Anda di halaman 1dari 12

DESAIN KANDANG PETERNAKAN MODERN

Kenyamanan kandang di ciptakan untuk pertumbuhan kambing dengan kualitas maksimal

Suasana Peternakan yang bersih

Kambing-kambing yang sehat

Peternakan Modern yang bersih, sehat dan tersistem dalam pemeliharaan

Suasana dalam kandang yang bersih, mejadikan kambing tumbuh dengan cepat dan sehat

Pola makan yang tersistem di desain menjadikan kualitas daging kambing yang terbaik

Desain kandang peternakan modern berstandart kualitas tinggi, dan ramah lingkungan

Proses makanan ternak yang diolah dari bahan-bahan limbah pertanian alami dan ramah lungkungan

Desain Kandang Diplester Miring, Menampung Urine jadi Mudah


Selasa, 02 November 2010 10:36 |

Ditulis oleh Didik Yusuf |

Pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk kandang sudah lazim dilakukan oleh petani sejak dahulu. Limbah
organik dari ternak kambing yang belum dimanfaatkan secara optimal adalah urine. Urine mempunyai
keunggulan yang bisa digunakan sebagai pupuk, karena mengandung berbagai unsur hara makro utama yaitu N
(Nitrogen), Phospat (P), Kalium (K) dan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.

Hasil penelitian Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang, urine kambing mengandung
kadar nitrogen (N) 36,90 sampai 37,31 persen, Phospat (P) 16,5-16,8 ppm, dan Kalium (K)0,67-1,27 persen.
Menurut Djoni, kandungan nitrogen pada urine kambing sama dengan yang ada pada pupuk SP36, yaitu 36
persen nitrogen, atau tak beda jauh dengan kandungan nitrogen pupuk urea, yakni 45 persen. Dengan
demikian, para petani tak perlu repot memikirkan dan membeli pupuk urea, cukup tanaman dipupuk dengan
urine kambing. Dua kilogram pupuk urea bisa diganti dan setara dengan 2,5 liter urine kambing. Data
menyebutkan, satu ekor kambing menghasilkan 2,5 liter urine per hari dan menghasilkan kotoran (feces)
sebanyak satu karung selama dua bulan.
Kami dari Lembah Gogoniti Farm mencoba membuat inovasi teknis untuk menampung urine dengan mudah,
dengan memodifikasi kandang yang semula berlantai tanah dimodifikasi dengan membuat desain lantai
kandang diplester miring. Bagi anda yang merencanakan membuat kandang kambing, sebaiknya merencanakan
desain lantai kandang plester miring ini karena mempunyai banyak keuntungan seperti dibawah ini,
1. Mempermudah pembersihan kandang karena kotoran terkumpul diatas saluran
2. Memudahkan dalam menampung urine karena urine terpisah dengan feces
3. Menambah nilai tambah dari beternak karena urine dapat digunakan bahan Pupuk Organik Cair (POC) dan
Pestisida Biologi.
4. Meningkatkan status kesehatan kambing, karena kandang setiap hari dalam kondisi bersih dan terhindar
dari gas amonia yang dihasilkan oleh feces kambing.
5. Mengurangi biaya pupuk kimia untuk pupuk Hijauan Pakan Ternak, karena urine dapat menggantikan
pupuk urea.
Desain kandang plester miring ini secara ekonomi memang menambah biaya investasi kandang di awal usaha
ternak kita. Namun jika kita hitung, tambahan biaya kandang dapat ditutup dari keuntungan baik dari kesehatan
kambing maupun keuntungan yang kita dapat dari urine yang ditampung. Urine yang terkumpul dapat diproses
menjadi Pupuk Organik Cair (POC) dan pestisida biologi dengan tambahan bahan-bahan organik yang
mengandung bahan-bahan aktif yang berkhasiat untuk pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman).
Kandang plester ini, kemiringan lantainya kurang lebih 50 derajat (lihat gambar ). Bagian bawah dibuat
saluran untuk menampung feces dan mengalirkan urine. Ukuran keramik 30x30 sesuai dengan lebar saluran
tersebut. Kemudian diatas saluran di tutup dengan lantai keramik ukuran 30x30 cm (tidak diplester dengan
saluran hanya diletakkan diatas saluran) sehingga terdapat celah untuk aliran urine dari lantai plester yang
miring. Untuk menghemat biaya kita bisa membeli keramik sortiran ukuran 30x30 cm dari toko bangunan.
Fungsi keramik adalah memudahkan dalam membersihkan feces (kotoran ternak) karena lantai licin dan
mudah bersih jika kita siram dengan air. Kotoran kambing (feces) yang jatuh akan menggelinding dan
terkumpul diatas keramik. Fungsi lainnya, urine akan mengalir melewati celah antar keramik yang ada di atas

saluran dan mengalir ke bak penampung, sehingga antara urine kambing dengan kotoran (feces) kambing
terpisah sehingga kotoran tidak lembek dan basah karena tercampur dengan urine.

Gambar 1. Lantai Kandang Lembah Gogoniti Farm sebelum diplester miring.

Gambar 2. Lantai kandang Lembah Gogoniti Farm sesudah diplester

Gambar 3. Saluran untuk mengalirkan urine ke bak penampung.

Gambar 4. kemiringan plester sebaiknya 40-600

Gambar 5. Bak penampung urine tempat meletakkan ember penampung urine


Urine yang mengalir di dalam saluran ditampung di bak penampung dengan ember , dengan ditampung dalam
ember akan mempermudah mengumpulkan ke dalam drum plastik ukuran 160 liter. Di bagian bawah drum
dipasang kran untuk mempermudah mengambil urine fermentasi dalam jumlah kecil (lihat gambar 6).

Gambar 6. Drum Plastik Penampung Urine di bagian bawah dipasang kran


Selanjutnya urine yang ditampung dalam drum plastik (lihat Gambar 6.) difermentasi dengan dekomposer
(kami menggunakan merk SUPERDEGRA dan Cyclus)untuk order produk silahkan klik disini dan bahan
tambahan lainnya untuk dibuat Pupuk Organik Cair (POC) dan dibuat pestisida biologi untuk mengendalikan
organisme pengganggu tanaman (hama dan penyakit tanaman), feces (kotoran kambing) yang ada di atas
saluran ditampung dalam tempat khusus untuk memudahkan pembuatan kompos kotoran kambing yang diolah
menjadi Pupuk Organik dari feces Kambing . Semoga bermanfaat. (DY)

Anda mungkin juga menyukai