▶ Perkembangan Athena
Setelah perang dengan Persia usai tahun 449 SM, Athena berkembang pesat di dalam
bidang politik dan ekonomi. Perikles adalah tokoh yang berhasil memimpin Athena saat
itu hingga Athena berhasil menjadi pusat seluruh Yunani.
Pendidikan yang utama pada waktu itu adalah pendidikan yang memampukan seseorang
untuk berbicara dengan baik dan meyakinkan di depan umum. Hal itu berkaitan dengan
kemajuan di bidang politik, yakni dengan sistem demokrasi diterapkan di Athena. Sistem
demokrasi Athena menggunakan pemungutan suara terbanyak di dalam pengadilan
maupun sidang umum. Oleh karena itu, para pemuda yang merupakan calon-calon
pemimpin harus dilatih untuk dapat berbicara dengan meyakinkan supaya dapat ikut serta
dalam kehidupan politik.
Kemajuan Athena juga mendorong perjumpaan dengan orang-orang dari pelbagai bangsa
yang memiliki adat istiadat, hukum, ilmu pengetahuan, dan filsafat yang berbeda. Hal itu
menimbulkan pertanyaan-pertanyaan mengenai etika, tradisi-tradisi, bahkan kepercayaan
religius. Kaum sofis banyak berbicara apakah peraturan-peraturan yang ada berdasarkan
kesepakatan sosial atau adat kebiasaan saja (nomos) ataukah berdasarkan pada kodrat
manusia (physis).] Pada umumnya, kaum sofis menyatakan bahwa kehidupan sosial tidak
memiliki dasar kodrat manusia, dan merupakan kesepakatan manusiawi saja.
Sofisme berasal dari kata Yunani “sophos” yang berarti cerdik atau
pandai.Protagoras dari AbderaXeniades dari Korintus, Gorgias dariLeontinoi. Lycophro
n, Prodikos dari Keos, Thrasymakos dari Chalcedon,Hippias dari Elis,dan Antiphon and
Kritias dari thena. Hanya Protagoras, Gorgias, Prodikos, Hippias, dan Antiphon, yang
fragmen-fragmen tulisannya masih tersimpan sehingga pengajarannya dapat diketahui.
▶ Pengaruh negatif
Di dalam sejarah filsafat, kaum sofis sering dipandang secara negatif. Misalnya saja,
memburu pemuda—untuk diberikan pelajaran tentang seni berdebat dengan imbalan
uang mengajar untuk mendapatkan uang yang banyak, menghalalkan segala cara untuk
memenangkan argumentasi, serta mengajarkan relativisme, dengan argumentasi yang tak
peduli terhadap keutamaan (arete). Sofis tampak hanya memiliki semacam pengetahuan
spekulatif dan semu tentang segala hal. Salah satu faktor yang menyebabkan hal itu
adalah adanya pernyataan dari Sokrates, Plato, dan Aristoteles terhadap kaum sofis.
2. Pionir dalam hal pentingnya bahasa di dalam filsafat. Hal itu terlihat dari berkembangnya
retorika dan juga pentingnya pemakaian kata yang tepat.
3. Kritik kaum sofis terhadap pandangan tradisional mengenai moral membuka cakrawala
pemikiran baru terhadap etika rasional dan otonom
4. Memberikan pengaruh besar terhadap pemikiran Sokrates, Plato, dan Aristoteles. Dalam
beberapa karyanya Plato memang sering memberi ulasan negatif terhadap para Sofis,
misalnya dalam Gorgias dan Protagoras. Skeptisime dan nihilisme para Sofis—dengan
nama Gorgias dan Protagoras—ditentang Sokrates lewat dialog aporetik yang berhenti
tanpa kesimpulan, sehingga hasil dari dialog adalah bahwa para pendialog sama-sama
tidak tahu. Ketidaktahuan adalah satu-satunya kepastian.
4. Gaya sofis sombong , merasa tahu apa yg mereka sebenarnya tdk tahu .
Aristoteles : Mereka self contradiksi ; pikirannya saling bertentangan, dan dangkal dalam
berpikir,
Di satu sisi, kaum Sofis adalah para pendidik tulen yang memunculkan fenomena budaya
intelektual di Athena. Mereka menolong orang menggunakan akal budinya secara
maksimal. Namun di sisi lain, kaum Sofis jatuh dalam bahaya sophistiquerie. Karena
sombong dan merasa mampu melogiskan segala sesuatu, juga terlalu yakin bisa
merasionalkan segala hal, Sofisme menjadi terlalu banyak membual .
Gorgias : pengetahuan manusia tidak jelas , pengetahuan tidak ada, hanya persepsi
belaka.
▶ Ciri 1. Egoisme : sesuatu yang wajar.alami, bela diri sendiri dalam kehidupan manusia.
