Anda di halaman 1dari 2

Filsafat pada umumnya dianggap sebagai bidang yang paling sulit dipahami karena

menyangkut hal-hal abstrak dari seluruh bidang pemikiran manusia dan jauh dari
urusan kehidupan sehari-hari. Walaupun banyak orang mengira bahwa filsafat itu jauh
dari perhatian manusia dan berada di balik pemahaman realitas, akan tetapi
sebenarnya setiap orang itu memiliki pandangan filsafatnya sendiri yang tercermin
dalam setiap tindakan dan perbuatannya.
Pada umumnya filsafat terbagi menjadi 2 garis besar yaitu filsafat Barat
(occidental) dan Timur (oriental). Filsafat barat dan filsafat Timur tentu sangat
berbeda karakteristinya karena berkembang di daerah yang berbeda dengan
kebudayaan serta peradaban yang berbeda pula.
1. Filsafat Barat
Dalam filsafat Barat, instrumen utama yang dijadikan sebagai alat untuk mencari
kenyataan kebenaran adalah menggunakan nalar, yang bersumber dari akal pikiran
dan indra. Pencarian yang radikal, luas, dan mendalam dari filsafat Barat
menggunakan akal pikiran dan pengamatan empiris.
Dalam tradisi filsafat Barat, metode yang digunakan adalah penalaran murni.
Bermula dari pengamatan terhadap benda-benda fisik, dengan menelaah dan meneliti,
kemudian merenung memahami hubungan sebab akibat, untuk selanjutnya
menemukan hakekat kenyataan kebenaran. Sebagaimana dilakukan oleh Aristoteles
bahwa alam semesta diciptakan oleh sang pencipta, sebagai penyebab pertama (causa
prima) yang dilengkapi oleh seperangkat sistem keteraturan dan ketertiban (order).
Alam semesta merupakan adalah suatu dunia ideal, keseluruhan organis yang saling
berhubungan, suatu sistem idea-idea (forms) yang abadi dan tetap. Ketertiban alam
telah ditetapkan sebelumnya (pre-established) yang kesemua realitas terpusat dan
ditentukan, diprogram, dan ditata oleh serba keserasian (Scott Gordon, 1991). Tradisi
rasional dan empiris kemudian menjadi basis filsafat Barat diperiode-periode
kemudian.
2. Filsafat Timur
Dalam pemikiran filsafat Timur justru bertolak dari kehidupan manusia untuk
memenuhi kehidupan hidupnya, seperti yang pernah diungkapkan oleh Werkmeister
bahwa : "The most striking feature of Oriental philosophy, it seems to me, is its
concern with the status of man in this world (China) and man's ultimate goal (India)"
Banyaknya ilmuwan dari Barat yang selalu menciptakan inovasi baru untuk
kemajuan dunia membuat filsafat Timur kurang mendapat perhatian. Filsafat Timur
memang terkenal dengan sifatnya yang religius, mistis-magis sehingga kurang bisa
diterima secara rasional. Filsafat Timur berkembang di daerah China, India, Jepang
yang banyak memunculkan pemikiran-pemikiran dan digunakan pedoman oleh
masyarakat bagian timur. Di wilayah Timur juga terkenal sebagai wilayah yang
mempunyai peradaban besar didunia dan sumber agama serta pandangan tentang
manusia dan dunia. Banyak orang yang mencari ketenangan di daerah Timur karena
dianggap memiliki suatu keadaan yang mendamaikan dan mententramkan jiwa. Cara
pandang filsafat Timur lebih pada realita yang terjadi di sekitarnya, lebih memikirkan
tentang dunia dan sesamanya.
Pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam pembahasan filsafat Timur misalnya,
apakah yang dimaksud dengan pemikiran filsafat Timur, apakah karakteristiknya, dan
bagaimana metode yang digunakan oleh para filsuf dalam mengemukakan pemikiran-
pemikiran filsafatnya, sehingga memiliki ciri khas tersendiri. Upaya untuk mencari
jawaban-jawaban tentang filsafat Timur dengan segala aspeknya berkaitan erat
dengan kebudayaan, adat istiadat, agama dan kepercayaan yang berkembang secara
simultan.

Anda mungkin juga menyukai