Korea Selatan atau yang bisa di kenal dengan nama Daehan Minguk
merupakan sebuah negara yang berada di kawasan Asia Timur yang
terletak berselahan dengan Cina dan Jepang dan juga berbatasan
langsung dengan Korea Utara.
Keadaan starategis teritorial Korea membawa wilayah ini dalam konflik
perebutan wilayah dengan negara negara tetangga yang berpengaruh
pada perkembangan perekonomian Korea. Berulang kali Cina, Rusia
Jepang berusaha menginvai Semenanjung Korea sebelum abad ke 20
walau akhirnya dapat dipatahkan oleh pertahanan militer Korea. Pada
tahun 1895, Jepang memaksa Korea untuk menandatangani perjanjian
Eulsa, sehingga pada tahun 1905 menjadikan Korea sebagai protektorat
Jepang, sehingga Korea resmi menjadi negara voneka atau negara
jajahan Jepang pada tahun 1910. Kependudukan Jepang membuat
perekonomian, pemerintahan, pertahanan, dan tatanan kehidupan
rakyat Korea hancur berantakan karena eksploitasi total pihak Jepang
terhadap Korea dalam kurun waktu 1910 1945. Hingga pada akhirnya
Korea memperoleh kemerdekaannya pada tanggal 15 Agustus 1945.
Pada awal kemerdekaan Korea pada tahun 1945 perekonomian negara
ini sangat terpuruk, karena tidak adanya sistem dan struktur tersendiri.
Ditambah setelah Perang Dingin yang membuat terjadinya perpecahan
antara wilayah Korea bagian selatan dan Korea bagian Utara yang
didasari perbedaan ideologi yang dianut kedua wilayah yaitu paham
kapitalis yang dianut Korea Selatan dan paham komunis yang dibantu
oleh Korea Utara. Hal ini semakin membuat perekonomian goyah
karena kekurangan infrastruktur di bidang industri. Hampir semua
industri berat dan sumber daya alam terdapat di Korea Utara.
Dalam perjalanan sejarahnya, Korea Selatan masuk dalam salah satu
negara termiskin di dunia yang posisinya sejajar dengan negara
negara miskin di Asia Afrika pada tahun 1950an. Terutama pasca perang
dingin II ( 1950 1953 ) dimana posisi korea selatan merupakan
persaingan antara dua ideologi, yaitu liberal yang didukung Blok Barat
dan Komunis yang didukung oleh Blok Timur. Keadaan inilah yang
membuat sistem perekonomian dan perindustrian Korea Selatan
mengalami kebangkrutan total. Hingga Korea Selatan harus bergantung
dalam sokongan negara adi daya Amerika Serikat untuk terus menerima
bantuan.
Pembahasan
Transisi Kebijakan-kebijakan Ekonomi Korea
Selatan
Dari sebuah pemerintahan yang berfokus untuk mensejahterakan
bangsa dan juga masyarakatnya pasti membuat sebuah sistem ataupun
kebijakan-kebijakan dalam pengaturan untuk sebuah aturan guna
mendukung tujuan dari kemakmuran mereka. hal ini lah yang dilakukan
oleh Korea Selatan dalam proses untuk pembangunan ekonominya.
Dalam penyusunan sistem pemerintahn ekonomi korea selatan
terbentuk sebuah aturan ataupun kebijakan yang dapat membangun
sektor ini sendiri. Dari kebijakan-kebijakan yang telah dibuat nantinya
dapat mendukung sebuah sistem yang mampu bertahan dalam sistem
citra negara. KTT ini menandai pertama kalinya bagi negara non-G8
atau Asia untuk menjadi tuan rumah dari konferensi besar, dan Korea
memainkan peran kunci sebagai ketua KTT, mengusulkan "Prakarsa
Korea" dan berkontribusi terhadap perjanjian substansial. KTT ini
menunjukkan kemampuan diplomatik Korea dan kepemimpinan, serta
membuat Korea Selatan sebagai jembatan antara negara maju dan
berkembang, serta memainkan peran utama dalam penciptaan tatanan
internasional yang baru.
Program Repelita disusun dalam empat tahap dimulai pada tahun 1962.
Tahap pertama dan kedua diarahkan untuk pembangunan industri.
[11] Tahap ketiga (1972-1976) untuk menciptakan keseimbangan antara
pembangunan industri dan pertanian, dan tahap keempat (1977-1981)
adalah pembangunan ekonomi yang mandiri dan pemerataan hasil
pembangunan.
EPB mempunyai kekuasaan yang sangat besar termasuk menguasai
bank-bank komersial. Negara merupakan pemegang saham terbesar
sehingga sangat berkuasa dalam menentukan kebijakan-kebijakan
perbankan. EPB mempunyai kekuasaan untuk memelihara sekaligus
menekan kaum borjuis nasional Korea Selatan. Hal ini sesuai dengan
peran yang seharusnya dijalankan oleh negara ketika sistem ekonomi
radikal sedang berjalan disuatu negara. Negara berhak memonopoli
perekonomian di negaranya. Seperti kebijakan EPB ini. Kebijakan ini
dirancang agar pemerintah bisa mengontrol penuh perekonomian
rakyatnya. EPB juga mengorganisir informasi-informasi terinci
mengenai pasar internasional dan perubahan-perubahannya dari
laporan-laporan yang diserahkan perusaahaan ekpor.