat Maluku untuk melawannya semakin berkobar. Seluruh
rakyat Maluku berhasil dipersatukan termasuk Ternate dan Tidore untuk melancarkan
serangan besar-besaran terhadap Portugis. Akhirnya Portugis dapat didesak dan pada tahun
1575 berhasil diusir dari Ternate. Orang-orang Portugis kemudian melarikan diri dan
menetap di Ambon sampai tahun 1605. Tahun itu Portugis dapat diusir oleh VOC dari
Ambon dan kemudian menetap di Timor Timur.
2

5 Tindakan sewenang-wenang VOC terhadap rakyat Maluku

Serangkaian rakyat terus terjadi terhadap Portugis maupun VOC yang melakukan tindakan
kejam dan sewenang-wenang kepada rakyat. Misalnya pada periode tahun 1635-1646 terjadi
serangan sporadis dari rakyat Hitu yang dipimpin oleh Kakiali dan Telukabesi. Perlawanan
rakyat ini juga meluas ke Ambon. Tahun 1650 perlawanan rakyat juga terjadi di Ternate yang
dipimpin oleh Kecili Said. Sementara perlawanan secara gerilya terjadi seperti di Jailolo. Namun
berbagai serangan itu selalu dapat dipatahkan oleh kekuatan VOC yang memiliki peralatan
senjata lebih lengkap. Rakyat terus mengalami penderitaan akibat kebijakan monopoli rempahrempah yang disertai dengan Pelayaran Hongi.
Pada tahun 1680, VOC memaksakan sebuah perjanjian baru dengan penguasa Tidore.
Kerajaan Tidore yang semula sebagai sekutu turun statusnya menjadi vassal VOC, dan sebagai
penguasa yang baru diangkatlah Putra Alam sebagai Sultan Tidore (menurut tradisi kerajaan
Tidore yang berhak sebagai sultan semestinya adalah Pangeran Nuku). Penempatan Tidore
sebagai vassal atau daerah kekuasaan VOC telah menimbulkan protes keras dari Pangeran Nuku.
Akhirnya Nuku memimpin perlawanan rakyat. Timbullah perang hebat antara rakyat Maluku di
bawah pimpinan Pangeran Nuku melawan kekuatan kompeni Belanda (tentara VOC). Sultan
Nuku mendapat dukungan rakyat Papua di bawah pimpinan Raja Ampat dan juga orang-orang
Gamrange dari Halmahera. Oleh para pengikutnya, Pangeran Nuku diangkat sebagai sultan
dengan gelar Tuan Sultan Amir Muhammad Syafiudin Syah. Sultan Nuku juga berhasil
meyakinkan Sultan Aharal dan Pangeran Ibrahim dari Ternate untuk bersama-sama melawan
VOC. Bahkan dalam perlawanan ini Inggris juga memberi dukungan terhadap Sultan Nuku.
Belanda kewalahan dan tidak mampu membendung ambisi Nuku untuk lepas dari dominasi
Belanda. Sultan Nuku berhasil mengembangkan pemerintahan yang berdaulat melepaskan diri
dari dominasi Belanda di Tidore sampai akhir hayatnya (tahun 1805).

6 Gambar-Gambar

Ini adalah gambar dari makam Sultan Nuku yang kini menjadi objek wisata sejarah di Tidore.

Ini adalah gambar logo dari VOC

BAB III
PENUTUP
Demikian yang dapat kami sampaikan pada makalah ini. Kami menyadarkan banyaknya
kekurangan dalam makalah ini dan kami memohon maaf sebesar-besarnya. Semoga dengan
adannya makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan yang lebih
banyak. Sekian dan terimakasih.
2

1 Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut,dapat disimpulkan bahwa terdapat runtutan perlawanan terhadap
keegoisan Portugis dan VOC yang bertindak semena-mena dalam memonopoli perdagangan
di wilayah Maluku. Setelah rakyat bersatu,barulah para penjajah benar-benar kalah dalam
perlawanan tersebut.

2 Saran
Menurut kami, ada baiknya jika dalam perlawanan dilakukan secara utuh sejak dari awal,
bukan berangsur-angsur meningkat karena justru melemahkan rakyat itu sendiri. Selain itu
peristiwa demi peristiwa yang terjadi sebaiknya menjadi pelajaran bagi kaum masa kini agar
menetang munculnya tindakan-tindakan penjajahan baik secara langsung maupun langsung.

Daftar Pustaka

Buku Sejarah Indonesia


coretan-berkelas.blogspot.com.es/2014/08/perlawanan-nuku-di-malukuutara.html?m=1
sejarahsemesta.blogspot.com.es/2013/01/perlawanan-terhadap-belanda.html?
m=1
http://www.g-excess.com/kekuasaan-bangsa-portugis-dan-spanyol-diindonesia.html
https://amalnileutuan.wordpress.com/sejarah-indonesia/

Maluku Utara Angkat Senjata

Disusun oleh:
Kelompok 2
1.
2.
3.
4.
5.

Vhalepy parumpa
Iga Selvani Nurhadi
Nur Aliani
Nur Halisa

XI MIA 2
SMA NEGERI 42 JAKARTA
Jl.Rajawali Halim Perdana Kusuma.Telp. (021) 8093926
Fax.(021) 80887233 Jakarta Timur

Anda mungkin juga menyukai