Lemah ; bodoh
Kuat : pintar
Calliches murid Gorgias : moral diciptakan orang yang lemah & bodoh untuk
menghalangi yang kuat,pintar melakukan tuntutan alami. Moralitas menjadi terbalik
Protagoras
2. Anti logic : Cari argumentasi, fakta. Fakta bisa dipilih sesuai kepentingan. Argumen
terus sampai habis . Tidak selalu kebenaran tapi kemenangan.
PROTAGORAS
Dissoi logoi setiap kata punya dua sisi yang saling kontradiksi
Dasar pemikiran Protagoras terhadap pemikiran filsuf elea yang mengutamakan akal
dari perasaan. Menurutnya perasaan yang lebih diutamakan dari akal. Contoh manusia
suka dulu baru akalnya berjalan.
a.Tidak ada sesuatu yang eksis contoh : Laptop tidak ada hanya berasal dari bahan
sebelumnya. Tidak ada awalnya. Di bantah Aristoteles dengan causa prima.
b. Kalaupun ada yang eksis tidak ada akan dapat diketahui. Karena pengetahuan kita
tentang sesuatu itu beragam.
Tidak perlu capek2 cari kebenaran sejati .kebenaran masing2 orang berbeda
▶ Ciri 4. Bisnis pendidikan ; Orang pertama menarik bayaran untuk apa yang
diajarkannya.
▶ Ciri 5, Kritik agama : sekuler, skeptis , ateis, sinis ter hadap agama. Tuhan hanya Maha
polisi manusia. Agama hanya lembaga pahala dan siksa bagi penganutnya, Hanya
Protagoras yang menerima agama sebagai lembaga sosial tertentu .
Sinisisme
▶ Berasal dari bahasa latin Cynicus, Yunani Kynikos berarti “seperti anjing’ . TokohnyA
adalah Diogenes
3, Anaidea : berani, tidak malu untuk melakukan hal-hal yang bertolak belakang,
dengan kebenaran umum di tengah masyarakat.
b.Manusia hidup dengan standard minimal untuk hidup, dan tanpa masyarakat
2, pengendalian diri.
b. Latihan lapar dan sakit berguna untuk melatih moral manusia supaya tidak
sombong.tahu kelemahannya.
c. Bila semua hal diatas dapat dikendalikan maka kebahagiaan dan ketenangan
3, Semangat hidup Asketis : hidup dalam kesederhanaan, dan kesetiaan mutlak pada
▶ Cerita diogenes
1. Membawa lampu untuk mencari orang jujur
2, Diogenes dan The great Alexander : ditawari kemewahan oleh Alexander ditolak
yang dibutuhkan sinar matahari, alexander ingin jadi diogenes,
3, Anak kecil minum tanpa cangkir. Cangkir satu2nya miliknya dibuang
4. Kalau Diogenes mati tulangnya di berikan ke anjing, di beri tongkat . Ditanya apa
Diogenes tidak takut . Supaya tidak takut tulangnya diberitongkat dan juga di jawab kalau
sudah mati tidak ada rasa takut lagi .
5. Hidup dalam gentong
8. Anekdot manusia plato :binatang tanpa bulu yang berkaki dua( diambil ayam di
cabuti bulunya. Menginjak-injak bantal milik Plato.(simbol menginjak kesombongan
Plato.
9. Cerita Aristhipos mengenai Diogenes makan ubi supaya tidak jadi penjlat
10.Tujuan Diogenes hidup mengemis ; untuk mengajarkan manusia akan kemurahan hati
dan mengajarkan bagaimana membelajakan uang .
11. omong kebijaksanaan didepan umum tidak diperhatikan. Dia lepas baju dan bersuit
perilaku konyol baru diperhatikan.
14.Manusia punya dua telinga satu mulut, artinya banyak mendengar dari pada bicara
15.Tidak ada manusia yang dapat tersakiti kecuali oleh dirinya sendiri.
16.Kalau kamu ingin mengetahui kebenaran adalah mempunyai sahabat atau musuh.
Sahabat akan mwmpweingatkanmu dan musuh akan memberitahu kelemahanmu.
17.Filosof dan anjing melakukan yang terbaik dan mendapatkan balasan yang paling
sedikit
18. Bukannya Diogenes gila . Tapi hanya isi kepala yang berbeda.
Stoisisme
Tokohnya : Zeno of Citium (kaisar) Seneca (penasihat raja, senator), Epistetus (Budak ) ,
Marcus Aurelius
▶ 1. Harmonis dengan Tuhan .Tuhan dalam bentuk wujud apapun akan selalu
peduli pada seluruh makhluk
▶ 2. Harmoni dengan diri sendiri .Hidup yang penuh kebjaksanaan penting bagi
kebahagiaan manusia (memiliki akal pikiran yang rasional).
▶ 3, Harmoni dengan Alam semesta bekerja dalam harmoni dan manusia harus
selalu hidup harmoni dengan alam
▶ 4. Semua yang terjadi pasti ada alasannya. Hal buruk atau baik pasti sudah diatur
oleh satu kekuatan yang lebih besar dari alam semesta.
