0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
47 tayangan2 halaman
Nazam ini menggambarkan kasih sayang ibu dan ayah kepada anaknya. Ibu mengandung selama sembilan bulan dengan penderitaan dan kesakitan, lalu melahirkan anak dengan susah payah. Setelah itu, ibu akan menjaga dan merawat anak dengan penuh kasih sayang siang dan malam tanpa henti. Demikian juga ayah yang akan melindungi dan mendidik anak dengan kasih dan korban. Nazam ini ingin
Nazam ini menggambarkan kasih sayang ibu dan ayah kepada anaknya. Ibu mengandung selama sembilan bulan dengan penderitaan dan kesakitan, lalu melahirkan anak dengan susah payah. Setelah itu, ibu akan menjaga dan merawat anak dengan penuh kasih sayang siang dan malam tanpa henti. Demikian juga ayah yang akan melindungi dan mendidik anak dengan kasih dan korban. Nazam ini ingin
Nazam ini menggambarkan kasih sayang ibu dan ayah kepada anaknya. Ibu mengandung selama sembilan bulan dengan penderitaan dan kesakitan, lalu melahirkan anak dengan susah payah. Setelah itu, ibu akan menjaga dan merawat anak dengan penuh kasih sayang siang dan malam tanpa henti. Demikian juga ayah yang akan melindungi dan mendidik anak dengan kasih dan korban. Nazam ini ingin
Ibu mengandung sembilan bulan Lebih dan kurang tak ditentukan Lahirkan dikau berapa kesakitan Berpantang pula minum dan makan Cukuplah masa sampai ketika Lahirlah engkau ke dalam dunia Barulah suka ibu dan bapa Kepada engkau sangat kasihnya Harap ibumu bukan sedikit Tinggilah harap darinya bukit Lama ibumu merasa sakit Sembilan bulan tidak berbangkit Setelah kamu sudahlah ada Siang dan malam ibumu jaga Tidurpun tidak barang seketika Makan dan minum tidak berasa Berapalah dian dengannya tanglung Diangkat dituam lalu dibedung Sudahlah jaga lalu didukung Kasih dan sayang tidak tertanggung Tidaklah tentu siang dan malam Bangun memangku di dalam kelam Terkejut jaga di tengah malam
Tidurpun tidak lekat di tilam
Rela ibumu menanggung hutang Kain dan baju tidak dipandang Basah di ampai kering di pinggang Didukung galas tidak berenggang Kenang ayahmu anak bangsawan Barang katanya jangan dilawan Ibu bapamu hubungan Tuhan Baru sempurna anak budiman Hai segala anaknya Adam Kasihnya ibu tiada sempadan Kasihnya ayah rela berkorban Badan dan nyawa jadi taruhan . (Disesuaikan : Warna Sari Sastera Melayu Tradisional hal. 367-370)