NPM : 10020221065
1. Epistimologi Islam
Gagasan epistimologi islam itu bertujuan untuk memberikan ruang gerak bagi umat
muslim pada khususnya, agar bisa keluar dari belenggu pemahaman dan pengembangan
ilmu pengetahuan yang berdasarkan epistimologi Barat. Dikalangan pemikir muslim
menawarkan segala sesuatu berdasarkan epistimologi Islam. Di dalam islam epistimologi
berkaitan erat dengan metaffisika dasar islam yang terformulasikan sejalan dengan
wahyu, hadits, akal, dan intuisi.
2. Epistimologi Barat
Barat sekarang ini telah mencapai kemajuan yang begitu pesat, berbagai belahan dunia
merasa tertarik menjadikan Barat sebagai referensi dalam mengembangkan ilmu
oengetahuan dan tenologi. Barat dianggap mampu menyajikan berbagai temuan baru
secara dinamis dan varian, sehingga memberikan sumbangan yang besar terhadap sains
dan teknologi modern. Pengaruh barat ini makin meluas, bukan saja dari segi wilayahnya,
melainkan disamping sains dan teknologi, juga sampai persoalan gaya hidup, gaya
berpakaian dan sebagainya.
Prinsip-prinsip Epistimologi Barat, sebagai berikut:
3. Epistimologi Yunani
Berdasarkan penulis sejarah filsafat, orang pertama yang membuka lembaran kajian
epistemologi adalah Parmenides. Hal ini karena iamenempatkan dan menekankan akal itu
sebagai tolok ukur hakikat. Pada dasarnya, iamengungkapkan satu sisi dari sisi-sisi lain
dari epistemologi yang merupakan sumber dan alat ilmu, akal dipandang sebagai yang
valid, sementara indra lahiriah hanya bersifat penampakan dan bahkan terkadang menipu.
4. Epistimologi Timur