Anda di halaman 1dari 2

Nama : Linasari

NPM : 14512215
Kelas : 2PA12

FILSAFAT MANUSIA
PERBEDAAN PANDANGAN TIMUR DAN BARAT TENTANG MANUSIA

Filsafat barat sejak masa Yunani telah menekankan akal budi dan pemikiran yang rasional
sebagai pusat kodrat manusia. filsafat Barat menjadikan manusia sebagai subyek
dan alam sebagai obyek sehingga menghasilkan eksploitasi berlebihan atas
alam.
Filsafat timur lebih menekankan hati daripada akal budi, sebab hati dipahami sebagai instrumen
yang mempersatukan akal budi dan intuisi, serta intelegensi dan perasaan. Tujuan utama
berfilsafat adalah menjadi bijaksana dan menghayati kehidupan, dan untuk itu pengetahuan harus
disertai dengan moralitas. filsafat Timur menjadikan harmoni antara manusia
dengan alam sebagai kunci. Manusia berasal alam namun sekaligus
menyadari keunikannya di tengah alam.
Untuk dapat melihat perbedaan-perbedaan antara manusia-manusia Barat dan Timur kita perlu
mengenal ciri-ciri utama dari masing-masingnya.
Belahan dunia Timur terdiri dari banyak negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat
besar sejalan dengan angka kelahiran yang masih tinggi di banyak negara. Banyak penduduknya
masih diklasifikasi sebagai kaum miskin dan masih hidup di bawah taraf manusiawi. Sejalan
dengan kepadatan penduduk dan kemiskinan kita masih dapat menemukan berbagai gejala lemah
lainnya sebagai turunan dari ciri pokok di atas.

Berbeda dengan manusia Barat yang lebih aktip, manusia Timur lebih bersikap pasip. Ini dapat
dicerna dalam ajaran-ajaran pokok misalnya penghormataan terhadap kosmos, alam semesta,
Konfucianisme, Taoisme, Buddhisme, dll.
Di dunia Timur penekanan utama lebih diberikan kepada karya intuisi dan perasaan
(mempertemukan akal budi dengan intuisi, inteligensia dengan perasaan), juga penekanan lebih
pada hidup batiniah, spiritual dan mistis. Atas dasar ini tujuan belajar bagi orang Timur adalah
lebih untuk mencapai kebijaksanaan dan kebaikan hidup (harmoni dengan kosmos) daripada
penyebaran pengetahuan dan informasi, sebagai akibat dari penekanan pada akal budi dan karya
intelek sebagaimana di dunia Barat. Penekanan hanya pada akal budi di dunia Barat menjadi
dasar penguasaan manusia atas alam dunia melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, kapitalisme,
penemuan-penemuan dunia baru dan imperialisme. Pengetahuan dan informasi sungguh
mendapat perhatian dan penyebarannya pun mendapat tempat utama.
Di dunia Barat alam dunia dilihat sebagai objek dan lapangan kerja, dan manusia harus
menguasainya demi kepentingannya sendiri. Di dunia Timur, manusia dilihat sebagai bagian utuh
dari alam dan oleh karena itu penekanan lebih diberikan kepada etika harmoni dalam hidup
setiap orang. Dengan kata lain kalau di dunia Barat orang lebih berpegang pada prinsip berbuat
lebih penting daripada sekadar hadir dan ada (to do is more important than to be), di dunia
Timur orang lebih mengutamakan ada dan kehadiran daripada apa yang seseorang perbuat (to
be is more important than to do). Karena itu orang Timur kurang suka adanya pertentangan,
konflik dan kompetisi; tidak biasa masuk dalam konflik frontal dengan orang lain dan berbagai
sikap dan kesulitan atau keuntungan psikologis lain yang berakar dari sini.

Anda mungkin juga menyukai