Anda di halaman 1dari 3

Retno Listyarti

6 jam

Nanang Martono, selamat atas terbitnya buku "Sekolan (bukan) penjara". Terimakasih saya sebagai
Sekjen FSGI sudah diberi kesempatan menuliskan kata pengantar. Sukses selalu untuk anda dan
ditunggu kiriman bukunya ya hehehe....saya baru dapat kiriman foto bukunya dari mas @Doni
Koesoema.

Suka
Komentari
Bagikan
2828
2 kali dibagikan
Komentar

Muhammad Ali guru sekarang itu otaknya banyak yg eror, mereka buruh pendidikan, bukan pendidik, mereka jadi
guru karena tdk ada kerjaan atau tidak mau kerja berat di kantoran atau lain2, maunya yg enak aja, makanya ketika
jadi guru, mereka ngajar bukan mendidik, mengajar sesuai selera mereka aja, tdk ada pemikiran untuk gimana
mengembangkan siswanya jadi pribadi2 yg maju dan baik...

Suka Balas 1 6 jam


Retno Listyarti persoalannya bukan hanya di guru, dalam sistem yang buruk ini, guru juga korban. Bahwa ada guru
yang tidak berkualitas tentu tak bisa dibantah, tetapi bahwa banyak guru yang berkualitas dan bahkan banyak yang
juga berjuang untuk pendidikan yang lebih baik dan adil juga tidak bisa dibantah. Mari melihat lebih arif dan adil.
Suka Balas 2 6 jam
Edi Subagyo seharusnya guru bukan bekerja tapi berkarya
Suka Balas 6 jam
Muhammad Ali Retno Listyarti sistem kan aturan, aturan itu bukan zombi atau monster, dia cuma teks yg tertulis.
Okelah aturannya sesat, tetapi setidaknya guru yg baik setidaknya mampu membentuk karakter siswa2nya jadi
pribadi yg lebih baik meski secara wawasan guru terhalangi oleh aturan. Coba lihat prilaku masyarakat, itu kan output
dari hasil didikan para guru. kalau 1 murid buruk mungkin yg rusak 1-2 siswa, kalau 1 org guru buruk, bisa semua
siswa ikut buruk.
udah rahasia umum sih, lembaga negara di isi para setan dan maling, makanya output kebijakan mereka bukan
untuk memajukan negaranya, tapi fee dari makelar proyek atau para pemburu rente, makanya tdk heran kurikulum yg
dibuat tdk sesuai dng realitas tuntutan jaman. saya melihat dari sisi materi pelajaran komputer, jelas banget materi yg
dibuat sangat kacau, makanya tdk heran, jangan siswa sd SMP, mahasiswa aja banyak yg keliru dan salah dalam
menggunakan komputer dan internet.
solusinya, ya Ibu hrs mengajak banyak org untuk lebih berani melawan atau terus mengkritisi kebijakan2 yg keliru,
mengajak orng melawan ketidakadilan (kezaliman) adalah hal yg puling sulit, kita akan terlihat seperti nabi jaman
dahulu yg mengajak masyarakatnya untuk kembali ke jalan yg lurus, tidk hanya tantangan, tapi juga ancaman selalu
mengintai dalam perjuangan tersebut. secara pribadi, saya punya metode dan konsep dalam perbaikan bangsa ini,
tetapi sampai detik kesulitan terbesar saya adalah tdk ada yg tertarik ikut atau membantu saya, mereka takut miskin,
takut dimintai bantuan, makanya mereka hindari saya krn tdk mau terlibat dalam perbaikan bangsa ini yg lebih
rasional dan realitas.
bangsa ini sudah rusak secara sistematis, kalau diperbaiki secara rasional jatuhnya ya seperti azab yg lebih parah
dari Tsunami aceh, benar azab parah untuk menyadarkan manusianya, tetapi hal2 seperti itu tdk mungkin mau
diterima oleh banyak pihak, makanya perlu perbaikan secara sistematis jg, prosesnya panjang, perlu banyak biaya
dan pengorbanan dan tentu saja kebersamaan dalam memperbaiki ini, bukan hanya menunggu nabi (orang lain)
melakukan mukzizat.
Suka Balas 5 jam
Muhammad Ali tidak ada orang pinter tanpa membaca buku kecuali para nabi. bagaimana mungkin orang bisa pinter
jika buku mahal. buku cetak makin hari makin mahal karena biaya produksi untuk mencetak itu terus naik tdk
mungkin turun (saya orng percetakan), makanya solusi untuk mencerdaskan masyarakat dengan buku murah adalah
dengan memaksimalkan peran teknologi. Teknologi itu memiliki kemapuan 1000X lipat dari kemampuan manusia,
teknologi mampu menampung ribuan orng dalam satu wadah dan mampu melayani sebanyak mungkin.
Smartphone makin murah dan internet jangkauannya makin luas, maka peran teknologi ini harus dimaksiumalkan
untuk mencerdaskan masyarakat dngn mengubah smartphone menjadi perpustakan2 digital,sehingga siswa bisa
mendapatkan pengetahuan dan wawasan edukasi dalam format digital baik bacaan (PDF) atau dalam beuntuk video,
gambar dan suara.

oleh karena itu, udah saatnya LSM guru membuat sebuah wadah untuk membuat materi2 pelajaran yg baik dan tepat
dalam bentuk digital, apakah dalam bentuk ebook atau video. sebagai contoh saya buat tutorial cara gunakan
komputer dan internet yg baik dan benar, lalu kalau disebarkan ke seluruh indonesia maka ini jauh lebih efektif dari
pada hrs dibuatkan buku cetak, dalam bentuk video ini org tdk perlu buat gedung, atau kurusus komputer, tapi cukup
ke warnet2.
saya udah berusaha kontak menteri atau ya orang2 yg berkompeten, tapi susahnya bukan main. mereka melihat
siapa yg datang, bukan melihat apa yg dibawa.
anomali bangsa indonesia.
Suka Balas 5 jam

Tulis balasan...

Nanang Martono Sama2 bu Retno, sbnrnya saya sudah masukkan buku ini di group GSGI.
Suka Balas 3 6 jam

Nanang Martono Kiriman bukunya nunggu saya pulang ke indonesia ya bu grin emotikon
Suka Balas 1 6 jam
Retno Listyarti ok....sukses studinya ya
Suka Balas 5 jam
Edi Subagyo smile emotikon saya juga nunggu pak . . . ingin tau isinya
Suka Balas 1 5 jam
Nanang Martono Doakan saya cpt pulang

Anda mungkin juga menyukai