Aristoteles
▶ Aristoteles (384 SM – 322 SM) adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru
dari Alexander yang Agung (The Great Alexander). Ia menulis tentang berbagai subyek
yang berbeda, termasuk fisika, metafisika, puisi, logika, retorika, politik, pemerintahan,
etnis, biologi dan zoologi. Bersama dengan Socrates dan Plato, ia dianggap menjadi
seorang di antara tiga orang filsuf yang paling berpengaruh di pemikiran Barat.
Riwayat hidup
▶ Saat Alexander berkuasa pada tahun 336 SM, ia kembali ke Athena. Dengan dukungan
dan bantuan dari Alexander, ia kemudian mendirikan akademinya sendiri yang diberi
nama Lyceum, yang dipimpinnya sampai tahun 323 SM. Perubahan politik seiring
jatuhnya Alexander menjadikan dirinya harus kembali kabur dari Athena guna
menghindari nasib naas sebagaimana dulu dialami Socrates.Aristoteles meninggal tak
lama setelah pengungsian tersebut .Aristoteles sangat menekankan empirisme untuk
menekankan pengetahuan .
Pemikiran Aristoteles
▶ Filsafat Aristoteles berkembang dalam tiga tahapan yang pertama ketika dia masih
belajar di Akademi Plato ketika gagasannya masih dekat dengan gurunya tersebut,
kemudian ketika dia mengungsi, dan terakhir pada waktu ia memimpin Lyceum
mencakup enam karya tulisnya yang membahas masalah logika, yang dianggap sebagai
karya-karyanya yang paling penting, selain kontribusinya di bidang Metafisika, Fisika,
Etika, Politik, Ilmu Kedokteran, Ilmu Alam dan karya seni.
▶ Titik tolak ajarannya mengatakan bahwa alam semesta, segala yang bergerak,berbuat
mempunyai tujuan (teleologis) untuk membentuk benda-benda menurut hakekatnya yang
sudah ditentukan. Contoh sebiji jagung pada hakekatnya mempunyai tujuan menjadi
jagung. Penggerak dari tujuan ini adalah “Tuhan”(Bentuk atau aktus murni) yaitu
penggerak yang tidak digerakkan.
▶ Dalam psikologi hal ini dikenal dalam psikologi perkembangan, yaitu hal yang
potensial menjadi aktuil.
▶ Ajaran pertama mengenai gerak diterapkan dalam dunia yang serba berubah. Di dunia ini
terdapat pengertian tentang “Yang ada sebagai Potensi” (materi,hule) dan “Yang ada
secara terwujud” (bentuk, Morfe). Hule sebagai pembentuk sedangkan Morphe sebagai
hal yang membentuk. Benda dialam ini tidak tumbuh begetu saja tetapi
diperkembangkan menjadi sesuatu. Oleh karena itu sebelum benda itu berwujud maka
benda itu mempunyai kemungkinan. Benda-benda itu tercipta karena hakekat dari
benda-benda itu merealisasikan diri sesuai dengan kemungkinan-kemungkinan yang
dimiliki benda itu sendiri. Prinsip ini dikenal dengan istilah “Teleologis” . Aristoteles
mempersamakan tujuan dari suatu benda dengan suatu daya hidup dari seseorang.
Aristoteles mengatakan bahwa jiwa adalah jumlah dari daya hidup dengan proses-
prosesnya.yaitu keseluruhan prinsip vital dari suatu organisme. Dimana ada hidup
disitu ada jiwa
▶ Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang
bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika
formal. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya
observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive thinking).
▶ Hal lain dalam kerangka berpikir yang menjadi sumbangan penting Aristoteles adalah
silogisme yang dapat digunakan dalam menarik kesimpulan yang baru yang tepat dari
dua kebenaran yang telah ada. Misalkan ada dua pernyataan (premis)
-------------------------------------------------------------------------
Di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan
dari bentuk demokrasi dan monarki .
Pengaruh Aristoteles
▶ Dapat dikatakan bahwa pemikiran Aristoteles sangat berpengaruh pada pemikiran Barat
dan pemikiran keagamaan lain pada umumnya. Penyelarasan pemikiran Aristoteles
dengan teologi Kristiani dilakukan oleh Santo Thomas Aquinas pada abad ke-13, dengan
teologi Yahudi oleh Maimonides (1135 – 1204), dan dengan teologi Islam oleh Ibnu
Rusyid (1126 – 1198). Bagi manusia abad pertengahan, Aristoteles tidak saja dianggap
sebagai sumber yang otoritatif terhadap logika dan metafisika, melainkan juga dianggap
sebagai sumber utama dari ilmu pengetahuan, atau "the master of those who know",
sebagaimana yang kemudian dikatakan oleh Dante Alighier