Anda di halaman 1dari 6

TAKE HOME ASSIGNMENT - TUGAS MANDIRI

SEMESTER GENAP TA 2015/2016


MATA KULIAH
ARBITRASE & APS (HPE 30104)

(Dosen Pengajar Dr. Miftahul Huda, SH, LLM.)

Dibuat Oleh:
RIDKY JOHANNES SITORUS PANE
1506780941
Kelas Peminatan Hukum Ekonomi / Sore / Kelas B

PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA
Salemba, 2016

1.

A) Persyaratan putusan Basyaranas dapat dilaksanakan yaitu

Sesuai dengan Pasal 61 Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan
Alternatif Penyelesaian Sengketa yang pada intinya menyatakan bahwa apabila putusan
arbitrase tidak dilaksanakan secara sukarela maka dapat dilaksanakan dengan perintah
Ketua Pengadilan Negeri dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

adanya permohonan dari salah satu pihak yang bersengketa dalam putusan Bayarnas
dimaksud
menyerahkan

salinan

asli

dari

putusan

basyarnas

dan

lembar

asli

pengangkatan/penunjukan arbiter
memeriksa apakah perkara yang diputus oleh Majelis Basyarnas adalah perkara yang
menurut hukum dapat diselesaikan melalu Basyarnas
putusan basyarnas tersebut tidak bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban
umum

B) Prosedur dan Mekanisme pelaksanaan putusan basyranas yaitu sebagai berikut :

Putusan Basyarnas bersifat final dan mempunyai kekuatan hukum tetap serta
mengikat pada pihak ;
Putusan Basyarnas haru memuat hal-hal sebagaimana disebutkan dalam Pasal 24
Peraturan Prosedur Badan Arbitrase Syariah Nasional

Putusan Basyarnas didaftarkan pada Panitera Pengadilan Negeri dalam waktu 30 hari
sejak Putusan Basyarnas diucapkan dan harus segera dilaksanakan secara sukarela
oleh para pihak
Apabila tidak dilaksanakan secara sukarela maka sesuai dengan Surat Edaran
Mahkamah Agung No. 08 tahun 2010 maka putusan dapat dilaksanakan dengan
perintah dari Ketua Pengadilan Negeri atas permohonan salah satu pihak yang
bersengketa.

C) Bahwa berdasarkan Pasal 59

Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 tentang

Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, untuk pelaksanaan putusan arbitrase


termasuk putusan dari Basyarnas wajib diserahkan dan diftarkan kepada Panitera
Pengadilan Negeri dengan dilengkapi putusan asli dari basyarnas dan lembar asli
pengangkatan/penunjukan arbiter Basyarnas yang telah ditunjuk oleh para pihak 30 hari
sejak putusan Basyarnas diucapkan, sehingga apabila telah didaftarkan dan dicatatkan
apabila tidak dilaksanakan secara sukarela oleh para Pihak, maka salah satu Pihak dapat
memohonkan agar Ketua Pengadilan Negeri mengeluarkan perintah pelaksanaan putusan
Basyarnas tersebut ;

D ) Bahwa sesuai dengan Pasal 61 Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 tentang


Arbitrase dan Penyelesaian Sengketa pada intinya telah jelas dinyatakan bahwa setelah
putusan arbitrase termasuk putusan Basyarnas didaftarkan pada Panitera Pengadilan
Negeri, para pihak wajib melaksanakan isi putusan secara sukarela, apabila para pihak
tidak memiliki kesadaran hukum untuk melaksanakan putusan Basyarnas tersebut barulah

salah satu pihak berhak untuk mengajukan dan memohonkan kepada Ketua Pengadilan
Negeri agar mengeluerkan perintah melaksankakan putusan Basyarnas.

E ) Tolak ukur yang digunakan Ketua Pengadilan Negeri untuk memutuskan


menerima atau menolak permohonan perintah pelaksanaan Basyarnas yaitu hal-hal yang
diatur dalam Pasal 4 dan pasal 5 Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase
dan Alternatif Penyelesaian Sengketa diantaranya :

Persetujuan dari para pihak bahwa sengketa diselesaikan melalui Basyarnas


Penunjukan dari para pihak mengenai Arbiter Basyarnas yang ditunjuk oleh para
pihak untuk memutus sengeketa mereka
Sengketa yang diselesaikan melalui Basyarnas tersebut merupakan sengketa di
bidang ekonomi syariah dan mengenai hak yang menurut hukum dan peraturan
perundang-undangan dikuasai sepenuhnya oleh pihak yang bersengketa.
Sengketa tersebut merupakan sengketa yang dapat diselesaikan melalui Basyranas
karena sengketanya dapat diadakan suatu perdamaian.
Sengketa yang diselesaikan melalui Basyranas tidak bertentangan dengan kesusilaan
dan ketertiban umum.
2.

A ) Yang berwenang membatalkan putusan Basyarnas Internasional adalah Basyarnas


bersangkutan.
Untuk menjawab pertanyaan ini dapat didasari oleh instrumen internasional
mengenai arbitrase yang merupakan sumber utama mengenai hukum arbitrase yang
telah diratifikasi oleh Indonesia :

I.

Konvensi New York 1958


Pada dasarnya mengenai putusan arbitrase internasional termasuk putusan
Basyranas Internasional hanya dikenal penolakan pengakuan dan penolakan
pelasanaan putusan arbitrase internasional, namun Pasal 5 ayat

1 (e)

Konvensi New York 1958 menjelaskan bahwa kemungkinan terjadinya


pembatalan putusan arbitrase internasional adalah dilakukan oleh Otoritas
berwenang pada negara dibuatnya putusan arbitrase tersebut atau berdasarkan
hukum dalam pembuatan putusan arbitrase tersebut.
II.

Konvensi ISCID
Pasal 52 ayat (1) Konvensi ISCID mengatur bahwa pengajuan pembatalan
putusan arbitrase harus diajukan kepada

Secretary-General ISCID dengan

alasan-alasan yang telah ditentukan dalam Konvensi ISCID.


B ) Akibat hukum pembatalan putusan Basyarnas Internasional
Berdasarkan Konvensi New York 1958, pembatalan atas putusan arbitrase
internasional tidak meniadakan putusan arbitrase internasional yang telah dibuat,
namun akibat hukum atas pembatalan putusan Basyranas Internasional akan
mengakibatkan putusan tersebut tidak berlaku dan tidak dapat dimintakan
pengakuannya dan pelaksanaannya pada negara dimana putusan arbitrase tersebut
hendak dilaksanakan.
C ) Pembatalan Putusan Basyarnas Internasional oleh Basyrnas bersangkutan masih
dapat diajukan upaya hukum yaitu frngan mengajukan banding atau kasasi kepada
lembaga peradilan di negara yang menolak suatu putusan Basyranas, misalnya saja di
Indonesia dapat diajukan kasasi kepada Mahkamah Agung sesuai dengan Pasal 68

Ayat (2) Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif
Penyelesaian Sengketa yang berbunyi sebagai berikut :
Terhadap putusan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 66 huruf d yang menolak untuk mengakui dan melaksanakan suatu
Putusan Arbitrase Internasional, dapat diajukan kasasi.

Anda mungkin juga menyukai