Dibuat Oleh:
RIDKY JOHANNES SITORUS PANE
1506780941
Kelas Peminatan Hukum Ekonomi / Sore / Kelas B
PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA
Salemba, 2016
1.
Sesuai dengan Pasal 61 Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan
Alternatif Penyelesaian Sengketa yang pada intinya menyatakan bahwa apabila putusan
arbitrase tidak dilaksanakan secara sukarela maka dapat dilaksanakan dengan perintah
Ketua Pengadilan Negeri dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
adanya permohonan dari salah satu pihak yang bersengketa dalam putusan Bayarnas
dimaksud
menyerahkan
salinan
asli
dari
putusan
basyarnas
dan
lembar
asli
pengangkatan/penunjukan arbiter
memeriksa apakah perkara yang diputus oleh Majelis Basyarnas adalah perkara yang
menurut hukum dapat diselesaikan melalu Basyarnas
putusan basyarnas tersebut tidak bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban
umum
Putusan Basyarnas bersifat final dan mempunyai kekuatan hukum tetap serta
mengikat pada pihak ;
Putusan Basyarnas haru memuat hal-hal sebagaimana disebutkan dalam Pasal 24
Peraturan Prosedur Badan Arbitrase Syariah Nasional
Putusan Basyarnas didaftarkan pada Panitera Pengadilan Negeri dalam waktu 30 hari
sejak Putusan Basyarnas diucapkan dan harus segera dilaksanakan secara sukarela
oleh para pihak
Apabila tidak dilaksanakan secara sukarela maka sesuai dengan Surat Edaran
Mahkamah Agung No. 08 tahun 2010 maka putusan dapat dilaksanakan dengan
perintah dari Ketua Pengadilan Negeri atas permohonan salah satu pihak yang
bersengketa.
salah satu pihak berhak untuk mengajukan dan memohonkan kepada Ketua Pengadilan
Negeri agar mengeluerkan perintah melaksankakan putusan Basyarnas.
I.
1 (e)
Konvensi ISCID
Pasal 52 ayat (1) Konvensi ISCID mengatur bahwa pengajuan pembatalan
putusan arbitrase harus diajukan kepada
Ayat (2) Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif
Penyelesaian Sengketa yang berbunyi sebagai berikut :
Terhadap putusan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 66 huruf d yang menolak untuk mengakui dan melaksanakan suatu
Putusan Arbitrase Internasional, dapat diajukan kasasi.