SURAT PRESIDEN
dear : bapak presiden
from : mahasiswa baru jurusan ilmu gizi
om swastyastu, assalamualaikum wr. Wb, salam sejahtera utk kita
semua,
halo pak presiden, bagaimana kabarnya? Semoga sehat-sehat. Disini
rakyat bapak mendoakan diri bapak selalu semoga bapak beserta
keluarga senantiasa sehat selalu dan semangat selalu dalam
menjalankan kewajiban bapak sebagai kepala negara ini. Astungkara.
Amin.
Bapak yang terhormat, saya Made Hanami Asri Giri. Bapak bisa
panggil saya hanami. Saya mahasiswa baru jurusan ilmu gizi. Disini saya
menulis surat untuk bapak terkait tugas mpkmb 53. Karena diberi
kesempatan menulis surat kepada orang nomor satu di negeri ini, terlebih
dahulu saya ingin menyampaikan terimakasih sebanyak-banyaknya
kepada bapak presiden ir joko widodo atas prestasi-prestasi yang
ditorehkan selama bapak memimpin negri ini. Saya kagum atas kerja
keras bapak di satu tahun pertama bapak mempimpin. Dengan surat ini,
saya sebagai mahasiswa baru ingin membahas masalah pendidikan di
negeri kita tercinta ini pak. sudi kiranya bapak meluangkan waktu sejenak
untuk membaca surat ini. Trimakasih banyak sebelumnya pak
Bapak presiden yang terhormat, sebagai rakyat sekaligus pelajar di
indonesia, saya menilai pendidikan di indonesia masih sangat perlu
diperhatikan. Saya tidak berkata bahwa pendidikan kita buruk, namun
saya ingin berkata bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan lagi.
Saya memaklumi bahwa negara kta mrupakan negara yg sedang
berkembang, kita masih berkembang untuk menuju negara yang lebih
baik lagi. Saya tidak akan membanding-bandingkan sistem pendidikan
kita yang mungkin berbeda di negara lain mengenai fasilitas atau pun
kurikulumnya namun disini saya ingin membicarakan masalah pendidikan
yang muncul dari masyarakat kita sendiri.
Politik uang serta politik jabatan di dunia pendidkan kita bukanlah
hal yang baru dan saya rasa merupakan rahasia umum. Di beberapa
sekolah di daerah saya (maaf nama sekolah tidak bisa disebutkan),
beberapa masyarakat berlomba-lomba mendaftarkan anak atau kerabat
mereka ke sekolah yang mereka rasa terbaik di daerah tersebut yang
walau tidak lulus seleksi masuk, namun dengan bantuan sejumlah uang,
satu atau lebih kursi di sekolah itu telah didapat. Sama halnya dengan
anak-anak yang memiliki hubungan dekat dengan para pejabat-pejabat,
mereka bisa mendaftarkan anak atau kerabat mereka dengan jabatan
yang mereka miliki. Mengetahui hal ini, hati saya sungguh sedih. Sedih
karena memikirkan perjuangan anak-anak di luar sana yang belajar
dengan baik untuk mendapatkan kursi di sekolah yang merka inginkan
dikalahkan dengan sejumlah uang. Maaf pak, kalau boleh saya katakan,
Kasus ini bagaikan jual beli kursi di toko-toko. Memang tidak 100%
sekolah tersebut menerima siswa baru dengan sejumlah uang dan nama
jabatan, mungkin hanya 10%-20% saja Namun ada pepatah mengatakan,
karena nila setitik rusak susu sebelanga. Walau terkesan hanya
sedikit yang seperti itu, namun hal itu tentu akan berdampak pada nama
sekolah yang tentunya membuat citra pendidikan kita kurang baik. Disini
perlu dikaji mengapa sekolah tersebut bisa memiliki wewenang seperti
itu, apa itu memang dibolehkan, atau karena sekolah tersebut butuh
biaya untuk pembangunan. Serta perlu dikaji mengapa masyarakat
memiliki pemikiran bahwa dengan sejumlah uang dan jabatan yang
mereka miliki bisa mendapakan satu kursi tersebut. Saya juga kurang
paham mengenai hal itu.
Disini saya sebagai pelajar indonesia hanya ingin mengeluarkan rasa
penasaran dan keingintahuan saya mengenai hal tersebut. Semoga
masalah yang telah saya sampaikan di atas bisa menjadi hal yang dapat
diberi perhatian khusus sehingga pendidikan di indonesia bisa menjadi
lebih baik lagi.
demikian surat dari saya. Mohon maaf jka ada kata-kata yang kurang
berkenan di hati bapak dan Terimakasih atas kesediaan Bapak yang telah
mau membaca surat saya.
Om santhi3x. Walaikumsalam wr. wb